All Chapters of The Present Of Love: Chapter 11 - Chapter 20
90 Chapters
BAB 11
Suara guru matematika sudah selesai menutup kelas. Siang ini kelas selesai lebih awal dan siswa boleh pulang sebelum bel berbunyi. Seila sudah mengirimkan pesan untuk sang ayah agar menjemputnya pulang dan dia sudah merapikan semua buku-bukunya ke dalam tas. Bila menawarkan tumpangan pulang agar mereka bisa satu kendaraan bersama, tapi Seila menolaknya. Gadis ini tidak mau ada yang tau rumahnya dimana. Dia ingin berteman tapi tidak untuk terlalu dekat sampai mengetahui latar belakang, alamat rumah serta kehidupan pribadi keluarganya. Untungnya penolakannya itu tidak membuat Bila marah.
Read more
BAB 12
Keadaan di dalam mobil biasanya menyenangkan. Kini suasananya menjadi dingin dan menegangkan. Gadis cantik yang duduk di bangku depan mengerucutkan bibirnya melihat seorang pria yang yang duduk di bangku belakang mobil. Gadis itu tidak suka ada orang lain di antara dia dan ayahnya. Bisa-bisa sang ayah mengira pria itu adalah kekasihnya.
Read more
BAB 13
Seorang gadis yang sudah pulang kini berada di halaman rumahnya. Dia sangat kesal karena ayahnya menggodanya sepanjang perjalanan tadi. Perasaan menyenangkan yang biasa ia rasakan kini beralih karena ada satu orang pria yang ikut ke dalam mobilnya tadi.
Read more
BAB 14
Seorang gadis tengah menggebrak-gebrak kasur di balik selimut dengan kedua kakinya, dia sangat kesal dengan kejadian sore ini. Pria yang menyebalkan merusak moodnya yang baik. Merusak momen yang tadinya indah dan cerah menjadi gelap gulita. Suara ketukan pintu terdengar dan Seila harus segera membuka pintu kamarnya.“Ada apa, Ayah?” tanya Seila saat menengok ke arah luar kamar ternyata yang datang adalah ayahnya.“Boleh ayah masuk?” tanya Surya sopan. Dia ingin meminta maaf untuk kejadian tadi. Seila bisa marah sangat lama kepadanya.“Boleh.” Seila membuka lebar pintu kamar agar ayahnya bisa masuk. Keduanya duduk di kasur sembari saling bertatapan.Surya menarik tangan Seila lalu meme
Read more
BAB 15
Seorang gadis terbangun dari mimpi indahnya. Dia merasa mungkin karena semalam, terlalu memikirkan aksara, jadi terbawa ke dalam mimpi. Gadis cantik ini meregangkan tubuhnya agar lebih rileks. Dia menghela napas dalam-dalam. berharap hari ini akan ada pelangi untuk nya dan tidak ada badai lagi.Pandangannya tertuju pada langit-langit kamar. Bagaimana dengan pagi ini, dia harus punya alasan logis jika tidak ingin diantar ke sekolah oleh ayahnya.Dia juga sudah mengirimkan alamat palsu pada Aksara, agar pria itu tidak menjemputnya langsung ke rumahnya, melainkan ke rumah orang lain. Jujur Seila malu jika Aksara mengetahui rumah, orang tua, dan pekerjaan orang tuanya juga.Rumah, klub malam, dan pekerjaan orang tua, akan Seila rahasiakan dari siapapun. Mau dia sahabat
Read more
BAB 16
Perlakuan manis nan romantis dari Aksara pada Seila pagi ini membuat hati Seila bagai terbang ke atas awang-awang. Pipi merona merah dan terasa hangat. Tangan yang kaku enggan untuk di gerakan. Aksara yang menarik tangan Seila tadi untuk melingkar di pinggangnya. Karena itu gadis ini berharap perjalanannya ke sekolah tidak terlalu lama. Bagaimana caranya dia menahan debaran jantung yang begitu bergemuruh ini sampai bertahan untuk tidak pingsan, belum lagi napas saja terasa susah. Baru kali ini dia merasakan segugup."Kok diem aja, Sei?" tanya Aksara sambil mengusap tangan Seila. Dia bisa merasakan kegugupan gadis yang duduk di belakangnya ini."A- a- apa, Kak?" jawab Seila gugup. Dia bingung harus mengobrolkan apa saat perjalanan ke sekolah."Kok diem?" tanya Aksar
Read more
BAB 17
"Oke kalo gitu! Bener setuju, kan, ya, kalo pacarannya sembunyi-sembunyian?" tanya Aksara untuk memastikan. Kali ini hatinya tengah berbunga-bunga karena Seila menerima cintanya."Iya aku setuju!" Seila tersenyum manis pada Aksara. Dia merasa beruntung di cintai oleh Aksara. Mereka berdua berpelukan dan Aksara mencuri satu kecupan di pipi Seila."Ih … Kakak!" Seila menepuk pelan pundak Aksara."Pipi aku juga, dong!" pinta Aksara sambil menunjuk pipinya.Seila tersipu malu, tapi ia menurut untuk mencium pipi Aksara singkat.Seorang pria dari balik pintu memperhatikan mereka berdua. Dia mengepalkan tangan dan wajah dan matanya memerah seolah emosi begitu memuncak dan api kemarahan bisa menyambar kemana saja.
