All Chapters of My Boss My Obsession: Chapter 11 - Chapter 20
37 Chapters
Bab 11
Malvin mengambil pakaiannya di lemari dan kembali ke kamar mandi untuk mengenakannya. Selang lima menit, Malvin sudah terlihat rapi dengan celana pendek dan kaosnya.Malvin melihat selimutnya yang tadi berantakan sudah rapi dilipat. Ia melirik Dena yang duduk dikursi, ia yakin Dena yang melipat selimutnya. Malvin tersenyum dan mendekati Dena, kemudian duduk di kursi depan Dena yang terhalang oleh meja."jadi, apa yang membawamu kesini ?" tanya Malvin dengan ekspresi datar. Ia tidak ingin terlihat bahagia karna Dena memakai pakaian yang telah ia beli untuknya, menurutnya itu sudah cukup untuk menghargai usahanya kemarin."aku ingin minta maaf""aku tahu aku sudah keterlaluan, tapi mungkin benar kita bisa berteman, dengan begitu aku tidak perlu membencimu dan kamu pun tidak perlu membenciku""untuk apa aku harus membencimu ? Dan mengapa kamu membenciku ?" tanya Malvin serius."kamu be
Read more
Bab 12
Dena masih tertidur di pelukannya ketika Malvin terbangun. Ia melihat jam di ponselnya menunjukkan pukul delapan malam. Televisi di kamarnya pun masih menyala. Malvin menggeser tubuh Dena dan bangkit dari tidurnya. Entah bagaimana bisa ia menjadi pria yang sangat brengsek. Seingatnya, ia begitu menjaga jarak dari wanita agar tidak mengecewakan banyak wanita. Terutama setelah Evelyn menjadi kekasihnya, ia benar - benar tidak menyangka hasratnya akan mudah tergoyah meski wanitanya bukan Evelyn. Malvin mengenakan celana pendeknya dan mencuci mukanya, kemudian ia menyesap minuman yang tadi ia pesan. Makanannya pun belum tersentuh oleh mereka berdua. Malvin mengambil ponselnya dan memotret Dena yang sedang tidur, menurutnya Dena terlihat begitu manis saat tidur. Jam menunjukkan pukul sembilan, Malvin mengecup pipi Dena yang membuatnya menggeliat bangun. Dena tertegun merasak
Read more
Bab 13
Malvin tengah duduk di ruang tunggu saat Evelyn sedang di periksa oleh dokter. Malvin gelisah karena ternyata Evelyn sedang sakit ketika ponselnya tidak bisa dihubungi. Malvin mengutuk dirinya, bisa - bisanya ia menghianati kekasihnya saat kekasihnya itu justru sakit karna berusaha tidak merindukannya. Dokter memanggil Malvin dan menjelaskan jika Evelyn baik - baik saja, ia demam karna sering telat makan, kelelahan dan terlalu banyak pikiran. Dokter menyarankan ia dirawat sebentar sampai keadaannya membaik. Malvin menyutujui saran dokter, ia masuk ke ruangan tempat Evelyn di rawat. Malvin mendekat dan duduk di sebelah ranjang Evelyn"kenapa kamu tidak mendengarkan perkataanku? " kata Malvin menggenggam tangan Evelyn. Evelyn hanya tersenyum "aku merindukanmu" hanya itu kata yang keluar dari mulutnya. "aku berkata jangan terlalu lelah dan jangan terlalu b
Read more
Bab 14
Evelyn merasa Malvin sedikit berubah setelah kepulangannya dari Kanada. Meski Malvin masih bersikap manis dan perhatian tapi Evelyn bisa melihat peubahan dari Malvin. Kekasihnya itu lebih sering terlihat melamun dan lebih sering menyibukkan dirinya dari pada berdua dan bermanis - manisan dengannya. Diam - diam Evelyn mencari tahu apa yang sedang dialami Malvin. Dengan menyewa seseorang untuk membuntuti Malvin dan melaporkan kepadanya apapun yang pria itu lakukan dengan mengirim fotonya. Notif ponsel Evelyn berbunyi tanda pesan masuk. Ia segera menghentikan tangannya yang sedang mengetik di keyboard komputernya. Evelyn membelalakkan matanya melihat foto yang dikirimkan oleh orang yang diminta Evelyn mengikuti Malvin. Disana terlihat Malvin sedang duduk berdua dengan seorang perempuan berkulit coklat yang tampak akrab.Evelyn meneliti wajah perempuan dalam foto itu. Ia mengerutkan dahinya, tampaknya
Read more
Bab 15
Evelyn masih berdiri disana, menikmati pemandangan yang meremukkan jiwanya. Ia masih tak percaya jika laki - laki yang berada di bawah sana adalah kekasihnya. Evelyn menggelengkan kepalanya dan mundur menabrak pintu di belakangnya. Ia hampir saja roboh karena keterkejutan ini membuatnya tiba - tiba sangat pusing. Barulah saat itu Malvin menyadari keberadaan Evelyn yang telah menyaksikan semuanya. Semua penghianatan yang dinikmati oleh Malvin.Evelyn langsung berlari tanpa mempedulikan lagi ekspresi Malvin yang sangat terkejut melihat Evelyn telah mendapatinya tengah menikmati wanita lain selain dirinya. Evelyn berlari dan terus berlari sambil menangis, sama sekali tak pernah ia bayangkan akan hal ini. Niatnya yang ingin meminta maaf dan memberi sedikit kejutan ternyata justru ialah yang mendapatkan kejutan yang sangat besar. Mendapati orang yang di cintainya melakukan kegiatan morning s*x dengan sa
