Semua Bab Belongs to The Billionaire Brothers [INDONESIA]: Bab 41 - Bab 50
123 Bab
41 - It's Time for Me to Keep My Promise
TING TONG ….Suara bel pintu makin terdengar. Ilona berlari menggapai pintu raksasa berwarna putih di depannya. Tanggan gadis itu tepat berada pada gagang pintu. Ia menarik napas seraya menarik gagang pintu.Sekelabat angin menerpa wajah Ilona ketika ia berhasil membuka pintu rumah. Senyum selebar wajah ia pertahankan.“Hai …,” sapa seseorang. Pria bertubuh tegap atletis tepat berada di depan Ilona. Tak kalah dengan senyumannya, pria itu juga memberikan senyum terbaik untuk Ilona.Namun, bukannya semakin senang, wajah Ilona malah berubah murung. Senyumannya perlahan memudar. Dalam hati ia merasa begitu kecewa.‘Ternyata bukan dia. Lagi pula kenapa aku sangat berharap dia ada di sini. Tidak mungkin dia kembali secepat itu.’ Batin gadis itu. Tanpa sadar ia pun berdecak kesal membuat pria di depannya mengerutkan dahi.“Kenapa? Kau seperti kecewa melihat aku yang berdiri di sini. Apa kau menantikan ses
Baca selengkapnya
42 - Bad News
Roskilde – Denmark11.27 PM_________________ Kenedict membanting tubuh ke atas sofa persegi panjang. Hari ini ia benar-benar lelah. Well, setiap hari memang melelahkan bagi seorang konglongmerat muda setara Kenedict Archer hanya saja hari ini entah kenapa menjadi satu dari sekain banyak hari melelahkan –yang paling melelahkan– baginya.Berkeliling ke tiga negara di Eropa dalam sehari sebenarnya hal yang biasa. Bagi Kent, terjun ke perusahaan bukan sekedar untuk melihat bagaimana kinerja para pekerja di perusahaannya namun juga melihat tingkat keberhasilan dari setiap perusahaan yang ia kelola. Sebagai Presiden Direktur, Kenedict Archer selalu memposisikan dirinya sebagai pengendali. Semua harus sesuai porsi dan standar dari sang bos.Jadi, semua perusahaan yang bernaung di bawah nama besar Archer’s Group, mau tidak mau harus mengikuti keinginan sang Presdir. Dan ia juga cukup bangga, mengetahui teknologi yang di
Baca selengkapnya
43 - Confusing Feeling
Christian akhirnya berhasil membawa Ilona ke Indonesia menggunakan pesawat jet miliknya. Selama dalam perjalanan pulang, Ilona hanya bicara seperlunya. Wajah gadis itu terus saja murung. Ilona benar-benar tidak bisa berhenti memikirkan Kenedict. Sekedar untuk memastikan jika keputusan yang telah ia ambil telah benar.‘Semoga Mr. Kent baca surat yang kutulis,’ gumam Ilona. ****Sam Ratulangi, International Airport09.33 PM______________ Hampir 17 jam berada dalam pesawat terbang, membuat Ilona mengalami jet lag. Maklum saja, gadis itu tidak pernah naik pesawat sebelumnya. Ketika ia di bawa ke San Diego, Ilona tidak sadarkan diri di tambah konflik yang ia alami setelah terbangun di Pub The Lion. Serangan jet lag seolah tertutup dengan siksaan bertubi-tubi yang ia alami saat itu.“You okay?” tanya Christian. Ilona merespon dengan anggukkan kepala. “Ayo, kau masih bisa berjala
Baca selengkapnya
