All Chapters of The Present Of Love: Chapter 21 - Chapter 30
90 Chapters
BAB 21
Seseorang yang sudah terobsesi pasti akan melakukan hal apapun untuk mendapatkan keinginannya. Begitu pula dengan pria ini. Ya, dia. Dia yang merencanakan semua ini, dia ingin Seila dan Aksara berpisah dan dia yang ingin mendapatkan Seila.Hati Angga bersorak sorai saat dia melihat perpisahan Sean dan Aksara. Angga bagai seorang pemain bola yang akan meraih medali kemenangannya. Ets …. Jangan senang dulu, dia belum mendapatkan Seila ya!Angga mengikuti Seila hingga ke jalan raya. Dia sebenarnya sedikit merasa bersalah karena dia adalah penyebab Seila menangis.“Akan kuganti tangisanmu menjadi tawa bahagia!” ujarnya sambil mengikuti Seila. Sayang sungguh sayang dia melihat Seila telah berbaring di jalan raya dengan kondisi yang memprihatinkan. Darah mengucur deras dari bagian tubuhnya.
Read more
BAB 22
Hati Surya semakin sakit saat melihat Seila tidur lemas dengan alat selang oksigen yang terpasang di lubang hidungnya lalu selang infus yang terpasang di tangan kanannya. Wajah cantik Seila tidak luntur meski kini hilang warnanya, semua putih pucat dan tanpa ekspresi, hanya diam dan terpejam.Beruntung operasi lancar dan sekarang tinggal menunggu Seila sadar saja. Sudah berjam-jam Seila tak kunjung membuka matanya, ini sudah batas Seila harus bangun. Surya yang lelah memejamkan matanya sementara Angga masih setia duduk di dekat bed tempat Seila berbaring.“Kamu akan jadi milikku, Sei. Tidak boleh ada pria lain yang merebutmu dariku termasuk Aksara,” gumam Angga dalam hati sambil menggenggam tangan Seila. Dia berharap dengan menggenggam tangannya, Seila akan bangun dan tangan yang dingin ini akan terasa hangat.
Read more
Memanfaatkan Keadaan
Aku jatuh cinta pada pandangan pertama.Aku jatuh hati pula hanya pada satu pria.Kuserahkan jiwa dan ragaku pada orang yang buatku nyaman, buatku terkadang gundah, buatku tertawa dan bahagia.Hidupku selamat saat pria yang membuatku jatuh hati adalah penyelamatku.Di bawah rintik hujan kulihat wajahnya yang tampan nan rupawan.Dulu saat di atap sekolah, kau nyatakan kata manis penuh makna.Dulu banyak waktu yang kita habiskan berdua.Dulu kita saling bercanda tawa.Sekarang aku tak menyangka, orang yang kuanggap pintar, bijaksana, dewasa dan romantis itu seorang pengkhianat.
Read more
Memperbaiki Diri
“Yeayyy …. Ayo photo pakai handphone baru!” Seila senang bukan main karena dapat hadiah ponsel keluaran terbaru. Angga pun punya satu ide untuk memanas-manasi seseorang.Keduanya bergaya di depan kamera meski wajah Seila pucat, tapi dia tetap saja terlihat sangat cantik. Mereka banyak foto berdua juga bertiga dengan Surya.“Aku boleh posting di media sosial?” tanya Angga sambil menjelaskan media sosial apa saja yang dia miliki.“Tentu boleh!” Seila senang juga karena dia dibuatkan media sosial oleh Angga. Keduanya memasang informasi di bio jika status mereka adalah sepasang kekasih.Angga dan Seila mengunggah foto berdua dengan hastag mereka masing-masing. Hastag Angga di foto yang ia unggah adalah, “GWS my honey. Kita jal
Read more
Sakit Untuk Mengingat
“Selamat datang di rumah!” Nia menyambut kedatangan Seila di rumah mereka. Gadis ini sudah boleh pulang karena keadaannya sudah membaik. Luka di kepala Seila sudah tinggal bekasnya saja,, begitu juga di tangan dan kakinya. Seila hanya membutuhkan salep untuk menghilangkan bekas keloidnya saja nanti.“Mamah!” Seila memeluk ibunya erat. Rasanya begitu rindu seperti baru saja bertemu. Nuansa rumah ini terlihat asing karena Seila baru menapakkan kaki di sini lagi. Dia lupa di mana kamarnya, kamar mandi ataupun ruangan lain. “Nak Angga silahkan masuk.” Kebetulan dia pulang diantar Angga dan ditemani Surya pula. Sebagai kekasih yang baik Angga mendampingi Seila hingga dia kini bisa pulang.Mereka berkumpul layaknya keluarga, Angga diberi jamuan makanan dan Seila juga akhirnya bisa
Read more
Sedikit Demi Sedikit Bisa Saja Terbongkar
