Short
妊婦検診の日、夫の幼なじみが仕組んだ交通事故

妊婦検診の日、夫の幼なじみが仕組んだ交通事故

By:  タルト君Completed
Language: Japanese
goodnovel4goodnovel
9Chapters
4.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

妊婦検診の日、夫の深川誠は仕事で忙しく、彼の幼なじみの林原優が親切に車で送ってくれることになった。 途中、彼女は突然ハンドルを切り、車はトラックの下へと突っ込んでいった。車体は一瞬で押しつぶされた。 救急医である夫には連絡せず、救急車を呼んで救助を待った。 なぜなら前世で、真っ先に夫を呼び、病院での救命措置を受けたから。 確かに赤ちゃんは助かったものの、林原優は大量出血で現場で息絶えてしまった。 夫は口では責めないと言い、ゆっくり休むようにと個室まで用意してくれた。 だが退院の日、彼は私を林原優の墓前へと連れて行った。 一瞬のうちにナイフが私の腹を貫き、赤ちゃんは即死、私も息も絶え絶えとなった。 彼の瞳には深紅の憎しみが満ちていた。私の懇願に、冷たく言い放った: 「お前がハンドルを奪わなければ、優は死ななかった!無実を装っても私は信じない!人を殺した償いだ。優の供養として死んでもらう!」 「優が死ぬ前に味わった苦しみを、お前には十倍も百倍も味わってもらう!」 彼はナイフを激しくひねり、何度も何度も私の体を突き刺した。 墓石に飛び散る血が、林原優の名前を真っ赤に染めた。 目を開けると、私は事故現場に戻っていた。

View More

Chapter 1

第1話

Saat Clara Hermosa tiba di bandara Negara Latvin, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Begitu dia membuka ponselnya, dia menerima sekelompok ucapan selamat ulang tahun.

Semuanya dari teman dan rekan kerjanya.

Tapi tidak ada kabar sama sekali dari Edward Anggasta.

Senyum Clara pun memudar.

Ketika dia tiba di vila, sudah jam 10 lebih.

Saat Bibi Sari melihatnya, dia tertegun sejenak: “Bu Clara, kenapa Ibu... bisa datang ke sini?”

“Di mana Edward dan Elsa?”

“Pak Edward belum pulang, Nona Elsa masih main di dalam kamar.”

Clara pun memberikan barangnya pada Bibi Sari, tapi saat di lantai atas dia melihat Elsa Anggasta yang memakai baju tidur, tampak duduk di meja kecil, entah sedang memukul apa, tapi dia sangat serius, hingga bahkan tidak tahu ada orang yang masuk ke kamarnya.

“Elsa?”

Saat Elsa dengar suara ini, dia langsung berbalik dan menyebut dengan riang: “Mama!”

Lalu, dia kembali membalikkan badan dan lanjut memukul barang di tangannya.

Clara lalu mendekat dan memeluknya, saat dia hampir menciumnya, dia didorong oleh Elsa: “Mama, aku lagi sibuk.”

Clara sudah dua bulan tidak bertemu anaknya, jadi dia rindu padanya, tentu saja ingin menciumnya, dan berbicara dengan putrinya itu.

Melihatnya begitu serius, dia juga tidak mau mengganggunya: “Seminggu lagi, Tante Vanessa berulang tahun, ini hadiah yang aku dan Ayah siapkan untuk dia! Kulit kerang ini buatan aku dan ayah sendiri pakai mesin, cantik ‘kan?”

Clara merasa tenggorokannya tercekat, sebelum dia menjawab, putrinya yang masih memunggunginya pun lanjut berkata: “Ayah juga sudah siapkan hadiah lain untuk Tante Vanessa, besok—“

Hati Clara tercekat, dia tidak tahan lagi, “Elsa... masih ingat ulang tahun Ibu?”

“Ha? Apa?” Elsa menatapnya, lalu tunduk kembali dan menatap untaian manik-manik, sambil menggerutu: “Sudah kubilang jangan bicara denganku dulu, susunan manik-manikku jadi berantakan—“

Clara melepaskan tangan yang tadi sedang memeluk putrinya, dan tidak berbicara lagi.

