Ketika Jake sudah bisa mengingat hal yang terjadi semalam, dia menggeram kesal.
"Sial, wanita licik," ucapnya memaki.
Masih sibuk dengan pikirannya, Kenzo masuk ke dalam dengan wajah panik dan sedikit takut. Mencuri-curi pandang ke arahnya.
"Ada apa?" tanya Jake dingin.
"Apa semalaman kau di sini bersama Sera?" tanya Kenzo.
"Ya," jawab Jake malas.
"Aciel menghubungiku untuk mengecek kenapa kau dan Maria tidak pulang semalam," ucap Kenzo lagi, ada nada keraguan di sana.
"Maria? Memang di mana Maria?" tanya Jake yang belum paham dengan situasinya.
"Maria semalam datang ke sini Jake," ucap Kenzo menatap dalam Jake.
Jake balas menatap Kenzo, setelah berpikir akhirnya dia sedikit paham dengan arah pembicaraan Kenzo.<
~Aku bertanya pada sang awan, bagaimana caranya agar cinta ini dapat kulawan? Karena hanya dengan suaramu saja bahkan rinduku tak bisa lagi tertahan~**Aciel benar-benar dibuat bingung di mana keberadaan Maria. Dia sudah menemui Kenzo untuk melihat rekaman cctv semalam. Dia juga meminta beberapa anak buahnya mencari keberadaan Maria.Aciel bahkan menyuruh seseorang yang bisa meretas cctv jalanan agar dia bisa melihat ke mana Maria pergi. Tapi sayang, keadaan larut malam di tambah hujan menghalangi cctv tersebut. Jejak Maria seolah terhapuskan oleh derasnya air hujan malam itu.Sedangkan Jake, sudah 3 hari ini dia uring-uringan karena Maria belum ditemukan juga. Dia selalu emosi bahkan para karyawan di perusahaannya pun terkena amukan darinya.Jake benar-benar kacau kehilangan wanita itu. Dia berjanji, saat Maria ditemukan nanti dia akan memberikan pelajaran pada wanita itu.~Maria membuka matanya perlahan, cahaya matahari yang tembus di se
~Padahal hujan belum sempat menyambangi bumi, namun rintiknya telah membasahi pipi, hingga menusuk dalam relung hati.~**Lucas baru saja turun unyuk menemui bawahannya yang membawakan perlengkapan pekerjaannya. Dia juga mampir untuk sarapan di kantin rumah sakit tadi. Malam tadi, Lucas benar-benar tidak bisa tidur karena memikirkan nasib Maria. Dia begitu iba pada wanita yang telah membuatnya jatuh cinta itu, haruskah dia membalas dendam pada Jaccob?Ketika Lucas masuk ke dalam kamar rawat, dia dibuat terkejut karena tak mendapati Maria. Seingatnya saat dia meninggalkannya tadi Maria masih tertidur. Di mana dia sekarang? Hal itu membuat Lucas panik. Apalagi Maria baru saja merasakan kehilangan, dia takut jika Maria melakukan sesuatu yang aneh-aneh.Lucas segera keluar, bertanya pada setiap suster yang bersimpangan dengannya. Dia menyebutkan ciri-ciri Maria berharap ada seseorang yang melihatnya.Salah satu suster menyarankan untuk Lucas meng
Malam harinya, Ashley, Lucas dan Maria telah bersiap-siap. Siang tadi Lucas meminta izin pada dokter untuk mendapatkan surat izin agar Maria bisa keluar dari rumah sakit karena Lucas beralasan untuk membawa Maria ke rumah sakit di negara lain.Awalnya dokter itu ragu, tapi dengan penjelasan Lucas akhirnya dokter menyetujuinya. Lucas beralasan membawa Maria untuk berobat ke tempat yang lebih nyaman agar dia bisa lupa dan tidak depresi atas kehilangan calon anaknya.Setelah semuanya siap, akhirnya mereka semua keluar. Lucas akan membawa mereka ke bandara, karena Lucas menyiapkan pesawat pribadi untuk Maria bisa ke luar negeri.Tentu saja Ashley akan menemani kemanapun Maria pergi. Dia bahkan mengabaikan pendidikannya walaupun tinggal sebentar lagi itu.Di bawah sudah ada sopir Lucas yang menunggu. Ashley menggendong tubuh Maria untuk masuk ke dalam mobil itu. Lucas pun segera masuk setelah melihat Ashley masuk.Entah apa yang terjadi, mereka terlihat
Para petinggi rumah sakit kalang kabut setelah mendengar bahwa Jaccob menuju kemari dengan keadaan darurat. Nathan, dokter pribadi Jake segera menyiapkan segala prosedur untuk menyambut kedatangan pemilik rumah sakit ini.Saat mereka semua menunggu dengan was-was, mobil yang dikenali sebagai pemilik rumah sakit ini terlihat datang dan segera parkir di depan ruang UGD.Para suster segera mendorong brangkas ranjang mendekat ke arah mobil. Tapi semuanya kaget, Nathan pun juga. Mereka mengira bahwa keadaan darurat adalah Jaccob yang sakit, tapi salah. Jaccob bahkan keluar dengan keadaan baik-baik saja, meskipun penampilannya berantakan.Jaccob meletakkan tubuh Maria ke ranjang dorong itu. Dia tak memperdulikan tatapan dari para dokter, suster dan para orang yang berlalu lalang di rumah sakit ini. Dia mengikuti langkah para suster itu menuju ke dalam ruangan.Saat dia ingin masuk, dokter Nathan segera berdiri di depan pintu menatap Jaccob."Tunggulah di sini
