Satu – satunya yang tidak terlalu membuat Arianne merasa putus asa adalah, ketika nanti dia harus berjuang sebagai bentuk pertahanan diri terhadap seorang wanita tua bertubuh besar yang bersamanya sekarang, jika suatu saat dia mencoba untuk berbuat sesuatu yang membahayakan kepada Arianne dan ketika di saat-saat yang yang sulit itu membutuhkan tindakan kekerasan yang mendesak. Siapa yang bisa mengetahui motif di balik siapapun penculik misteriusnya pada saat ini? Arianne tidak akan hanya menunggu dan menunggu!Pada tahap pemikiran itu, Arianne mengamati sekelilingnya untuk menemukan peralatan di sekeliling rumah, untuk digunakan sebagai senjata yang sempurna. Idealnya, itu akan menjadi sesuatu yang bisa memukul seseorang sehingga tidak sadarkan diri daripada membuat luka yang fatal atau mati; bahkan sekarang, Arianne belum siap untuk menghilangkan nyawa seseorang di tangannya.Namun, sebelum dia sempat membuat langkah pertamanya, wanita tua itu tiba-tiba berbicara, "Nona Wynn, aku da

Mark bisa merasakan dadanya tertekan sampai pernapasan pun menjadi terasa sulit. “Apakah ada orang yang mencurigakan yang menghubungi kita selama dua hari ini? Pasti akan ada panggilan telepon atau sesuatu untuk tebusan dalam penculikan yang biasanya dilakukan oleh para penculik, bukan?"Pada titik ini, Mark berharap ini tentang uang, karena setidaknya dia dapat memperolehnya kembali melalui pertukaran uang. Paling tidak, itu akan jauh lebih baik daripada tidak mengetahui di mana Arianne berada, atau bagaimana kondisi Arianne saat ini.Henry menggelengkan kepalanya. “Sama sekali tidak ada. Aku telah memberikan perhatianku sepenuhnya, dan tidak ada nomor aneh yang menelepon kita. Jika aku boleh berpendapat, Tuan Tremont — Kau membebani dirimu sendiri secara berlebihan. Kau membutuhkan istirahat; serahkan ini padaku, ”tegurnya. “Aku mungkin sudah tua, tapi hal seperti ini masih dalam kemampuanku. Selama Nyonya memiliki sedikit kesempatan untuk hidup, aku bahkan tidak akan ragu untuk me

Syok keterkejutan, menstimulasi ingatannya tentang bagaimana rencana dari Mateo tampak nyata, dan Arianne ingat kehilangan tas tangannya ketika Nyonya Rodriguez menculiknya. Semua dokumen terkait identitasnya ada di dalam. Tapi kemudian, Geralt memberitahunya bahwa dia telah "membersihkan" semua itu, itulah mengapa Arianne belum mendapatkannya ...… Itu juga bohong, bukan? Arianne hanya sengaja dihalangi untuk mengganti dokumen identitas-nya yang hilang dan yang lainnya karena bencana ini telah berkembang dengan sangat cepat sejak saat itu.Pria sialan Mateo dan skemanya yang jahat! Hanya sebuah saran — bahwa Arianne mungkin tidak akan pernah melihat Mark dan Si Gemas lagi dalam hidupnya — perkataan itu membuat dadanya seperti dipenuhi oleh air dan membuatnya sesak, penderitaan akut, hingga merasa hatinya terkoyak."Tidak! Tidak pernah-! Aku tidak akan pernah pergi denganmu kecuali aku mati! Tidaaaak! ”Mateo membiarkan teriakan histeris dari mulut Arianne melewatinya tanpa efek. M

Keheningan menimpa Geralt. Apakah ini yang seharusnya terjadi? Apakah semua yang terjadi pada Arianne belum cukup sadis?Geralt kekurangan kata-kata, bagi Mateo, berbicara banyak tentang keyakinannya — atau lebih tepatnya, kegoyahannya untuk tetap mendukung sahabatnya."Ralt, tidak ada jalan kembali untukku," kata Mateo. “Ini adalah satu-satunya saat aku berhenti menjadi pria yang baik; Kau mengerti mengapa, bukan? Aku hanya ingin dia dan aku. Kita, bersama. Tapi aku tidak bisa mewujudkannya dengan cara lain. Dialah yang tidak ingin meninggalkan Mark! Setelah semua yang telah aku lakukan untuknya, dia terus berpegang teguh pada ini… kepercayaan pada pria itu! Aku tidak punya cara lain! Hanya ada satu cara untuk menyelesaikan ini, Ralt, dan itu untuk menyelamatkannya dari sini!"Geralt menarik napas tajam. “Fakta bahwa Arianne tidak pernah berpikir untuk meninggalkan Mark Tremont terlepas dari segalanya adalah kesaksian yang kuat dari diri wanita itu tentang Mark dan tidak dapat dipa

Tiffany terbangun dari tidurnya karena keributan itu. “Mm? Kabar tentang Ari? Oh, uh, tunggu! Aku —hooamm (menguap) — datang dengan, um, ku ...? ”Jackson melirik kelopak mata Tiffie, yang menolak untuk terbuka, dan menyelipkan punggungnya di bawah seprai. "Tidak apa-apa, sayang. Kembalilah ke tempat tidur,” Jackson membujuk. “Aku bisa pergi kesana sendirian; Aku hanya menuju ke tempat Mark. Tapi kau, sayang? Kau sebaiknya cukup tidur. Ingat, kita punya anak nakal yang harus diurus sepanjang hari. Lebih baik khawatirkan dirimu sendiri dan jangan membuat dirimu sakit karena Arianne, oke?”Tanpa basa-basi, Jackson bergegas ke Menara Tremont setelah panggilan itu. Jackson merasa bersemangat mendengar kabar tentang Arianne, sehingga ketika mengemudi terasa seperti ada angin segar.“Apakah Mateo benar-benar, yah ... belum mati?” tanya Jackson langsung.Mark memberikan anting itu padanya. “Seorang pengirim anonim mengirimkan ini ke kantor hari ini. Itu adalah benda yang dikenakan Arianne