Dia berdiri diam begitu lama, melihat putrinya bahkan tidak melihatnya, Clara mengatup erat bibirnya, lalu pergi dalam diam.

Bibi Sari melihatnya, lalu berkata: “Bu Clara, tadi aku sudah telepon Pak Edward, dia bilang malam ini dia ada urusan, jadi dia minta Anda tidur duluan.”

“Oke.”

Clara menjawab pendek, teringat perkataan putrinya tadi, dia tertegun, dan menelepon Edward.

Setelah berdering sejenak telepon itu diangkat, tapi suaranya terdengar begitu tenang: “Aku masih ada urusan, besok saja—“

“Edward, ini sudah malam, siapa itu?”

Itu suara Vanessa Gori.

Clara menggenggam ponselnya erat-erat.

“Nggak apa.”

Sebelum Clara selesai bicara, Edward langsung mematikan telepon.

Mereka sudah 3 bulan tidak ketemu, hari ini akhirnya dia pulang ke Negara Latvin, tapi Edward malah tidak mau segera pulang, bahkan dengar teleponnya pun, dia tidak mau.

Setelah nikah begitu lama, Edward selalu gini padanya, dingin, menjauh, dan tidak sabar.

Sebenarnya dia sudah terbiasa.

Kalau dulu, dia pasti akan telepon Edward lagi, lalu dengan sabar menanyakan keberadaannya, dan apa dia bisa pulang.

Akan tetapi mungkin hari ini dia kelelahan, jadi tidak ada tenaga untuk melakukan ini.

Keesokan paginya begitu bangun, dia berpikir sejenak, lalu memutuskan untuk menelepon Edward lagi.

Negara Latvin dan Negara Marola memiliki perbedaan 17 hingga 18 jam, jadi di Negara Latvia, hari ini barulah ulang tahunnya.

Kali ini tujuannya pulang ke Negara Latvin, selain ingin bertemu Edward dan Elsa, dia juga berharap di hari yang spesial ini, mereka bisa berkumpul, dan makan bersama.

Ini adalah doanya dalam ulang tahun kali ini.

Edward tidak mengangkat teleponnya.

Setelah begitu lama, dia baru mengirim sebuah pesan.

[Ada apa?]

Clara: [Siang ini ada waktu? Aku bawa Elsa, kita makan bareng yuk?]

[Oke, beri tahu aku setelah tahu lokasinya.]

Clara: [Oke.]

Setelah itu, Edward tidak membalas lagi.

Dia tidak teringat hari ini ulang tahunnya.

Meski Clara sudah mempersiapkan hatinya, tapi dia tetap merasa kecewa.

Setelah mandi, dia bersiap turun ke bawah, tapi saat ini dia mendengar suara putrinya dan Bibi Sari.

“Bu Clara sudah pulang, Nona Elsa nggak senang?”

“Aku dan Ayah sudah setuju mau main di pantai bersama Tante Vanessa, tapi ibu mendadak pulang, kalau dia mau ikut kami pergi, suasananya pasti nggak enak.”

“Ibu juga jahat banget, selalu nggak suka Tante Vanessa—“

“Nona, Bu Elsa itu ibumu, nggak boleh bilang gitu, nanti Bu Clara jadi sedih oke?”

“Aku tahu, tapi aku dan Ayah memang lebih suka sama Tante Vanessa, apa Tante Vanessa nggak bisa jadi ibuku saja?”

“...”

Jawaban Bibi Sari selanjutnya, tidak terdengar Clara lagi.

Itu adalah putri yang dibesarkannya sendiri, tapi setelah bersama ayahnya selama 2 tahun, dia malah jadi lebih dekat pada ayahnya, tahun lalu Edward datang ke Negara Latvin untuk buka cabang, tapi putrinya malah mau ikut juga.

Dia tidak rela, dia tentu ingin putrinya tetap di sisinya.

Tapi dia tidak tega lihat anaknya sedih, jadi dia setuju.

Tidak disangka...

Seperti dipaku di lantai, Clara berdiri tegak, wajahnya pucat, tidak bisa bergerak sama sekali.

Kali ini dia melepaskan pekerjaannya untuk datang ke Negara Latvin, karena dia ingin menemani putrinya.

Tapi tampaknya, tidak perlu lagi.

