Kia tak bisa menghentikan tawanya saat melihat foto-foto dan video Dava dan Airaa yang kompak menjadi pasangan badut dadakan. Ia tidak menyangka jika kedua orang yang saling adu sengit ketika bersama namun bisa juga menjadi sangat manis seperti yang di dalam foto dan video ini.
"Mas, lain kali aku mau kamu yang jadi badut ya." ucap Kia berbicara pada Nando yang duduk di sampingnya.Seketika tubuh Nando menjadi tegang dan kaku, ucapan permintaan Kia bagaikan suara terompet yang siap menyambutnya menjadi seseorang yang konyol seperti Dava kemarin."Eeh, kok gitu?" tanya Nando spontan."Habisnya aku suka mas, kalau bisa aku pengen setiap hari lihat badut di rumah." jawab Kia terkikik geli."Kalau begitu aku akan menyewa badut untuk tinggal di rumah sampai kamu melahirkan." usulan Nando yang mendapatkan gelengan kuat Kia."Aku gak mau orang lain mas,""Terus?" kening Nando berkerut dan perasaannya mengatakan hal buruk."Aku mau Nando dan mas yaDava meradang ketika orang tuanya mengatakan jika orang tua Airaa membatalkan perjodohan di antara mereka. Awalnya orang tua Dava mengira itu karena kemarahan sesaat saat waktu pertama kali pertemuan antara kedua belah pihak tempo hari, dimana saat itu Dava tak kunjung datang padahal papanya sudah memaksa Dava untuk pulang ke rumah.Pak Wira menatap sengit putranya yang kini dengan se-enaknya pulang ke rumah dan merengek padanya serta sang istri. Dava semakin merengek ketika pak Wira mengatakan pembatalan perjodohan antara putranya dan putri sahabat sekaligus rekan bisnisnya."Pa, Dava tidak mau di batalkan, pokoknya Dava gak terima. Titik!" ucapnya menolak tegas yang entah sudah ke berapa kalinya.Pak Wira tak ambil pusing, dengan santai ia mengendikkan bahunya acuh. Sesekali hanya di liriknya Dava yang kini tengah merengek pada Hanum istrinya."Kenapa kamu gak mau, dan gak terima perjodohannya di batalkan?" tanya pak Wira mengangkat sebelah alisnya."
Hari ini Airaa ingat ada janji pertemuan dengan pelanggan setianya, pria yang bernama Shaka Permana adalah tamu penting yang akan datang ke butiknya. Shaka sendiri adalah sahabatnya dari SMA, bisa di bilang jika saat itu hubungan di antara Airaa dan Shaka sebagai Abang kelas dan adik kelas, namun Airaa tak pernah sekalipun mau memanggilnya kakak maupun Abang.Airaa sangat penasaran dengan wanita yang akan menikah dengan Shaka, setahu Airaa, Shaka adalah pria dingin yang nyaris tak pernah menjalin hubungan yang serius dengan wanita.Tapi bukan berarti Shaka gay, dia pria normal dan juga termasuk salah satu Playboy. Hanya saja Shaka masih di lever dasar jika di cap sebagai playboy.Dering ponsel Airaa kembali berdering, ia melirik sekilas ponselnya yang ada di meja. Nama Dava yang tertera di layar ponselnya, Airaa mendengkus sebal.Sampai kapan pria itu akan terus menghubunginya? Apakah Dava tidak lelah? Daripada membuang waktu, lebih baik Dava datang saja ke
Dava menunggu tamu penganggu momen kebersamaannya bersama Airaa pulang, Shaka dan Dasta terlihat keluar dari ruangan Airaa setelah Dava menunggu cukup lama selama dua jam. Entah hal apa yang mereka bahas bertiga, yang pastinya menurut Dava hanya seputar soal urusan pakaian.Dengan santai Dava kembali berjalan ke arah ruangan Airaa, wanita itu tampak fokus pada layar laptopnya. "Apa yang sedang kau kerjakan?" tanya Dava menghempaskan bokongnya ke sofa."Bukan urusanmu!" jawab Airaa ketus tanpa mau repot-repot melihat ke arah Dava.Dava kesal dengan reaksi yang Airaa tunjukkan, ia pikir dengan ciuman maut yang ia berikan tadi mampu menjinakkan sikap keras dan jutek Airaa."Kau sendiri, kenapa masih disini? Apa kau tidak bekerja?" tanya Airaa kini mengalihkan perhatiannya pada Dava.Dava tersenyum, setidaknya kali ini Airaa bicara sambil melihat ke arahnya."Kerja," "Terus kenapa masih disini?""Ya karena aku ingin." jawaban santai Dava m
