Share

Bab 15

“Kamu tahu, Boy, semakin kita dekat, mereka memandangku seolah-olah aku tikus kecil yang siap diterkam. Bukankah mereka itu kucing-kucing manis yang sedang lapar?”

“Mereka siapa? Aku nggak lihat siapa-siapa.”

Kami sedang makan di kantin saat jam kosong. Setelah ujian semester akhir kelas sepuluh, banyak jam kosong yang diisi kegiatan siswa. Pengurus OSIS mengundang band lokal untuk mengisi acara. Murid-murid berkumpul di halaman sekolah dan bersuka cita. Akan tetapi, masih saja ada yang bergerombol di dekat kantin hanya untuk kepo terhadapku dan Boy.

“Boy, lihatlah mereka! Itu yang duduk di bangku dekat koperasi, namanya Shila. Kakak kelas kita. Dia sudah lama memperhatikanmu. Aku sering lihat banyak anak SMA lain menemuinya di depan gerbang saat pulang sekolah. Dia populer, sepertinya. Cantik lagi.”

“Hmm ... dia pernah nembak langsung,” kata Boy sambil mengunyah mi ayam.

“Oh, iya? Kok, kam

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status