Clara kembali ke kamarnya, lalu menyimpan kembali hadiah yang dia bawa dari Negara Marola, ke dalam kopernya.

Beberapa saat kemudian, Bibi Sari meneleponnya, mengabari bahwa dia bawa Elsa keluar main, meminta Clara meneleponnya kalau ada urusan.

Clara duduk di atas tempat tidur, merasa hampa dan bingung.

Dia secara khusus melepaskan pekerjaannya untuk kemari, tapi akhirnya tidak ada yang benar-benar butuh dia.

Kedatangannya, membuatnya terlihat bodoh.

Setelah beberapa saat, dia keluar rumah.

Dia berjalan tanpa arah di negara yang asing tapi familier ini.

Saat mendekati siang, dia baru teringat, sebelumnya dia mengajak Edward makan siang.

Dia lalu teringat perkataan yang dia dengar tadi pagi, saat dia sedang ragu apakah mau pergi jemput putrinya, dia tiba-tiba menerima pesan dari Edward.

[Siang ini ada urusan, makan siangnya batal.]

Clara menatapnya lama, tidak terkejut sama sekali.

Karena dia sudah terbiasa.

Di hari Edward urusan kantor ataupun janji dengan temannya... semuanya lebih penting dari istrinya.

Walau sudah janji dengannya, Edward bisa membatalkannya sesuka hati.

Sama sekali tidak memikirkan perasaannya.

Lalu apa dia merasa kecewa?

Dulu mungkin iya.

Tapi sekarang dia sudah kebal, tidak ada rasa sama sekali.

Clara makin bingung.

Dia datang dengan senang, tapi baik suaminya, ataupun putrinya, semua dingin padanya.

Tanpa disadari, mobil yang dia kendarai tiba di sebuah restoran yang sering dikunjunginya bersama Edward.

Saat dia baru mau masuk, dia melihat Edward, Vanessa dan Elsa di dalam restoran itu.

Vanessa dan putrinya duduk di sisi yang sama dengan mesra.

Sembari bicara dengan Edward, dia bermain dengan Elsa.

Elsa tampak mengayunkan kakinya dengan senang, bermain dengan Vanessa, sambil memakan kue bekas gigitan Vanessa.

Edward menyendokkan makanan untuk mereka sambil tersenyum, tatapannya terus tertuju pada Vanessa yang ada di depannya, seakan di matanya hanya ada dia.

Inilah urusan yang dibilang Edward.

Ini juga adalah putri yang dia lahirkan dengan susah payah setelah mengandung selama 9 bulan.

Clara tersenyum getir.

Dia hanya bisa berdiri menatap mereka.

Setelah setengah jam, dia memalingkan wajahnya, membalikkan badan dan pergi.

Setelah kembali ke vila, Clara menyiapkan sebuah surat cerai.

Edward adalah impiannya saat dia masih muda, tapi Edward tidak mau menikahinya.

Dirinya yang dulu dengan bodohnya mengira, asalkan dia berusaha keras, dia pasti bisa masuk ke dalam hatinya.

Tapi kenyataan malah menghantamnya dengan keras.

Sudah hampir 7 tahun.

Ini saatnya sadar.

Dia memasukkan surat cerai itu ke dalam amplop, meminta Bibi Sari memberikannya pada Edward, lalu menarik kopernya ke dalam mobil, dan memerintahkan supirnya: “Ke bandara.”
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

