All Chapters of Jerk Husband: Chapter 21 - Chapter 30
107 Chapters
Bagian 20 - Moment Langka
“Minum Luke?” bujuk Anna saat Luke tidak mau minum cairan oralit yang dia buat sendiri. “Tidak enak, Ann ... “ Luke menggelengkan kepalanya pelan. Acara kerokan sudah selesai, dan dia merasa perutnya benar-benar sedikit membaik, sekarang. Dan sekarang, Anna  menyiksanya lagi dengan memaksanya untuk meminum air yang rasanya asin, manis, enggak karu-karuan itu. Rasanya Luke mau muntah. Air itu tidak bisa dia telan. Anna menghembuskan nafasnya kasar. Baru tau dia, jika Luke sakit, manjanya selangit. Apa-apa tidak mau. Harus butuh kesabaran ekstra untuk membujuknya. “Mau sembuh atau terus-terusan merepotkanku seperti ini? Atau, aku telefon Daddy saja agar membawamu ke rumah sakit, iya?” tanya Anna dan Luke mendengus sebal. “Kamu tidak ikhlas! Ya sudah, biarkan saja aku seperti ini. Jangan merepotkan dirimu. Lagi pula, kau sendiri yang datang memberiku bantuan.”“Sudah sakit, masih juga menyebalkan. Kamu sadar enggak sih, kamu it
Read more
Bagian 21 - Masih Tertawa Bersama
Anna membuka matanya dengan pelan. Hari sudah pagi. Dan pagi ini, dia merasa ada tubuh lain yang menempeli tubuhnya. Terasa seperti mimpi. Suaminya berada di sini. Di dalam pelukannya dan tertidur dengan lelapnya. Anna meneliti setiap inci wajah Luke yang memang terlihat cool, tegas dan tampan. Tak heran, banyak wanita di luaran sana yang akan memberikan kepuasan secara cuma-cuma pada suaminya. Tak heran juga, wanita murahan seperti Selena, tak ada urat malunya sehingga masih bertahan di rumahnya sebagai orang ketiga. ‘Kenapa kita harus terjebak dalam hubungan yang rumit ini?’ Batin Anna tanpa bisa dia suarakan. Sungguh, Anna berharap hubungan rumah tangganya dengan Luke akan membaik ke depannya. Dia akan mencoba menerima Luke, asalkan Luke  juga belajar menerimanya. Tapi, jika Luke tetap dengan keberengsekannya, maka dia pun akan tetap berada di titik yang sama. Menjadi wanita pembangkang, keras kepala dan musuh pertama Luke dalam kehidupannya. 
Read more
Bagian 22 - Efek Mager
Setelah sarapan, Luke mendadak mendapatkan telefon dari kantor dan pergi setelah bersiap-siap, meskipun Anna sempat melarangnya atas dasar kondisi Luke yang belum pulih benar. Tapi, Luke yang keras kepala, tentu saja menolak dan tetap pada kemauannya yang tidak seorang pun bisa ganggu gugat. Akhirnya, Anna kembali sendirian di dalam rumah. Menghabiskan waktunya dengan uring-uringan tak jelas. Sepertinya, istri broken home seperti dirinya, terinfeksi virus mager yang lagi trendi di kalangan ibu-ibu tongkrongan. Anna melihat ke luar jendela sambil sesekali mendesah pelan. Dia ingin sekali, bersantai dengan membaca beberapa novel romantis di taman bunga kesayangannya. Tapi, rasanya tidak mungkin. Karena siang ini, hujan sangat deras dengan kilat yang sesekali menyambar. Biarlah, dia akan menikmati waktu Kemagerannya dengan menonton tayangan yang meskipun tak ada yang menarik untuk dia lihat.“Santai sekali hidup kamu ya?” Suara bagai petir, yan
Read more
Bagian 23 - Manipulasi
