All Chapters of The Tycoon's Scandal (Indonesia): Chapter 11 - Chapter 20
52 Chapters
10. Forget it
Forget itApa salahnya menerima kebaikan seseorang? Karena tidak semua orang memiliki motif terentu di balik kebaikannya.Mereka belum melangkah memasuki tempat di mana pesta berlangsung tetapi Crystal telah merasa sangat gugup. Ia berulang kali menghela napasnya untuk mengatasi kegugupan yang ia alami meski hal itu sepertinya tidak banyak membantunya. Dilihat dari banyaknya mobil yang ada di halaman mansion itu, bisa dipastikan jika acara makan malam itu adalah sebuah pesta yang cukup besar. Perut Crystal seperti terjungkir balik dan membuatnya merasa sedikit mual hingga ia mendekati Maddie dan melingkarkan lengannya di lengan Maddie seolah ia meminta tolong pada pria itu. "Crystal, aku bisa terkena masalah," bisik Maddie yang nadanya terdengar panik meski raut wajahnya menggambarkan ketenangan. "Aku sangat gugup." Crystal tidak peduli dengan masalah yang akan Maddie dan dirinya h
Read more
11. Tian, He is
Tian, He is"Crystal," sapa Regan yang tiba-tiba telah berdiri tidak jauh dari Crystal. Wanita itu berjalan mendekati Crystal. "Kau datang rupanya?" Crystal mengangguk ramah. "Apa kabar, Regan?" "Sangat baik. Bagaimana denganmu?" "Seperti yang kau lihat," sahut Crystal dengan ramah. Regan tersenyum lebar lalu meraih pergelangan tangan Crystal. "Ayo, temui ayahku untuk memberikan ucapan selamat ulang tahun padanya." Crystal mengangguk, ia mengikuti langkah Regan yang membawanya mendekati Edgar Storm, kakek Chiaki, ayah Regan. "Dad, lihat siapa yang bersamaku?" ucap Regan, telapak tangannya berada di kedua bahu Crystal.Crystal berusaha bersikap seramah mungkin, ia tersenyum, dan berucap, "Selama ulang tahun, Mr. Storm." Pria berusia tujuh puluh tahun itu mengerutkan kedua alisnya, menatap Cry
Read more
12. Punishment
Punishment  Maddie menyerahkan biola di tangannya kepada Crystal, bibir pria itu membentuk sebuah lengkungan senyum sementara tatapannya menyorot seolah sedang meyakinkan Crystal. Crystal menerima biola dari tangan Maddie disertai ucapan terima kasih yang ia ucapkan dengan pelan. Setelah Maddie dan Edgar turun dari panggung, Crystal berdiri dengan serelaks mungkin, menatap seluruh orang yang ada di depannya lalu tersenyum. Senyum seperti dulu setiap ia akan memainkan biola di atas panggung, setidaknya ia berusaha demikian. Crystal meletakkan biola di antara dagu dan tulang bahunya, menempel pada lehernya. Jemarinya berada di nada senar G, ia mulai menggeseknya tetapi jauh di dalam benaknya penuh keraguan. Namun, ia berusaha melakukannya sebaik-baiknya agar tidak mengecewakan Edgar, ia ingin memberikan yang terbaik untuk pria yang sangat ramah itu malam ini. Bagi orang awam yang tidak men
Read more
13. I Want You, Chiaki
I Want You, ChiakiCrystal melangkah keluar dari kamar mandi mengenakan jubah mandi di tubuhnya, ia mendapati Chiaki sedang berdiri memunggunginya. Pria itu menatap kelamnya malam melalui jendela kaca di kamar Crystal dengan kedua telapak tangan yang ia masukkan ke dalam saku celananya. Menyadari kehadiran Crystal, Chiaki membalikkan badannya. Matanya menatap Crystal dengan tatapan dingin. "Berita kembalinya kau ke dunia musik telah tersebar luas." Crystal mengangguk, ia tahu konsekuensinya dari penampilannya beberapa jam yang lalu. "Dua Minggu lagi penampilan pertamamu di sebuah konser orkestra, kau pemain biola utama sekaligus bintang tamunya." Crystal nyaris tidak bernapas, bibirnya sedikit terbuka karena terkejut. Tetapi, ia tidak mengucapkan apa-apa. Chiaki mengeluarkan satu telapak tangannya dari saku lalu menyentuh salah satu alisnya.  "Persiapkan diri
Read more
14. Yours
YoursSepuluh menit kemudian, terdengar suara pintu terbuka disusul langkah kaki seseorang memasuki kamar Crystal. Tetapi, Crystal terlalu enggan untuk membuka matanya, ia hanya berpikir jika orang yang memasuki kamarnya adalah Donna.Crystal merasakan tangannya di raih oleh seseorang, dari rasa tangan yang menyentuh kulitnya jelas bukan tangan Donna, tetapi Chiaki. Pria itu perlahan melepaskan ikatan di tangan Crystal lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh Crystal dan sebuah kecupan mendarat di kening Crystal membuat air mata Crystal semakin merangkak keluar dari kelopak matanya.Pria seperti apa sebenarnya Chiaki? Pria itu terus saja berubah-ubah, ia mengira telah sedikit mengenal Chiaki selama beberapa hari kebersamaan mereka, tetapi nyatanya ia tidak mengenal pria itu. Sedikit pun tidak.Tepat saat Chiaki beringsut hendak menjauh, Crystal membuka
Read more
15.Skin Care Effect