Comments

No Comments
9 Chapters
第1話
激しい衝突の後、車はトラックの下に押し込まれた。腹部の激痛で我に返ると、私は転生していることに気づいた。必死でバッグから携帯を取り出したが、救急医である夫には電話をかけなかった。代わりに救急通報番号に電話をした。すぐに救急車が現場に到着し、深川誠は真っ先に運転席に駆け寄り、救助を始めた。彼が林原優を車から抱き出すのを見届けてから、ようやく私は他の医療スタッフに助けを求めた。彼の同僚は私がまた面倒を起こしていると思い込み、長々と叱責した。力尽きた私の両手が緩み、妊婦のお腹が前の座席に強く打ち付けられた。下から血が染み出し、マタニティドレスが赤く染まっても、誰も私を振り向かなかった。歯を食いしばり、全身の力を振り絞って、後部座席の割れた窓からゆっくりと這い出した。しかし、すべての救急装置は林原優のために使われていた。深川誠は私を一瞥もせず、自業自得だと怒鳴るばかり。私は全身冷や汗を流し、口からも下からも血が流れ続けた。時間が一分一秒と過ぎていく中で、赤ちゃんの心拍はますます弱くなっていった。前世では事故が起きた直後、私は林原優と一緒に彼に救助を求める電話をかけた。だが彼は私の妊娠を考慮して、先に私を病院に搬送することを選んだ。事故現場に戻った時には、事故車両はすでに警察に撤去されていた。林原優は大量出血で現場で死亡し、遺体は路傍に白い布を掛けられていた。深川誠は病院に戻ると、冷静にその知らせを伝え、私を責めないと言い、自責の必要はないと告げた。安心して療養できるようにと、個室に格上げする費用まで惜しまなかった。しかし退院の日、彼は私を林原優の墓前へ連れて行った。一瞬のうちにナイフが私の腹を貫き、赤ちゃんは即座に断たれた。墓石に血が飛び散る中、彼の目には復讐の憎しみが満ちていた。「優は単なる友達じゃない。私の命そのものだ!江月凛、人が失血死するときの気持ちを知っているか?焦るな、すぐに体験できるからな!」彼はナイフを抜き、何度も何度も私の体を貫いた。彼の願い通り、私は大量出血で息絶えた。今回の転生で、ただ逃げ出したかった。だが彼は私を見捨てることなく、救急装置すら使わせてくれなかった。服が血で真っ赤に染まり、血だまりの中で微かな助けを求める声を上げた。「お願い.
Read more
第2話
深川誠が私を愛していないことは分かっていた。だが、彼の同僚までがこんな誤解をしているとは思わなかった。腹部の激痛で、もはや声も出なくなった。下からは血が命を削るように流れ続けた。医療スタッフは全員が林原優の周りに集まり、私の状態を確認する者は誰一人いなかった。大量出血で意識が遠のく中、近くで誰かが驚いた声を上げるのが聞こえた:「あっ!こんなに出血してる!まずいわ、この人本当に危ないんじゃない?」「何が危ないのよ、演技よ演技。深川先生を友達から引き離して助けを求めたいだけでしょ。そもそも彼女がいなければ事故も起きなかったのよ。信じられないなら深川先生に聞いてみなさいよ」ようやく深川誠の足音が近づいてきたが、私を助けるためではなかった。彼は私の頭を蹴り、いらだちながら言った:「江月さん、演技はもう十分でしょう?ほら、来たよ。もういい加減にしろ」「頭でもおかしくなったの?自分でハンドルを奪って自分を怪我させるなんて、同情を引きたいだけ?何度も言ってるだろう、優は友達だ。何があるっていうんだ?こんなことして何が楽しいんだ?」「説明すべきことは全部説明した。信じるか信じないかはお前の勝手だ!」今でも彼は、この事故は私が起こしたと思い、子供の命を賭けた戯れだと思っている。失望と体の痛みで、もう説明する気力すら失せていた。ただ彼の足を必死で掴み、演技ではなく本当に救助が必要なことを分かってもらおうとした。だが彼は二秒ほど立ち止まっただけで、冷笑いを浮かべながら私のマタニティドレスをめくった。「この血液パックはリアルだな。お前が事前に準備してたって優が言わなかったら、俺も騙されるところだった」そう言うと、彼は私を見向きもせずに立ち去った。周りから噂話が聞こえてきた。「おかしくない?血液パックってこんな色じゃないわよ?」「まさか本当に赤ちゃんが......?」「放っておきなさい。林原さんが言ってたでしょ、血液バンクから特別に用意した血液パックだって。当然リアルに見えるわよ。好きなだけ演技させておきなさい。このままじゃ赤ちゃんも危ないわ」誰かが見かねて私を蹴り、私は転がされて顔を地面に打ち付け、完全に意識を失った。夢の中で、私は深川誠と初めて会った日に戻っていた。彼は救急科の優秀な医師として
