Semua Bab Lelaki yang Tak Terlihat Kaya: Bab 41 - Bab 50
2513 Bab
Bab 41
Victor dan Whitney melanjutkan perjalanan menuju tempat perawatan mobil Audi milik Victor dengan perasaan yang masih bingung memikirkan kasus Gerald. Victor sangat bangga pada mobilnya, tapi ketika mendengar cerita tentang Ferrari yang dikendarai teman Gerald, membuatnya sedikit iri. Whitney dan Victor diam-diam memikirkan hal yang sama. Mereka harus mencari tahu siapa sebenarnya teman Gerald itu. Di bengkel perawatan, sambil menunggu mobilnya yang sedang di proses, Victor membuka obrolan dengan bos dan orang-orang di sana setelah menyadari bahwa mereka kagum melihat mobilnya. Seorang petugas bengkel yang mengurus mobil Victor berkata, “Saya rasa Anda sudah sangat tepat dan bijak memilih Audi kelas atas untuk dijadikan mobil pribadi. Mobil Audi kami tidak sama dengan mobil mewah lain di pasaran. Misalnya, mobil sport Ferrari hanya untuk meningkatkan gengsi. Hanya orang sangat kaya yang mau berinvestasi pada mobil semacam itu.”“Saat ini, umumnya pebisnis akan memilih Audi atau B
Baca selengkapnya
Bab 42
“Gerald, justru kenapa aku menelponmu karena Alice-lah yang setuju dan minta kamu untuk ikut,” kata Harper menjelaskan.“Hah?” Gerald tercengang. Ini tidak masuk akal. Bukankah Alice selalu jengkel padanya setiap kali mereka bertemu? Kenapa justru kali ini Alice ingin Gerald ikut?Sejujurnya, Gerald sudah terlalu banyak makan di acara perjamuan tadi, jadi dia sama sekali tidak lapar. Dia juga merasa sangat lelah setelah banyak berbincang dengan para pebisnis selama pesta. Gerald sedang tidak ingin pergi. Lagipula ini hanya nongkrong santai, dia ingin fokus saja untuk persiapan tes mengemudi.Mungkin ini memang sudah diatur takdir. Kebanyakan kehidupan anak orang kaya berkisar seputar nongkrong dan berkumpul. Meskipun Gerald belum mengungkap identitasnya, rupanya segala jenis pesta dan undangan nongkrong sudah mulai menghampirinya.Ketika Gerald mengatakan tidak ingin ikut, Harper juga tidak akan pergi. Gerald jadi merasa bersalah dan dengan terpaksa akhirnya setuju untuk ikut m
Baca selengkapnya
Bab 43
Gerald merasa terganggu mendengar informasi itu. Karena dia-lah yang waktu itu menyelesaikan masalahnya. Tentu saja Gerald melakukan itu bukan untuk Alice. Satu-satunya alasan Gerald mau mengambil langkah dan menyelesaikan masalah malam itu adalah demi Naomi.Sayangnya, hari ini Alice malah salah paham mengira bahwa Quinton yang telah berjasa. Alice bahkan sangat terkesan pada Quinton sampai mau menjadikannya pacar. Ah, sayang sekali. Alice yang sangat cantik dan belum pernah jatuh cinta sebelumnya. Alice benar-benar bidadari di muka bumi. Bohong kalau Gerald sama sekali tidak merasa tertarik pada Alice. Apakah dia harus mengambil kesempatan dengan mengatakan pada Alice cerita yang sebenarnya? Kalaupun Alice tidak akan berterima kasih padanya, minimal dia tidak akan berpacaran dengan orang yang salah hanya karena kesalahpahaman belaka. Gerald masih berpikir keras. Anak-anak muda itu masih berbincang dan bercanda sebelum kemudian memesan taksi dan menuju ke Restoran Grand Marshal
Baca selengkapnya
Bab 44