44 - Shocked
Ilona bergegas memakai pakaian yang di berikan oleh Chris. Setelah memakainya, gadis itu berniat untuk menghampiri Christian untuk segera berpamitan. Walau bagaimanapun, Chris telah menolongnya. Ilona tidak enak pergi begitu saja tanpa pamit.“Louis,” panggil Ilona. Ia mengerutkan dahi saat melihat Louis supir pribadi Christian tengah berdiri di depan pintu kamarnya.“Tuan Chris menyuruhku menjemput Anda,” ucap Louis dengan ramah.“Baiklah.” Ilona mengangguk.Louis pun berbalik. Ilona mengikuti pria itu. Naik ke lift dan turun di lantai 1. Di sana, Christian telah menunggu. Ia duduk di salah satu tempat tersudut di restoran.Manik berwarna biru milik Christian telah menanti-nanti kedatangan Ilona hingga ketika pintu lift berbunyi, mata mereka langsung bertabrakan. Christian tersenyum sumringah. Ia melambaikan tangan ke udara sekedar untuk memperjelas keberadaannya dan memanggil gadis itu untuk segera menghampirin
Baca selengkapnya
45 - From The Bottom Of My Broken Heart
Ilona berlari menyusuri koridor lantai lima sambil berderai air mata. Perkataan Claudia masih jelas terasa dalam rungunya. Sekejap Ilona merasa dunianya telah hancur.‘Gregory udah nikah.’‘Mereka nikahnya diam-diam.’‘Gila yah, nikahnya ama janda pula.’“Gak!” Ilona menjerit dalam kepedihan. Ia mendorong pintu di depannya dengan kuat. Membanting daun pintu dengan kasar lalu menabrakan punggungnya di sana. Gadis itu sengaja melukai punggungnya sendiri untuk melampiaskan rasa sakit yang saat ini ia alami.Air mata terus saja bercucuran di wajahnya. Sakit. Hatinya mencelos perih bagai terkena sayatan pisau. Ilona membawa kedua tangan semakin menekan dadanya. Ia membiarkan tubuhnya merosot lemah hingga jatuh ke lantai.Seperti baru kemarin Gregory memegang kedua tangannya. Masih teringat jelas bagaimana pria itu hampir setiap hari mengatakan jika Ilona adalah wanita yang akan menjadi ibu dari anak
Baca selengkapnya
46 - I Will Make You Mine
Waktu terus berputar. Siang kini telah berganti malam dan sepanjang hari, Ilona hanya berbaring di atas ranjang dengan kedua mata yang terjaga. Lelah seharian ia habiskan dengan menangis tapi tetap tak sanggup membuatnya terlelap dalam tidur. Ilona tidak bisa memejamkan mata walau hanya sekejap. Semua rasa bercampur aduk membuat kepalanya pening.Terdengar suara dari pintu pertanda seseorang kembali memasuki kamar itu. Suara ketukan sepatu yang berbenturan dengan lantai marmer cukup terdengar jelas di telinganya. Suara itu berhenti tepat di belakang punggung Ilona yang berbalut selimut tebal. Terdengar hembusan napas berat dari belakang punggungnya.“Ilona ….”Ilona menutup matanya. Ada kekecewan ketika yang ia harapkan ternyata salah. Lagi pula mana mungkin suara Christian berubah seperti suara baritone berat milik seseorang.Ilona diam tak menyahut. Terasa ujung kasur yang bergerak pertanda seseorang tengah duduk di sana. Sedetik kemu
Baca selengkapnya
47 - You Are Monster!
