/ Romansa / You're My Destiny / Part 7, Hobi Membawa Hoki

공유

Part 7, Hobi Membawa Hoki

작가: Cathalea
last update 최신 업데이트: 2021-06-01 23:42:21

Agenda Fina dan Windi yang pertama adalah berkunjung ke tiga tempat populer yang pernah dijadikan lokasi syuting drama-drama Korea.

Hmm ... untuk urusan begini mah, aku gak akan minder, batin Windi dalam hati. Dijamin sembilan puluh lima persen lokasi-lokasi syuting K-Drama itu akutahu. Ga lebaylah, kan K-Drama addicted. Hahaha. Windi masih cekikikan dalam hati karena girang.

Imajinasi liarnya membawa pikirannya pada harapan bahwa agenda mereka hari ini akan menjadi momen yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidup. Untuk itu Windi dan Fina mengabadikan semua kegiatan mereka lewat kamera. Semua spot foto tidak ada satu pun yang mereka lewatkan.

Sayangnya agenda hari pertama ini ternyata tidak semenarik dugaan dan harapan mereka. Karena kentara banget, agenda hari ini adalah agenda titipan dari dinas pariwisatanya Korea. Kunjungan mereka ke tempat-tempat bersejarah itu benar-benar monoton, hanya jalan-jalan sambil mendengar tour-guide menjelaskan sejarah tempat itu. Coba saja seandainya kegiatan mereka diselingi dengan aktifitas serunya lainnya seperti parodi salah satu drama misalnya, atau bisa juga diselingi kuis berhadiah. Windi yakin pasti semua peserta antusias.

Tapi tentu saja semua itu hanya hayalan Windi saja. Karena fakta yang terjadi justru sebaliknya. Tour Guide-nya pun sedikit kaku. Bahasa Inggrisnya tidak begitu bagus. Masih kalah lancar dibandingkan Ms. Choi kemarin. “Kenapa ga dia aja yang jadi guidenya, ya ?” Windi bertanya dalam hati.

Mereka kembali ke hotel sebelum pukul sembilan malam. Setelah mandi, Windi segera menyusupkan diri ke bawah selimut tebal. Tidak sabar menunggu esok pagi.

Jumpa fans dengan Siwon. Hmm ... cukup kecewa sih, pengennya tuh jumpa fans dengan Lee Min Ho, Song Joong Ki atau Kim So Hyun. Tapi Choi Siwon boleh jugalah, setidaknya Windi pernah nonton The Lord of Drama dan Oh My Lady yang dibintanginya.

***

Sesuai agenda, mereka sampai di K-Pop Street yang terletak di Apgujeong Rodeo Station, yang merupakan Station Subway terdekat yang bisa ditempuh dari Wangsimni, dengan transfer ke Bundang Line. Begitulah kurang lebih penjelasan rute yang disampaikan oleh guide mereka hari ini.

Setidaknya ada empat perusahaan entertainment di bidang musik ada di sini, sebut saja SM Entertainment, FNC, JYP dan Cube Entertainment.

Ketika keluar dari Apgujeong Rodeo Station kami disambut dengan bermacam display bintang K-Pop. Kata guidenya lagi, display itu akan terus berganti setiap musimnya. Windi melihat wajah Choi Siwon di salah satunya.

“Sepertinya Siwon itu populer banget ya, Win ?” bisik Fina ketika mereka melewati display itu.

Windi melihat Siwon sedang memamerkan giginya yang putih rapi dengan latar berbagai brand berbeda. Dimatanya senyuman itu tak ubah menyerupai buntalan uang kertas. Ada ukiran simbol dollar di permukaannya. Bukan rahasia lagi kan, mereka pasti mendulang dollar dari kontrak mereka.

Rombongan mereka berjalan cukup jauh, tidak kurang satu kilo meter untuk mencapai kantor tersebut. Mereka di pandu melewati Exit 2, karena katanya agar bisa sekalian melihat jalan paling elite di Korea Selatan.

