Semua Bab World Adventure: Rebirth of the Legendary Herbalist: Bab 31 - Bab 40
90 Bab
Bab 31 : Phoenix Rebirth
Saat ini kondisi tubuh pak Cokro terlihat sangat lemas, kurus dan tak bertenaga. Kondisi ini sangat berbeda jauh dengan keadaan 4 tahun yang lalu ketika Dhika pertama kali bertemu dengan pak Cokro di perpustakaan umum. “Uhukkk uhukkk … Dhika, akhirnya anak yang bapak tunggu selama ini sudah tiba. Uhukkk uhukkk  …” “Aduh pak Cokro, maaf, tapi pak, bapak tidak perlu banyak berbicara dengan suara keras seperti itu. Biarkan saya saja yang datang mendekat, agar bisa mendengar suara bapak dengan lebih baik,” Dhika bergegas pergi mendekati sosok pria yang sudah sangat tua itu. “Pak Cokro sebaiknya bapak meminum ramuan obat ini terlebih dahulu. Ini adalah ramuan khusus yang berasal dari buku pewaris milik Valia. Ramuan ini sebenarnya diperuntukan untuk mengobati seseorang yang terkena kutukan penghilang suara dari monster-monster seperti Siren (sejenis monster berelemen air yang m
Baca selengkapnya
Bab 32 : Benih Legenda
6 bulan sudah berlalu sejak Dhika berhasil menyelamatkan cucu pak Cokro yang bernama Clarisa. Hari itu pak Cokro tertawa sangat bahagia setelah melihat cucunya Clarisa bisa terbangun dari koma. Dhika yang melihat moment itu, tanpa sengaja ikut meneteskan air mata bahagia bersama dengan orang-orang yang berada di sana waktu itu. Sejak hari itu, sudah beberapa kali pak Cokro mengirimkan foto dirinya ketika sedang bersama dengan cucu perempuannya kepada Dhika. Foto-foto itu dikirimkan sebelum pada akhirnya ia meninggal dunia 3 bulan yang lalu. Dhika tentu saja merasa sangat berduka setelah mendengar kabar kematian dari pak Cokro. Walau waktu yang mereka lalui bersama cukup singkat, tapi Dhika selalu mengingat setiap momen ketika dia pertama kali bertemu dengan pak Cokro, sampai pada saat dia memberikan pesannya yang terakhir kepada Dhika sebelum kematiannya. Pak Cokro telah berpesan kepadanya agar dia bisa terus bekerja ker
Baca selengkapnya
Bab 33 : Sekolah Tingkat Menengah
“Lho, kamu itu sekarang sedang menanam apa lagi Dhik? Itu tumbuhan baru? Wahhh keren sekali nih, apakah nanti kita akan menjualnya juga?” “Hahaha, Reno kan tidak semua tumbuhan obat kita jual, kamu masih ingat kan dengan janji kita berlima? Kita hanya akan menjual tanaman dan racikan obat yang ada umum di pasaran. Tapi untuk tanaman dan racikan spesial yang telah Valia tulis di buku pewaris, itu hanya akan kita pakai saat kita benar-benar membutuhkannya.” “Hehehe iyah sih Reno ingat itu … jadi apakah ini juga salah satu tumbuhan obat yang ada di buku pewaris?” “Iyah kamu benar Ren, ini juga … aduh tunggu sebentar Ren tangan saya linu. Ren apakah kamu bisa bantu saya untuk bangkit berdiri?” “Bentar-bentar Reno kesana.” Reno berlari dengan cepat dari tangga lantai atas ke bawah untuk membantu Dhika. “Ah
Baca selengkapnya
Bab 34 : Bayi Monster
