Home / Fantasi / ZAHA REBORN / 3. TERBANGUN DI TUBUH YANG BERBEDA

Share

3. TERBANGUN DI TUBUH YANG BERBEDA

Author: sutan sati
last update Last Updated: 2022-08-15 16:01:19

POV Zaha

Aku mengerjapkan mata beberapa kali, lalu membuka mata pelan. Kulihat samar tempat dimana Aku terbaring, masih serasa sakit disekujur tubuhku.

'Dimana ini? Apa Aku masih hidup atau sudah mati?'

Ruangan serba putih adalah hal yang pertama kali ku lihat ketika terbangun dan aku merasa sangat asing dengan tempat ini.

"Suster tolong periksa anak ini! Ia sudah sadar." Teriak seorang Bapak-bapak sambil membawa seorang perawat perempuan.

Aku yang masih merasa sangat lemah hanya bisa membiarkan perawat tersebut memeriksa keadaanku.

"Dek, kamu bisa melihat saya?" Tanya perawat tersebut sambil menyinari mataku dengan sebuah senter kecil.

'Dek? Kenapa perawat ini memanggilku dengan panggilan itu?'

'Melihat dari penampilannya, seharusnya ia memanggilku dengan sebutan 'Kak' atau 'Bapak',' Pikirku heran. 

Menurutku, usia perawat yang sedang tersenyum ramah ketika merawatku ini tidak lebih dari 25 tahun.

Hal ini, sangat aneh. 'Apa aku terlihat seperti seseorang yang lebih muda darinya?'

Meski begitu, Aku menganggukkan kepala padanya. Astaga, Aku baru sadar jika kepalaku masih ada perbannya dan masih terasa berat.

Dalam hati Aku bertanya-tanya, tentang bagaimana aku bisa sampai berada disini? Seharusnya, aku sudah mati saat ini.

Sangat mustahil! Aku masih bisa hidup dengan banyaknya luka yang kuderita.

Ditambah lagi, dengan jatuh ke dalam jurang dan tentunya membuat tubuhku pasti hancur tak berbentuk. Sebuah kilasan memori, saat terakhir aku menghembuskan napas terakhir masih terbayang dengan begitu jelas.

Ini sangat aneh!

'Lalu, bagaimana aku bisa terbangun di tempat ini?'

"Suster, dimana saya? Bagaimana Saya bisa sampai disini ?" Tanyaku penasaran..

"Kamu tidak ingat mengalami kecelakaan seminggu yang lalu? Kamu kena tabrak oleh mobil yang dikendarai oleh anak perempuan Bapak ini." tanya perawat tersebut sambil menoleh pada Bapak yang membawanya masuk tadi.

Aku menatap wajah bapak yang ditunjuk oleh si perawat, aku benar-benar tidak mengenalinya.

'Tunggu dulu! Bagaimana bisa Aku ditabrak? jika kejadian yang sebenarnya bukanlah seperti itu.' Pikirku bertanya-tanya.

Namun kepalaku terasa sangat berat untuk di ajak berpikir, akhirnya pandanganku kembali menjadi gelap. Aku tidak tahu lagi apa yang terjadi setelahnya, meski sayup aku masih bisa mendengar suara panggilan si perawat dan pria paruh baya tersebut, yang memanggilku dengan nada cemas.

Aku terbangun saat jam menunjukkan pukul 8 malam.

Namun kali ini, tidak seperti sebelumnya. Aku bisa bangun dengan normal seperti biasanya, kepalaku juga sudah tidak terasa berat seperti sebelumnya. Aku melihat detail seluruh ruangan, ternyata cuma Aku saja yang dirawat dalam ruangan ini, itu artinya Aku dirawat dalam ruangan VIP.

Aku melihat ke arah tubuhku yang masih mengenakan pakaian khusus pasien, berwarna hijau. Tapi, aku merasa ada yang aneh, tubuhku terasa jauh lebih kecil dan lebih kurus dari biasanya. Aku mengangkat tanganku dan memperhatikannya dengan lebih seksama.

'Astaga! Ini bukanlah tubuhku. Apa yang sebenarnya telah terjadi?' Pikirku dengan jantung berdegup kencang.

Tidak lama, masuk seorang Dokter perempuan didampingi oleh dua orang perawat wanita ke dalam ruangan.

Aku sangat akrab dengan wajah itu, 'Bukankah dia adalah dokter Anna?'.

Dia merupakan bagian dari masa laluku, ketika Aku masih aktif di pasukan khusus dahulu, satu-satunya wanita yang pernah dekat denganku setelah aku kehilangan kakak perempuan dan ibuku.