Perjalanan berlanjut terus sampai naik eskalator. Windi melihat ada pom bensin di seberang jalan sebelah kanan. Pas didepan mereka ada lorong yang tidak begitu panjang. Guide mengarahkannya untuk berbelok kekiri. Dihadapan mereka terpampang papan nama Chungdam High School. Hmm ... kalo ga salah ini SMA paling wah di Korea.

Cukup melelahkan, tapi sekaligus menyenangkan. Perjalanan mereka terus berlanjut ke perempatan yang tidak jauh dari sana. Berbelok ke kanan, maka sampailah mereka di depan gedung yang di depannya ada taman dan banyak gadis remaja menunggu dengan kameranya. Berarti mereka sudah sampai di depan SM Entertainment.

Setelah menggelar konferensi pers, akhirnya Siwon menggelar jumpa fans di aula utama yang meriah dibalut pernak-pernik aneka warna.

Acara diawali dengan tampilnya 3 peniru Siwon yang mengenakan topeng di atas panggung. Tentu saja aksi mereka mendapat teriakan ‘huuu’ dari penonton.

Akhirnya Siwon muncul dan bernyanyi tapi dari kursi penonton, membuat fans di sekitarnya menjerit histeris dan mencoba untuk melihatnya lebih dekat.

Setelah lagu pertama berakhir, ada sesi bincang dengan MC dimana Siwon mendapat beragam pertanyaan. Siwon mengatakan bahwa ia sangat menyukai penggemarnya, katanya dia bukanlah siapa-siapa tanpa adanya penggemar. Top deh Siwon, aku setuju banget tentang itu, ujar Windi membatin

Untuk sesi permainan pertama, Siwon diminta memilih 5 fans beruntung tapi dengan ceria ia meminta 10 fans karena ia ingin berkomunikasi dan berinteraksi dengan lebih banyak fans. Mereka bermain tebak-tebakan dan pemenang utama mendapatkan hadiah berupa barang pribadi dari Siwon.

Coba tebak siapa yang diantara 10 orang yang beruntung itu ?

Windi.

Yeay! Dia bahagia sekali. Windi tidak menduga bahwa hobinya akan mendatangkan hoki tersendiri. Kalau sudah begini, siapa yang akan berani bilang hobi nonton drama Korea itu buang-buang waktu dan energi?

Fina menatap iri syal warna biru pemberian Siwon yang kini menggantung indah di leher Windi. Ahh ... memang ga ada ruginya ikut perjalanan ini, batin Windi sambil memamerkannya bangga. Fina memalingkan muka, mempercepat langkah mendahului Windi.

Windi hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu. Fina memang begitu orangnya, mudah cemburu dan iri melihat kebahagiaan orang lain. Windi juga tidak mengerti mengapa Fina memiliki sifat seperti itu dengan semua kelebihan yang dia miliki. Tetapi Windi tetap bersyukur, meskipun sifatnya kolokan dan manja, Fina itu memiliki hati yang sangat baik dan lembut. Dia tidak akan pernah tega melihat orang-orang yang disayanginya menderita. Dia sangat perhatian dan mudah akrab dengan siapa saja. Dia juga tidak pernah sombong dengan kekayaan yang dimiliki orangtuanya.

“Harta dunia ini cuma titipan, Win. Apa yang harus disombongin coba? Dalam hitungan detik, kalau Tuhan berkehendak dia bisa ambil lagi semuanya. Kan gak lucu kalau hari ini aku pamer harta, tau-tau besoknya aku jadi gembel. Mau ditaruh di mana ini muka? Hahaha. Jadi aku dan kamu itu ga ada bedanya. Jangan pernah merasa minder lagi, ya,” kata Fina suatu waktu saat Windi menanyakan mengapa Fina mau berteman dengannya sementara dia adalah anak orang kaya.

Teringat akan kata-kata Fina waktu itu, Windi pun segera mempercepat langkahnya menyusul Fina.

“Fin, tungguin aku.” teriak Windi sambil berlari, mengejar Fina yang semakin menjauh.

“Ayo, buruan. Langkah kamu jadi lelet banget setelah dapet syal itu. Lehernya keberatan, ya?” sindir Fina dengan wajah lucu. Windi tidak menjawab, hanya mempercepat langkahnya kemudian menggelitik pinggang sahabatnya itu dengan girang. Tawa mereka pun membahana di bawah langit Korea.