Read more
Bab 16
Keesokan harinya Evelyn tidak masuk kerja, ia masih menginap di rumah Jeni. Kemarin, ia sama sekali tidak bisa tidur dengan tenang. Pikirannya melayang entah kemana. Evelyn mengingat saat pertama kali mereka bertemu, Malvin merupakan kakak kelas yang pintar, dan menjadi idola teman - temannya. Namun, Malvin yang memang cuek sama sekali tidak menghiraukan mereka yang sering berteriak memanggil namanya.Saat itu Evelyn hendak pulang sekolah ketika tiba - tiba di hadang beberapa anak brandal yang mengganggunya. Evelyn berteriak histeris meminta pertolongan yang sangat minim kemungkinan karena jalan yang sangat sepi.Namun entah dari arah mana Malvin datang bagai malaikat penolong, ia membantu menyelamatkan Evelyn dan mengantarnya pulang. Sejak saat itu Evelyn sangat mengagumi Malvin dan diam - diam selalu memperhatikannya. Evelyn mencintai Malvin dalam diam tidak seperti teman - temannya yang lain dengan te
Read more
Bab. 17
Evelyn berjalan menuju apartemennya setelah berbelanja kebutuhan untuk memasak. Ia berjalan sendiri dengan membawa tas belanjaan yang penuh dengan barang. Evelyn terkejut ketika sampai di depan pintu apartemennya ada seseorang yang menunggunya. "apa yang kau lakukan disini? " tanya Evelyn."aku menunggumu."Evelyn membuka pintu apartemen dan masuk tanpa menghiraukan Malvin. "ada keperluan apa yang membuatmu harus datang sendiri kesini.""aku merindukanmu Ve, aku bersungguh - sungguh... Kita bisa memperbaiki hubungan ini, percayalah... ""hubungan seperti apa yang engkau harapkan?  Kau bahkan tak mampu menolak perjodohan itu.""Ve, kita belum mencobanya.""sudahlah Malvin.""aku membutuhkanmu untuk meyakinkan mereka."Evelyn hanya diam, ia tak yakin mampu mempertahankan hubunga
Read more
Bab. 18
Evelyn diam tertegun, ia menunduk dengan menahan tangisnya. Memang sangat tidak mudah baginya. Bayangan Malvin yang tengah berhianat selalu hadir menjadi mimpi buruknya.Evelyn tersenyum mengusap tangan Malvin yang melingkar di perutnya. "aku juga merindukanmu." tak di pungkiri memang Evelyn juga merindukan Malvin, bahkan sangat merindukannya. "apa kau lelah? Aku akan menyiapkan air hangat untukmu." Evelyn berjalan menuju kamar mandi. "terima kasih."Evelyn menunggu Malvin di ruang tamu dengan menonton tayangan tv. Apartemen Evelyn memang tidak terlalu besar. Hanya ada satu kamar, satu dapur dan ruang tamu yang juga merangkap sebagai ruang tv. Evelyn menikmati kebahagiaannya bersama Malvin hanya dengan menonton tv dan bercanda, seperti sudah sangat lama mereka tidak merasakan kebahagiaan seperti ini. "apa kamu tidak kembali ke rumahmu?
Read more
Bab. 19
Malvin membopong tubuh Evelyn menuju kamar Malvin. Evelyn kembali merasakan nyeri di hatinya, sakit itu masih ada, bahkan sangat jelas terasa. Evelyn memejamkan mata, berharap bisa melupakan kejadian yang menghancurkan jiwanya dan menikmati sentuhan Malvin yang terus menciumnya penuh gairah.Hati Evelyn bergemuruh, sakit itu terus terasa. Ia sama sekali tak bergairah. Bahkan ia sama sekali tak membalas sentuhan dari Malvin meski pria itu terus menyerangnya dan berharap Evelyn membalasnya. Tiba - tiba Evelyn merasa mual, ia meraih tangan Malvin yang telah berhasil melepas pakaiannya dan kini tengah menggengam dua dadanya. Memberikan isyarat untuk berhenti dan Evelyn segera berlari menuju kamar mandi. Evelyn memuntahkan semua isi perutnya, Malvin yang awalnya terlihat kecewa kini justru merasa sangat khawatir melihat keadaan Evelyn. "Apa kamu sakit ? Kita akan ke dokter sekaran
Read more
Bab. 20
Evelyn melihat ada dua orang paruh baya tengah duduk lemas di depan kamar dimana Sherly dirawat. Ia langsung mendekati mereka berdua."Apa anda orang tua Sherly? ""Iya, Sherly di dalam ... dokter ada di dalam sedang memeriksanya.""Semoga dia baik - baik saja." Evelyn meremas kedua tangannya sendiri."Tenanglah." Malvin menenangkan."Apa kamu temannya?" tanya ibu Sherly."Iya, kami tetangganya." Evelyn menjawab dengan menunjuk dirinya dan Malvin."Apa kalian mengenal pria yang bersamanya? " tanya ibu Sherly antusias."Aku yakin, laki - laki itu yang melakukannya." lanjutnya dengan menangis."Sudahlah bu, tenanglah sedikit." kata ayah Sherly menenangkan."Maaf bi, kami tidak mengenal pria yang bersamanya." kata Evelyn.Tak lama dokter membuka pintu ruangan dimana Sherly dirawat.
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status