Dava memandangi ponselnya setiap saat dengan seksama. Menanti kabar terbaru dari Nando mengenai tuan Zacky, papa Airaa.Sekarang Nando menjadi detektif dadakan, memantau setiap pergerakan pak Zacky dari santai sampai serius. Berkat hubungan kekeluargaan yang terjalin dari Kia, istrinya. membuat Nando lebih mudah menggali dan mengorek segala info tentang paman Zacky.Dan dari situlah Dava mendapatkan banyak informasi, Dava puas dengan kinerja Nando yang ternyata sangat berguna. Dava pikir, pria kaku minim ekspresi itu tak bisa di andalkan saat keadaan urgent. Nyatanya, Nando termasuk kategori terbaik untuk hal seperti ini.Bunyi dering ponsel Dava menandakan satu notifikasi pesan masuk. Nama Nando yang tertera di layar, dengan semangat Dava mulai membuka pesan dan siap membacanya.Nando : setiap weekend selalu di habiskan paman Zacky memancing. Selebihnya mungkin istirahat. :)"Memancing?" gumam Dava bertanya pada diri sendiri.M
"H—hai Om," sapa Dava pada paman Zacky, tanpa canggung Dava memeluk tubuh pria tua itu dengan debaran jantung berdebar.Takut-takut Nando mengawasi reaksi dari paman Zacky yang masih dipeluk Dava. Sebuah pelukan hangat seperti pelukan seorang anak pada ayahnya.Dengan cepat Dava melepaskan pelukannya dari tubuh paman Zacky, kembali Dava harus menelan ludahnya sendiri melihat tatapan paman Zacky yang masih sama tajamnya seperti tadi.Paman Zacky tak mengenakan senyuman Dava, pria paruh baya itu membalikkan tubuhnya menghadap Nando."Itu teman kamu, Nando?" tanya paman Zacky yang diangguki Nando sedikit meringis.Berat rasanya memang mengakui Dava sahabatnya saat mode sableng gini."Paman gak nyangka, kamu berteman sama pria dengan model seperti ini." Paman Zacky melirik sekilas lagi ke arah Dava.Berdecih melihat Dava dari atas kepala ke ujung kaki, dari ujung kaki sampai ke kepala. Dava yang ditatap seperti itu pun memperhatikan penampilanny
"Sekarang apalagi?" tanya Dava bingung melihat tatapan Nando padanya."Hancur," kata Nando lemah."Eh, apanya yang hancur?""Semuanya."Nando mengusap wajahnya kasar, susah payah Nando berusaha mencari waktu ketemuan antara Dava dan paman Zacky agar mereka saling mengenal. Naasnya, semua harapan itu hancur, kesan pertama Dava sudah membuat citra buruk di hadapan sang camer."Ndo, lu tenang aja," kata Dava santai, Nando melirik tajam ke arahnya."Udah dong bro, jangan ngambek kayak anak cewek gini. Pokoknya lu santai aja, tuh bokap Airaa nanti juga luluh." Dava mengedipkan sebelah matanya.Nando mendengkus, segitu entengnya Dava mengatakan hal itu. Ini taruhannya gak main-main, jika Dava tak berhasil membuat luluh paman Zacky maka resikonya ia harus kehilangan Airaa."Sekarang, kita harus pikirin untuk rencana selanjutnya," kata Dava serius."Pikir sajalah sendiri," sahut Nando sewot.Dava bukannya marah malah tertawa,
"Jadi, ini alasan kenapa kamu mual-mual beberapa hari ini?" ucap paman Zacky menyipit curiga.Airaa langsung menggeleng panik, tentulah hal itu tidak benar. Mulut Dava saja yang kurang ajar mengatakan kata-kata laknat itu.Dava mendelik mendengar kata mual yang paman Zacky ucapkan, apakah itu maksudnya Airaa beneran hamil? Bingung Dava merasa heran, hamil anak siapa? Eh!Dan Nando? Jangan tanya lagi bagaimana perubahan ekspresi wajah pria itu yang dari bingung menjadi syok berkepanjangan."Kamu!" tunjuk paman Zacky sudah berbalik badan menatap tajam Dava."Nikahi putriku secepatnya!" titah paman Zacky yang langsung membuat mata Dava berbinar bahagia.Segampang itu? Batin Dava kegirangan. Eh, tapi bagaimana jika Airaa memang sedang hamil beneran? Dava memang cinta sama Airaa, tapi ia juga pasti kecewa jika kenyatannya Airaa sedang mengandung benih dari pria lain, kan."Pa, Airaa gak mau!" tolak Airaa tegas setelah ia bungkam cukup lama.
Paman Zacky dan Nando saling bertatapan bahagia, akhirnya setelah menyusun rencana mereka selama beberapa waktu terakhir ini membuahkan hasil."Akhirnya! Rencana kita berhasil Ndo!" ungkap paman Zacky senang."Ya paman, tapi ....""Tapi kenapa Ndo?" tanya paman Zacky mengernyit bingung."Apakah semudah itu?"Paman Zacky awalnya masih bingung, namun detik berikutnya ia mengerti arah pertanyaan Nando."Tentu tidak, sepertinya kita harus membuat Dava sedikit berusaha keras agar mendapatkan Airaa," kata paman Zacky yang seperti sebuah tantangan.Nando tersenyum melihat rencana paman Zacky yang ternyata takkan mempermudah jalan Dava mendapatkan Airaa. Jadi, mereka akan sedikit menambahkan bagian akhir dari rencana mereka untuk Dava.Keduanya tersenyum licik membayangkan rencana yang akan Dava hadapi nantinya.Suara ponsel berdering yang berasal dari milik paman Zacky, paman Zacky mengambil ponselnya yang ada di saku celana yang