All Chapters of Girl In Love (Indonesia) : Chapter 11 - Chapter 20
50 Chapters
11.Nyaman
Tidak seperti apa yang ada dalam bayangannya kemarin, hari sabtu Selena akan berjalan dengan baik kali ini. Tentu saja Libra Aditya adalah alasannya. Seperti di drama korea, hari ini Libra mengajaknya mengerjakan tugas bersama lalu menonton setelahnya. Kemudian, gadis itu bisa menonton Libra manggung bersama bandnya, bahkan, Selena sudah memberi tahu Vina agar gadis itu datang juga ke cafe Mister. Karena terlalu senang, akibatnya gadis itu bangun terlalu pagi meskipun semalam dia kesulitan tidur. Pukul tujuh pagi, dia bahkan sudah selesai mandi dan bersiap turun untuk sarapan. Bibirnya tidak berhenti untuk bersenandung sejak tadi. Mbak Irma yang menyiapkan sarapan sampai terkejut, karena Selena tipe anak yang kalau mau sarapan harus menunggu lapar dulu dan paling pagi jam sembilan baru sang putri dari rumah mewah itu turun untuk makan. Karena itu momen sarapan di rumah itu begitu langka ketika Selena menginjak usia remaja.
Read more
12. Nyaman berarti suka
Selena mengipasi wajahnya dengan tangan, tapi ia rasa itu tidak cukup untuk menghilangkan rona merah di wajahnya. Libra dengan suksesnya membuat Selena malu sampai tidak bisa berkutik. "Pliss deh, Sel. Dia bilangnya nyaman bukan sayang. Gak usah seneng gak jelas lo," katanya dengan menepuk pipi. Walaupun berikutnya gadis itu masih heboh sendiri merasa degup jantungnya masih cepat. "Oke calm..calm down, Selena. Calm down, oke?" Gadis itu menghirup nafas panjang dan menghembuskannya pelan. Setelah di rasa cukup tenang, dia keluar dari kamar mandi dan merasa kesulitan nafas ketika melihat Libra menunggunya. Pemuda itu bersandar pada tembok dan memainkan ponselnya. "Gilaa! Ganteng banget," pujinya.Libra terlihat biasa saja ketika banyak orang terang-terangan menatapnya. Dia masih memasang wajah tidak pedulinya. Selena tersentak saat Libra memandangi diriny
Read more
13. Susah tidur
Tidak peduli sekeras apapun Selena mencoba, gadis itu tidak bisa terjun ke alam mimpi. Setiap kali memejamkan mata dia teringat dengan perkataan Libra. Nyaman itu berarti suka. "AAAAA SIALAN!" Selena melihat ponselnya, sudah pukul satu padahal tapi gadis itu masih tidak bisa tidur. Seriusan, Selena bisa gila hanya karena kata-kata yang di ucapkan Libra. Tangannya membuka aplikasi chat, dia sengaja melihat profil Libra. Pemuda itu online. Selena ingin mengirimi Libra pesan, tapi gadis itu ragu. Jika dia yang mengirimi pesan duluan maka Libra akan membalasnya cuek. Roomchat mereka hanya ada chat Selena yang pertama kali beserta balasan singkat dari Libra, dan chat dari pemuda itu kemarin. Tidak ada yang spesial. Karena mereka memang tidak pernah bertukar pesan cukup lama. Libra juga bukan tipe cowok yang pakai kata, dia talk l
Read more
14. Salah Paham
Pria itu berjalan santai memasuki toko perhiasan yang mewah, dia bahkan memainkan kunci mobil di tangan sambil bersiul. "Saya mau lihat model terbaru," katanya to the point begitu salah satu pegawai di sana menyambutnya. "Ada beberapa model terbaru, yang paling best seller adalah cincin disini. Apa anda mau melihat?" tawar pegawai itu dengan sopan. Pria itu menggeleng, ia mendudukkan diri di kursi panjang di sana. "Jika itu best seller maka itu akan menjadi pasaran, saya mau yang limited edition."Pegawai itu terlihat berpikir, mencoba mengingat sesuatu yang limited namun masih tersedia di toko. "Ada kalung berlian yang baru datang kemaren, Pak. Cuma ada dua di negara ini, yang satu sudah di pesan, apa anda mau saya mengambil yang satunya?" Pria dewasa itu mengangguk sambil menyunggingkan senyuman tipisnya. Jujur saja meski usianya tidak lagi muda tapi
Read more
15. Gemuruh dalam dada
Gadis itu membuka matanya pelan, mengerjap beberapa kali sebelum mengangkat wajahnya. Selena memeriksa ponsel, matkul selanjutnya masih setengah jam lagi. Gadis itu melihat perpustakaan yang sedikit lebih ramai dari waktu dia datang tadi. "Sudah bangun?" Selena tersentak, baru menyadari di depannya ada orang. Selena menyenderkan tubuhnya di kursi, menyilangkan kaki dan juga tangannya di depan dada.Gadis itu memasang wajahnya sedikit angkuh. Selena mengangkat alis saat Kiran menatapnya serius, gadis itu seperti ingin mengatakan sesuatu pada Selena. "Jangan deket sama Libra, dia gak suka sama elo!" kata Kiran cepat. Selena berdecak, dia akui Kiran yang terlihat polos dan lembut itu sangat berani. "Elo gak ada hak ngelarang gue," balas Selena santai, dia tersenyum miring melihat Kiran terkejut dengan kata-kata
Read more
16. Duality Kiran
Penampilan Libra memang selalu menarik perhatian bahkan ketika Libra hanya memakai tudung hoodie putihnya dan bibirnya yang terlihat mengunyah permen karet. Sangat tampan, dia sendiri juga mengakui itu. Meskipun risih ketika dia selalu menjadi spotlight dimanapun dia berada, tapi Libra tidak munafik juga kalau dia menikmati hasil kepopulerannya. The Stupid yang semakin populer tidak hanya manggung di cafe Mister tapi juga terkadang di undang ke acara birthday party mahasiswa disini. "Libra!" Pemuda itu menghentikan langkah, tanpa berbalik juga dia bisa mengenali siapa yang memanggilnya. Namun, pemuda itu meneruskan langkah setelah beberapa saat diam, dia tidak ingin berbicara dengan gadis itu untuk saat ini. "Libra, dengerin aku dulu."Libra menatap datar gadis yang merentangkan tangan dengan nafas terengah-engah di depannya. 