Read more
第3話
目が覚めると、私は病室のベッドに運ばれていた。深川誠ではなく、見知らぬ人がベッドの横にいた。「大丈夫ですか?事故現場を通りかかって、一人で倒れているのを見かけたので病院に連れてきました。救急車を呼ぼうとしたんですが、近くにいたおじさんが既に来ていたって......」彼は話すほどに怒りを募らせた。「この医療スタッフは一体何をしているんです?生きた人間が地面に倒れているのを放っておくなんて!」「見物人たちも手を貸そうともしない。私が連れてこなかったら、今頃は命がなかったかもしれません!」私は静かに手足を動かし、お腹に手を当てた瞬間、動きが止まった。「申し訳ありません。私が遅すぎました。医師の話では、赤ちゃんはその場で......」私は苦笑いを浮かべ、首を振った。「病院まで運んでくださって、ありがとうございます。分かっています。あなたのせいじゃありません」しばらくの沈黙の後、彼は私に水を注ぎ、尋ねた。「妊婦さんがどうして一人で外出していたんですか?ご家族は?」「お子さんのお父様は責任を取るべきでしょう。連絡先を教えていただければ、私から連絡します」「最近の医師はモラルがなさすぎる!一人きりで病院に置いていくなんて心配です」「すぐにネットで告発します。医療界のこんな腐れ物は一人も逃がしません!」深川誠の冷たい表情を思い出し、私は淡々と言った:「子供の父親は死にました」彼は私の辛い過去に触れてしまったと思い、何度も謝った。私は水を飲み、大丈夫だと笑って答えた。彼は私の看病を申し出たが、私は断った。入院費と手術費を彼に振り込み、帰るよう勧めた。彼が出て行くや否や、看護師が薬の交換に入ってきた。カルテで私の名前を見て、おそるおそる尋ねた:「江月さんとおっしゃるんですか?不思議ですね、うちの深川先生の奥様と同じお名前で。ご存知ですか?」私は首を振った。彼女は目に見えてほっとした様子を見せた。「そうですよね。噂では奥様はあまりいい方じゃないらしいんですけど、あなたはこんなに落ち着いた方で......」私は黙っていた。彼女が出て行った後、携帯で新聞を確認した。あの人は嘘をついていなかった。確かに救急科の不作為を告発していた。私が事故現場で倒れている写真は既にトレンド入りし
Read more
第4話
深川誠は私から離婚を切り出すとは思わなかったようで、一瞬の戸惑いの後、怒りを爆発させた。彼が口を開く前に、私は電話を切った。着信拒否する前に、彼からの怒りの短信が次々と届いた。「お前が勝手にハンドルを奪って事故を起こしたんだ。責めていない私に向かって、何の資格があって離婚なんて言い出すんだ?」「お前は今や殺人犯だぞ。警察に通報していない私に感謝すべきだ。図に乗るな!」「ネットの噂話を今すぐ取り下げろ!本性を暴露されたくなければな!」私はそれ以上読まず、全てのメッセージを削除し、彼の番号を着信拒否にした。薬を取り替えに来た数人の看護師たちは、私の表情に気付かず、勝手に話を始めた。「ネットのニュース見ました?深川先生の奥様がまた暴れ出したんですって!同じ名前なのに運命は違うものね。深川さんの奥様が江月さんの半分でも優しければ、こんなことにはならなかったでしょうに!」「本当よね。十何年も続いた友情なのに、どこに嫉妬する理由があるのかしら。もしかして心に問題があるんじゃない?だとしたら、わざと事故を起こすのも納得できるわ」「深川先生と林原さん、本当に可哀想。こんな狂人に関わることになるなんて......」私は無表情で彼女たちの会話を聞きながら、時々うなずいていた。しかしネット上の批判は収まるどころか激化し、やがて私の正体が病院にも知れ渡った。