'Lalu, kenapa Anna yang masuk ke dalam ruangan ini? Bukankah Anna bekerja di rumah sakit militer. Apa jangan-jangan?"

"Malam, dek! Bagaimana kabar kamu hari ini?." Tanya dokter Anna Ramah.

"Saya baik An... Eh, maksud saya, dokter Anna."

'Hampir saja, aku salah menyebut namanya.'

Dari cara Anna menyapaku, semakin jelas kalau 'aku' bukanlah diriku saat ini. Dokter Anna sempat sedikit terkejut ketika mendengarku hampir salah menyebut namanya.

Dokter Anna meletakan stetoskop di tubuhku, lalu memeriksa tekanan darahku.

"Hmn, semuanya normal! Tinggal pemulihan luka luarnya saja, mungkin beberapa hari ke depan kamu sudah bisa pulang." Ujar Dokter Anna sembari tersenyum ramah.

Sebuah senyuman indah yang pernah sempat mengisi hari-hariku di masa lalu. Dalam hati aku hanya bisa tersenyum getir, 'tentu saja Anna sudah melupakanku'

Aku tidak berani berharap banyak lagi.

"Maaf, dokter. Sebenarnya, saya ada dimana?" Tanyaku coba mempelajari apa yang sebenarnya terjadi.

"Ini dirumah sakit umum xx, Jakarta Selatan." Jawab dokter Anna ramah.

Huft, Aku bisa bernafas lega sekarang.

Dokter Anna tampak tersenyum, mungkin dia memaklumi kebingunganku.

"Ada lagi yang bisa saya bantu ?" tanya Dokter Anna.

"Kalau boleh tahu, bagaimana saya bisa dibawa kesini, dokter? Siapa saja yang tahu kalau saya ada disini?" Tanyaku lebih lanjut. Karena aku sangat penasaran, aku terbangun dalam tubuh siapa saat ini?.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • ZAHA REBORN   EPILOG

    Setahun kemudian.Seorang remaja yang baru saja beranjak dewasa, baru saja keluar dari sebuah gedung milik kepolisian. Posturnya tampak tegap, senada dengan ekspresinya yang terlihat cerah dengan dibalut seragam khas siswa akademi militer.Bagaimana tidak? Ia baru saja dinobatkan sebagai lulusan akademi militer terbaik dari sekian ribu siswa akademi dan masa depan cerah sudah menanrtinya.Tidak hanya masa depan, karena tepat di luar gedung juga ada beberapa orang yang sangat ia kenal, telah menantinya dengan senyum cerah dan tatapan penuh harap, yang membuat dirinya serasa dibanggakan oleh mereka.Di antara mereka, ada seorang wanita cantik dengan wajah ayu yang masih mengenakan almamater mahasiswa kedokteran dari sebuah universitas ternama.Begitu melihat sang pemuda yang telah lama dinantinya keluar, wanita tersebut sudah tidak sabar untuk untuk buru-buru menghampirinya."Anna, kenapa harus terburu-buru begitu? Sampai kamu langsung melupakan masih ada kami di sini!" Ujar sang ayah t

  • ZAHA REBORN   205. SELAMAT JALAN, SAYANG! (TAMAT)

    Tepat, di saat Angel berpikir jika Zaha sudah tewas dan berniat untuk menyusulnya, sebuah kenanehan yang tidak lazim terjadi. Midun yang saat itu sudah berhasil bangun, pijakannya tiba-tiba menjadi goyah. Dari dalam mulutnya, keluar darah berwarna kehitaman dalam jumlah yang sangat banyak. Tidak berhenti sampai di situ, pembuluh darahnya meledak dan membuat darahnya menyembur keluar dengan sangat deras. Saat itu, Angel baru menyadari, jika penampilan Midun sudah sangat berantakan. Sampai akhirnya, Midun dengan ekspresi tidak rela jatuh ambruk ke tanah dan selanjutnya tidak lagi bergerak. Apa Midun telah tewas? Angel sulit mempercayai apa yang sedang dilihatnya saat itu. Apa itu artinya, Zaha menang? Lalu, di mana Zaha saat ini? Begitu menyadari situasinya, Angel segera mengedarkan pandangannya dengan liar untuk mencari keberadaan Zaha. Secercah harapan muncul dalam dirinya. Selanjutnya, Angel dengan langkah panik segera menyusuri tempat pertarungan dan mencari keberadaan Zaha.

