All Chapters of SURVIVAL LOVE 2: Chapter 81 - Chapter 90
164 Chapters
BAB 81 LINGKARAN
Sudah berulang kali Erica coba memperhatikan motif ukiran lumba-lumba yang pernah dibuat oleh ayah Tara di tiang gubuknya. Erica yakin ada sesuatu yang ingin di sampaikan dalam rangkaian cerita lumba-lumba tersebut tapi Erica masih juga belum bisa menemukan jawaban apa-apa. Erica coba memperhatikan masing-masing lumba-lumba dan cuma ada begitu banyak nama Tara dan Mina karena menurut Tara ayahnya buta huruf dan hanya bisa menulis nama kedua anaknya karena itu nama Tara dan Mina juga tidak memiliki nama belakang agar mudah untuk dihafal ejaannya.Erica sudah membolak-balik rangkaian gambar tersebut tapi masih juga belum menemukan jawaban apa-apa hingga akhirnya ia putus asa dan merasa bodoh dengan pikirannya sendiri.Sepertinya Erica juga bukan tipe wanita yang bisa diam di rumah hanya untuk menunggu suaminya pulang bekerja. Baru sehari
Read more
BAB 82 JUJUR
Erica semakin sering terlihat ikut Tara ke dermaga untuk sesekali membantu di klinik pelabuhan. Walaupun kadang yang ditanganinya hanya sekitar sakit kepala dan sakit perut tapi cukup untuk mengisi kegiatan Erica dibanding dirinya hanya diam di rumah menunggu Tara pulang bekerja. Menjelang akhir bulan ketiga perut Erica juga sudah mulai terlihat membuncit walaupun masih belum terlalu nampak jika dirinya berpakaian longgar, tapi Tara senang melihat Erica seperti itu. Entah bagaimana wanitanya bisa terlihat lebih cantik dan mengemaskan dengan perut sedikit buncitnya.Tara meraih Erica yang hendak berlalu setelah meletakkan cangkir kopi di depannya. Dia membawa Erica untuk duduk di pangkuanya dan menciumnya sebentar. Erica mengeser topi yang dipakai Tara karena agak mengganggu."Sudah hentikan aku malu dilihat ibu.""Ibu masih mandi." Tara terus mencium sisi leher Erica ambil mengosok-gososk perut istrinya. "Apa kau mau ikut ke dermaga lagi?""Ya.""I
Read more
BAB 83 MIRIP
Adam masih memperhatikan perut Erica yang terlihat membuncit di balik gaun biru lautnya."Jadi benar kau akan tinggal dengannya?""Ya.""Aku tidak percaya wanita sepertimu bisa hidup di sana.""Sebenarnya itu tak seburuk kau yang membawa adik perempuanku untuk tinggal di pulau," balas Erica."Apa karena dia tampan?"Sama seperti yang lain pasti semua yang melihat mereka akan berpikir seperti itu, karenanya Erica juga tidak bisa menyalahkan Adam dan penilaian dangkalnya."Tara memang tidak memiliki kemewahan seperti kalian, tapi jika aku memiliki waktu aku hanya ingin menghabiskan b
Read more
BAB 84 PINGSAN
Semua orang ikut panik karena nyonya Marisa tiba-tiba pingsan. Untungnya tidak sampai jatuh ke lantai karena Tara yang kebetulan masih menjabat tangannya juga segera sigap untuk menangkap tubuh nyonya Marisa yang tiba-tiba lemas.Nico terlihat ingin marah tapi dia juga tidak punya alasan untuk menyalahkan Tara. Dengan mengabaikan Nico, Tara segera mengangkat tubuh lemas nyonya Marisa ke atas sofa dan membaringkannya di sana. Erica langsung memeriksa nadinya, telapak tangannya dingin dan wajahnya pucat. Sepertinya nyonya marisa mengalami kekurangan oksigen dalam waktu yang sangat cepat, mungkin karena pengaruh dari kinerja jantungnya yang memang lemah."Telepon ambulan !" perintah Erica.Mereka segera memanggil ambulan dan menunggu cemas sampai ambulan datang untuk segera  membawa
Read more
BAB 85 TERULANG
Setelah Tara keluar dari kamar nyonya Marisa, Nick segera bergantian untuk masuk tanpa menghiraukan Tara sama sekali. Tara juga langsung menghampiri Erica dan menggenggam tangan istrinya tanpa mau ambil pusing dengan kekesalan Nicola."Nyonya Marisa ingin bertemu ibuku," kata Tara dan pastinya Erica juga semakin terkejut."Kenapa bibi Marisa ingin bertemu ibu? ""Aku juga tidak tahu, " jawab Tara sambil menggeleng polos dan mengedikkan bahunya dengan acuh.Sebenarnya tadi Tara hanya merasa prihatin melihat kondisinya dan akhirnya mengangguk setuju."Aku harus memastikan kondisinya dulu apa mungkin untuk bisa dibawa dalam perjalanan jauh."Tara tidak berkomentar karena dia memang cuma masih bingung dengan semua yang mendadak jadi serba aneh dan benar-benar tidak habis pikir dengan semua ini."Kita tunggu dulu perkembangannya beberapa hari lagi, " saran Erica dan Tara juga asal setuju.Setelah kondisi nyonya Marisa dinyatakan sta
Read more
BAB 86 DUAPULU DELAPAN TAHUN YANG LALU
Dua puluh delapan tahun yang lalu di sore hari yang sedang gerimis seorang wanita muda sudah berniat untuk mengakhiri hidupnya sendiri dengan melompat ke dermaga. Dia sudah sangat putus asa, hidup tanpa pegangan, hingga mati rasanya akan jauh lebih baik baginya.Menjelang rembang petang kondisi dermaga juga sedang sepi karena biasanya para nelayan sudah pada pulang dan menutup pintu rumah mereka masing-masing. Tanpa berpikir lagi ia langsung melangkah dan menjeburkan diri ke dalam air yang mulai nampak gelap pekat dan bergolak.Seorang nelayan yang ketika itu kebetulan belum pulang karena masih menggulung jaring ikan mendengar suara sesuatu yang terjebur ke air dan langsung ikut melompat untuk berenang begitu tahu jika yang terjebut  itu adalah manusia. Seorang wanita yang bahkan tidak bisa berenang.
