Semua Bab THE HEIR OF DRAGON: Bab 51 - Bab 60
106 Bab
Chapter 50
     Terpaksa Yu Shi mengikuti saran Song Qiu. Iapun cepat-cepat berlari menembus pagar tanaman, keluar dari Istana Yuan. Mereka berdua dapat melarikan diri tanpa halangan karena Song Qiu serta para Tetua An Dao Dui lainnya melaksanakan tugas mereka dengan sangat baik. Dan setelah kurang lebih setengah jam perjalanan, sampailah mereka di halaman losmen tempat mereka menginap. Feng Lan menghembuskan nafas lega, sementara Yu Shi sibuk memikirkan kata-kata Song Qiu.     “Yu Shi... nampaknya kau masih meresahkan sesuatu...” Feng Lan cepat tanggap akan gurat kekhawatiran yang ditampilkan mimik wajah Yu Shi.     “Kata Song Qiu, Kakak Xun adalah seorang pengkhianat... Ini sungguh tak bisa kupercaya. Aku dan Kakak Xun bagaikan saudara sekandung, kita telah melewati masa susah dan senang bersama-sama, dan senantiasa saling membantu jika yang lain tertimpa kesusahan... Tapi mana mungkin Song Qiu berbohong, kan?...”     Te
Baca selengkapnya
Chapter 51
   Satu senti lagi dan pedang akan menebas leher Cao Xun, ketika Song Qiu muncul dan mencegah Raja Ular Emas mengeksekusi pemuda itu.     “Bagus sekali, Tuan Cao! Walaupun kau dulu mengkhianati Tuan Han, namun dosamu kini lunas terbayar dengan ikrarmu tadi.”     “Kau!...” Raja Ular Emas menggerung marah, betapapun ia sadar ia tak mampu menang melawan Song Qiu. Dalam waktu beberapa menit ia berhasil memaksa musuhnya terpaksa melarikan diri, disertai jeritan, “Ingat! Ini belum selesai!”     Pandangan Song Qiu beralih kepada Cao Xun yang kini menundukkan kepala dalam-dalam. “Bagus sekali. Ternyata dugaanku sangat tepat, kau merupakan seorang yang meiliki nilai heroisme sangat tinggi, berani menebus dosamu sendiri. Aku salut.”     Cao Xun sendiri masih menundukkan kepalanya, bergumam gamang yang ditujukan kepada Yu Shi. “Maafkan aku Yu Shi, dan juga kawan-kawan sekalian, atas segala kesalahan yang k
Baca selengkapnya
Chapter 52
Baik Tuan Li maupun Puteri Lin Shi menyarankan hal yang sama kepada Yu Shi, agar ia segera keluar dari Chang. Tuan Li menyarankannya untuk pergi ke Pheu-Kam, sebab ia memiliki seorang kerabat dekat yang tinggal di sana. Tuan Li sendiripun kini telah berada di rumah kerabatnya, melarikan diri dari kejaran Kaisar Liang.     Dan kali ini juga, Feng Lan ingin mengikuti Yu Shi ke Pheu-Kam. Sang Putri berujar mantap, “Aku akan mengikutimu ke manapun kau pergi.”     “Putri... Bukan maksudku tidak ingin membawamu ikut serta, tetapi tidak semestinya Putri mengikutiku. Karena tempatmu yang seharusnya adalah di Liang. Di Istana.”     Feng Lan mendesah. “Bila aku kembali ke sana, maka itu artinya aku menyetujui dijodohkan dengan Lu Hai. Dan kau tahu sendiri aku tak mencintainya. Aku...” Ia tidak melanjutkan kalimatnya, namun Yu Shi dapat menebak apa yang ingin gadis itu ucapkan.     “Bagaimanapun, kau adalah seorang put
Baca selengkapnya
Chapter 53