Luke yang biasanya di perbudak oleh pekerjaan, kini mendadak gelisah. Dia ingin cepat-cepat pulang dan melihat wajah Anna yang membuatnya hampir diabetes karena kemanisannya. Baru Luke sadari, jika Anna itu, tipikal wanita yang manis, cerewet dan lucu. Jika saja, pertemuan mereka tidak se rumit ini, pasti Anna akan menjadi teman yang menyenangkan. Beberapa kali, Luke mengecek jam tangannya. Berharap waktu berputar cepat dan dia bisa pulang. Anna pasti sedang uring-uringan di rumah. Dan itu adalah waktu yang tepat, untuk membuat hubungan mereka membaik dengan berinteraksi lebih dekat lagi. Anna sudah menerimanya. Buktinya, Anna mau merawatnya dengan sepenuh hati dan tidak menjadi wanita pembangkang lagi. Sepertinya, hubungan mereka benar-benar akan menuju ke tahap yang lebih baik. Luke tidak bisa menahannya lagi. Anna seperti memanggil-manggil namanya. Sialan memang. Anna membuatnya tidak bisa berkonsentrasi. Apa dia merindukan Anna? En
Read more
Bagian 24 - Kedatangan Tamu
Anna mendadak gugup. Tidak tau harus bersikap bagaimana melihat kedatangan keluarga kecil yang pernah dia hancurkan. Semuanya tidak akan sama seperti sebelumnya. Apa yang dia lakukan, benar-benar kejam. Lihat, Jasmine yang biasanya bersinar, kini terlihat menyedihkan dengan kebutaannya.“Kau tidak ingin mempersilahkan kami untuk masuk ke rumahmu, Anna?”Suara Jasmine, yang selalu penuh kelembutan, membuat Anna semakin membenci dirinya sendiri. Karena dirinya, Jasmine  kehilangan penglihatannya, dan menderita begitu lama dengan kehilangan ingatannya. Seharusnya, Jasmine membunuhnya saja.  Bukan memaafkannya dan memberinya kesempatan kedua  untuk hidup seperti ini.“Emm, Silakan masuk,” ucap Anna sedikit mundur dari posisinya tadi. “Jasmine, bolehkah aku membantumu?” cicit Anna dengan pelan. Sebenarnya Anna merasa tidak pantas mengatakannya. Dia sadar diri. Jika tingkatan dirinya dan Jasmine sangat jauh berbeda. Jasmine wanita baik berhati malaikat dan
Read more
Bagian 25 - Dalangnya
Luke yang seperti mendengar suara Jasmine dan Davio di lantai bawah, memilih bangkit dari ranjang. Sejenak, Luke mengusap wajahnya pelan. Sesi percintaannya dengan Selena tadi, benar-benar menguras emosi dan tenaganya. “Tuan mau ke mana?” lirih Selena sambil memegang lengan Luke yang kekar. Lengan yang selalu mendekapnya erat saat tubuhnya terhentak-hentak karena tak bisa menandinginya tenaga sang majikan. Luke menoleh kilas. Selena sangat berantakan karena permainan kasarnya tadi. Terlihat bekas kissmark di beberapa titik, tepat di leher dan dada Selena. Sungguh, bayangan Anna bercinta dengan pria lain, membuatnya kehilangan kendali sampai-sampai Selena yang menjadi pelampiasan emosi. Hampir saja Selena pingsan karena cekikannya tadi. “Aku mau ke bawah dulu. Tetaplah di sini. Aku juga akan mengambilkan kompres untukmu,” ucap Luke dingin kemudian keluar dari kamar setelah memakai baju dan celananya yang tercecer di lantai. Selena terse
Read more
Bagian 26 - Curahan Hati
Anna menangis tergugu di taman belakang. Tak mengerti, kenapa perkataan Luke tadi begitu menyakiti hatinya. Seandainya saja, hatinya tidak se lemah ini, tentu saja dia akan bertahan. Tidak perlu mengeluarkan air mata, yang tetap saja menurut Luke hanya bentuk sandiwara.Andai saja Anna bisa pergi? Dia pasti akan melakukannya sejak dulu. Tapi, dia sudah terikat perjanjian dengan Luke. Luke pasti akan mengejarnya walaupun sampai ke ujung dunia dan menjebloskannya ke penjara, setelahnya. Anna juga membenci hatinya yang memaksanya untuk tetap tinggal. Hatinya selalu percaya, jika suatu saat nanti, Luke akan berubah dan menerimanya sebagai seorang istri. Tapi lihat hasil yang dia dapatkan dari kesabaran dan perjuangannya. Di mata Luke, Posisinya tetap sama. Luke tetaplah menganggapnya wanita berhati iblis yang tidak akan pernah berubah. Apa-apa yang di lakukannya selalu salah. Bahkan Luke menganggap hanya bentuk sandiwara. Tidak percayakah Luke, jika sekarang dia sudah berubah dan
