Share

Gangguan mulai nyata

Penulis: Susi Riyanti
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-26 22:31:55

Part 3

"Do, bangun do!"

Aldo akhirnya membuka mata setelah mendengar suara yang memanggil dan menyentuh-nyentuh pipinya.

"Lo, kenapa tidur di sini sih?"

"Hah?! Dimana?" Aldo memandang ke sekeliling. Ternyata ia tertidur di bak mandi. Semua bajunya basah, logikanya kalau baju basah atau kedinginan kan susah untuk terlelap tidur dan Aldo yakin diingatan terakhirnya saat mati lampu, dia ada di depan pintu. Kenapa bisa jadi di kamar mandi? Benar-benar aneh.

"Tolong! Tolongin gue gais. Bawa gue pergi," kata Aldo ketakutan.

"Lo kenapa, Do? Makanya gue dan Roni ke sini. Lihat postingan Lo semalam. Kita ngehawatirin lo." Dipapahnya Aldo oleh teman-temannya ke ruang tengah. 

"Muke lu pucet banget, Do. Lu belum makan kan? Tuh gue bawa nasi Padang. Makan gih,"

"Wah, makasih. Friend. Emang bener gue kelaparan dari kemarin." Aldo menyantapnya dengan lahap setelah mengeringkan badan. 

"Wah! Do! Follower dan subsqribe lu nambah drastis. Ampe dua ribuan. Hebat, gais!

"Hah?! Mana?" Aldo mengesampingkan nasi padangnya untuk melihat layar handphone itu. 

"Video lo semalam jadi trending. Komenan juga udah ribuan. Lo kayaknya cocok di genre horor, Man." 

Pikiran Aldo melayang kebingungan. Satu sisi ia senang penontonnya bertambah, tapi di sisi lain. Ia tak sanggup mengalami hal-hal aneh lagi di kontrakan ini. Lalu Aldo membuka DM dari akun bernama pelita, yang kemarin mengingatkan Aldo untuk pergi.

[Ka Aldo. Gak apa-apa kan?]

[Ka Aldo tidur di bak mandi kan? Syukurlah.]

Aldo kaget, kenapa akun pelita itu tau dia ditemukan di bak mandi. Ia jadi percaya kalau dia memang punya kemampuan.

[ Dear Pelita. Bisa kita ketemu? Aku butuh bantuanmu. Please] ketik Aldo membalas pesan pelita.

Aldo jadi berpikir untuk memanfaatkannya sebagai pendongkrak popularitas. Follower dan subscriber yang bertambah pesat, sampai ribuan hanya dalam beberapa jam saja membuat Aldo melupakan ketakutannya. Ia berpikir kalau punya seseorang yang bisa menangkalnya, semua akan aman terkendali. 

Ting ! bunyi DM masuk

[Bisa, Ka. Kapan?] balas Pelita.

[Kamu kapan bisanya? Eh BTW kamu lokasinya di mana? Aku Jakarta]

[ Aku Jakarta timur, Ka. Besok aku bisa.]

[Oke. Besok di musium Fatahilah. Gimana?] tanya Aldo.

[Oke. Jam 9 ya, eh, Ka Aldo. Usahakan malam ini jangan tidur di sana, atau ajak teman untuk menemani.  Jangan tidur di kasur itu dan jangan menyimpan apapun di lemari. Tidurlah menghadap barat, usahakan berdoa sebelum tidur.]

[Oke. Akan aku lakuin, thanks]

"Chat sama siapa sih, Do? Serius amat?" tanya Roni yang membuat Aldo kaget.

"Temen. Eh Ron, malam ini temenin gue ya. Semalaam aja. Gue traktir rokok deh," bujuk Aldo.

"Oh wokeh, Bos!" Roni langsung setuju dengan mengacungkan jempolnya.

"Ron. Lu gak takut nginep di sini? Lu kan takut hantu?"ucap teman satunya lagi.