Melihat muridnya memandangnya dengan penasaran, Tuan Li berujar serius, “Jujur saja, mulanya aku juga sangat tidak menyetujui segala sepak terjang kakekmu, terutama karena ia dengan teganya membantai serta menyiksa tawanan-tawanan kalah perangnya. Bahkan kaisar Liang pun masih tidak setega dia - bila sikonnya kau adalah salah satu pangeran tawanannya dan dialah sang kaisar penentu hidup matimu, dia pasti akan menjatuhimu hukuman mati, dia tak akan mempedulikan kalau kau saat itu baru berusia sembilan tahun... Dia bahkan pernah menghukum mati pangeran negeri Song yang baru berusia sebelas bulan.”     “Tidak mungkin!” Yu Shi berseru otomatis.     “Ya... aku sudah menduga kau akan sangat terkejut. Dan masih banyak lagi perbuatan mengerikan yang akan membuat merinding seluruh manusia yang masih memiliki hati nurani, beberapa di antaranya telah kauketahui.” Tuan Li mengamati Yu Shi dengan saksama. “Nah, sekarang aku tanya, bayangkan kau saat itu masi
Baca selengkapnya
Chapter 54
     Tuan Li sangat terkejut ketika mendengar perkataan Yu Shi keesokan harinya. “Guru, kurasa aku tak akan bisa mengembalikan kejayaan Han seperti yang Guru harapkan”     “Mengapa kau bisa dengan begitu tiba-tiba berkata seperti itu?” Melihat raut wajah Yu Shi yang suram, Tuan Li langsung dapat menduga ada sesuatu yang tidak beres tengah dihadapi muridnya.     “Dari apa yang saya tangkap, untuk menjadi seorang pemimpin besar seperti kakek saya harus menjadi seseorang yang tega dan mengabaikan hati nurani. Mungkin selama ini saya terlalu mendengarkan kata hati yang selalu menyarankan jalan kebenaran. Makanya saya tidak pernah berhasil bahkan menggoyangkan sedikit saja kaisar Liang dari takhtanya. Sementara kakek berhasil menguasai seluruh dunia sebagian besar karena ia nekad memakai cara-cara tidak halal dan manipulatif. Terus terang saya tidak punya jiwa seperti itu”     Yu Shi lalu menyodorkan buku kecil kakek
Baca selengkapnya
Chapter 55
     “Apa yang terjadi dengan Ayahanda?!?”     Ying Lan disertai Yong Quan dan Xiu Lan memasuki kamar dengan terburu-buru. Mereka semua sangat terkejut melihat kehadiran Feng Lan.      “Feng Lan!” Ying Lan berseru, ia menatap adiknya dengan marah. “Dasar anak tidak tahu diri! Bisa-bisanya kau kabur dari istana untuk menemui Darah Sesat itu, dan setelah semua kerunyaman ini, kau masih punya muka untuk kembali ke sini?!?”     Feng Lan tidak membantah makian kakaknya, ia hanya menatap nanar sang Ayah yang kini terbaring tak berdaya di atas tempat tidur.      Ying Lan berpaling ke arah Tabib Kepala, “Tabib, apa sebenarnya yang terjadi pada Ayahku? Tadi beliau masih baik-baik saja, walaupun ia memang tengah menghadapi kemelut dalam pemerintahan namun mestinya tidak akan mengakibatkannya seperti ini”     “Kemunculan syndrome Angin dan Api Menutup Indera Jernih ini memang
Baca selengkapnya
Chapter 56
     Raut wajah Feng Lan ketika membentaknya nampak begitu mengerikan, Xiu Lan yang ketakutan otomatis segera menutup mulutnya. Ia lantas merengut kesal, betapapun ia cukup pintar untuk menyadari bahwa ayahnya tidak bisa lagi datang membelanya, bahkan nyawanya sekarang tergantung pada kebijakan para bangsawan Chang termasuk Lu Hai. Jadi iapun hanya menundukkan kepalanya, menggertakkan gigi dengan putus asa.     Untung bagi Xiu Lan, Lu Hai tidak begitu tertarik mempedulikannya. Ia bertanya pada salah seorang prajurit, “Bukankah seharusnya putri kaisar Liang ada tiga orang? Mana yang satu lagi, yang paling sulung?”     “Maafkan kami Yang Mulia, namun Putri Pertama dengan kekasihnya Ma Yong Quan telah berhasil meloloskan diri.”       “Bagaimana mungkin kalian bisa menyerah semudah itu? Cepat cari mereka lagi! Atau kau harus berurusan dengan Ayahanda Kaisar!”     Si prajurit segera membungkuk
