All Chapters of SURVIVAL LOVE 2: Chapter 71 - Chapter 80
164 Chapters
BAB 71 PERBEDAAN
Walaupun mereka sudah bercinta berulang kali sepanjang malam tapi pipi Erica masih saja merona tiap kali melihat Tara yang bisa sangat tidak senonoh langsung keluar dari kamar mandi begitu saja tanpa memakai apa-apa."Tara aku sudah berpakaian rapi dan harus segera berangkat bekerja kau mau apa? " Erica langsung waspada bergitu pria itu berjalan mendekatinya."Sebentar saja, ayolah.... " Tara tetap mendekati Erica yang sedang duduk di ujung ranjang sambil memakai kaus kaki."Aku datang jauh-jauh kemari dan kau akan meninggalkanku untuk bekerja seharian.""Aku akan pulang cepat."Erica mendongak dan tepat di situ Tara sudah begitu mencuat menginginkannya. Walaupun mereka sudah s
Read more
BAB 72 DISEPELEKAN
Walaupun sudah tiba sejak kemarin, baru malam ini Tara berkunjung ke rumah mertuanya. Mereka sedang makan malam dan Erica membahas kondisi kehamilan Jemy yang berkembang pesat. Terakhir Adam mengabarkan jika Jemy sudah mulai kerepotan untuk duduk dengan perut besarnya, tapi Jemy tetap bersikeras untuk tinggal di pulau sampai bulan depan walaupun Erica sudah memperingatkan agar mereka segera pulang. Kadang Jemy memang keras kepala dan mereka semua paham dengan sifatnya yang satu itu.Sejauh ini Jemy juga belum mengetahui perihal pernikahan Erica dengan Tara, karena Adam bisa sangat keras jika menyangkut apa-apa yang berpotensi mengganggu kehamilan istrinya. Tidak ada yang boleh memberi berita macam-macam kepada Jemy, bahkan saat Erica harus masuk kedalam buih pun Jemy tidak boleh diberi tahu. Jemy juga belum Tahu jika Mina sudah tiada. Karen itu sepertinya nanti akan ada begitu banyak PR
Read more
BAB 73 MELIHAT KEMBALI
Sama sekali bukan kemauan Tara untuk selalu berjauhan seperti ini dan meninggalkan wanitanya sendirian. Tara masih membelai pipi Erica dengan netra birunya yang nanar karena tidak mau berpisah. Sehebat apapun dirinya, Erica merasa bisa jadi tidak kalah rewel dari anak-anak jika dalam kondisi seperti ini. Erica juga bisa takut, takut akan banyak hal.Sungguh Tara juga ingin membawa wanita itu bersamanya andai bisa."Maafkan aku karena seharusnya aku membuatmu bahagia, bukannya malah sedih seperti ini." Tara memeluk Erica sekali lagi. "Aku akan segera pulang untukmu."Erica cuma mengangguk dan rasanya sangat menyakitkan bagi Tara apalagi dia juga masih  tidak tahu harus berapa kali lagi seperti ini. Tara tidak ingin terlalu banyak berjanji, dia hanya ingin segara layak untuk bisa me
Read more
BAB 74 ACARA AMAL
Semua tamu undangan sudah berkumpul di sebuah ballroom mewah lengkap dengan layar super lebar di samping meja podium tempat kali ini Erica sedang berdiri untuk memberikan sambutan dan ucapan terima kasih kepada para undangan yang mau hadir di acara amalnya. Semua yang hadir malam itu adalah  masyarakat kalangan kelas atas, mulai dari pengusaha, politikus dan pejabat.Erica terlihat sangat cantik dengan gaun biru metalik berleher V. Cantik dengan kombinasi yang menyenangkan karena kepandaiannya komunikasinya untuk berinteraksi dengan para donatur yang hadir di acara tersebut. Setelah dia menjelaskan beberapa rencana pembangunan rumah sakit dan pengembangan yayasan mereka, Erica juga mempersilahkan para donatur untuk bertanya dan memberikan masukan untuk semua program mereka yang barusan sudah Erica presentasikan di depan layar lebar. Dari tadi sebenarnya Nicola tidak bisa fokus pada projek yang sedang dijabarkan oleh Erica karena dia cuma fokus pada Erica yan
Read more
BAB 75 KECEMASAN
Erica kembali di kejutkan oleh suara ponselnya yang tiba-tiba berdering. Buru-buru dia mencari benda itu ke dalam tasnya yang ada di atas nakas dan ternyata telepon dari Tara. Walau masih belum siap dan takut untuk sekedar bicara di telepon tapi Erica tetap harus mengangkat panggilannya."Akhirnya kau angkat juga teleponmu." Sepertinya Tara  agak kesal."Maaf,aku baru bangun," jujur Erica yang memang belum menemukan ide apapun untuk berbohong. Erica hanya bersyukur karena cuma panggilan suara bukan panggilan video."Apa kau sakit?" Tara langsung terdengar khawatir."Tidak aku hanya lelah.""Aku meneleponmu sejak semalam.""Sepertinya aku langsung tertidur setelah dari acara amal.""Jangan lupa jaga kesehatanmu, akhir bulan ini aku baru bisa pulang."Seharusnya Erica senang mendengar suaminya akan pulang tapi entah kenapa sepertinya dia malah takut seperti ini. "Aku merindukanmu," tanbah Tara, "sangat merinduka
Read more
BAB 76 HMM...
