Semua Bab Two Times: Bab 11 - Bab 20
100 Bab
Chapter 11
Bumi masih berbaring di tempat tidurnya, ia masih merasa lelah setelah pulang dari dinas malamnya, apalagi setelah ia bertemu dengan sosok Lara yang tiba-tiba menghilang, memikirkannya semakin membuat dirinya merasa lelah.Namun saat ini ia bukan berbaring di kamar dimana ia dan Lara dulu tidur bersama, melainkan ia berbaring di kamar tamu di lantai atas tak jauh dari kamar dirinya dan Lara dulu.Karena kamar yang dulu ia tempati bersama Lara sementara ini Disha yang menempatinya. Sampai saat ini Bi Darmi tidak mengetahui jika ia tidur di kamar tamu itu.Bi Darmi masih mengira jika ia tidur bersama Disha di kamar ia dan Lara. Semenjak ia mengetahui bahwa Lara yang saat ini bersamanya adalah bukan istrinya, ia segera memutuskan untuk tidak tidur dalam kamar yang sama dengan wanita itu. Tiba-tiba ia teringat dengan kertas yang diberikan Disha pagi tadi saat di Rumah Sakit. Ia pun mengambil kertas itu
Baca selengkapnya
Chapter 12
Lara POV"Disha?""Apa surat ini benar-benar dari dirinya?""Bagaimana bisa?"Segala pertanyaan itu masih berputar dipikiranku. Tak lama aku segera membalas surat dari wanita itu yang kemudian kutempelkan surat itu di dalam pintu lokerku, dan kuharap ia segera membaca surat itu."Semoga ini semua segera berakhir,"gumamku dalam hati.Setibanya di Rumah, aku segera mandi dan membersihkan diriku, setelahnya aku segera merebahkan diriku di kamar. Sesaat aku memikirkan surat yang kuterima dari Disha sore tadi."Bagaimana kertas yang kutulis waktu itu bisa sampai ke Disha? apakah surat yang kutulis tadi akan sampai lagi kepadanya?"gumamku. - Bumi POV -Bumi tampak baru saja terbangun dari tidurnya, ia pun langsung teringat dengan memo yang tadi pagi ia tulis untuk Lara."Apakah suda
Baca selengkapnya
Chapter 13
Disebuah kota di negara N Terlihat seorang lelaki yang sangat lelah sedang bersandar di sebuah bangunan yang terlihat sudah sangat usang dibelakangnya. Tampak di sekeliling lelaki itu puing-puing bangunan yang telah hancur. Lelaki itu tampak memandang ke arah langit dengan tatapan yang sendu."Disha, sedang apa kau saat ini? aku ingin segera pulang dan mendengar jawaban darimu, tunggu aku,aku akan segera pulang dan menemuimu," ucap lelaki itu.November 2020 Disha POV Hari ini entah mengapa aku sangat bersemangat sekali. Ramainya pasien pada hari ini sama sekali tidak membuatku merasa letih.Sejak aku menerima surat dari Lara pada pagi hari ini timbul sebuah harapan baru di diriku. Aku yakin aku dapat kembali ke tempatku semula.Aku sangat merindukan kedua orangtuaku dan juga Lelaki itu.Lelaki itu, bagaimana keadaannya s
Baca selengkapnya
Chapter 14
1 minggu kemudian di tahun yang berbeda..Diruangan yang sangat tampak sibuk itu terlihat seorang dokter dengan cekatannya mengobati beberapa pasien yang terluka karena kecelakaan lalu lintas di bangsal itu. Ya, dia adalah Lara. Dengan cekatan dan hati-hatinya ia mengobati pasien-pasien tersebut.Dari kejauhan disudut ruangan itu tampak seorang Lelaki yang diam-diam memandangnya dengan tatapannya yang  lembut dan penuh dengan kerinduan."Disha aku datang," ucap lelaki itu dalam hati.Selesai wanita itu mengobati pasien-pasien tersebut, ia pun melirik ke arah jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 14.30, dan ternyata sudah saatnya ia untuk pulang dan melepaskan rasa lapar dan dahaganya, ramainya pasien pada hari ini benar-benar tidak seperti di hariari sebelumnya, membuat ia sedikit merasa letih dan ingin melepaskan dahaganya karena saat ini ia merasa sangat haus sekali.Sesampain
Baca selengkapnya
Chapter 15
Disha POVAkupun hendak turun kebawah setelah selesai bersiap-siap untuk berangkat bersama Bumi ke Rumah Sakit. Kebetulan hari ini dan besok kami memiliki jadwal shift yang sama.Sesampainya dibawah aku melihat Bumi sedang menungguku dimeja makan sambil memakan kue yang disiapkan bi Darmi, tak lama ia pun melihatku."Sudah siap? ayo berangkat," ujarnya."Syilla mana?" tanyaku. Terakhir kali aku bermain dengannya ia masih berada di ruang tengah tadi."Syilla baru aja tidur, sekarang ada di kamarnya sama bi Darmi,"ucap Bumi."Owh padahal aku ingin menciumnya sebelum pergi,Baiklah ayo berangkat,"ucapku.Bumi pun tersenyum mendengar ucapanku."Sejak kapan kalian menjadi sedekat itu?" ucap Bumi sedikit meledek Disha."Hmm, tentu saja kami dekat, kau saja yang jarang melihatnya," ucapku sambil mendengus kesal pada lelaki itu.
