Share

Penyesalan Terdalam

Masih tenggelam dalam imajinasi liar yang semakin dirasa semakin membara, akhirnya aku mencoba menyadarkan diri walau sulit.

Ciuman yang bisa dikatakan sebagai ciuman maut ini akhirnya aku akhiri dengan paksa setelah bayang-bayang kata dosa berputar di pikiran.

‘Astagfirullah! Apa yang aku lakukan barusan?'

Kutahan kedua bahu Vivi, dan segera melepas cengkraman kuatnya pada kemeja ini. Ia masih terpejam, mungkin masih terperangkap dalam sensasinya sendiri. Sementara aku hanya menatap diam, masih di depannya, mematung bak orang bodoh yang lose control dengan jantung yang masih berdetak kencang tak berirama.

Tak lama sepasang mata Vivi berkedip-kedip pelan dan terbuka. Masih dengan nafas yang terengah dan tampak memburu, gadis di hadapanku ini menatap dengan binar cerah. Sepertinya dia bahagia sekali setelah mencuri ciuman pertamaku. Parah.

Segera setelahnya aku tersadar penuh. Memundurkan tubuh, menjauhi Vivi. Debaran jantung masih terasa, tet

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status