Begitu sampai di parkiran rumah sakit, Aciel segera menghubungi beberapa anak buahnya untuk menyusulnya ke rumah sakit. Sambil menunggu, Aciel memesan beberapa makanan di kantin. Dia masih memikirkan apa yang terjadi pada bosnya dan wanitanya. Sepertinya dia merasa hal buruk sudah terjadi di antara mereka.Handphonenya berdering, salah satu anak buahnya menelfonnya bahwa mereka sudah sampai di sini. Akhirnya Aciel segera membayar pesanannya dan berlalu menyusul ke parkiran.Aciel menatap tajam satu-persatu anak buahnya. "Kita memiliki misi dari bos Jaccob. Bos meminta kita menyelidiki apa yang sudah terjadi pada wanitanya selama 4 hari bersama dengan Lucas. Aku ingin membagi 2 kelompok, kelompok pertama bersamaku ke rumah sakit. Kelompok 2 dipimpin Liam cari di mana keberadaan Lucas dan Ashley," ucap Lucas pada mereka."Bos ingin nanti pagi semua laporannya sudah siap," imbuhnya tegas. Para anak buahnya mengangguk.Mereka lalu berpencar masing-masing. Aci
Sudah hampir 3 minggu Maria belum sadar, setiap hari Jake selalu menemani Maria. Bahkan dia tidak meninggalkan sedikitpun dari rumah sakit itu. Semua pekerjaan kantornya dialihkan pada Kenzo, dan pekerjaan di Mansion kembali diambil alih oleh Aciel.Rose setiap hari datang ke rumah sakit, membawakan makanan dan baju untuk tuannya.Jake benar-benar menyesali perbuatannya selama ini pada Maria. Dia berjanji, jika Maria sadar dia akan memperlakukan wanita itu sebaik mungkin.Hari-harinya tampak kacau, hanya ada Maria yang ada dipikirannya. Jake bahkan mengabaikan penampilannya. Dia membiarkan dagunya ditumbuhi bulu-bulu halus, rambutnya juga sudah nampak gondrong.Hari ini, seperti biasa Aciel, Kenzo dan Sean datang ke rumah sakit. Mereka senantiasa menjenguk Maria dan menemani Jake di sela-sela waktu mereka."Hai Jake, aku membawakan makanan kesukaanmu. Rose bilang jika kau belum makan dari semalam," ucap Sean mendekat, dia duduk di sofa yang ada di hadap
"Dokter, aku tidak ingin lelaki ini ada di sini," ucap Maria, dia memandang dokter Nathan dengan sorot yang sama saat melihat Jaccob.Ada kemarahan terlihat jelas di mata indah itu, kesedihan yang tidak dapat ditahan membuat air mata itu mengalir dari mata bermanik coklat. Maria masih menatap tajam dokter Nathan, meskipun begitu, tersirat permohonan agar dokter Nathan menuruti keinginannya.Sedangkan Jake masih tegang memandang Maria tak percaya. Di lihat lagi wanita yang berhasil memikat hatinya itu dengan dalam. Tanpa sadar, tangannya meremas tangan Maria yang masih digenggamnya.Maria sedikit meringis merasakan hal itu, dia menoleh cepat ke arah Jake. "Keluar Jake, aku tidak ingin melihatmu lagi," ucapnya dingin."Jika kau tidak keluar, akan ku pastikan aku akan bunuh diri sekarang juga," ancam Maria yang masih melihat Jake duduk mematung di sampingnya."Jake," panggil dokter Nathan pelan. Dia mengedipkan matanya saat Jaccob memandangnya. Dia aka
Sera menggeram kesal saat salah satu pembantu Lucas mengusir dirinya. Dia memaksa untuk masuk ke rumah untuk menemui lelaki pujaan hatinya itu. Tapi anak buah Lucas bersikukuh jika Lucas tidak ada di rumah.Sera yang kesal itu menodongkan pistol pada salah satu anak buah Lucas agar memberitahunya di mana Lucas saat ini berada.Mereka awalnya enggan untuk memberitahu, tapi ternyata Sera adalah orang yang nekat, dia menembak kaki salah satu anak buah Lucas.Sera tersenyum puas saat salah satu anak buah Lucas memberikannya alamat. Sera memang orang yang tidak suka main-main, dia akan melakukan apapun agar dia bisa mencapai tujuannya.Akhirnya Sera melajukan mobilnya ke alamat yang tertulis di kertas itu, perjalanan yang memakan waktu hampir 3 jam tidak dihiraukan olehnya. Yang terpenting sekarang, dia bisa menemui orang yang dicintainya. Sungguh, dia benar-benar merindukan lelaki itu.Sera mengklakson mobil saat tiba di sebuah Mansion berpagar tinggi.