Share

22. A Wound (Broken)

Malam itu angin berhembus dengan kencang, terasa sangat menusuk tajam hingga menembus dalam kulit putih miliknya. Sambil ditemani malam yang sepi, mereka menjadi saksi nyata kalau Dinar kembali disakiti oleh orang yang sama. Bukan rasa sakit yang dilakukan karena kekerasan fisik, melainkan dengan kata-kata yang keluar dari mulut seorang Lingga yang berhasil membuat Dinar ingin menerjunkan dirinya ke dalam jurang yang sangat dalam.

Tapi sayangnya, ditempat ini tidak ada.

Dinar akhirnya hanya bisa menghirup dalam-dalam udara malam itu dan menghembuskannya. Setidaknya untuk mengurangi rasa sesaknya yang begitu terasa dalam dan perih yang rasanya seperti tidak lagi dapat ditahan.

Apa yang dikatakan Lingga benar-benar membuatnya ingin lupa ingatan, dan ia melupakan semua kesehariannya yang pernah dijalaninya bersama dengan Lingga dua tahun terakhir. Karena rasanya jika mengingat semuanya membuatnya sesak. Ia pun terdiam, memand

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status