Apakah orang-orang akan salah paham jika tahu Gerald memukul Elena dan teman-temannya? Gerald tiba-tiba merasa bersalah.Gerald berpikir bagaimana jika Alice dan Jacelyn tahu kalau bos besar yang mereka bicarakan sebenarnya adalah dirinya.“Alice! Kamu kok nggak bilang kalau sudah di sini?”Para gadis yang sedang mengobrol soal restoran tiba-tiba dikagetkan oleh suara Quinton. Terlihat Quinton dengan pakaian formal dan rapi berjalan mengampiri mereka didampingi Harold. Quinton benar-benar terlihat tampan hari ini. Ya, paling tidak begitulah kesan yang di dapat para gadis itu.“Iya, tadi aku lihat kamu masih sibuk menyambut para tamu. Kamu capek?”kata Alice dengan senyum lembut. Alice tidak pernah berpacaran dan tidak terbiasa bersikap genit seperti Jacelyn. Dia bertanya dengan sedikit malu karena masih canggung. “Aku nggak apa-apa, kok. Beberapa pemilik bisnis di Mayberry Commercial Street juga datang, tapi tenang saja aku sudah menyiapkan meja untuk mereka. Ayo, Alice dan k
Baca selengkapnya
Bab 45
Xavia menggandeng lengan Yuri dengan mesra. Dia melihat Gerald, Naomi, dan yang lain dengan pandangan heran. Xavia tidak menyangka kalau mereka bisa datang ke acara berkelas seperti itu.Gerald memandang Xavia yang mengenakan gaun emas dan perak. Dia lalu teringat cincin berlian yang dibeli Yuri untuk Xavia. Gerald yakin pasti Yuri membelikan barang-barang itu untuk dikenakan Xavia pada pembukaan Restoran Grand Marshall malam ini.Xavia terlihat sangat senang dan bangga.‘Mungkin Yuri dan Xavia memang benar-benar saling mencintai,’ kata Gerald dalam hati. Mungkin dulu Gerald hanya sebagai alat menghilangkan kejenuhan saja untuk Xavia.Memikirkan hal itu, Gerald merasa sangat bodoh. Apalagi saat mengkhawatirkan Xavia tadi malam, harusnya itu tidak perlu. “Quinton, jadi kau juga mengenal Gerald?” Yuri bertanya akrab pada Quinton. Sebenarnya, kekayaan keluarga Lowell tidak ada apa-apanya dibanding dengan keluarga Ziegler. Alasan kenapa Yuri bisa datang ke pesta itu adalah karena i
Baca selengkapnya
Bab 46
Lagipula Alice yang membawa Gerald ke sini. Kalau Xavia terus merendahkan Gerald, secara tidak langsung sama saja dengan mempermalukan Alice juga. “Ah, iya, berhubung Yuri dan Xavia juga sekampus dengan kalian. Kenapa kalian nggak duduk bersama saja?”Quinton lalu membawa mereka ke sebuah meja besar. Setelah itu, dia mempersilakan mereka duduk. Xavia dan Yuri tentu tidak menolak duduk bersama mereka. Xavia justru bisa semakin bebas pamer. Sayangnya, jika ditambah Yuri dan Xavia, meja yang sebenarnya bisa menampung lima belas orang itu jadi sedikit sesak. Enam orang dari asrama Alice, lima dari asrama Harper, ditambah Naomi jadi dua belas orang. Dan masih ada Xavia, Yuri dan Quinton. Itu artinya tidak ada tempat untuk Gerald. “Ah, tidak mungkin, ini memalukan. Kawanku Gerald, maaf sekali! Nggak ada tempat lagi untukmu.”Quinton tersenyum dingin dan bersikap seolah sangat menyesal.Harper lalu menimpali, “Gerald, kamu duduk di sini saja berbagi dengan kami.”“Hei! Nggak bagus
Baca selengkapnya
Bab 47
“Astaga, itu benar-benar Tuan Crawford!"Beberapa pria dan wanita yang lain juga mengenali Gerald. Mereka bingung atas apa yang sedang terjadi."Tuan Crawford? Apa yang kau bicarakan? Aiden, dia itu cuma pengemis. Apa kau yakin?"Plakk!Pria berbaju putih yang tidak lain adalah Aiden itu langsung menampar keras pria di sampingnya ketika dia menyebut Gerald sebagai pengemis."Sialan! Siapa yang kau panggil pengemis? Kau sudah bosan hidup?"Pria yang ditampar Aiden menutup wajahnya dengan menahan rasa tersinggung."Karena Tuan Crawford di sini, apakah kita harus menyambutnya, Aiden?" Beberapa pria muda di sana bertanya pada Aiden. Karena Gerald adalah bos besar pemilik Mayberry Commercial Street dan membawa pengaruh keluarga Crawford, siapapun yang mengenal dia juga pasti akan mendapat keuntungan. Lagipula, Gerald juga bos keluaga Aiden."Tunggu! Sepertinya ada yang tidak beres."Aiden mencoba tetap tenang dan memperhatikan area tengah aula. Aiden melihat Gerald yang masih berdiri di sa
