Semua Bab Daniel & Calista: Bab 41 - Bab 50
78 Bab
Bab 41 Salah Tangkap
Callista duduk di kursi kerjanya sembari menyesap hot choolate di tangannya. Sudah hampir satu bulan Callista mengenal Daniel. Pria itu telah berhasil masuk dikehidupannya. Dengan segala cara yang dilakukan, Daniel memang berhasil mengusik kehidupan Callista. Jika saja Daniel bukan pemegang saham di rumah sakit tempat Callista bekerja, mungkin Callista tidak akan pernah terjebak oleh sosok Daniel Renaldy. Pria yang selalu menggunakan kekuasaan untuk mengancam dirinya. Meski harus Callista akui, Daniel adalah pria yang sangat sempurna. Tampan dan berkuasa. Tidak akan ada wanita yang mungkin menolak seorang Daniel Renaldy. Hanya saja, Callista tidak pernah melihat itu dari seorang
Baca selengkapnya
Bab 42 Kepanikan Callista
Callista melirik arlojinya, kini sudah pukul dua belas siang. Sudah hampir dua jam, setelah Jessica menghubunginya tapi Jessica masih belum juga datang. Callista mengambil ponselnya, dia kembali menghubungi kakaknya itu. Namun, satu, dua hingga lima kali Callista menghubungi Jessica tidak ada jawaban.Callista berdecak kesal, ketika Jessica tidak menjawab telepon darinya. Tidak ada pilihan lain, Callista akhirnya memilih untuk menghubungi Adam. Callista yakin, pasti Adam tahu keberadaan Jessica. Callista mencari kontak Adam di ponselnya, dia menggeser tombol hijau untuk melakukan panggilan. Kemudian Callista menempelkan ponsel ke telinganya.
Baca selengkapnya
Bab 43 Callista Adikku
Tubuh Callista mematung, napasnya memburu melihat Jessica dipukul hingga pingsan. Callista mengepalkan tangannya dengan kuat.“Sialan! Siapa mereka!” seru Adam meninggikan suaranya. Rahangnya mengetat, sorot mata tajam dan penuh kemarahan setelah melihat hasil rekaman CCTV itu.“Harry, cepat kau lacak mobil yang membawa Jessica,” tukas Daniel dingin.
Baca selengkapnya
Bab 44 Menyelamatkan Jessica
Daniel, Callista dan Adam menatap sebuah gedung tua tempat di mana penculik itu membawa Jessica. Daniel menarik tangan Callista bersembunyi di balik mobil ketika dia melihat ada lima pria menjaga gudang itu. Begitu pun dengan Adam, yang ikut bersembunyi di balik mobil.“Daniel! Kau membawa anak buahmu! Kenapa kau bersenyembunyi? Kalau sampai terjadi sesuatu dengan kekasihku, aku pasti akan membunuhmu!” seru Adam dengan tatapan menghuhus dingin ke arah Daniel. Daniel melayangkan tatapan ta
Baca selengkapnya
Bab 45 Tertembak
Callitsa tersungkur di lantai, ketika mendapat pukulan dari Dion. Sedangkan Rossa, dia tersenyum menertawakan Callista yang kini terluka akibat pukulan dari Dion.Daniel menggeram, dia menatap tajam ke arah Dion yang memukul Callista. Daniel langsung berlari ke arah Callista. Dia menarik kerah baju Dion, dia melayangkan pukulan bertubi-tubi di wajah Dion. Tidak hanya diam, Dion membalas pukulan Daniel. Namun, Daniel terlalu kuat dikalahkan. Rasa marah di diri Daniel, membuat Daniel tidak menghentikan pukulannya.
Baca selengkapnya
Bab 46 Hampir Kehilanganmu
Sudah satu minggu Daniel tidak sadarkan diri. Operasi Daniel berjalan lancar. Meski Callista berhasil menyelamatkan Daniel dari masa kritisnya. Namun, kenyataannya hingga detik ini Daniel masih belum juga sadar. Berkali-kali Callista mengajak Daniel berbicara, bahkan setiap harinya Callista yang menjaga Daniel. Callista begitu setia menunggu Daniel, dia selalu berada disisi Daniel.Callista duduk di tepi ranjang, dia mengelus lembut rahang Daniel. Terlihat dari wajah Callista begitu muram melihat keadaan Daniel. Satu minggu ini, terasa begitu berat baginya. Terlebih dia tidak henti menyalahkan dirinya sendiri. Jika saja Daniel tidak menyelamatkannya, ini tidak ak
Baca selengkapnya
Bab 47 Aku mencintaimu
Kondisi Daniel berangsur membaik. Setiap harinya Callista selalu menjaga Daniel. Bahkan Callista akan selalu menginap di ruang rawat Daniel, hanya demi memastikan Daniel baik-baik saja. Namun, meski Callista sudah membuka hatinya untuk Daniel, dia meminta Daniel untuk tidak langsung memberitakan pada media tentang hubungan mereka. Bukan tidak ingin, tapi Callista hanya ingin menyiapkan waktu yang tepat. Terlebih, jika media sudah mengetahui hubungannya dengan Daniel, maka mau tidak mau Callista harus mengenalkan Daniel pada kedua orang tuanya. Saat i
Baca selengkapnya
Bab 48 ­­­­­­­­­Rencana Ke Jepang
Daniel menatap Callista yang tengah memasukan pakaian miliknya ke dalam tas. Sudah sejak tadi Daniel mengatakan cukup pelayan saja yang memasukan bajunya ke dalam tas. Tapi tetap saja Callista memaksa. Wanita itu ingin sendiri merapihkan baju Daniel. Ya, hari ini Danuel sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Hanya saja, Callista masih tidak memperbolehkan Daniel untuk bekerja.“Selesai,” ucap Callista ketika sudah merapihkan pakaian Daniel. “Sayang kemarilah..” Daniel menepuk pelan pahanya, me
Baca selengkapnya
Bab 49 Cemburu?
Daniel menatap Callista yang tengah tertidur dalam pelukannya. Dia mengelus lembut pipi Callista. Bulu mata lentik, hidung mancung dan mungil milik Callista, membuat Daniel tidak henti menatap kagum wanita yang telah menjadi miliknya itu. Senyum di bibir Daniel terukir kala mengingat pertemuan pertamanya dengan Callista. Berkali-kali wanita itu menolak dirinya. Namun, kenyataanya kini wanita itu telah menjadi miliknya. Daniel menarik dagu Callista, mencium dan melumat lembut bibir ranum wanita itu. Bibir yang selalu menjadi candu baginya. Perlahan, Callista mulai membuka matanya, ketika merasakan ada yang menyentuh wajahnya.
Baca selengkapnya
Bab 50 Completely Mine
“Daniel, kau kenapa? Apa kau melakukan kesalahan?” Callista menghentakan kakinya, saat masuk ke dalam penthouse milik Daniel. Tatapannya menatap kesal Daniel yang sejak tadi mendiaminya.“Tidak, aku hanya lelah,” jawab Daniel dingin. Dia melangkah masuk ke dalam kamarnya. Callista langsung mengikuti Daniel masuk ke dalam kamar pria itu. “Kau tidak pernah seperti ini, katakan padaku ada apa?” Callista menahan lengan Daniel. Kesabarannya sudah habis. Sepanjang perjalanan, Daniel te
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status