Semua Bab Girl In Love (Indonesia) : Bab 31 - Bab 40
50 Bab
31. Brengseknya Libra
Selena mengerjap, ekspresi Libra di depannya tidak terbaca. Pemuda itu terlihat marah, sedih, dan gusar. Tapi, kenapa? Karena dirinya kah?  "Kenapa lu?" tanya Selena. Ia memasang wajah tidak pedulinya walau hatinya khawatir. Selena memutuskan tidak akan lemah lagi sekarang.  Libra mengeratkan cengkraman tangan di lengan Selena. Kemudian ia menoleh, melihat pantai. Libra menarik napas sebelum menghembuskannya pelan. Berusaha menenangkan hatinya sendiri.  Tangannya melepaskan Selena. "Sorry," ujarnya pelan sebelum pergi.  Selena mengernyit, kebingungan sendiri dengan sikap Libra. Di ikutinya kemana pemuda itu pergi dengan pandangannya. "Kenapa sih tuh anak?" Libra menepuk pipinya dua kali, mengumpat dalam hati. Kok bisa-bisanya dia terbawa perasaan seperti tadi.  "Elo punya perasaan sama Libra ya?"  Selena sedang melihat hasil fotonya ketika pertanyaan itu keluar dari Ilham. "Dia pacar gue," celetuk
Baca selengkapnya
32. Perasaan yang kacau
Begitu sampai di Jakarta, Libra menghubungi Kiran. Libra mengumpat gadis itu tidak menjawab teleponnya. Libra memesan taxi dan pergi ke rumah Kiran. Perasaannya tidak tenang dari tadi, pikirannya yang semula didominasi oleh Selena sekarang digantikan ibunya. Libra khawatir akan terjadi apa-apa dengan wanita yang sangat ia cintai.  "Pak, bisa tolong lebih cepat?" Libra terus menghubungi Kiran, tidak ada jawaban, membuat Libra terus mengumpat dalam hati.  "Kiran? KIRAN!" Libra dengan tidak sabaran menekan bel rumah Kiran. Tangan pemuda itu bergetar saking khawatirnya. Ia termundur selangkah saat pintu putih itu terbuka.  "Libra?"  Kiran meneguk ludah melihat seorang Libra berada di depan pintu rumahnya. Bukankah pemuda ini bilang kalau ia akan kembali besok. "Kamu gak jadi pulang besok?" "Nyokap gue, gimana keadaannya sekarang? Dia dimana? Kok bisa kecelakaan?" tanya Libra tidak sabaran.  Kiran meremat ta
Baca selengkapnya
33. Gone
Tidak biasanya yang setiap melangkah selalu percaya diri dan kelihatan angkuh, Selena pagi ini datang ke kampus dengan menunduk. Ia menghindari melihat wajah Libra, cowok itu kan sukanya datang semaunya. Penampilan Selena juga hari ini agak berbeda, gadis itu memakai crop top hijau yang dipadukan dengan long jeans putih, membuat kaki panjangnya semakin terlihat panjang. Proporsi tubuh Selena adalah impian semua gadis, memiliki wajah kecil dan tubuh ramping yang tinggi. Gadis itu juga kaya dan cerdas, siapa yang tidak iri. Vina bahkan walau berteman lama tetap saja sering mengutarakan betapa irinya dengan Selena. Tapi, yang dirasakan Selena berbeda. Gadis itu tidak bahagia karena cintanya tidak berhasil. Selena merasakan ada orang di depannya, karena itu dia menghindar ke kiri. Tapi orang itu juga ke arah yang sama, Selena berpindah ke kanan. Sama saja, orang itu juga ke kanan. Selena menghela napas pelan, sungguh dia ti
Baca selengkapnya
34. Saling mengabaikan
Pukul sebelas malam Selena baru memasuki rumah. Gadis itu memutar film di tv besar dan mewah yang ada di dalam kamarnya. Selena terus menguap sepanjang jalan pulang tadi, tapi begitu sampai rumah rasa kantuknya menghilang. Gadis itu berganti pakaian nyaman dan menghapus make up tipis di wajahnya. Selena menyandarkan tubuhnya di sofa, ia tidak fokus dengan film di depannya. Selena menghela napas, ingatannya terus tertuju pada pemuda bernama Libra. "Kenapa sih Libra Libra Libra terus?" amuknya pada diri sendiri. Selena melihat ponselnya bergetar, ada notifikasi chat. Nomor tak dikenal. Tapi Selena tahu siapa itu. Teman mengobrolnya tadi, Vina yang menjodohkan. Namanya Rafael, putra tunggal pemilik hotel ternama. Kaya, tampan, dan lebih tua dari Selena. Dia mahasiswa semester akhir. Kalau dilihat-lihat dia adalah tipe Selena. Wajahnya tidak membosankan, lesung pipi yang muncul ketika Raf