Fina dan Windi melanjutkan langkah mereka menuju bus yang akan membawa mereka ke hotel, tanpa menyadari sepasang mata tengah memandangi mereka dengan serius.

Bersambung ...

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • You're My Destiny   Bab 93, Takdir yang Menyatukan Mereka (TAMAT)

    Windi terpaku di tempatnya berdiri, sementara matanya tak berkedip menatap Yoo-ill. Untuk beberapa saat ia hanya berdiri mematung dengan ekspresi bingung, terlebih saat melihat tangan Yoo-ill yang terulur padanya. Ia pun tersadar tak lama kemudian. Dengan raut wajah gelisah dan bingung, Windi mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan. Ia baru sadar kalau kursi-kursi di gereja itu telah banyak yang ditinggalkan penghuninya. Hampir separuh dari tamu undangan itu pergi setelah mengetahui pengantin prianya sosok yang berbeda.Di barisan paling depan Windi berharap menemukan keluarga Pandu, tetapi barisan itu pun terlihat lengang. Hanya rekan kerjanya yang setia menyaksikan acara pemberkatan itu sampai selesai."Ha-ni-yah. Apa yang terjadi. Mana Kak Pandu dan keluarganya?" tanya Windi dengan mata berkaca-kaca.Ha-ni yang bertugas sebagai bridesmaids tak bisa menyembunyikan rasa bersalahnya kepada Windi. Ia menghampiri Windi lalu memeluknya dengan erat. "Maafkan aku, Win. Aku tidak bisa m

  • You're My Destiny   Bab 92, Hadiah untuk Pandu

    Satu jam sebelumnya. Di ruang tunggu pengantin pria, Pandu bercengkrama dengan sejumlah tamu yang merupakan teman kuliahnya dulu. Ternyata perihal pertunanganan Yoo-ill yang batal telah menyebar luas di kalangan mereka."Aku tidak mengerti dengan cara pikir si Yoo-ill itu. Padahal kalau aku tidak salah dengar, ini pertunangannya yang kedua kali. Yang pertama dulu, belum sempat dikenalin ke publik, masih di kalangan internal perusahaan aja. Tapi, hanya beberapa bulan, Yoo-ill memutuskan wanita itu secara sepihak," kata salah satu di antaranya."Tapi aku dengar wanita itu ada skandal dengan salah satu pamannya," kata yang lain pula.Namun, pria yang lain membantah dengan gerakan tangannya. "Itu tidak benar. Kamu lupa kalau aku juga bekerja di Han Enterprise? Skandal itu adalah hoaks yang diciptakan oleh Han Tae Soo, paman Yoo-ill yang lain, karena ingin menurunkan tunangan Yoo-ill dari kursi direktur.""Gila. Parah juga persaingan di perusahaan itu.""Paman Yoo-ill yang satu itu memang

  • You're My Destiny   Bab 91, At The Wedding Day

    Untuk beberapa saat Windi terpaku di tempatnya berdiri karena tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang. Windi tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya saat melihat Yoo-ill sedang bersandar di mobilnya dengan kedua tangan yang sibuk memainkan ponsel. Windi juga heran bagaimana Yoo-ill bisa tahu tempat kerjanya."Yoo-ill? Kamu kenapa bisa ada di sini? Kamu tahu dari mana aku kerja di sini?" Windi mencecar Yoo-ill tanpa jeda.Yoo-ill mendekat tanpa melepaskan tatapannya dari wajah Windi, wajah wanita yang selama beberapa tahun terakhir ini terus mengusik hati dan pikirannya bahkan di saat tidur."Aku sudah menerima undangan pernikahanmu. Jujur ... aku kaget sekali karena tidak menyangka kalian akan menikah secepat itu," ujar Yoo-ill mengabaikan pertanyaan Windi."Apanya yang aneh? Kami memang sudah merencanakan sejak lama, hanya sedikit dipercepat saja karena keluarga Pandu inginnya begitu," jawab Windi beralasan. Padahal ia sendiri yang meminta hal itu pada Pandu, karena tidak i