Read more
BAB 18
Seila selalu punya cara untuk mangkir dari pertanyaan Aksara saat pria itu menanyakan status keluarganya. Seila juga menolak kekasihnya sendiri jika ingin main atau sekedar bertamu ke rumahnya.Seila masih menyembunyikan alamat rumah, pekerjaan orang tua, kegemarannya yang menyukai meracik minuman beralkohol hingga alasannya pindah dari tempat sekolahnya dahulu.Tidak terasa hubungan mereka berlangsung berbulan-bulan. Angga yang cemburu melihat kebersamaan Seila dan Aksara selalu punya cara untuk membuat Aksara cemburu.Angga bagaikan fans fanatik serta penguntit. Dia lebih tau Seila di bandingkan dengan pacar Seila sendiri yakni Aksara. Apa yang Aksara tidak tahu pasti di ketahui oleh Angga. Pria ini sampai hafal kapan saja Seila pergi ke club untuk menjadi bartender. Dia sampai-sampai pernah menyelinap masuk dan m
Read more
BAB 19
Kedua netra Seila terbuka saat dia merasa nyeri di pangkal pahanya. Semalam dia sudah melepaskan mahkotanya hanya untuk Aksara. Darah segar keluar dari bagian intinya, membuat rasa yang membekas hingga sepertinya dia akan kesulitan untuk berjalan.Tidak terbayangkan sama sekali jika semalam dia dan Aksara membuat bulu kuduk menegang, urat syaraf semuanya berdesir dan peluh yang membasahi tubuh hingga sprei hotel ini. Pertempuran deru napas dan irama jantung semalam membuat tubuh mereka seakan remuk tak berdaya. Seakan puing-puing gelas kaca yang berserakan.Malam ini malam yang indah dan tidak akan terlupakan selama hidup Seila. Saat asmara keduanya tengah membara, saat semua rasa memuncak dan menyatu hingga membuat kenikmatan yang tiada tara.Kandung kemih Seila terasa penuh. Dia harus segera pergi ke toilet. Sayan
Read more
BAB 20
Aksara merasa hatinya sangat hancur setelah mendengar kabar bahwa Seila selama ini menipunya. Foto-foto yang ayahnya berikan sangatlah jelas. Seila memanglah seorang bartender dan orang tuanya adalah pemilik bar.Foto itu juga menampilkan bagaimana Seila tengah di goda pria berumur yang tengah mabuk. Orang tuanya adalah seorang mucikari. Tidak menutup kemungkinan bahwa Seila juga bisa saja akan di jual oleh kedua orang tuanya.Pantas saja selama ini Seila enggan membawa Aksara masuk ke rumahnya. Bahkan ternyata rumah itu adalah rumah tipuan. Rumah Seila tidak jauh dari rumah yang biasa Aksara jemput dan antar setiap sekolah.Aksara merasa dirinya di manfaatkan untuk Seila mendapatkan nilai yang besar, di lindungi dari penguntit dan mendapatkan teman.Kenapa bisa gadis se
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status