"Gue lebih takut sama mertua gue dari pada sama hantu, Mod. Gak ada ceritanya tuh hantu makan orang. Kalau mertua makan menantu, banyak." 

Hahahaha

Roni memang orang yang humoris. Dia bisa membuat suasana horor jadi humor dan pasti bisa membuat siapapun tertawa ngakak.

Tempat yang seharusnya nyaman ditinggali sendiri, kini malah tak nyaman. Dulu Aldo bisa seharian di dalam kamar untuk mengedit dan membuat konten. Sekarang di tempat itu, jangankan seharian. Semalam saja tadi, berasa sangat lama.

Aldo dan kedua temannya memutuskan keluar mencari bahan makanan untuk nanti malam. Aldo masih penasaran, suara orang mandi dan memasak semalam ia yakin dari kontrakan sebelah. Tapi apa ia kosong? Aldo lalu menanyakan pada ibu yang mengantarkannya dulu ke kontrakan ini karena kebetulan berpapasan di gang. 

"Bu, pemilik kontrakan itu ya?" tanya Aldo. Namun si ibu memperlihatkan wajah judes, enggan menjawab.

"Iya, ada apa?" jawabnya ketus 

"Kalau kontrakan di sebelahku itu kosong atau berpenghuni?" tanya Aldo.

Si ibu tak langsung menjawab, malah menatap Aldo dari atas ke bawah.

"Memangnya kenapa? Dia gangggu?" Ibu itu malah balik nanya. Padahal yang Aldo butuhkan jawaban berpenghuni atau tidak.

"Enggak. Hanya saja semalam ada suara orang mandi dan masak."

"Suara anak kecil berlarian, enggak? Suara yang nyuruh pergi enggak? Atau suara wanita menangis, gak dilaporin juga?"

Aldo terkejut. Dari mana ibu itu tau semuanya? Padahal tak ada satupun orang yang Aldo beri tahu.

"Kok Ibu tahu?" Aldo penasaran.

"Saya bilangin ya Mas. Kalau mau ngontrak di sini jangan banyak ngomong. Apalagi banyak curhat sama orang. Diam dan abaikan saja." Lalu ibu itu berlalu pergi. Aldo masih berusaha mencerna apa maksud si ibu tadi. Diam? Abaikan? Apa pemiliknya tau kalau kontrakannya berhantu? Wah misterius ini.

"Apanya yang misterius?"tanya Roni, mengagetkan.

"Enggak. Yo lanjut nyari warung!"

Sesampainya di warung kelontongan yang tepat berada di sisi gang, Aldo membeli beberapa bungkus mie instan dan camilan.

"Bu, maaf mau tanya. Tau Kontrakan kenanga?" tanya Aldo. Si ibu pemilik warung dan suaminya malah saling pandang.

"Tau, memangnya kenapa, Mas?"

"Ibu yang tadi itu pemiliknya ya?" Menunjuk pada wanita yang berpapasan dengan Aldo tadi. 

"Oh, yang barusan lewat itu Bi Sumi. Dia bukan pemiliknya, tapi orang yang bekerja di sana. Orang kepercayaan lah, semacam itu. Pemiliknya itu Bu Arum dan Pak Bandi," jawab ibu warung. 

"Bukan yang punya tapi kok judes amat, yak," ucap Roni. Namun cepat dicubit Aldo.

"Orang sini gak bakalan ada yang mau ngontrak di sana, karena -," belum selesai si ibu bicara, suaminya sudah menempelkan tangan pada mulut si ibu warung. 

"Hush, jangan ngomong sembarangan," tegur suaminya "maaf, ya, .Nak. Istri saya suka ngelantur ngomongnya," bapak itu lalu mendorong istrinya untuk masuk.

Sebenarnya Aldo penasaran dengan ucapan ibu warung tadi, tapi melihat sikap suaminya yang begitu, membuat Aldo urung menanyakannya lagi.

