Share

39. MELEPASKAN

Siang hari, beberapa jam sebelum Nia ditemukan oleh Zulham dan kawan-kawannya.

Beep beep

Ponsel Nia berbunyi kecil dua kali sebagai penanda sebuah pesan masuk. Nia meraih ponselnya dan tersenyum begitu melihat nama sang adik tertera sebagai id pengirim pesan.

"Tidak biasanya?" Gumam Nia heran. Meski begitu, tetap saja bibirnya sedikit melengkung dan ia tersenyum senang mendapat kiriman pesan tersebut.

Mungkin karena itu merupakan pesan pertama yang dikirim Zaha padanya. Entah kenapa, sejak kejadian beberapa waktu lalu, di mana Zaha mempertaruhkan nyawanya untuk menyerang juragan Cintung sendirian demi membela mereka. Belum lagi, aksi Zaha yang melindunginya malam itu, saat di mana kaki tangannya sang juragan menyatroni rumah mereka.

Zaha, di mata Nia bukan lagi sosok adik pada umumnya. Terlepas dari rupanya yang biasa-biasa saja, ternyata Zaha memiliki sebuah keberanian dan perhatian yang sangat besar untuk keluarganya.

Sejak saat itu, Zaha sudah menjelma sebagai sosok lelaki yang mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status