Read more
BAB 87 KELUARGA
Tara cuma langsung menatap Erica yang sedari tadi menggenggam tangan dinginnya dengan perasaan cemas. Sebenarnya Tara juga tidak tahu harus protes atau marah pada siapa karena mereka sendiri juga mengalaminya  dan pasti dia juga tidak akan bisa menyalahkan apa pun tindakan yang diambil Erica jika saja dirinya yang menyerah untuk memperjuangkannya.Tara hanya langsung memeluk Erica dan sadar jika wanita itu telah mengorbankan segalanya untuk memilih bersamanya. Dan memang hanya itu yang terpenting untuk Tara sekarang, tanpa ingin menoleh lagi ke belakang."Tidak akan ada yang berubah, karena semua ini memang tidak akan mengubah apapun!" tegas Tara ketika memeluk erat Erica hingga bibirnya berdesis kaku karena Tara yakin apapun itu tidak akan sedikit pun mengubah jati dirinya.Tante
Read more
BAB 88 HADIAH
Memasuki bulan ke tujuh kandungan Erica terlihat semakin besar. Tara tetap bersikeras untuk menikahinya lagi di depan semua orang. Tara ingin semua orang tahu jika mereka sudah menikah dan wanita itu adalah miliknya seutuhnya. Ia sengaja mengadakan pesta tersebut di kampung halamannya karena Tara merasa di sanalah orang -orang yang ia kenal tinggal dan dia ingin ikut berbagi kebahagiaannya dengan mereka semua. Selain Jemy dan Adam,  Eric dan Emy juga datang bersama Sky dan putra kedua mereka yang baru berusia satu tahun. Ini adalah kali pertama Emy mengajak Eric dan anak-anaknya pulang ke kampung halamannya. Caroline dan Aldi juga ikut datang dari Bali.Haji Sofyan yang terlihat semakin sehat juga hadir untuk menyaksikan pernikahan mereka. Sebenarnya Tara dan Erica juga mengundang nyonya Marisa tapi sepertinya dia tidak bisa datang. Tara mengadakan pestanya di depan halaman rumah ya
Read more
BAB 89 BAR-BAR
"Oh, Erica! lihat perbuatan suamimu!" pekik ibunya seketika membekap mulutnya sendiri karena syok.Kebetulan mereka sedang duduk satu meja bersama Jemy, Adam, dan serta ayahnya. Jemy sempat tersendak air mineral dari sedotan, sementara Adam sepertinya justru cuma ikut ngilu membayangkan rahang sepupunya yang mungkin sudah retak.Ibu Eric langsung menghampiri Nico yang sudah sempat mendapat pukulan beberapa kali sampai sudut bibirnya berdarah.Sebenarnya Erica juga kurang setuju dengan tindakan Tara, tapi karena yang dia pukul Nico, Erica sengaja membiarkannya saja. Erica cuma menarik lengan Tara untuk dia ajak duduk lagi."Sebaiknya kau pergi dulu! " kata Erica pada Nick yang sudah digandeng ibunya.
Read more
BAB 90 WAKTU
"Aku tidak pernah bermaksud ingin mempermalukanmu dengan sifat keras kepalaku. Sejak dulu aku hanya ingin memulai usahaku sendiri, doakan saja semuanya berhasil dan kuharap kau tidak malu memiliki suami pedagang ikan keras kepala sepertiku." Tara masih menggenggam tangan Erica menunggu sampai wanita itu mengangguk."Sudah ribuan kali kukatakan aku ingin melaluinya bersamamu tak perduli kau putra siapa."Dari sejak notaris nyonya Marisa meninggalkan tumpukan berkas itu di meja Tara, Tara sama sekali tidak tertarik untuk sekedar mengintip atau membacanya. Justru Erica yang beberapa hari ini merasa tidak tenang sampai akhirnya membuka-buka lampiran berkas tersebut dan meneliti  bunyi poin dalam salina wasiat nyonya Marisa."Tara sebaiknya kau temui beliau," saran Erica yang bahakan b
Read more
PREV
1
...
7891011
...
17
DMCA.com Protection Status