Aldo sudah merasakan banyak kejanggalan. Hanya saja, ia tak tahu bagaimana memecahkannya atau bertanya pada siapa. Pelita, ya akun pelita itu mungkin bisa menjawab semuanya. Aldo masih memikirkan cara agar ia tetap bisa bertahan untuk membuat konten horor selanjutnya.

Sembari memikirkan itu. Aldo berjalan menuju pulang ke kontrakannya bersama Roni. Setelah hampir sampai, ia kaget melihat pintu kontrakannya terbuka.

"Ron, kontrakan gue terbuka. Ron! Cepetan!" Aldo berlari menaiki tangga menuju kamar kontrakannya yang berada di pojok lantai dua. Aldo takut, barang-barang berharganya seperti laptop, kamera dan lain-lain hilang di curi. Barang itu yang pertama Aldo cari keberadaannya. Tapi semua ada. 

"Do, kok ada sesajen di sini?" kata Roni.

Aldo dan Roni saling pandang, kaget melihat ada sesajen dengan kemenyan yang masih mengepul berada di atas tempat tidurnya.

"Jangan-jangan??" 

.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • YOUTUBER DAN KONTRAKAN BERHANTU   Berakhir pahit untuk Aldo

    "Sebenarnya, kita mau kemana sih, Nek?""Ke kontrakan Kenanga."Bu Lastri terkejut saat si Nenek memperlihatkan wajah aslinya yang rusak. "Astagfirullah haladzim" ucap Bu Lastri yang kemudian tak sadarkan diri.Pertarungan antara Ustad Junaidi dan kawan-kawan beserta Doma masih berlangsung sengit. Para santri yang membantu membaca shalawat satu per satu berguguran.Doma melihat Pak Rudi juga ada di pihak mereka yang ikut menyerang. Doma mengeluarkan kertas pengunci roh jahat lalu menempelkannya di dahi Pak Rudi. Ia lalu tergeletak lemah. Setidaknya, ia bisa mengamankan dulu Pak Rudi dari pertempuran ini.Ustad Junaidi masih mendapat perlawanan dari Bi Sumi. Ustad mengalungkan tasbihnya pada leher Bi Sumi. "Aduh! Aduh, panass!" teriak Bi Sumi. Lehernya seperti terbakar dan kepulan asap

  • YOUTUBER DAN KONTRAKAN BERHANTU   Penyelamatan

    Pertarungan makin sengit. Doma dihadang habis-habisan oleh mahluk berwujud wanita berambut panjang hingga menutupi sebagian wajahnya yang berjalan merangkak seperti laba-laba. Di lantai bawah Ustad Junaidi mendapat serangan berupa angin yang sangat kencang hingga hampir melemparkan tubuhnya.Angin yang membuat siapapun yang berada di pusarannya menjadi kesulitan bernapas.Walau entah bertarung dengan siapa, seperti terlihat bertarung melawan angin padahal sesungguhnya penghuni kontrakan Kenanga tengah melakukan perlawanan dengan kekuatan tak kasat mata yang sangat dahsyat.Teman Ustad Junaidi yang lain berjumlah lima orang juga mengalami serangan yang sama. Mereka tetap bertahan melantunkan ayat suci Al-Qur'an untuk melawannya. Para santri pun diminta membacakan surah Yasin sekencang-kencangnya. Nahas beberapa orang santri seperti kehilangan pita suaranya. Bacaan-nya tak

  • YOUTUBER DAN KONTRAKAN BERHANTU   Pertarungan dimulai

    "Do. Jangan, Do. JANGAN!!"Aldo melemparkan tubuhnya dari ketinggian yang bisa meremukkan tubuhnya jika menyentuh tanah.Refleks Pelita menjerit dan menutup mata. Secara tak sadar ia telah menggunakan kekuatannya untuk menahan gaya gravitasi sehingga tubuh Aldo tak serta merta mencium tanah.Perlahan Pelita membuka matanya. Sedikit demi sedikit. Ia takut saat matanya terbuka, sebuah pemandangan mengenaskan terpampang nyata di hadapannya. Tak ada pemandangan Aldo jatuh, yang ada ia malah menatap tajam pada Pelita seperti seekor harimau yang siap menerkam mangsanya. Aldo tiba-tiba melesat ke Arah Pelita dan berusaha mencakar dengan tangannya. Tapi tiba-tiba Doma hadir menghalau serangan itu hingga Aldo terpental.Karena merasa kalah, Aldo lalu berlari entah ke mana."Thanks, ya." Pelita ucapkan pada