Baca selengkapnya
Chapter 16
Bumi POVHari ini aku menyelesaikan dinas pagiku dengan sedikit terlambat. Kulirik jam ditanganku yang saat ini sudah menunjukkan pukul 15.20.Akupun menuju ke ruangan dimana Disha berada setelah menerima balasan pesan darinya bahwa hari ini ia juga sedikit terlambat menyelesaikan dinasnya.Aku berniat untuk mengajaknya pulang bersamaku sore ini. Selesai menjemput wanita itu kamipun berjalan pulang.Akupun memintanya untuk menunggu di bangku taman Rumah Sakit ini sembari aku mengambil mobil di tempat parkir."Sha tunggu di bangku taman itu dulu, nanti aku menyusulmu kesini," ucapku.Namun tak lama aku mendengar wanita itu seperti menggumamkan sesuatu."Bara?" ucap wanita itu dengan sedikit terkejut.Sesaat aku menoleh ke arah wanita itu."Bara? siapa itu?" gumamku.Aku melihat wanita itu seperti sedang me
Baca selengkapnya
Chapter 17
- Aku merindukan kalian -Rumah Sakit 1996 pukul 19.00Hari ini Lara diminta untuk bertugas di igd karena kurangnya tenaga medis di malam itu dan banyaknya jumlah pasien dikarenakan adanya sebuah kecelakaan antara mobil dan bis di suatu daerah.Ia pun tampak sibuk mengobati beberapa pasien kecelakaan yang berasal dari beberapa penumpang bis tersebut.Tak lama ia melihat sepasang lelaki dan perempuan dalam keadaan tidak sadar dibawa menuju ke ruang operasi Rumah Sakit. Tak terasa air matanyapun jatuh ke pelupuk matanya."Ayah? ibu?" ucap Lara.Ia pun teringat kembali dimana kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan di tahun 1996, iapun tiba-tiba tersentak kaget."Bukankah aku sekarang berada di tahun 1996?" ucap Lara dalam hati.Lara POVSaat aku sedang mengobati beberapa pasien kecelakaan di igd, tiba-tibaAku m
Baca selengkapnya
Chapter 18
- Satu minggu setelahnya di tahun yang berbeda, Rumah Sakit November 2020 -Disha POVHari ini seperti biasa aku menjalani rutinitasku di Rumah Sakit. Hari ini adalah jadwal dinas pagi pertamaku.Tidak lama seorang perawat datang dengan membawa beberapa list pasien dan menyerahkannya kepadaku."Ini list pasien hari ini dok," ucapnya."Apa ada pasien yang baru masuk lagi semalam?" tanyaku."Ada dok,ini list pasien baru tersebut," jawabnya."Baiklah, sebentar lagi kita visite ke masing-masing ruangan," ucapku."Baik dok,"ucapnya.Akupun segera membuka satu persatu list pasien itu, ketika aku membuka list pasien yang terakhir, aku pun membaca riwayat medis pasien ini sebelumnya.Ketika aku membuka lembaran selanjutnya terlihat data wali dari pasien tersebut, dan disitu tertulis nama yang benar-benar membuatk
Baca selengkapnya
Chapter 19
Lara POVTak terasa satu Minggu telah berlalu sejak aku dan Bara menunggu kedua orangtuaku di depan ruang operasi malam itu, dan Hari ini aku kembali mengunjungi kedua orangtuaku setelah aku selesai dari dinas siangku.Kedua orangtuaku dirawat di satu ruangan yang sama, karena malam itu saat aku dan Bara selesai melihat rekam medis orangtuaku.Aku ditemani oleh Bara segera mengurus admistrasi dan mengurus kamar untuk mereka.Namun aku meminta petugas dan perawat di ruangan itu untuk merahasiakan tentang siapa yang telah membiayai biaya pengobatan mereka tersebut.Sedangkan mereka hanya sebatas mengetahui jika diriku yang saat ini adalah dokter Disha, salah dokter di Rumah Sakit ini.Akupun melihat kedua orangtuaku sudah mulai sadar dan tampak seorang perawat sedang memberikan obat kepada mereka. Akupun berjalan masuk ke ruangan itu."Bagaimana kondisinya
Baca selengkapnya
Chapter 20
Disha POVPagi ini aku tiba di Rumah Sakit sedikit lebih awal dari biasanya, akupun berjalan menuju ke lokerku. Setelah kubuka lokerku aku sedikit kecewa karena tidak seperti biasanya saat ini aku tidak menerima balasan surat dari Lara, biasanya ia langsung membalas suratku begitu dia membacanya."Apa Lara baik-baik saja? mengapa ia belum juga membalas surat dariku?"pikirku dalam hati.Akupun teringat dengan perkataan Bara kemarin, dan akupun belum memberitahukannya kepada Bumi mengenai pertemuan ku dengan Bara di masa ini, dan juga Revan yang disebut-sebut oleh Bara kemarin."Hari ini aku harus memberitahukannya," gumamku."Lara kuharap kau baik-baik saja disana," ucapku dalam hati.Lara POVFlashback..Semalam sesampainya di rumahku, akupun meminta bantuan kepada Bara untuk menemaniku mencari lokasi alamat yang diberikan oleh ibuku.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status