Read more
Bagian 27 - Langkah Awal
Anna sedang menyendiri sembari menatap langit yang berbintang di halaman belakang. Hari sudah malam. Jasmine sudah pulang dan dia kembali sendirian bersama rasa sepi. Hanya saja, perasaannya sedikit membaik. Ada rasa lega tersendiri yang tidak bisa dia ungkapkan. Jasmine selalu sukses membuat siapa pun yang berada di dekatnya merasakan ketenangan. Anna sudah memantapkan hati untuk tetap bertahan. Mulai hari ini, dia akan mengambil langkah awal untuk menjadi pribadi yang baru. Mencoba cara lain versi dirinya sendiri, demi menutupi kerapuhannya atau sekedar berpura-pura kuat. Dia sudah berkomitmen. Jika dia tidak bisa meruntuhkan Luke dengan berinteraksi, maka Anna akan mencoba cara lain dengan bersikap sok tidak peduli. “Sudah malam. Kamu ingin mati kedinginan?” suara dingin yang sangat familier menyapa pendengarannya. Anna menoleh dan mendapati Luke berdiri di belakangnya dengan bersedekap dada. Ini yang membuat Anna kesal pada hatinya. Luke dan rambutnya yan
Read more
Bagian 28 - Perang
Anna merasa tidak nyaman, saat ranjangnya terasa sesak. Perasaan selama ini, meskipun ranjangnya agak sempit, dia tidak merasa se sesak ini. Apa ranjangnya berubah ukuran? Tentu saja tidak mungkin. Pasti ada yang salah. Dengan malas Anna membuka matanya yang masih setengah mengantuk, dan keberadaan Luke di sana, tentu saja membuatnya nyaris berteriak. “Luke, ngapain kamu di sini?” cicit Anna sambil memundurkan wajahnya. Bayangkan saja, posisi wajahnya dan Luke hanya berjarak beberapa senti saja. Bergerak sedikit saja. Bibirnya yang pernah Luke lecehkan saat masih kuliah dulu, pasti akan kembali bertemu dengan bibir lancang itu. Ternyata, hembusan nafas hangat yang menerpa wajahnya, bukanlah sebuah mimpi semata. Semua itu nyata. Luke tak bergeming. Dia setia menutup mata walaupun sebenarnya dia terbangun saat mendengar suara Anna yang shock karena melihatnya berada di sana. Semalam, Luke nekat memasuki kamar Anna dan sialnya dia tidak bisa menahan diri untuk t
Read more
Bagian 29 - Berubah Manis
Luke yang melihat kepergian Anna dengan wajah yang bisa Luke lihat sedang menahan kesal karena melihatnya berduaan dengan Selena di kamarnya, refleks membuat kaki Luke terjulur dan,Brugh!Selena terjatuh dari ranjang Anna karena Luke tendang, dan jatuhnya juga mengenaskan di lantai. Selena mendongak dengan mata berkaca-kaca. Baru kali ini, Luke memperlakukannya seperti ini. “Tuan, apa salah saya?” rintih Selena memelas. Biasanya majikannya itu, akan selalu takluk saat melihatnya seperti ini. Luke bangkit dari ranjang Anna dan menghampiri Selena yang masih melantai. “Kamu masih tanya apa kesalahanmu huh?!” bisik Luke yang lebih terdengar sebagai nada peringatan di telinga Selena. “datang ke kamar ini dan menggangguku adalah kesalahan fatalmu Selena!”“Maaf Tuan. Saya tidak akan mengulanginya lagi.”“Terlambat!” sentak Luke sambil menarik rambut Selena dengan kasar. “sekarang pergi dari rumahku dan jangan pernah menginjakkan kakimu lagi
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status