  • YOUTUBER DAN KONTRAKAN BERHANTU   Pengakuan Rudi dan Aldo

    #Kontrakan_200_Ribu_35"Kenapa kau mengawetkannya?" tanya Doma sambil meletakkan jenazah itu ke dalam peti. Pak Rudi tertunduk malu sekaligus sedih."Begini ... sebenarnya ... Emhh ... aku takut mayatnya diautopsi polisi. Aku merasa bersalah sekaligus takut jika kematian Kalina menimbulkan masalah untukku nantinya.Ini sebagai ungkapan terakhirku untuk melindunginya." Pak Rudi langsung menangis di samping peti."Tapi arwahnya tak tenang jika tak dikebumikan. Untuk apa? Toh dia tak akan hidup lagi. Bantu aku menghancurkan kerajaan jin yang dibangun oleh suami Bu Lastri dan Bi Sumi. Maka, Kalina pun akan terbebas."Setelah mengatakan itu, arwah Kalina datang dan menatap Doma. Ia menangis bercucuran air mata dengan wajah yang datar.Walau akhirnya Doma tak akan bisa melihat Kalina la

  • YOUTUBER DAN KONTRAKAN BERHANTU   Mayat yang di dalam koper

    Beberapa saat setelah meminum minuman yang diberikan Pak Rudi, Doma tergeletak. Pak Rudi bergegas membawa Doma yang tak sadarkan diri itu ke ruang bawah tanah. Susah payah ia menyeret tubuh tambun itu. Hingga akhirnya sampai juga di depan sebuah peti. Doma digeletakan begitu saja di pinggirnya."Aku akan menyembunyikanmu di sini, Nak. Kalian akan aman di sini," ucap Pak Rudi. Lalu ia keluar dari tempat itu dan menguncinya kembali.Ustad Junaidi yang terluka akibat gigitan Aldo di pundaknya mengobati luka itu di pondok pesantren. Sengaja ia tak pulang ke rumah, karena tak ingin membuat istrinya hawatir walau jarak rumah dan pondok hanya terhalang empang saja."Seperti gigitan hewan buas, Tad. Habis tarung di mana?" tanya dokter jaga pesantren yang juga teman karibnya--Ustad Habibi."Yakin ... itu gigitan binatang?"tanya

  • YOUTUBER DAN KONTRAKAN BERHANTU   Jebakan

    Pelita dan Doma berusaha menggedor-gedor pintu. Namun pintu yang dikunci dari luar sangat sulit walau Doma berusa dobrak. Lewat jendela pun mana mungkin, apartemen Aldo ada di lantai atas lagi pula jendela pun ikut terkunci."Sebenarnya siapa yang mengurung kita di sini? Apa mungkin Aldo? Tapi untuk apa?" tanya Pelita pada Doma ."Entahlah, aku juga blank," jawab Doma."Aku khawatir, dia dalam bahaya." Pelita berucap sambil memandang langit ibu kota dari balik jendela."Pasti sedang ada hal besar. Makanya kita dikurung di sini." Doma dan Pelita berusaha memikirkan bagaimana cara mereka keluar dari kamar itu. Menelepon seseorang pun tak mungkin, pasti Apartemennya di kunci. Doma melihat Pelita tengah fokus pada lubang kunci. Ya ternyata kuncinya menempel dan Pelita berusaha memutar kunci itu dengan kekuatan batinnya. Itu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status