All Chapters of Merajut Asa: Chapter 61 - Chapter 70
97 Chapters
61. Libur Musim Panas
Hari yang teramat ditunggu oleh keenam anak asuh Ronja dan Lukas pun tiba. Liburan musim panas. Ronja dibantu oleh Jovita telah merancang liburan yang merupakan kombinasi antara edukasi dan bersenang-senang. Tujuan pertama adalah Lummelunda grottan atau gua Lummelunda. Tempat wisata yang hanya berjarak 15 kilometer dari kediaman mereka ini terletak di sisi barat pulau Gotland. Selain gua sepanjang 4 kilometer yang dapat dijelajahi sebagai daya tarik utama, di Lummelunda juga terdapat bekas pabrik penggilingan dengan kincir air terbesar di Eropa utara, sebuah rumah bangsawan kuno yang mewah, dan taman dengan aroma daun bawang yang menyebar di seluruh penjuru. Keenam anak diikutkan pada tur khusus anak-anak untuk mengeksplorasi dunia bawah tanah yang dikemas dengan menyenangkan, tetapi tetap menomorsatukan keamanan. Sambil menu
Read more
62. Bahasa Cinta
Kabin penginapan yang dimaksud oleh Ronja adalah rumah kayu berbentuk segitiga yang terdapat di kompleks museum Bläse Kalkbruk. Rumah kayu berkapasitas 2 orang dewasa ini disewakan untuk umum. Penyewa hanya perlu membawa alas tidur. Setelah selesai meletakkan perlengkapan di dalam kabin, semua berkumpul di halaman. Beberapa permainan - baik individual, berpasangan, maupun berkelompok - telah disiapkan oleh Ylva dan Alfred. Permainan pertama adalah moving on up. Permainan individual ini mewajibkan pemain yang memegang setumpuk gelas memindahkan gelas dari atas ke bawah. Pemenangnya adalah yang terlebih dahulu bisa menggeser gelas terbawah bertanda spidol pada bibir gelas hingga ke posisi paling atas. Di kelompok anak-anak, Karl menjadi pemenangnya. Sementara di kelompok dewasa, Lukas keluar sebagai juara pertama.
Read more
63. Ada Apa Dengannya?
Hari kedua liburan, anak-anak bangun pagi dengan bersemangat, tak sabar dengan petualangan baru lainnya. Jalan pagi menjadi kegiatan pertama mereka. Sambil menyusuri jalan beraspal di pinggir pantai Bläse, Lukas menceritakan kepada anak-anak tentang penggunaan batu kapur sejak zaman dahulu untuk membangun berbagai bangunan di Gotland, termasuk tembok Visby. "Apakah Lukas penduduk asli Gotland?" tanya Jovita kepada Joseph yang berjalan di sampingnya. Ia mendengarkan penjelasan Lukas yang tampak sangat menguasai sejarah dan seluk-beluk pulau ini. Joseph mengangguk. "Ia sempat menjadi guru di Stockholm, tapi kemudian kembali ke sini. Menurutnya, ia tidak cocok hidup di kota besar." "Ya ... orang yang tumbuh di tempat sunyi, biasanya tidak suka hiruk pikuk kota
Read more
64. Tinggalah Di Sini
Lima menit kemudian mereka sudah sampai di sebuah kedai makan yang terkenal akan galette dan crepe-nya yang lezat, Crêperie Tati. Dari luar, orang pasti menyangka ini adalah tempat pembuangan barang bekas, bukan tempat makan. Tempat ini dipenuhi dengan barang-barang rongsokan dan berkarat, seperti mobil, kulkas, dan tong minyak. Sebuah dekorasi yang tidak umum, tapi menjadi daya tarik tersendiri. Moto mereka pun sejalan dengan sejarah tempat ini yang dahulu merupakan tempat pengisian bahan bakar, yaitu "fuel for the soul". Kelezatan hidangan mereka membuktikan bahwa moto tersebut tidak main-main. Situasi di Crêperie Tati sangat ramai. Beberapa penunggang motor Harley terlihat berkumpul di halaman. Antrian mengular hingga luar kedai dan hampir semua kursi dipenuhi pengunjung. Sebuah meja panjang di bagian luar restoran yang menghadap ke padang rumput luas tersisa untuk mereka berduabelas.