  • You're My Destiny   Bab 90, H-3

    Dua hari berlalu. Di kediaman keluarga Han sedang terjadi ketegangan. Pasalnya adalah kepulangan Yoo-ill setelah tiga hari menghilang pasca membatalkan pertunangannya dengan Ji-hyun.PLAK! PLAK!Tamparan keras dari tangan Tn. Han mendarat di wajah Yoo-ill. Tidak hanya sekali, tetapi berkali-kali. Masih tak puas juga, tetua keluarga Han itu juga menendang Yoo-ill dengan kakinya yang memakai sepatu pantofel. Sakit? Jangan ditanya. Ringis kesakitan dari Yoo-ill sudah menjawab semua itu, betapa sakit tubuhnya yang didera pukulan bertubi-tubi dari sang ayah.Sementara Ny. Ko hanya bisa menangis tersedu sambil menahan kaki sang suami agar berhenti memukuli buah hatinya."Cukup, Yeobo. Jangan pukuli Yoo-ill lagi. Berhenti memukuli kepalanya, matanya masih sangat rentan dengan guncangan. Tolong berhentilah!" pinta Ny. Ko yang kalut melihat luka di kening Yoo-ill. Ia takut sekali penglihatan Yoo-ill kembali bermasalah akibat pukulan itu.Namun, Tn. Han mengabaikan rengekan istrinya. Matanya y

  • You're My Destiny   Bab 89, H-5

    Dengan penuh tanda tanya Windi menyeret langkah menuju pintu, lalu mengintip lewat peephole yang ada di sana. Windi mengernyit heran saat melihat wajah Ji-Hyun di sana. Tak ingin memendam rasa penasarannya lebih lama, ia pun membuka pintu itu."Ji-Hyun?! Ada keperluan apa kamu di sini?" "Aku mau bicara." Dengan lancangnya, Ji-Hyun menerobos masuk lalu berkeliling kamar, masuk ke kamar mandi, membuka pintu lemari seolah sedang mencari sesuatu. Setelah gagal menemukan apa yang dicari, dia pun duduk di sofa yang tersedia di sudut kamar."Kamu sendiri?" tanyanya dengan tatapan menyelidik."Bersama Pandu. Dia sedang membeli makanan ke luar."Ji-hyun tak percaya. "Kenapa tidak pesan di restoran hotel saja?""Dia lagi pengen makan masakan Indonesia. Di restoran hotel ini tidak ada," jawab Windi asal. Padahal ia tidak tahu pasti Pandu ke mana, karena lelaki itu pergi saat dirinya sedang mandi.Windi menghela napas panjang, menutup pintu, lalu duduk di pinggir ranjang, berhadapan dengan Ji-hy

  • You're My Destiny   Bab 88, Tamu Tak Diundang

    "Aku senang sekali, Win. Memang itu yang aku mau. Tetapi, kalau aku boleh tau, apa alasan kamu tiba-tiba ingin mempercepat pernikahan kita?" Pandu bertanya tak sabar setelah mereka berada di hotel. Tadi ia terpaksa beralasan ada pekerjaan mendadak sehingga bisa pamit lebih awal dari pesta pertunangan Yoo-ill dan Ji-hyun. Meskipun ia sendiri heran dengan sikap Windi yang bersikeras untuk pulang, tetapi demi kenyamanan sang kekasih hati ia pun menuruti permintaan Windi."Tidak ada alasan khusus. Melihat Kak Pandu dikelilingi wanita-wanita cantik saat di pesta tadi membuatku berpikir sepertinya aku harus segera mengikatmu dengan cincin pernikahan," jawab Windi beralasan. Padahal ia melakukan itu karena takut hatinya kembali goyah oleh Yoo-ill. Windi takut, nama Yoo-ill yang telah terkubur di hatinya hidup kembali karena terbayang tatapan laki-laki itu yang dipenuhi rasa bersalah saat menatapnya tadi. Sementara ia sudah berkomitmen dengan Pandu. Pandu dan keluarganya adalah orang-orang

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status