3 bulan lagi Dhika, Doni, Reno, Yura dan Wina akan lulus dari sekolah dasar Lavender. Yura telah memilih sekolah Acropolis sebagai pilihan utama, sedangkan Dhika, Doni, Reno dan Wina sudah cukup puas dengan memilih melanjutkan sekolah tingkat menengah di Lavender. Tentu saja pilihan berbeda yang Yura ambil membuat mereka kadang menjadi salah tingkah. Dalam satu pikiran, mereka merasa ini adalah pilihan yang terbaik untuk kemajuan Yura, sedangkan pada pikiran yang lain itu berarti mereka harus berpisah dengan Yura setelah acara kelulusan yang akan dilaksanakan pada akhir bulan November ini. Hari demi hari terus berlalu, Reno sekarang sudah menjadi semakin terampil dalam mengendalikan perubahan bentuk tubuhnya. Dia telah sanggup mengubah material pada tubuhnya dengan bahan dasar mythril. Sebuah material yang dianggap berdaya tahan tinggi ketika digunakan untuk menahan serangan para monster dari dimensi lain. Selain itu Reno juga sudah bisa mem
Baca selengkapnya
Bab 35 : Berita Buruk
“Parah bagaimana mungkin ini bisa terjadi di kota kita!! Yura apakah kamu pikir keluarga kita akan baik-baik saja. Monster-monster itu sekarang sedang menyerang tengah kota,” ucap Doni terlihat gugup dan merasa tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. “Tidak tahu, tapi kita semua harus segera kontak keluarga kita sekarang juga,” sahut Yura tegas. “Reno apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa kalian semua bertingkah laku aneh seperti ini,” tanya Dhika tak sabar. “Dhika lihat itu di tv, sekarang ribuan monster sedang menyerang tengah kota. Ini Wild Portal!” “Wild Portal astaga tidak mungkin, bagaimana itu bisa sampai terjadi.” Dhika akhirnya memahami malapetaka yang sedang terjadi saat ini dan mengapa teman-temannya sampai bertingkah laku aneh seperti itu. Wild Portal adalah sebuah anomali bermunculannya ratusan porta
Baca selengkapnya
Bab 36 : Medan Pertempuran
Di luar hujan badai menerpa perjalanan dengan sangat kuat, itu membuat mereka kesulitan untuk bergerak maju. Seluruh penerangan yang berasal dari peralatan elektronik disekitar mereka padam, sekarang mereka hanya bisa mengandalkan sedikit cahaya dari sinar rembulan malam yang terhalang oleh kemelut badai. Di balik kegelapan, mereka mulai mendengar suara-suara jeritan histeris yang berasal dari berbagai arah di sekitar lokasi mereka berada saat ini. Suara dentuman langkah kaki yang berat terdengar beberapa kali dari arah selatan. Awalnya langkah-langkah kaki itu bergetar dengan tempo ringan, tapi sekarang dentuman kaki itu bergetar semakin keras dan semakin cepat menuju ke arah mereka. Dhika, Reno, Doni dan Yura sepertinya sadar ada teror yang akan segera datang ke tempat mereka. Ini bukan lagi latihan seperti apa yang biasa mereka lakukan pada saat menggunakan game virtual, tapi ini adalah pertarungan nyata yang harus mereka hadapi secara la
Baca selengkapnya
Bab 37 : Bertarung Sampai Akhir
Sementara Reno masih terbaring di dekat pohon itu. Yura dan Doni meningkatkan konsentrasi mereka untuk memberikan perlawanan kepada para monster ganas tersebut. Tanpa adanya perlindungan dari seorang tank, sedikit saja kesalahan yang mereka buat akan membuat nyawa mereka hilang melayang. Dhika yang melihat tubuh Reno terbaring di dekat pohon, memberanikan diri untuk berlari menuju ke arahnya. Beruntung serangan yang dilontarkan oleh Yura dan Doni membuat perhatian kadal raksasa itu terpusat kepada mereka berdua. Dhika yang telah sampai disana, segera menggendong tubuh Reno yang saat ini sudah terluka akibat gigitan dari kadal raksasa. Rupanya lapisan mythril yang melapisi seluruh tubuhnya tidak mampu melindunginya dari terluka parah. Gigitan taring kadal raksasa itu mampu merusak pertahanan terkuat yang telah dilatih oleh Reno selama ini. Sekarang di sekitar tubuh Reno telah tercurah banyak sekali darah segar yang bercuc