病院の幹部が何度か見舞いに来て、婉曲に事情説明に応じる意思はないかと尋ねた。深川誠は年休を取っていて連絡が取れないとも。だが私は全て断った。そのうち彼らは私の意見を聞くのを止め、自業自得だと非難するようになった。ネットで動画を公開し、事故の責任を全て私になすりつけた。風評被害を最小限に抑えるため、私の怪我と流産の事実は隠蔽された。嫉妬心から自作自演の事故を起こし、深川誠の友人を標的にしたのだと。医療資源の無駄遣いどころか、彼らの専門医までネットの標的にしたと。最初は私を擁護していたネットユーザーも、夫の友人に嫉妬した事実を知ると、私の精神状態を疑い始めた。救急科を非難していた人々も手のひらを返し、私を徹底的に糾弾した。ネットユーザーからの批判は激化の一途を辿り、「毒婦撲滅同盟」なるものまで自発的に結成された。時折、病室の外で物を投げつけたりする騒ぎま
Read more
第5話
私は苦労して地面から立ち上がり、深川誠の動揺した表情を見て、心の中にわずかな快感が湧き上がった。「子供?あなた自分に子供がいたことを覚えていたの?」「私に母親失格だと言うなら、あなたこそ父親として相応しいの?私が一番あなたを必要としていた時、あなたはどこにいたの?私が人々に罵られていた時、どこにいたの?私が手術室で家族の署名が必要な時、あなたはどこにいたの?」彼の顔が徐々に青ざめていくのを見て、私の声は氷のように冷たくなった。「深川誠、子供はもういない。あなたのおかげよ」「そして今、私たちの結婚も終わり」深川誠の目に一瞬の動揺が走ったが、すぐに怒りに取って代わられた。「同情を買おうとするな。全て自業自得だろう!」「あの日の事故は全てお前が原因だ。優が許してくれたのは慈悲深すぎるくらいだ。それなのに今度は被害者面して私に責任を押し付けようというのか?」「江月凛、こんな厚かましい女だとは気付かなかったよ」「子供の件について、最後にもう一度聞く!」この時、周りには既に野次馬が集まっていた。ネットで噂の事故の犯人が私だと気付いた人もいた。彼らは私を指差しながら、罵声を浴びせた。「嫉妬で人を殺そうとした毒婦ってこいつ?人間らしい顔してるのに、やることが外道ね」「いい夢を台無しにしちゃって。深川先生は前世で何を積んだか、こんな蛇蠍女を嫁にもらうなんて。私なら怒り死にしてるわ!」「よく先生に文句言えるわね。自分のやったこと棚に上げて。あと少しで人が死ぬところだったのに!宮廷ドラマみたいな展開が現代にあるなんて。さっさと精神病院に閉じ込めた方がいいわ。狂犬みたいに噛みつく前に!」......周りからの非難の声に、私は拳を握りしめ、わずかに震える声で言った:「深川誠、最後にもう一度言うわ。子供はあなたに殺された!あなたの手で!」「子供の話をするな。その資格はない!」子供を失ったのは私なのに、この時林原優の方が私以上に泣き崩れていた。涙を目に溜めながら、すすり泣きつつ話し始めた:「江月さん、私のことが嫌いなのは分かります。でも子供を巻き込むなんて......」「誠にとって初めての子供なのに。あなたたちの血を分けた子なのに!どうして自分から......」「今回のことは、私は責めないって言っ
Read more
第6話
彼の歪んだ表情を見ながら、もはや以前の冷静な医師の面影を見出すことはできなかった。私はようやく悟った。この恋は、とうの昔に死んでいたのだと。ただ、今日やっと埋葬されただけ。結婚生活での自分の卑しい数年を思い出し、自嘲的に笑った。「深川誠、この期に及んでまだ彼女を信じるの?」「私があなたと何年も結婚していても、私たちに子供がいても、たとえ......」たとえ前世で、あなたのせいで命を落としていても。彼は眉をひそめ、目に苛立ちを滲ませた:「言っただろう。優とは友達だと。説明したはずだ。信じないのはお前の方だ」「好きに考えろ。誤解したいなら勝手にしろ。もう私にはどうしようもない」彼の言葉とともに、周囲の人々は心の中で私に有罪判決を下した。大勢の人が私を取り囲んでいたが、誰一人として救いの手を差し伸べようとはしなかった。