Baca selengkapnya
35. Sakit Jantung?
Selena menaruh tangan di pinggang, ia menyipitkan mata melihat hasil dekorasinya di rooftop kampus. Gadis itu tersenyum bangga dengan hasil karyanya. "Aswa harus bayar gue lebih untuk ini," katanya. Selena memberi saran untuk menyatakan cinta di rooftop kampus saat malam hari. Suasananya akan romantis dan berkesan pastinya. Selena mendekorasi sendiri setelah selesai kuliah tadi. Ia menatap foto cantik Miss Anna mengelilingi rooftop, meniup balon dan menaruhnya di atas lantai. "Gila sih, apa gue jadi WO aja ya kalau lulus?" "Wah bagus, keren parah." Aswa bertepuk tangan melihat bunga, balon, foto Anna, dan meja yang akan digunakan untuk makan malam nanti. Ia mengusap puncak kepala Selena, ia tahu betul kalau Selena bisa diandalkan. "Ini kalau sampai ditolak gue bakar nih gedung," ujar Selena. Aswa tertawa terbahak. Ia melirik jam, masih pukul lima so
Baca selengkapnya
36. Official
Ruang tamu keluarga Selena sangat besar dan luas tapi membuat Libra sesak napas. Padahal ini bukan pertama kalinya Libra ke rumah gadis itu, tapi ia tetap merasa gugup. Libra memainkan tangan, pikirannya terus mengumpati dosennya sendiri. Siapa lagi kalau bukan Aswa. Ucapan pria pintar itu membuatnya sangat malu dan tampak bodoh. Libra menatap tajam Selena yang menahan tawa. "Ketawa aja engga usah ditahan." "HAHAHAHAHAHAHA!" Libra mengumpat, dilihatnya Selena yang terus tertawa sampai air matanya keluar. "Ketawa aja sepuasnya terus balik ke kamar. Wajah lu masih pucat tuh." Selena mengerjap, ia bahkan lupa kalau dia sakit. Gadis itu menyentuh pipi, dahi, dan lehernya. "Masa, sih? Tadi udah engga papa, kok." Libra berdecak. "Dari mana sih lu? Keluyuran aja," katanya. Selena menyandarkan tubuhnya ke kursi. Ia tersenyum tipis menatap Libra. "Dari taman depan perumahan,
Baca selengkapnya
37. Kasarnya Libra pada Kiran
Selena menggandeng tangan Libra mesra begitu berjalan di koridor. Ia menikmati tatapan iri sekaligus kagum dari mahasiswi lain, apalagi ia bisa melihat Kiran yang baru saja akan memasuki kelas bersama Astra. Ah, mereka semakin dekat saja kalau dipikir-pikir. Selena berhenti melangkah ketika Libra menahannya. "Biarin yang lain masuk kelas dulu." Selena mengernyit. "Memang kenapa kalau kita duluan?" Selena berbinar senang ketika menyadari sesuatu. "Ah, kamu mau semua orang tahu kan kalau kita pacaran? Kamu mau mempublikasikan di kelas duluan, 'kan ya? Iyasih,  anak kelas bakal bocor ke anak kampus yang lain. Kamu pinter banget, sih." Libra hanya tersenyum, Selenanya menjadi lebih cerewet sekarang. Ia melihat jam tangan, sudah waktunya. Libra menarik tangan Selena untuk masuk ke kelas. Pintunya tertutup, membuat Selena mengernyit. Tidak biasanya. Awas aja kalau sengaja ditutup biar dia dan Libra engg
Baca selengkapnya
38. Sweet boy
Astra yang melihat Kiran jatuh langsung berlari menghampiri gadis itu. Melihat reaksi Kiran yang diam saja tanpa kata, pemuda itu menaruh tangannya di leher dan lutut Kiran. Dengan wajah khawatir membawa gadis itu ke mobilnya. Astra tahu apa yang terjadi, dia bersama Kiran sebelum gadis itu nekat menghampiri Selena. Astra tidak datang sewaktu Libra ada di sana. Menurutnya sudah seharusnya Kiran mundur, Libra sudah ada yang punya. Lagi pula, Kiran itu cantik. Mendapatkan cowok tampan akan sangat mudah untuknya. Tapi, harus Astra tentunya. Mobil sedan hitam milik Astra keluar dari area kampus. Ada jam kuliah lagi sebenarnya, tapi Astra tidak peduli. Ia yakin Kiran juga tidak akan peduli. Astra mengambil tisu di atas dashboard mobil, menaruhnya di atas pangkuan Kiran. Tidak ada yang mengeluarkan sepatah katapun. Bahkan ketika mobil Astra sudah berhenti di parkiran kebun binatang.
Baca selengkapnya
39. Festival Band
"Woooo oke, sampek sini dulu latihannya," kata Aldo mengakhiri sesi latihan sore itu. Acara festival band kurang dua hari lagi. Mereka memutuskan latihan sore ini menjadi latihan terakhir. "Ini kita besok masih tampil ke Mister, profesional ya," kata Kevin. Libra mengangguk. Ia merogoh ponselnya, memberi kabar pada Selena. Libra sudah terbiasa sekarang memberi kabar pada Selena. Kalau dulu saat merasa lelah atau ada masalah dia akan menghabiskan malam dengan bermain game, sekarang Libra justru menemui Selena atau menelepon gadis itu. Kalau kata Aldo dan Kevin sih dia sudah jadi bucin tingkat dewa. Tapi, tidak masalah untuk Libra. Dia senang-senang aja, kok. "Cewek gue bakalan dateng pas festivalnya," kata Libra. Aldo mengernyit, seperti itu ya ternyata kalau punya pacar. Dulu manggilnya Selena sekarang cewek gue. Aldo jadi diam-diam merasa sedih, nama The Stupid sepertinya dikhususkan
Baca selengkapnya
40. Kerusuhan
I don't even know how I can talk to you nowIt's not you, the "you" who talks to me anymoreAnd, sure, I know that sometimes it gets hardBut even with all my love, what we had, you just gave it up Thought we were meant to beI thought that you belonged to meI'll play the fool insteadOh, but then I know that this is the end, oh-oh Congratulations, glad you're doin' great (Oh)Congratulations. How are you? Okay? (Oh)How could it be so fine, can see it in your eyesThe same look that you gave me that kills me inside, oh I don't even need to ask, yeah, I know you too damn well, yeahI can see that smile and can tell that you did more than move onI hate that you're happy, I hope that you can't sleepJust knowing that I could be with somebody newThat I'd be just like you So, hey, there's a couple things I should say to youI promise I'd be good if I could, but
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status