  • ZAHA REBORN   204. PENGORBANAN PENGHAPUS DENDAM

    Angel segera berlari ke arah Bulan dan mendekap tubuhnya. Jika saja ia lebih cepat menyadari tujuan Bulan yang sebenarnya, ia tidak mungkin mau melanjutkan pertarungan yang menyebabkan Bulan dapat kehilangan nyawanya."Gadis bodoh! Apa yang kamu lakukan? Apa yang coba kamu buktikan, hah?" Teriak Angel tidak terima. Kedua tangannya bergetar hebat ketika mendekap tubuh Bulan yang semakin lemah dan mulai terasa dingin. Perasaan Angel menjadi kacau. Dia tidak tahu, apa ini kemenangan yang harus dirayakannya? Kemenangan yang seharusnya membuat dia merasa lega, karena telah menyingkirkan satu orang musuh kekasihnya. Tapi, kenyataannya tidak begitu!Angel justru merasakan rasa sakit dan kehilangan yang sulit untuk dijelaskan. Bahkan, Angel sendiri tidak tahu bagamaina mendeskripsikan perasaannya saat ini."Bulan... katakan, kenapa?" Isak Angel dengan perasaan berantakan.Bulan terbatuk dan kembali memuntahkan darah yang sudah bercampur dengan organ dalam tubuhnya. Tatapannya sendiri sudah m

  • ZAHA REBORN   203. KAMU SENGAJA MENGALAH?

    Di sudut lain yang tidak jauh dari tempat pertarungan antara Zaha dan Midun, terjadi pertarungan yang tidak kalah sengit antara Angel melawan Bulan. Meski pertarungan keduanya tidak seintens pertarungan Zaha dan Midun, karena mereka hanya mengandalkan kemampuan fisik serta kekuatan bathin mereka sendiri. Pertarungan keduanya tetap saja mempertaruhkan hidup dan mati.Sikap Angel yang serius dan tanpa ragu, membuat Bulan tidak bisa memanfaatkan keunggulannya dengan baik. Pertarungan yang semula di dominasi oleh Bulan, perlahan mulai diambil alih oleh Angel dan membuat Bulan kepayahan.Jika pertarungan ini tidak melibatkan Zaha, Angel mungkin tidak akan ragu untuk berpihak ke sisi Bulan dan keluarganya. Bagaimanapun, beberapa waktu yang mereka habiskan bersama, Bulan dan Angel sudah menjadi cukup dekat dan sudah terlihat seperti saudara. Bagi Angel, Bulan adalah parner berlatih yang telah membantunya untuk mengasah kemampuan tenaga dalamnya, serta meningkatkan kemampuannya secara keselu

  • ZAHA REBORN   202. JURANG KEPUTUSASAAN

    Maran yang berada di dalam tubuh Midun mendengus dingin, 'Jika Mandigo sudah mengerahkan seluruh kekuatannya, itu artinya ia ingin bertarung habis-habisan dengan kita. Selama ini, kami selalu imbang. Sepertinya, ia berniat memanfaatkan kekuatan anak itu untuk mengalahkan kita.' 'Hehehe., sepertinya ia terlalu meremehkanku. Baiklah, jika ini yang kamu inginkan, aku akan memasang taruhan yang sama denganmu.' Maran tertawa dingin dan keinginan bertarungnya naik berkali-kali lipat. Tentu saja, Maran juga tidak ingin kalah dengan rival abadinya tersebut. Segera, Midun pun merasakan kekuatan penuh Maran mengalir ke dalam tubuhnya dan membuat kekuatannya meningkat secara signifikan. Sekarang, Midun tidak perlu lagi memikirkan kekuatan lawan. Ini adalah pertama kalinya Midun merasakan kekuatan penuh Maran mengalir di dalam tubuhnya. Perasaan itu begitu luar biasa! Selama ini, Maran bahkan tidak pernah menunjukkan kekuatan seperti ini padanya. Wajar saja, Midun menjadi semakin bersemanga

  • ZAHA REBORN   201. CARA UNTUK MENGALAHKAN 'MEREKA'

