Beberapa bulan setelah mereka berhasil menumbuhkan monster rumput, Dhika dan Reno menjalani hari-hari ujian praktek dan tes tertulis untuk tawaran beasiswa dari sekolah Acropolis. Khusus untuk anak-anak yang terkena dampak dari wild portal kota Bandung, Acropolis telah membuka tempat ujian di aula serba guna Universitas Avalon yang berada di kota Jakarta.
Tentu saja dibekali dengan niat untuk bisa menjadi seorang pemburu monster yang terbaik mereka berdua berupaya keras menjalani seluruh ujian dan test yang diberikan oleh sekolah itu. Reno menjalani ujian praktek untuk kelas tank sedangkan Dhika menjalani ujian praktek untuk kelas herbalist.
Pada hari pengumuman mereka berdua telah mendapatkan email dari Acropolis tepat pada pukul 12 siang.
Dhika mendapatkan nilai A+ untuk ujian praktek kelas herbalist, sedangkan untuk keseluruhan tes tertulis dia mendapatkan nilai B+. Dengan nilai itu Dhika telah berhasil mendapatkan ti
“Ren jangan lupa tiket pesawat sama kartu tanda penduduk untuk antrian pemeriksaan.”“Oh iyah bener, hampir saja saya lupa hehe, tar tadi tuh saya taruh dimana yah tiketnya.”Reno mencari-cari tiket pesawat di beberapa kantung yang ada pada tas ranselnya.“Ren, tapi kamu gak buang tiketnya kan?”“Ahh gak mungkin Dhik, dugh tapi kemana yah, harusnya saya taruh di tas ini kok, bentar saya harus cari dulu.”“Ya sudah kalau gitu kamu cari dulu saja tiketnya, saya akan ke tempat pengambilan tas bagasi dulu di sana.”“Oh okay Dhik, kalau gitu tolong sekalian ambilkan tas punya saya juga yah.”“Okay-okay, ya sudah saya pergi dulu kesana.”Dhika berlari menuju ke tempat pengambilan tas bagasi. Sewaktu dia sedang berlari melewati beberapa orang
“Ren ayo kita harus pergi kesana,” sahut Dhika sambil berlari membuka jalan.Setelah mereka mendapatkan informasi dari seorang wanita yang bertugas di gerai pusat informasi, mereka berdua berlarian ke arah pintu gerbang selatan peron nomor 8b.Jalur kereta cepat ini adalah fasilitas khusus yang telah disediakan oleh sekolah Acropolis untuk menjemput anak-anak yang berasal dari pulau atau kota lain di sekitar mereka.Di depan peron nomor 8b terlihat dua orang bapak penjaga yang menggunakan seragam lengkap berwarna biru gelap.“Selamat datang di peron 8b, kereta khusus bagi anak-anak Acropolis. Apakah ada yang bisa kami bantu?” ucap salah satu penjaga kepada Dhika.“Pak kami berdua mau ikut masuk ke dalam kereta ini, kami murid dari Acropolis.”“Oh ya, tapi waktunya sudah sangat mepet sekali, 10 menit lagi kita akan ber
Reno dan Dhika berjalan melewati beberapa kompartemen kereta yang telah terisi penuh dengan beberapa murid dari Acropolis. Mereka semua terlihat seperti sedang asik mengobrol dan memperlihatkan kebolehan genetik mereka satu sama lain.Sementara itu mereka berdua tidak bisa lagi berada di sana terlalu lama, karena untuk waktu yang singkat kereta menuju Acropolis akan segera berangkat. Reno menemukan kompartemen kosong tak jauh dari tempat mereka berada saat ini.“Dhik kompartemen yang disana sepertinya kosong.”“Okay Ren, ayo kita kesana.”Setelah sampai di depan kompartemen, mereka berdua segera masuk ke dalam dan menempati tempat duduk yang tersedia. Dhika duduk di seberang yang satu, sedangkan Reno di sebrang yang satunya lagi.“Ren kita tutup saja pintunya, sepertinya kita murid paling akhir yang masuk kereta ini.”Mende
“Anak-anak kelas 1 ayo berbaris disini,” ucap seorang murid perempuan berkuncir dua.“Hei ayo cepat berbaris yang rapih, kita tidak punya waktu seharian untuk atur kalian disini,” perintah murid laki-laki berambut kuning keemasan.“Dhik cepat kita harus ikuti murid yang lain kesana.”“Ya, ayo Ren, sepertinya kakak kelas kita bukan orang-orang yang cukup sabar.”Di sebelah kiri dan kanan mereka saat ini sudah terlihat ratusan murid baru yang penuh dengan harapan dan sukacita, mereka semua mengenakan beraneka ragam seragam sekolah yang berlainan satu sama lainnya.Pada hari pertama sekolah, anak-anak murid kelas 1 telah diminta untuk mengenakan seragam dari sekolah lama mereka masing-masing. Kebijakan itu sengaja dibuat agar mereka dapat dengan mudah dibedakan dari murid-murid lain yang merupakan kakak kelas mereka.