Baca selengkapnya
Chapter 57
     Begitu Lu Hai tiba di kediaman Putri Lin Shi, ia langsung berseru kasar pada dayang penjaga pintu. “Cepat beritahu majikanmu bahwa aku telah datang!”     Si dayang yang ketakutan bergegas masuk ke dalam. Namun yang dipanggil tetap saja tidak keluar. Mungkin ada Lu Hai harus menunggu barang lima belas menit lamanya, sampai sang putera mahkota yang tidak tahan lagi pun berteriak pada dayang penjaga pintu yang lain. “Apa yang dilakukan temanmu di dalam sana?! Beraninya dia melawan perintahku, apa dia sudah bosan hidup?! Cepat susul dia, dan katakan bila dia tidak ingin mendapatkan sikdaan berat maka dia harus melaksanakan perintah dengan benar!”     Si dayang baru akan membuka pintu ketika Lu Hai kembali membentak, “Dan kau, jangan berani-berani mengikuti jejak temanmu! Kalau sampai kau berani melakukannya, akan kupastikan kau mendapat hukuman sangat berat!”     “Baik... Yang Mulia...” jawab si dayang. Tubuhny
Baca selengkapnya
Chapter 58
     Beberapa prajurit telah keluar, dan seperti yang Lin Shi yakini, mereka kembali dengan tangan hampa. “Maafkan kami Yang Mulia, namun kami tak berhasil menemukan Putri Feng Lan...”     Mata Lu Hai membelalak tak percaya. “Tidak mungkin! Dia pasti ada di sini, kalian saja yang kurang teliti mencarinya! Cepat cari lagi, lebih teliti! Atau kalian akan merasakan akibatnya!”     Para prajurit bergidik ketakutan. “Ta... tapi Yang Mulia... kami telah mencari ke seluruh penjuru, bahkan sampai ke ruang bawah tanah...”     “Oh, jadi rupanya kau mencari Putri Feng Lan...” Lin Shi mengamati Lu Hai tajam-tajam, bola matanya bersinar penuh amarah. “Kau benar-benar keterlaluan, Putera Mahkota. Masa milikmu sendiri hilang kau lantas menyalahkan orang lain yang mengambilnya, pula sampai memerintahkan prajurit menggeledah kediamanku. Kautahu konsekuensi apa yang harus kautanggung dengan sembarangan menggeledah kediaman or
Baca selengkapnya
Chapter 59
Tersentuh akan cinta kasih Madame Zhao yang begitu besar terhadap puteranya, Feng Lan pun berusaha keras untuk menceritakan segala yang ia ketahui mengenai Yu Shi sedetail mungkin. Madame Zhao memperhatikan Feng Lan dengan sungguh-sungguh, tanpa menyela sedikitpun. Dibutuhkan waktu bahkan lebih dari dua jam bagi Feng Lan untuk mengisahkan kehidupan Yu Shi. Bahkan ketika Lin Shi datang untuk menengok mereka, cerita Feng Lan masih hanya seperempatnya selesai. Lin Shi sendiri, memang sangat tertarik mengetahui perihal mengenai keponakannya, namun ia jauh lebih penasaran saat Feng Lan mengisahkan kejadian yang Yu Shi alami di Desa Kenangan.     “Aku tak tahu ada kejadian seperti ini. Surat yang ia tuliskan terlalu pendek dan tidak menyebutkan bagian yang kauceritakan ini” Lin Shi menatap Feng Lan lekat-lekat, suaranya merendah menjadi sepelan bisikan, “Dan jujur saja, aku sama sekali tidak mengetahui perihal tentang ayahku ini sebelumnya”       
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status