    Boom, boom,Dhuaar!Dalam sekejap, Zaha dan Midun sudah bertarung puluhan jurus. Serangan dan kecepatan mereka, tidak bisa diukur dengan mata telanjang. Karena keduanya sudah jauh melampaui level yang bisa diraih oleh manusia biasa.Pertarungan mereka, juga tidak lagi mengedepankan teknik yang tertulis di atas lembaran kertas ilmu beladiri. Di sekitar tempat mereka bertarung, banyak menyisakan lobang yang cukup dalam dan tidak beraturan, yang menunjukkan betapa tinggi intensitas pertarungan keduanya.Saat seperti ini, jurus dan teknik bukan lagi menjadi sesuatu yang penting. Keduanya bergerak dengan kecepatan tinggi dan didominasi oleh naluri bertarung tingkat tinggi yang tidak bisa diukur oleh teknik beladiri manapun.Bagi keduanya, puncak dari ilmu beladiri bukan lagi terletak pada teknik. Tapi pada insting, mental dan kecepatan. Siapa yang memiliki ketiganya akan menjadi penentu akhir kemenangan. Tapi, kerena hasil pertarungan mereka masih berimbang, di mana tidak ada satu pihak

  • ZAHA REBORN   200. MANDIGO BERUBAH PIKIRAN

    Meski sudah mendapat peringatan dari Mandigo tentang kekuatan Maran, makhluk mistis milik Midun. Zaha masih saja bertindak nekat untuk menghadapinya dengan mengandalkan kekuatannya sendiri. Wus! Baru saja Zaha mengindahkan peringatan Mandigo, Midun sudah menghilang dari tempat ia semula berdiri dan hanya menyisakan kabut bayangan di belakang. Saat itu, Zaha merasakah kegelisahan yang luar biasa. 'Sangat cepat!' Zaha dengan kemampuan barunya, bahkan sama sekali tidak bisa melihat pergerakan mantan gurunya tersebut. Sampai, ketika Midun tiba-tiba sudah muncul tepat di depannya pada detik berikutnya dan melayangkan sebuah pukulan sederhana yang sulit untuk dicegat Zaha. Di saat kritis seperti itu, Zaha hanya sempat mengangkat kedua lengannya ke depan dada untuk menahan serangan Midun. Itu saja, sudah membuat ia terlempar mundur sejauh belasan meter dan terhempas di tanah dalam posisi telentang dengan kondisi cukup buruk. Wus!

  • ZAHA REBORN   199. KEKUATAN TERSEMBUNYI ZAHA

    Kreek, kreek.Tumpukan batu yang menimbun tubuh Zaha bergerak dan meledak, begitu Zaha dengan tatapan menyala bangkit dari dalamnya.Sungguh luar biasa katahanan tubuhnya!Bahkan setelah tertimbun oleh dinding dan tiang rumah seperti itu, ia tidak terluka sama sekali, selain debu dan pasir yang mengotori tubuh dan pakaiannya. Melihat hal itu, Midun mau tidak mau mulai menganggap serius Zaha sebagai lawan yang pantas untuk menjadi lawannya. Jika pada pertarungan sebelumnya, Midun masih beranggapan Zaha sebagai seorang murid yang masih butuh banyak bimbingan untuk berkembang. Namun tidak setelah mereka bertukar belasan jurus, di mana Zaha mampu mengimbanginya dan bahkan beberapa kali membuatnya terpaksa harus berusaha keras untuk menahan serangannya.Zaha bukan lagi anak kemarin sore yang sedang berkembang. Dia sudah matang!Tingkat kematangan seperti itu adalah tingkat seorang ahli. Ketajaman serta instingnya terbangun seiring dengan pengalamannya. Ditambah, Zaha sekarang memiliki kek

  • ZAHA REBORN   198. PERTARUNGAN GURU VS MURID

    Kehadiran Angel mampu mengalihkan perhatian Bulan. Tidak hanya berhasil memaksa Bulan bertarung satu lawan satu, Angel juga mampu menjauhkan Bulan dari Zaha. Dengan begitu, Zaha bisa fokus sepenuhnya bertarung melawan Midun.Tidak lama setelah keduanya pergi, pertarungan antara Zaha dan Midun pun segera dimulai.Jika melihat dari karakter Zaha, dia bukan karakter yang akan memulai pertarungan terlebih dahulu. Kecuali ia sedang dalam misi yang mengharuskannya untuk bergerak cepat, seperti saat ia masih berkarir di militer dulunya.Sayangnya, kali ini ia harus berhadapan dengan Midun, gurunya sendiri. Mereka memiliki karakter bertarung yang sama. Dalam pertarungan satu lawan satu seperti ini, mereka berdua cenderung menjadi karakter yang pasif di awal. Mengamati dan menganalisa kemampuan lawan adalah kunci dari kemenangan. Itulah yang Zaha pelajari dari Midun.Namun sekarang, situasinya berbeda. Zaha tidak mungkin menunggu Midun untuk menyerangnya lebih dulu. Bagaimanapun, ia sangat me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status