Erica masih belum bisa ikut pulang bersama Tara karena minggu ini Adam dan Jemy akan datang."Sebenarnya aku juga ingin bertemu Jemy tapi aku takut Adam masih tidak suka melihatku.""Dia memang agak berlebihan, kudoakan semoga nanti anak mereka jadi mirip denganmu biar Adam tambah kesal.""Semoga persalinannya lancar, sampaikan saja salamku untuknya.""Pasti." Erika memeluk Tara sebentar sebelum membiarkan pria itu masuk ke pintu keberangkatan dan kembali melambai dengan berat karena tidak rela untuk berpisah.Erica juga masih belum tahu sampai kapan mereka harus terus berpisah seperti ini. Kadang dia juga takut, takut dengan banyak hal yang bisa membuat pria itu tidak akan kembali p
Read more
BAB 77 ANAK LAKI-LAKI
Setelah hampir dua minggu mendapat pengawasan intensif, akhirnya Jemy dinyatakan siap untuk menjalani persalinan sang cara cesar, karena memang terlalu beresiko untuk persalinan normal. Semua keluarga menunggu cemas sementara Adam menemani istrinya di dalam ruangan operasi.Erica yang sudah biasa menghadapi situasi seperti ini pun ternyata juga gelisah ketika adik perempuannya sendiri yang sedang berada di ruang operasi. Untungnya persalinan tersebut berjalan lancar dan ketiga bayi serta ibunya dinyatakan baik-baik saja.Erica langsung ikut menangis memeluk ibunya karena sama-sama luar biasa terharu dengan tiga anggota baru keluarga mereka. Ketiga anak laki-laki yang pasti juga akan bisa menjadi obat bagi mereka semua atas kepergian Nathan."Akan ada anak laki-laki lagi di keluarga kita."Ibu Adam juga tidak kalah antusias setelah selama ini hanya memiliki Adam seorang dan tiba-tiba mendapatkan hadiah tiga orang cucu sekaligus.Sementara Jemy masih
Read more
BAB 78 PILIHAN HIDUP
Tara kembali mendayung papan selancarnya untuk meluncur menghadang gelombang. Setiap kali hanya itu yang bisa dia lakukan ketika sangat menginginkan wanitanya tapi sedang  tidak tahu lagi harus berbuat apa karena nyatanya jarak tetap akan menjadi kesenjangan yang paling nyata untuk dia hadapi setiap hari dan setiap malam. Semakin hari semakin berat dan Tara sendiri tidak tahu sampai kapan akan tahan seperti ini. Selalu berjauhan dari wanita yang dicintainya.Tara meluncur lebih cepat untuk mengejar gulungan ombak yang lebih tinggi. Suara desingan angin dan permukaan air yang bergesekan keras dengan papan selancarnya ikut memacu andrenalin Tara untuk terus meluncur lebih cepat, tanpa henti, dan tanpa lelah. Mungkin Tara memang hanya ingin membuang sebanyak mungkin energinya yang sudah nyaris meledak karena sudah terlalu merindukan wanitanya tapi tiap kali yang bisa dia lakukan hanyal
Read more
BAB 79 KEHAMILAN
Tara melihat ada kerumunan di depan warung kopi tempat biasanya dia duduk menunggu kapal motor. Dia langsung menghampiri kerumunan tersebut dan alangkah terkejutnya Tara ketika melihat Erica sedang di kelilingi anak-anak dan ibu-ibu yang keheranan karena tidak pernah melihat orang asing berada di dermaga. Erica memang terlihat mencolok dengan rambut pirang alami dan manik mata biru seperti laut dalam, persis  seperti boneka yang cantik, sangat cantik meski sedang mengunakan sendal jepit yang Tara tahu dipinjam dari ibunya. Ketika Tara menyeruak kedalam kerumunan Erica terlihat masih berjongkok untuk memberikan penjepit rambut pada anak perempuan kecil berambut kemerahan yang tadi memuji kecantikan jepit rambutnya. "Bagaimana kau bisa sampai kemari?" "Aku mencarimu." Erica langsung bangkit berdiri.
Read more
BAB 80 BERBEDA
"Rasnya masih sulit dipercaya ada bagian dari diriku yang sedang tumbuh di dalam sana. " Tara kembali mencium perut Eica yang masih berbaring seusai mereka bercinta."Kadang aku juga berpikir demikian.""Seperti apa rasanya?" tanya Tara benar-benar penasaran."Sebenarnya masih belum terlalu terasa.""Berapa usianya? ""Mungkin dua bulan.""Dua bulan? " kutip Tara dan langsung mendongak pada wanitanya."Sebenarnya aku hanya ingin memastikan sebelum memberitahumu." Sebenarnya Erica tidak berbohong dia hanya tidak mengatakan apa yang sebenarnya sedang dia pastikan dan berulang kali Erica kembali ngeri jika teringat ketakutannya kemarin."Belum ada yang tahu jika aku sudah mengandung anakmu.""Nanti kita akan menyampaikanya bersama. "Kali ini Tara merangkak naik untuk mencium kening Erica."Terimakasih, " ucap Tara masih sambil menghirup dalam puncak kepala istrinya."Bulan depan Jemy dan Adam akan mengad
Read more
PREV
1
...
678910
...
17
DMCA.com Protection Status