Read more
65. Bersamamu
Jovita menatap Joseph lekat. Ia tidak mau salah menafsirkan. "Apa maksudmu, Joe?" Joseph menghela napas sebelum mengutarakan isi hatinya. Sesuatu yang tidak pernah mudah baginya. "Bersama denganmu di Melbourne merupakan saat ternyaman yang pernah kurasakan. Berpisah darimu ditambah larangan untuk menghubungimu, membuatku tersiksa, dan aku tidak bisa membayangkan kehilangan dirimu lagi." Seharian berusaha mengidentifikasi rasa yang bergumul, sederet kalimat yang mengungkapkan keresahan akhirnya terlontar dari mulutnya. Jovita menggigit bibirnya. Matanya tiba-tiba memanas. Berbagai emosi berkecamuk di hatinya. Ia harus dengan cepat memahami rasa ini sebelum mengucapkan kata. "Aku tahu kamu masih perlu waktu untuk pulih dari sakit ha
Read more
66. Mencintaimu
Pukul 6 sore, langit Fårö masih terang, bayangan benda mulai melebihi ukuran panjangnya. Rombongan anak asuh Ronja dan Lukas tiba di sisi pulau Fårö yang berseberangan dari Sudersand Resort. Mereka menyambangi Langhammars, yang merupakan cagar alam pinggir pantai. Tempat ini terkenal karena jajaran monolit atau bongkahan batu besar yang terbentuk secara alami dari batu kapur ratusan juta tahun lalu. Di Swedia, monolit kapur yang disebut raukar ini dapat ditemui di beberapa pantai laut Baltik. Namun, jajaran raukar di Langhammars termasuk salah satu yang terunik, dengan raukar tertinggi mencapai hingga 8 meter. Usai mendapatkan penjelasan dari Lukas mengenai proses pembentukan raukar, anak-anak kemudian sibuk berimajinasi mengenai bentuk-bentuk raukar. "Kamu berasal dari daerah pantai
Read more
67. Pencerahan
Jovita membaringkan tubuhnya di chaise longue, sebuah sofa panjang dengan sandaran punggung dan tangan yang hanya ada di salah satu sisi. Sofa jenis ini biasa ditemui di ruang praktik psikolog atau psikiater. Walaupun bukan penganut fanatik aliran Psikoanalisis yang biasanya menggunakan sofa jenis ini saat melakukan terapi, Thomas menilai berbaring di sofa dapat membuat klien/pasiennya menjadi lebih rileks. Dan Jovita, adalah salah satu pasiennya yang sangat menyukai sofa ini. "Terima kasih sudah meluangkan waktumu di hari Sabtu, Thomas," ucap Jovita. Biasanya sesi konseling hanya diadakan di hari kerja. "Tidak masalah, kebetulan aku tidak ada kegiatan. Lagi pula seminggu ini kamu telah membantu kami dengan menemani anak-anak berlibur dan minggu depan akan pergi lagi, bukan?" sahut Thomas dengan senyum kebapakkannya.
Read more
68. Saturdary Candy
Hari Sabtu adalah hari yang paling ditunggu oleh anak-anak di Swedia karena pada hari ini mereka diperbolehkan membeli dan memakan permen. Lördagsgodis atau Saturday Candy adalah sebutan untuk hari ini. Usai menjalani sesi konseling dengan Thomas, Jovita bersama Joseph menemani anak-anak membeli permen di Hemmakväll, sebuah toko yang menjual berbagai jenis permen dan cokelat kiloan, terletak sekitar 1,5 kilometer dari kediaman mereka. Suasana toko cukup ramai, dipenuhi oleh anak-anak yang juga ingin membeli permen. Keriangan terpancar dari raut wajah semua anak. "Kami tunggu di sini, kalian silakan memilih permen yang diinginkan," ucap Joseph saat mereka memasuki toko. Ia mengajak Jovita berdiri di salah satu sudut yang sepi, tapi dapat memantau pergerakan anak-anak.
Read more
69. Perjalanan Berdua
Jarum di arloji Cartier Jovita menunjukkan pukul 7 pagi. Matahari sudah memunculkan diri sejak tiga jam lalu di langit Gotland ketika Jovita dan Joseph mulai memasuki feri berkecepatan tinggi yang akan menyeberangkan mereka ke daratan Swedia. Lima belas menit kemudian, feri berwarna putih dengan panjang hampir 200 meter dan berkapasitas hingga 1.500 penumpang tersebut mulai meninggalkan Pelabuhan Visby. Setelah memarkirkan Volvo putihnya di dek bawah, Joseph mengajak Jovita naik ke dek atas. Dua lantai geladak kapal terbawah digunakan untuk memarkir kendaraan, sedangkan dua dek di atasnya difungsikan sebagai ruang untuk penumpang, mulai dari tempat bersantai, area makan, kabin privat, serta ruang konferensi. Ruang makan menjadi area yang mereka tuju untuk menikmati sarapan. Sepotong sandwich dengan olesan smörgåskaviar di atasnya dan segelas teh hangat menjadi
Read more
70. Kepingan Masa Lalu
Lima menit kemudian mereka sudah berada di luar apartemen, menyusuri jalan Kungsängsgatan.  Setelah sekitar empat ratus meter berjalan, Jovita memerhatikan bahwa bangunan apartemen di daerah ini terlihat lebih lawas dan terkesan lebih padat dibanding area tempat tinggal Joseph. "Ini masih jalan yang sama dengan tempat tinggalmu, bukan?" tanya Jovita. Joseph mengangguk. "Bangunannya terlihat lebih tua. Daerahmu tampaknya lebih baru," ujar Jovita. "Ya ... ini daerah yang lebih lama. Tingginya urbanisasi dan makin bertambahnya jumlah mahasiswa membuat banyak pembangunan apartemen baru," jelas Joseph. Ia kemudian menunjuk ke satu bangunan bertingkat 4 berdinding merah bata yang terkesan agak kusam. "Itu apartemen pertamaku di sin
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status