罵声が一言一言、私の耳に突き刺さった。血み垂れる心臓をさらに深く刺し貫いていく。「策略がバレたのに、まだ認めないなんて。世の中にこんな恥知らずがいるなんて!」「明らかに普通の友達なのに、この精神異常者が事実を歪めて、人まで傷つける。深川先生、早く警察に通報して!こんな人間は社会に必要ない!害悪は除去すべき!」「逮捕しろ!逮捕しろ!実刑にしろ!でないとこの狂人が何人の罪のない人を傷つけるか分からない!」林原優は勝者のように深川誠の傍らに立ち、親しげに彼の腕に手を添えていた。二人の目には明らかに純粋な友情以上のものが宿っていた。しかし、野次馬たちは既に私を罪の恥辱の柱に打ち付けることを決めていた。今の二人の行為がどれほど越境的であろうとも。彼らの目には、それが当然のことと映るのだった。林原優が優しく彼の感情を鎮めている様子。通行人までもが二人の幸せを祝福に来る。二人こそが才色兼備の理想の組み合わせだと。そして私のような、嫉妬から人命を奪おうとした殺人者は、一生刑務所で孤独に朽ち果てるべきだと。多くの人が二人との記念撮影を望み。サインを求め。結婚式に参加したいとまで言う。林原優は春の訪れを感じたような笑みを浮かべ。深川誠も否定の言葉を発することはなかった。これが彼の言う潔白な関係なのか。まだ私との離婚も成立していないのに、既に別の女性の肩
Read more
第7話
整った顔に勝ち誇りと挑発の色が満ちていた。「江月さん、あなたの負けよ」「子供を宿しても、私には敵わなかったわね」「誠の心の中で、一番大切な存在は私なの」私は彼女を相手にする気もなく、警察に通報するため急いでいた。だが彼女は執拗に私の腕を掴んでくる。「最後にもう一つ、ゲームをしない?」「あなたにはっきりと負けを認めさせてあげるわ」私は眉をひそめ、警戒した。「あなたの望み通り離婚したでしょう。まだ何がしたいの?」言葉が終わるか終わらないかのうちに、彼女は素早く私の背後に目をやった。次の瞬間、彼女は後ろに真っ直ぐ倒れ込んだ。階段を一段一段転がり落ち、壁に打ち付けられてようやく止まった。「優!」背後から再び深川誠の叫び声が響いた。私は急いで身をかわした。今度は私にぶつかることはなかった。だが彼女を抱きしめながら、私に向けた視線は憎しみで凍てついていた。「江月凛、子供を一人失ったのに、まだ懲りないのか?どうしてそこまで執着する!」「私が何をすればお前は諦めるんだ。離婚も承諾した。まだ何が欲しい?優から何が欲しいんだ!何度も言っただろう、彼女は無実だ!」責めるような彼の表情を見て、私は思わず冷笑を漏らした。「諦める?思い上がりね。私だってあなたとは一生関わりたくないわ!」「林原優が何か悪さをする度に、私に罪をなすりつけないで!今度彼女が難産したら、それも私のせいにするつもり?」深川誠が反論しようとした時、林原優が彼の腕を掴んだ。か細い声で:「誠、江月さんを責めないで。彼女は子供を失って、離婚もして、辛いのよ。私が悪かった、階段の入り口に立っているべきじゃなかった......」「喧嘩しないで。私のせいよ。私のせいで離婚することになって、これ以上私のことで仲たがいしないで」深川誠は心配そうに目を赤くし。彼女の額の傷を優しく撫でた。「俺が悪い。お前を守れなかった。またこいつに傷つけられて......」そう言うと、彼は私に向き直り、その目は剣のように鋭く、私を貫くかのようだった。「江月凛、優に謝れ!」「最後にもう一度言う。彼女に手を出すな。文句があるなら私に言え!」私は冷笑し、腕を組んだ。「あなたに?まるで英雄が美女を救うお芝居ね」「あの日の事故現
Read more
第8話
