Share

21

Sudah tiga hari Wisnuaji menemani Samira di Surabaya. Selama itu pula Samira tidak pernah mengajaknya menengok Papanya.

Bahkan kini yang ia lakukan hanya jalan jalan keliling mall. Dari Tunjungan Plaza satu hingga Tunjungan Plaza lima bersama teman off roadnya, Risnawan Atmaji.

"Kamu ngapain ke sini?"

"Nemenin teman nengok Papanya."

"Perempuan?"

"Iya."

"Bilang saja calon istri Wis. Lagian lihat style kamu kaya gini nggak sulit lah dapat jodoh."

Wisnuaji hanya tertawa disebelah Risnawan Atmaji, temannya.

"Kamu sendiri gimana setelah jadi duda Mas?"

"Me?"

"Yes, you."

"Nggak enak Wis, nyesel iya, mau balik sudah nggak bisa. Mereka sudah bahagia dengan hidup mereka masing masing. Sekarang hiburanku hanya cucu saja kalo ke Jogja."

"Eric bule banget ya? Luna nggak dapat apa-apa," kata Wisnuaji sambil tersenyum.

"Iya, cuma di kontrak buat ngekost doang 9 bulan. Tapi Eric asli cucuku, bukan salah ambil di rumah sakit lho," kata Risnawan Atmaji sambil tertawa.

"Iya percaya, dia mi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status