15. Skin Care EffectCrystal Winter bergabung dengan Storm Studios.Berita itu menghiasi sebagian besar headline berita hiburan di Jerman tetapi juga di Eropa. Bukan hanya Jack yang nyaris tidak percaya dengan apa yang ia baca pagi itu, seluruh pelayan sibuk berbisik-bisik membicarakan kemunculan Crystal yang tidak terduga. Gadis itu tampil mengenakan pakaian dan perhiasan dari brand ternama, masih seperti dulu, tampak sangat cantik saat ia menggesek biola.Dua tahun lalu saat ia menjauhkan Crystal, ia berharap Crystal mengemis, memohon, dan mengiba padanya. Tetapi, ia salah. Gadis yang ia cintai hanya menatapnya dengan tatapan penuh kebencian dan luka lalu meninggalkan rumah keluarga Winter.Dua Minggu setelah Crystal menghilang, ia bertemu Chiaki yang datang untuk bertemu dengannya. Pria itu menawarkan kerja sama bisnis yang te
Read more
16. Just a Human
16. Just a HumanCrystal menatap wajah Chiaki yang tampak serius, pria berambut gondrong itu sedang membubuhkan tato di salah satu bagian tubuh Crystal. Chiaki tidak mengenakan pakaian, ia hanya mengenakan celana pendek yang terbuat dari kain yang nyaman untuk di kenakan di dalam rumah. Rambutnya diikat ke arah belakang menggunakan ikat rambut kecil berwarna hitam, dengan penampilan seperti itu, keseluruhan wajah Chiaki tampak jelas, tidak terhalang rambutnya yang biasanya bagian depan terurai ke sebagian wajahnya. Sesekali Chiaki mendongak menatap ke arah Crystal membuat tatapan mereka beradu sesaat dan setiap kali itu pula, Crystal merasa jika darahnya terkumpul di wajahnya hingga menyebabkan rasa panas hingga menyebabkan kulit pipinya merona. "Kurasa, kau harus memotong rambutmu," ucap Crystal memberanikan diri menyuarakan apa yang ada di benaknya. "Juga... kau harus bercukur." Ia mengamati jambang dan kumi
Read more
17. Italiano
17. Italiano"Crys, letakkan anjingmu di bawah," ucap Maddie, ia tampak kesal menatap anjing berjenis maltese berwarna putih di atas meja makan. "Titi tidak mengganggumu," sahut Crystal acuh, ia sedang mengocok adonan es krim menggunakan mixer. "Jika kau terganggunya, kenapa tidak kau saja yang pergi dari sini?" "Chiaki memintaku untuk menjagamu." Maddie melotot ke arah anjing yang bernama Titi. Meski anjing itu tampak lucu, tetapi ia sama sekali tidak tertarik.Crystal tertawa kecil karena ucapan Maddie yang menurutnya berlebihan. "Aku tidak dalam bahaya, untuk apa kau menjagaku?" "Ya, tapi Bedebah itu menginginkan aku mengawasimu." Chiaki bahkan menginstruksikan agar Maddie tinggal di rumah yang didiami oleh Crystal."Aku tidak akan kabur, lagi pula aku tidak memiliki tempat selain rumah ini." Ada kepedihan saat ia mengucapkan kalimat itu, senyum yang tadinya ter
Read more
18. Let Her Know
18. Let Her Know"Kembalilah ke Paris," ucap Rossa yang sedang mengemasi barang-barangnya.Chiaki menyandarkan kepalanya di sandaran sofa, menghisap lintingan kecil berisi ganja dalam-dalam, mata pria itu terpejam seolah sangat menikmati ganjanya. "Kau terlihat sangat kacau." Rossa memasukkan alat-alat medisnya ke dalam tas, menuangkan air dari dalam botol minum ke dalam gelas lalu meneguknya beberapa kali. Ia berjalan ke arah putranya. "Kudengar Crystal akan menjadi bintang tamu di sebuah konser?" Chiaki membuka matanya, ia mengamati lintingan ganja yang ia jepit menggunakan ujung ibu jari dan jari telunjuknya. "Ya," gumamnya singkat lalu kembali menghisapnya.Rossa mengamati putranya yang sedang menghisap ganja hingga selesai. "Untuk apa menyentuh barang ini lagi?" Ia mengambil lintingan ganja dari tangan Chiaki.Chiaki mengepulkan asap dari ganja yang ia hisap melalui
Read more
19. It's Amazing
19. It's Amazing!Kepala pelayan mengatakan jika Titi telah ditemukan, tetapi hingga tiga puluh menit, binatang lucu kesayangannya itu belum juga kembali bersamanya. Crystal duduk bersila di atas tempat tidurnya, otaknya dipenuhi oleh rasa penasaran dengan kamar yang tidak boleh ia masuki juga penuh dengan rasa bosan, matanya terus menatap pintu kamarnya yang tertutup berharap seseorang datang membawakan Titi untuknya.Suara nada pesan terdengar dari ponsel yang berada di dalam tas membuat Crystal melompat dari atas tempat tidur, secepat kilat ia menyambar tas yang berada di atas meja, dan mengambil ponselnya. Mata Crystal seketika berpendar manakala ia menyaksikan nama pengirim pesan di layar ponselnya. "Chiaki," desahnya.Crystal menggeser layar ponsel menggunakan jari telunjuknya, ia tersenyum membaca isi pesan."Kapan kau kembali?" Crystal menuliskan pertanyaannya ta
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status