彼の力が強すぎて、私は壁に激しく打ち付けられてようやく止まった。胸の痛みで理性が消し飛びそうになる。目が血走り、一言も発することができない。その時、深川誠は一段一段階段を降り、私の前に立った。私は必死で後ずさりしたが、また背中を壁に打ち付け、思わず息を呑んだ。「謝らないというなら、優が経験した全てを、お前にも味わってもらおう!」彼は怒りで正気を失っていた。私の痛みの声も聞かずに、髪を掴んで区役所の外まで引きずっていった。既に外で待機していた野次馬たちは、三十分の間に「道具」まで用意していた。私の姿を見るや否や、頭や体めがけて投げつけてきた。腐った卵や野菜の臭いで胃が痙攣する。「人殺しは命で償え」という罵声が飛び交う中。深川誠の足取りは更に確かなものとなった。車道の中央へ向かう様子に、彼の次の行動が予測できた。私を車道に突き飛ばし、林原優の命の代償にしようとしているのだ!深く息を吸い、私は携帯で警察に通報した。「もしもし、警察ですか?殺人未遂の通報です」できるだけ落ち着いた声を保とうとした。深川誠は私の言葉を聞き、血走った目で私の頭を殴りつけた。「人殺しのくせに、よく被害者面ができるな?江月凛、お前は本当に狂ったのか?」警察署はここから数百メートルの距離で、警察はすぐに現場に到着した。その時、深川誠は私を車道まで引きずっていたところを、彼らに止められた。野次馬たちは警察を見るや四散した。私は事の顛末を簡潔に説明した。事故の時の深川誠と林原優の行動、そして彼らによる誹謗中傷と暴力について。林原優は私の告発を聞くと、すぐに泣き出した。「警察の方、彼女の言うことを信じないでください。私と誠の仲を妬んでハンドルを奪ったから事故になったんです。今は責任を私たちに押し付けようとしているんです」深川誠も同調した:「彼女はずっと精神的におかしかったんです。今回も故意です。この狂人の戯言を信じないでください!自分の子供さえ殺せる人間です。他人である優ならなおさらでしょう?」二人の芝居がかった演技を見ながら、私の怒りは更に燃え上がった。「真実を捻じ曲げられると思っているの?車のドライブレコーダーが全てを証明するわ」林原優はそのことを忘れていたらしく、一瞬で血の気が引いた
Read more
第9話
私は彼の本性を完全に見抜き、怒りを抑えきれずに叫んだ:「深川誠、まだ彼女をかばうの?事故で亡くなったのはあなたの実の子よ!あなたの息子なのよ!正気なの?」そこで警察官が口を開いた:「皆さん、落ち着いてください。我々は証拠と調査結果に基づいて公正な判断を下します。誰も責任から逃れることはできません」警察署で、私たちは更なる調査結果を待った。林原優はまだ深川誠に事故の言い訳をしていた。「あの日は車が多くて怖くて、手が滑っただけなの。江月さんを傷つけるつもりなんて全然なかったの。信じて、本当に故意じゃないの」「あの事故のこと、私も分からなくて、怖くて泣きそうで......」深川誠は眉をひそめながらも、彼女を心配そうに見つめていた。「分かってる。お前は優しい子だ。そんなことするはずがない。慌てなくていい。警察が道路の監視カメラを確認している。お前の潔白は証明される」彼らの様子を見て、私は心の中で嘲笑した。この期に及んで、深川誠はまだ犯人に騙されている。自分の目が覚めるのが遅すぎた。私自身を傷つけ、子供まで失った。しばらくして、警察は更に詳細な質問をした。なぜ以前通報しなかったのかと聞かれ、私は入院と流産の経緯、深川誠による報復と暴力について話した。警察は同情を示しつつも、全ては証拠が基準になると説明した。既に当日の道路監視カメラを確認したという。林原優の言う「突然現れた車」は存在しなかった。これは彼女の作り話である可能性が極めて高い。トラックの運転手の捜索も進んでおり、まもなく結果が出るとのことだった。私は林原優の顔が徐々に蒼白になっていくのに気付かなかった。捜査員が戻ってくるまで。事故を起こしたトラックの運転手を連れて。運転手は林原優を見た瞬間、驚いて叫んだ:「なんでここに?絶対バレないって言ってたじゃないですか?」林原優は言葉を濁して黙り込んだ。深川誠もようやく事故が単純なものではないと気付き、彼女から手を離した。警察が運転手の通信記録を調べると、林原優との連絡先が見つかった。そこには会話のスクリーンショットがあり、事故現場で私に最大限の被害を与えつつ、運転席の人間を守る方法を計画していた内容だった。林原優は記録を消すよう脅していたが。運転手は用心深く
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status