Share

Khawatir

Arjuna mengacak rambutnya frustrasi. Semua data yang harus diceknya belum dikerjakan sama sekali. Ia berjalan menuju balkon. Sambil duduk di kursi, Arjuna menyalakan pemantik api lalu mulai menghirup sigaret kretek.

Punggung Arjuna bersandar pada sandaran kursi. Kepalanya menengadah ke atas, menatap langit malam tanpa terlihat satu pun bintang karena tertutup oleh polusi udara. Dalam diamnya, Arjuna masih terpikirkan tentang kejadian tadi siang, di mana saat ia sedang bersama Nismara di parkiran sekolah.

Mungkin itu adalah sentuhan fisik mereka yang kedua, tapi anehnya, Arjuna merasakan hal lain ketika Nismara menyentuh tangannya, padahal saat di pesta waktu lalu Arjuna tidak merasakan apa-apa.

Arjuna tertawa pelan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Tidak mungkin, kan, kalau dirinya benar-benar memiliki sebuah perasaan pada Nismara?

"Habis?" Tangan Arjuna melipat bungkus rokok itu lalu membuangnya ke tong sampah.

Segera saja ia mengam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status