Baca selengkapnya
Bab 48
Xavia, Yuri, Alice dan yang lainnya tercengang.Mereka sudah mendengar tentang orang-orang yang duduk di meja depan, tetapi belum pernah mendapat kesempatan untuk bertemu. Mereka sangat kaget ketika orang-orang terpandang itu justru mengajak Gerald duduk di depan. Gerald juga tak kalah kaget melihat Aiden, Elena dan yang lainnya ada di acara pembukaan ini juga. Dia tadi tidak memperhatikan para tamu yang ada di ruangan itu. Gerald berpikir sejenak dan menimbang-nimbang. Jika dia meninggalkan aula ini, maka semua orang akan yakin bahwa dia di sini untuk mengemis makanan. Dia berpikir mungkin sebaiknya dia menerima ajakan Aiden untuk duduk di meja depan. Paling tidak, dengan begitu orang-orang yang tadi mengejeknya akan tutup mulut.Gerald lalu menganggukkan kepalanya, "Okay!"Gerald segera berjalan menuju area depan diikuti pandangan semua orang di dalam aula, lalu duduk di kursi kosong di antara Aiden dan Elena. "Tidak tahu malu!""Tidak sadar diri!""Beraninya pengemis itu du
Baca selengkapnya
Bab 49
”Jadi apa rencana kalian?” tanya Gerald penasaran. Ketika Quinton menghampiri Aiden tadi, Gerald bisa melihat meskipun Quinton bersikap sangat sopan pada Aiden, terlihat jelas bahwa Quinton dan Aiden sebenarnya tidak begitu akrab. Quinton hanya bersikap sopan saja karena sungkan dan menghomati keluarga Baker. “Hahaha! Saya akan menunjukkan sebuah video.”Setelah berkata demikian, Aiden lalu mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah rekaman video. Video itu menunjukkan sebuah kamar tidur besar. Lalu terlihat Quinton masuk ke dalam kamar dengan seorang wanita yang sepertinya tidak sadarkan diri. Wanita cantik itu kisaran usia tiga puluhan. Yang terjadi selanjutnya tidak perlu dijelaskan.Video itu hanya berdurasi tiga menit, tetapi sudah membuat Gerald merasa ikut malu melihatnya. “Kenapa kalian ingin menghancurkan dia? Wajar kalau pria muda seperti Quinton berhubungan dengan gadis?” Gerald bertanya dengan senyum pahit.Aiden diam sejenak lalu menjawab, “Tuan Crawford, itu
Baca selengkapnya
Bab 50
”Oh, jadi begitu ceritanya. Quinton keren banget, ya! Cara terjitu mengambil hati wanita memang dengan membuatnya tersentuh.”Semua orang di aula itu merasa iri melihat kemesraan Alice dan Quinton. Gerald merasa sedikit tidak nyaman. “Pasangan muda di depan kita ini benar-benar gambaran kebahagiaan! Baiklah, sekarang saatnya momen pengguntingan pita sebagai tanda dibukanya Restoran Grand Marshall. Tapi sebelum itu, kita akan saksikan video ucapan dari para pimpinan dan CEO dari seluruh dunia. Kami persilakan hadirin sekalian untuk menyaksikan ke layar besar,” kata pembawa acara mengalihkan perhatian audiens untuk menghindari kemoloran waktu. Lampu ruangan dimatikan. Alice sempat melirik pada Gerald dengan senyum sinis. Gerald berbalik memberikan senyum padanya. Alice merasa senyum Gerald sedikit aneh. Gerald pasti diselimuti rasa iri, pikirnya.Ketika video mulai diputar, semua orang di dalam ruangan terbelalak kaget! Yang ditayangkan di layar bukan video ucapan dari para CEO.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
252
DMCA.com Protection Status