Share

22. Kesehatan Tuan Arta

"Kakek? Kakek bisa jalan?" ucap laki-laki mendekat pada tuan Arta.

Baik tuan Arta dan Zahrana menoleh ke arah sumber suara. Tuan Arta berdiri lama, memandang ke arah Ibra yang takjub dengannya berdiri. Tiba-tiba tuan Arta jatuh, dan membuat Ibra juga Zahrana di sampingnya kaget.

"Kakek!" Ibra mendekat dan menarik kakeknya yang jatuh, di ikuti oleh Zahrana.

"Kenapa kamu diam saja?!" teriak Ibra pada Zahrana.

"Maaf tuan, maafkan saya." jawab Zahrana ikut menarik tangan tuan Arta.

"Kamu itu bagaimana, kakekku sampai jatuh kenapa kamu lepas tangannya?!" ucap Ibra masih dengan suara membentak.

"Maafkan saya, maafkan saya tuan besar." jawab Zahrana sambil menunduk pada tuan Arta dan Ibra.

"Aaaa, su su ddaah." ucap tuan Arta menenangkan cucunya menepuk pundaknya.

Sekali lagi, Ibra takjub dengan kakeknya yang kini sudah mau bicara meski masih gagap. Dia melirik ke arah Zahrana yang masih menunduk merasa bersalah.

Bugg!

"Hwuaaa!"

"Raka sayang!"

Zahrana kaget dan langsung menghampiri bayi terse
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status