Share

Serpihan Kenangan (4)

"Elaine, mengapa kau membiarkan Byll lolos begitu saja?"

Elaine berhenti, menatap kepada Daris yang baru saja melempar pertanyaan.

"Dia akan menyadarinya sendiri, aku yakin."

"Sudahlah, Daris. Kita tidak harus mencari anggota sekarang. Lebih baik kita pergi mencari senjata untukmu di tempat lain." Fritz menepuk bahunya pelan, mengisyaratkan bahwa ini bukanlah akhir.

"Kudengar di Malta ada penjual senjata yang bagus. Mungkin kita harus ke sana?"

"Malta?" Elaine mengernyit. Ia tidak pernah pergi jauh selain untuk mencari benda magis, dan itu pun bukan di lokasi yang dihuni banyak orang seperti desa Fritz.

"Kepala Desa pernah memberitahuku, di sana adalah pelabuhan jadi semua barang yang hendak kita cari pasti ada. Namun untuk ke sana kita butuh biaya yang besar, jaraknya cukup jauh dan tidak mungkin kita melaluinya hanya dengan berjalan kaki."

"Kenapa tidak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status