Share

22. Lamaran Lagi

“Akhirnya kamu datang.” Si lelaki membalikkan tubuh.

“Rheyn …,” lirih Nadira.

“Ya, it’s me.” Rheyner mendekati Nadira. Tangannya meraih pergelangan perempuan itu. Ia tuntun Nadira menuju ayunan pohon yang telah ia buat dan hias sedemikian rupa.

“Kamu duduk. Aku mau ngomong.”

Nadira duduk di ayunan, sedangkan Rheyner berjongkok di hadapannya. Rheyner memegang sebelah tangan Nadira. “Jangan dipotong, ya.”

Nadira sama sekali tidak membuka mulut. Netranya terpancang pada manik hitam kecokelatan Rheyner. Ucapan lembut Rheyner sulit ia bantah. Apalagi Rheyner tak lagi menggunakan sapaan lo-gue andalannya.

“Aku minta maaf atas ucapan kasarku tempo hari. Aku mengucapkan kalimat itu tanpa berpikir. Aku membiarkan amarah menguasa diri. Aku sadar, nggak semudah itu aku menghapus luka yang kutorehkan di hati kamu. Tapi, Nad, tolong izinkan cowok berengsek di hadapan kamu ini menjelaskan dan mengungkapkan perasaan yang bertahun-tahun dipendam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Pak Yohana Hutagalung
akhirnya,,gak gagal lagi ya rheyn,,seneng deh
goodnovel comment avatar
Dera_05
Siapin hati untuk yang manis-manis lagi, ya, Kak. Hihi ....
goodnovel comment avatar
Maria Adjah
Rheyner yg ngelamar... aq yg bahagia kak... senyum² gtu... dan ada perasaan lega.... akhirnya....mereka akan menikah.............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status