“Akan kubuat kau menjadi milikku. Hanya diriku yang layak berada di sisimu,” bisik Chris.Christian pun mendekat dan lebih dekat untuk mengeliminasi semua jarak yang tersisa. Satu helaann napas panjang untuk meredam detak jantung yang kian berpacu kencang. Kedua pipinya terasa panas begitu pun dengan darahnya yang seperti di masak.Christian tahu ini tidak benar namun, akal sehat dan pemikiran warasnya menghilang saat kedua tangannya mulai menaikkan kaos oblong milik Ilona hingga lolos melewati kepala. Christian menunduk, menelan ludah susah payah.Ia menatap wajah yang terlelap itu sekilas kemudian kembali bergerak. Membuka kancing celana jeans milik Ilona lalu melucutinya perlahan hingga melewati pergelangan kaki sang gadis.Sungguh, Christian makin di bakar oleh gairah. Ia tak lantas memikirkan apa yang akan terjadi setelah ini. Yang ada dalam pikirannya saat ini adalah bagaimana untuk menyatukan dirinya bersama dengan Ilona agar tak ada la
Baca selengkapnya
48 - Harsh Reality
 Kesedihan dan kepedihan beruntun menciptakan tragedy memilukan bagi seorang gadis berumur delapan belas tahun. Ilona Audrey Nateli. Nama yang indah itu tak sebanding dengan takdir hidupnya yang seolah-olah begitu pantas di sebut mengenaskan.Ia tumbuh dewasa dengan pendirian yang teguh. Mandiri di segala sisi. Menjadi anak yang patut di banggakan andai saja ia punya sepasang orang tua yang begitu menyayanginya. Hanya itu. Tak lebih.Namun, gadis itu terlanjur melapangkan dada. Mengikhlaskan apa pun yang terjadi dalam hidupnya sebelum ia mengalami kejadian buruk beruntun. Diculik, di perlakukan seperti peliharaan, lalu kembali ke Indonesia mendapati kabar tidak menyenangkan dari sang kekasih yang telah menikahi seseorang. Tak cukup semua kepedihan itu, ia pun kembali harus menerima sebuah perbuatan yang bukan saja melecehkan dirinya sebagai seorang wanita namun juga merenggut semua hak dan harga diri yang ia miliki.Ilona benar-benar tidak menyangka
Baca selengkapnya
49 - You Will Be My Bride
Ilona menarik napas dalam-dalam sambil memejamkan mata. Ketika kedua matanya terbuka ia pun berbalik.PLAKTangan kanannya mengalun begitu saja. Memberikan tamparan keras pada wajah sang Adonis. Siapa lagi kalu bukan Christian Archer.“Aha!”Terdengar kekehan dari bibir pria itu. Ia membawa tangannya memegang sebelah pipi yang terasa panas. Pria itu mulai mengembalikan posisi wajahnya.“Kau pikir kau siapa, hah?!”Urat-urat di wajah Ilona begitu tampak. Sanggup menggambarkan emosi yang sedang dialaminya. Bibir gadis itu tak bisa berhenti bergetar seiring dengan kepalan tangannya yang kembali mengencang. Ingin sekali ia menghantam rahang pria di depannya.Kekehan Christian berubah menjadi tawa sinis. Pria itu mendongak sekilas lalu kembali menatap Ilona. Dengan cepat ia meraih kedua tangan Ilona. Mencengkram pergelangan tangan gadis itu, begitu kuat.Ilona tersentak. Ia mendongak memberikan tatapan nyalan
Baca selengkapnya
50 - Hello, My Dear
Sepintas terdengar suara melenguh. Samar-samar pandangan yang memburam pun mulai terlihat ketika sepasang kelopak mata memaksa untuk terbuka. Ada rasa seperti terbakar di tenggorokkan yang membuat Ilona sontak memegang lehernya.“Ehh ….” Ilona meringis. Tenggorokkannya begitu perih. Suaranya tercekat. Berkali-kali gadis itu mencoba berdehem namun makin ia melakukannya, semakin tenggorokannya terasa perih. Ia mencoba menelan ludah berkali-kali, berharap akan terjadi perubahan namun, Ilona pasrah saat tenggorokannya tidak membaik.Bukan hanya tenggorokkan. Matanya sulit terbuka. Sebam di wajahnya makin kentara. Sementara kepalanya berdenyut membuat penglihatannya memburam dan seperti berputar. Telinganya pening. Napasnya juga terasa panas menyapu kulit wajahnya.“Ck!” Hanya decakkan kesal yang bisa keluar dari bibir gadis itu.Ilona tak ingat bagaimana ia kembali berada di atas ranjang. Hal terakhir yang ia ingat adalah ia sed
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status