Share

Tak Ada Restu

Baru saja berencana, sudah kacau semua.

Aku tak pernah menyangka jika di balik pagar ada nyak Marni. Alhasil, hal yang tak pernah kuharapkan terjadi lagi.

Hubungan kami lagi-lagi terbongkar tanpa diduga.

Wanita separuh baya yang hanya memakai daster itu menatap kami dengan mata melotot. Hidungnya kembang kempis seolah ia akan meledakkan amarah yang sudah memuncak.

“Nyak?!” Aku langsung melepas genggaman tangan ini refleks.

“Jawab Agam! Lu cinta—” Ucapannya berakhir menggantung di udara. Mungkin terlalu berat untuk sekadar mengulang kata yang sempat aku katakan pada anaknya.

“Nyak, Nyak, enggak gitu,” sela Vivi setelah beberapa saat lalu terdiam. Dirinya segera menghampiri ibunya lebih dekat dan merangkul lengannya.

Sementara aku hanya mematung bagai orang paling bodoh di dunia. Bukannya langsung memohon maaf atau berusaha membujuk. Ya, apa pun itu namanya, tapi aku tidak. Malah hanyut dalam keterkejutan sedari tadi.

“Enggak gitu gimana?! Lu pikir gue budeg, Vi? Jelas banget gue denger
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status