“Wohohoho gile, saya dapat tawaran dari tiga guild dong Dhik. Kalau kamu gimana, kamu dapat tawaran dari guild apa saja bro?”“Hahaha, saya kok hanya dapat tawaran dari satu guild aja yah, gimana nih jadinya kalau kita sampai gak dapet tawaran sama sekali.”“Gak mungkin sampai ga dapet juga sih Dhik, nanti kan kita pasti bisa isi guild lain yang belum penuh kuotanya. Tapi kamu tuh seriusan, cuma dapet satu tawaran guild aja?”“Iyah Ren seriusan, hanya satu … nama guildnya Demeter.”“Oh Demeter, kebetulan tadi Reno juga dapat tawaran yang sama dari guild ini, bentar yah coba kita cek lagi.”Reno menyelidiki informasi terkait dari guild Demeter dengan menggunakan aplikasi Olympus. Dia membaca seluruh detail informasi yang bisa dia dapatkan, walaupun sebelumnya seluruh guru wali guild sudah memberikan hasil presentas
Di dalam guild Demeter ada 22 murid baru dengan komposisi 1 kelas tank, 1 warrior, 1 range dps, 1 support, 2 summoner, 1 assasin, 1 rider, 2 gathering, 2 chef, 3 lodging, 1 beast master, 1 weaponary, 1 armory, 1 alchemist, dan 3 herbalist.Berbeda dengan guild pada umumnya yang memiliki komposisi kelas pemburu monster lebih banyak, guild Demeter memiliki komposisi tim kelas pendukung yang lebih banyak. Tidak mudah mendapatkan anggota kelas pemburu monster dengan reputasi guild serendah itu, tapi tahun ini Demeter berhasil mendapatkan komposisi murid baru yang jauh lebih baik dari pada tahun-tahun sebelumnya.“Evi mau kemana kamu? Jangan keluar dari barisan.”“Iyah kak Eva cuma bentar ini, Evi hanya mau lihat monster kecil yang imut dan lucu ini.”Dhika melihat ke arah dua anak perempuan kembar bernama Eva dan Evi, mereka adalah pemilik kekuatan genetik summoner. Tubuh mereka b
“Hei tiang berjalan, sedang apa kamu disana? Ayo cepat, nanti kamu tertinggal,” ucap Tommy dari kejauhan memanggil Dhika yang sempat terpisah dari rombongan.Tommy bersama dengan Johan, Eva, Evi dan Billy sedang menunggu dirinya beberapa meter dekat lokasi tenda stan tempat anak-anak guild menjual barang dagangan mereka.Dhika teringat akan rencana mereka sebelumnya hendak pergi ke tempat itu untuk melihat-lihat beberapa peralatan pemburu monster, sambil menunggu waktu sebelum acara utama dari konser musik sekolah dimulai.Merasa bersalah karena dirinya melamun terlalu lama, Dhika berlari cepat mengejar ketertinggalannya dari rombongan.Evi saat ini sedang melihat beberapa binatang tunggangan yang dipertunjukan pada salah satu tenda dari guild Hermes.KieeekkkkkTerdengar suara teriakan dari burung rajawali raksasa yang memiliki tubuh dan kaki bel
Suara alunan musik pengantar bersamaan dengan suara pukulan genderang drum yang kencang terdengar nyaring menggetarkan irama beat kepada semua penonton yang berada di sekitar panggung utama.Pembawa acara dengan pakaian gemerlap bak bintang di surga memanaskan gelora panggung.“Inilahhhh bintang utama dari konser musik festival kita tahun ini. Mari kita sambuttttt The Secrettt.”The Secreeettttt Yeaaaahhh we love youuuTeriakan demi teriakan terdengar memanggil nama mereka di sekitar area panggung.Saat semua yang hadir meneriakan nama itu berulang-ulang kali, saat mereka sudah dimabukan dengan sebuah nama yang menggetarkan emosi mereka.Suara musik terhenti secara tiba-tiba.Suasana menjadi hening dan gelap gulita.Semua yang hadir mendadak diam, mereka tak tahu apa yang terjadi. Mereka saling melirik sat