Seorang pria tengah buru-buru setelah ikut kegiatan kampus untuk pertama kalinya. Tadi dia sempat tidak sopan menguping pembicaraan orang. Tapi meski sudah menguping, dia masih ingin kebenaran lagi dan akan membuktikannya kelak. Dia mencari posisi nyaman untuk menghubungi seseorang.Tutt …. Tuttt ….Kurang dari satu menit dia menelpon, langsung ada jawaban dari orang dibalik telepon.“Apa lo dapet info, Bob?” Setelah menunggu akhirnya temannya menghubungi juga.“Dapat, nih, Aks.” Orang yang dipanggil Bobi pun duduk di taman yang begitu sepi, jauh dari kumpulan mahasiswa. Berita yang akan dia sampaikan ini teramat sangat penting. Menyangkut masa depan Aksara.“Apa? Gimana?” tan
Read more
Ditemani
Suasana makin mencekam. Seila takut karena hujan semakin lebat, suara petir amat kencang dan benar saja, listrik pun mati. Sepertinya karena petir yang menyambar pepohonan atau tiang listrik sehingga menyebabkan semuanya gelap. Mati lampu untuk ukuran kota besar tentu tidak akan berlangsung lama, sebentar lagi juga listrik akan menyala. Seila benci kegelapan, karena itu dia refleks dia memeluk Angga erat. "Tetap di sini, aku takut.""Iya Sayang." Angga yang mendapat pelukan dari Seila pun merasa senang, dia merasa saat ini dibutuhkan oleh kekasihnya. Hatiku saat ini teramat senang karena berhasil memilikimu.Dulu memilikimu terasa sulit untukku.Apalagi saat kunyatakan cinta, kau malah menolakku karena mencintai pria lain.
Read more
Keributan
Setelah beberapa kali bolak balik kampus dengan pakaian hitam putih, akhirnya masa orientasi siswa tinggal satu hari lagi. Banyak mahasiswa dan kakak tingkat yang ingin berkenalan dengan Seila tapi dia menutup diri, tidak mau sembarangan berkenalan dan dekat dengan teman baru. Kata Angga kan tidak boleh gampang percaya dan berteman dengan orang baru. Meski tidak banyak teman, Seila dikenal ramah dan memiliki paras yang cantik. Dalam sekejap dia menjadi populer di kampus.Saat berjalan sendirian dari toilet dan kembali ke aula, tangan Seila tiba-tiba ada yang menarik. Seila pun otomatis menoleh. Dia panik karena takut ada orang yang berniat jahat.Ternyata yang menarik tangan Seila adalah seorang pria tampan yang mengenakan pakaian hitam putih juga. "Hai …. Bolehkah aku tahu namamu?" tanya pria ini. Sepertinya sudah lama memperhatikan Seila dari keluar to
Read more
Bermalam
Seila sudah mengabarkan bahwa dia akan menginap di rumah Angga. Surya memperbolehkan, lagi pula, di rumah saja Seila sendirian. Surya sangat memaklumi sekali gaya pacaran anak ibu kota sekarang, jadi dia tidak mengekang malah membebaskan, asal tidak mempengaruhi nilai dan kuliahnya Seila. Seila juga tidak dalam mode sembunyi-sembunyian, semua harus sepengetahuan kedua orang tuanya.Surya memang bukan ayah yang baik, dia sendiri punya pekerjaan sebagai mucikari. Dia tidak menjual anak sendiri tapi membebaskannya, mau menjaga kesuciannya atau tidak juga tak masalah. Mau mengikuti jejaknya atau tidak juga tak apa. Yang terpenting dia bisa menghasilkan uang dan membahagiakan keluarganya dengan cara ini.Tentu banyak klien yang melirik Seila saat dia tengah meracik minuman, bahkan ada yang menawar dia dengan harga yang sangat mahal. Surya tentu tidak akan menjualnya
Read more
Pagi Yang Indah Bersamamu
Tubuh Seila terasa remuk semua akibat pergulatan dua ronde yang ia lakukan bersama Angga. Dia sampai tertidur di ruangan bioskop mini, saking lelahnya sampai tidur pulas dan tidak sadar berakhir di kasur Angga. Semalaman Angga tidur memeluk Seila setelah memindahkan Seila ke kamarnya.Nyaman, benar-benar nyaman tidur seperti ini bersama Seila karena biasanya dia tidur sendiri. Lega pula rasanya karena sudah melakukan pelepasan.Sepertinya Angga akan cepat menikahi Seila saja, daripada tidak kuat jauh-jauh dari kekasihnya dan makin banyak saingan yang ingin merebut Seila darinya.Matahari pun telah menyinari bumi. Hari ini tidak ada kegiatan orientasi mahasiswa lagi, kebetulan ada tiga hari libur juga sebelum masuk kuliah. Cara membangunkan Seila ala Angga adalah me
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status