Read more
17. Galau
Kiran melempar tasnya ke sembarang arah, dia menyingkirkan dengan kasar semua make up miliknya di atas meja rias. Perasaan gadis itu berkecamuk. Nafasnya memburu tak beraturan, wajahnya memerah. Gadis itu merasa marah. Jika seorang gadis terlalu kesal, maka kemarahan akan berwujud menjadi tangisan, bukan? Dan sekarang gadis itu menangis, mengingat bagaimana perlakuan kasar Libra padanya. Gadis itu tidak terima. Dia tetap ingin dekat dengan Libra, dia ingin bersama pemuda itu terus. "Dia pasti akan maafin gue kan? Gue hanya perlu bersikap seperti biasa," ujarnya pada diri sendiri. Kiran yakin Libra akan memaafkannya, biasanya seperti itu jika dia berbuat salah. Tapi, gadis cantik dengan tubuh tinggi semampai itu tidak menyadari jika dia kali ini keterlaluan. Bagaimanapun, Ibu adalah hal yang sensitif bagi Libra. Kiran merogoh
Read more
18. Definisi Bucin
Jari pemuda itu bergerak cepat di atas keyboard, kacamatanya masih terkena pantulan cahaya laptop di depannya. Mulutnya juga terkadang mengumpat kecil ketika lawan hampir membunuh karakternya. Libra Aditya yang masih terjaga ketika waktu menunjukkan pukul setengah satu pagi. Pemuda itu tidak bisa tidur karena beberapa saat lalu seorang gadis memblokirnya. Itulah yang dia pikirkan. "Aish mana mungkin gue di block?" katanya begitu permainan berakhir. Libra melirik ponselnya, dia berpindah keatas ranjang. Lagi-lagi kembali memeriksa profil gadis itu. Masih sama, tanpa profil. Libra membuka roomchat lain, dia mengetikkan pesan.Libra : Kenapa cewek ngeblock kontak cowok?Libra berdecak ketika chatnya tidak langsung dibaca, pemuda itu langsung menekan tombol call. "Kenapa gak balas chat gue?" dia langsung mengatakannya begitu panggilan tersambung. 
Read more
19. Maju atau tidak?
"Hei, you!" Libra berbalik, mendengus ketika Aldo dengan senyum khasnya yang menyebalkan terpampang di hadapannya.  Pemuda itu langsung kembali fokus pada gitar dan memainkan beberapa nada. "Ini bukan jadwal latihan, ngapain ada disini?" "Elo sendiri ngapain disini?" tanya Libra balik. Aldo duduk di depan pemuda itu, lalu menunjukkan sekantung kresek hitam. "Dalaman gue ketinggalan kemarin." Libra menggelengkan kepala, sudah biasa kalau Aldo melakukan hal yang ceroboh. Studio latihan mereka ini memang biasanya di jadikan tempat tidur juga buat mereka kalau malas pulang. Tak jarang kadang baju mereka sering tertukar. Kecuali Libra tentunya, dia tidak pernah membiarkan siapapun menyentuh pakaiannya.  "Lama amat lo, nyet. Ambil gituan doang."Mereka berdua secara refleks menolehke arah pintu, Aldo hanya cengengesan saja ketika Kevin berlagak akan menendangnya. "Kalau gue jadi elo,
Read more
20. Kencan
Selena bangun dengan penuh semangat pagi ini, alasannya karena semalam sebelum dia benar-benar tidur Libra mengirimi pesan kalau hari ini dia akan menjemput dirinya.Sebenarnya cuma ada satu mata kuliah hari ini namun ternyata dosennya batal masuk, jadi, Libra mengubah rencana kalau dia akan mengajak Selena jalan-jalan ke suatu tempat. Perjanjiannya yaitu pukul sembilan pagi. Tapi lihatlah Selena, gadis itu sudah terlihat rapi dengan dress floral berwarna biru. Rambutnya yang cokelat dan berponi ia kuncir satu. Make up natural dan kalung buah cherry cukup untuk mempermanis penampilannya."Masih kurang satu jam lagi, lama banget." katanya berdiri di tengah kamar.Gadis itu tersentak begitu ponselnya berdering, menandakan ada panggilan masuk. Bukan panggilan telepon, tapi panggilan vidio dari Vina.Kebetulan yang bagus, dia bisa menunggu Libra sambil bergosip ria."Cantiiikk
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status