Baca selengkapnya
Bab 38 : Teror Kematian
Yura berteriak kesakitan, tubuhnya pucat pasi, dia tidak bisa berbuat banyak ketika kadal raksasa itu mendorong tubuhnya hingga terjatuh ke tanah dan siap untuk memakannya. Yura merasa sangat ketakutan ketika kadal raksasa itu telah membuka rahangnya dan memperlihatkan gerigi taring tajam berlendir yang sebentar lagi akan memotong-motong dirinya. Behemoth tidak bisa menolong dirinya saat ini. Behemoth sendiri sedang kesulitan untuk menahan dua kadal raksasa lain yang sedang menyerang dirinya terus menerus secara membabi buta. Sebagai seorang summoner Yura tidak memiliki pertahanan yang cukup tangguh untuk bisa menerima serangan langsung seperti ini. Di dalam sebuah kelompok pemburu, seorang summoner biasanya berdiri di garis belakang pertahanan sambil memberikan serangan dengan menggunakan eidolon yang telah dipanggilnya. Tapi dengan kondisi yang tidak beraturan seperti ini, tentu saja para monster itu dengan mudah bisa menyerang langsung Yu
Baca selengkapnya
Bab 39 : Pasrah
Sewaktu Dhika membuka pintu itu, dia melihat Behemoth sedang diterkam secara bergantian oleh kedua monster buas yang saat ini sudah tidak sabar untuk menyantap rasa dagingnya. Dhika mencari keberadaan Yura dan Doni, dia sekarang melihat ke arah kanan dimana ada dua monster lain yang sedang berebutan untuk menggigit dan menarik tubuh dari salah satu temannya. Itu tubuh Yura, kadal itu menarik tubuhnya ke kiri dan kanan berharap mendapatkan bagian yang lebih besar. Ketika tubuh itu ditarik terlepaslah tubuh Yura menjadi dua bagian. Darah segar tercurah berhamburan ke sekitar mulut dua monster kadal raksasa tersebut. Dua kadal raksasa itu mendongakkan kepala mereka ke atas untuk mempermudah mereka melahap habis tubuh Yura. Kedua monster itu terlihat sangat menikmati setiap bagian tubuh yang masuk ke dalam perut mereka. Tidak mungkin, ini tidak mungkin pikirnya. Dalam keputusasaan Dhika coba mencari Doni
Baca selengkapnya
Bab 40 : Monster Terkutuk
Apakah saya harus melarikan diri dari tempat ini? Membawa para monster terkutuk itu pergi dari sini, sehingga Reno punya kesempatan yang lebih baik untuk tetap bertahan hidup? Tapi, tidak adakah para pemburu monster lain yang sudah diarahkan untuk membantu pergi ke tempat ini? Bagaimana dengan penduduk yang ada di sekitar wilayah ini? Dimana mereka semua berada sekarang? Dhika tahu kalau di sekitar area ini memang tidak ada begitu banyak orang. Jarak dari satu petak lahan dengan petak lahan yang lainnya saling berjauhan satu sama lain. Hanya ada beberapa rumah tinggal saja disana, hampir seluruh dari area yang ada di tempat ini adalah lahan pertanian. Tapi dia masih berharap agar ada orang lain di tempat ini yang bisa dia mintai pertolongan. Apakah saya bisa berlari lebih cepat dari ke empat monster kadal raksasa ini? Ah,tentu saja tidak, tubuh mereka berempat sangat besar dan lincah. Tapi kalau saya ingin mencari pertolongan, saya harus per
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234569
DMCA.com Protection Status