Semua Bab Obsesi Terlarang: Bab 51 - Bab 60
162 Bab
Di Antara Macan dan Elang
Disapa oleh ayah dari mantan kekasih adalah hal yang awkward. Itu dialami oleh Kejora. Gadis itu sampai meluruskan punggungnya dan jarinya berhenti mengetik. Telinganya seolah-olah tengah menerima pesan malaikat maut yang menghadang nyawanya.Gadis itu berbalik, merubah ekspresi tegangnya menjadi tersenyum kecil dan menjawab, “halo, Pak Gustav,” balasnya menyapa pria yang terlihat mirip seperti Mike, mantan pacarnya!Baru putus beberapa hari yang lalu dan dia sudah menjadi seperti buronan saat tiba-tiba disapa oleh Gustav di sela-sela pekerjaannya. Kania bahkan sudah menyingkir, menjauh begitu saja saat menyadari keberadaan ayah Mike. Jelas-jelas dia juga mengenal Mike.Ingin sekali Kejora mengumpat pada Kania, dan memakinya. Sahabat macam apa yang tiba-tiba lari begitu ketika melihat macan datang? Kejora bersungut-sungut sebal. “Bagaimana kabarmu? Kau tak mau main ke rumah?”Pertanyaan itu semakin menjerumuska
Baca selengkapnya
Bertemu Setelah Menjadi Mantan
Menjadi wanita ternyata sungguh melelahkan bagi Kejora. Dia merasa lelah menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang padahal jawabannya sudah dipastikan bukan dia juga. Lantas kenapa harus? Kenapa semuanya mengarah padanya, seolah-olah dia menjadi pencuri?Kejora yang tengah berjalan di samping Kania pun merasa risih ditatap intens oleh setiap mata yang memandang sebelum akhirnya mereka saling berbisik-bisik tetangga prihal tentangnya. Benar-benar sangat tak nyaman baginya.Belum juga berakhir, lagi-lagi Kejora harus kembali tercengang mendapati Andromeda yang menunggu di samping mobilnya.Kejora memberhentikan langkahnya, tak bisa menghampiri Andromeda begitu saja. Kania pun paham. Dia juga memikirkan bagaimana Kejora saat ini tersiksa karena mendapatkan culture shock yang tak pernah dia alami sebelumnya. “Kau mau bagaimana sekarang? Kamu harus memastikan posisimu, menerima untuk didekati atau memberi penegasan padanya?” ucap Kania me
Baca selengkapnya
Merindukanmu
Pertanyaan yang tak berbobot meluncur bebas dari bibir Kejora. Wanita itu semakin lekat menatap dan memperhatikan setiap detail yang ada di pria itu. Hatinya mencelos mendengar bagaimana  Mike menjawabnya seolah-olah dirinya tengah menuduh bahwa dia penyebabnya. Kejora meringis saja saat mendengarnya. “Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan?” Ada suara yang masih terbilang menyedihkan pada nadanya. Kejora menunduk, tangannya saling bertautan satu sama lainnya, memilih untuk tak menatap wajah Mike yang terlalu menyedihkan. Asa di dalam matanya bahkan terbilang begitu mengerikan. Terlalu pekat akan kesedihan dan rasa putus asa.   “A--aku minta maaf,” ucap Kejora tersendat. Mike hanya berdecih saja. “Tak ada gunanya meminta maaf padaku. Ini bukan suatu kesalahan yang kau buat, Kejora,” timpalnya. Gadis itu semakin menunduk. Merasa tak enak hati karena memang dia yang membuat Mike kehilangan senyumannya saat ini. “Ak
Baca selengkapnya
Berdua di Kesunyian
Kejora menatap tak percaya pada apa yang dilihatnya saat ini. Benar-benar mengejutkan seluruh ruang hatinya. Sosok yang perlahan bertamu dan tinggal itu benar-benar ada di hadapannya saat ini. Memikirkannya saja sudah membuat tubuhnya bereaksi tak biasa, kini dia secara langsung berdiri di hadapan pria itu. Sosok itu malah tengah tersenyum kecil, melempar puntung rokok yang sudah tersisa setengah ke tanah lantas menginjaknya, guna mematikan baranya. Tubuhnya ditegakkan, berdiri di hadapan Kejora dengan menjulang. “Hai,” sapanya. “Euhm ... ha--hai,” balas Kejora dengan kikuknya. Dia disapa begitu saja sebetulnya sudah gugup bukan main Kenapa dia bisa berdebat dengan Andromeda saat di kantor tadi? Memikirkannya saja malah terasa memalukan.   Melihat ekspresi malu-malu gadis itu, Andromeda kembali terkekeh. Dia benar-benar baru menemukan gadis unik yang tak biasa. Yang jarang tersentuh oleh pria sepertinya. “Kau garan
Baca selengkapnya
Pamit Penuh Kelembutan
Gadis itu menarik tangannya sendiri, perlahan. Dia tak bisa berkata apa-apa sementara itu perutnya sudah kaku, mulas dan seolah-olah ada gerombolan serangga yang siap terbang memecah perutnya. Gelenyar aneh yang nyaman ketika merasakan perasaannya berkembang pesat, membentuk kubah sempurna.Andromeda tentu menyadarinya. Menyadari bagaimana Kejora menarik tangannya yang sudah sedari tadi dia genggam. Dia juga merasakan hal yang sama, ketika dia merasakan bagaimana nyamannya ditemani wanita itu tanpa melakukan apa, tak melakukan hal panas sedikit pun yang bisa berakhir di ranjang. Padahal, itu salah satu yang diharapkannya saat ini. Namun, ternyata memang dirinya tak seberani itu untuk mencoba menyentuh Kejora. Dia tadi bersandar, menutup mata dan tertidur walau hanya sebentar. Saat dia terbangun, dia melihat k
Baca selengkapnya
Laporan Audit
 Pesta topeng. Konsep sederhana yang digagas demi mengikuti trend anak muda, generasi millenial. Kejora dan Kania termasuk salah satunya. Keduanya tengah mengikuti rapat ppersiapan HUT perusahaan.Kejora yang notabene tak suka berpesta ditambah tak memiliki pasangan sudah jelas tak berminat. Dia saja baru putus hubungan, sekarang? Pacar? Pacar siapa yang siap dipinjam untuk menemaninya pesta topeng? “Bagaimana? Sudah setuju untuk anggaran?” tanya salah satu panitia yang mengarahkan untuk mengadakan acara ini.“Setuju.”“Setuju.”Satu yang membuat satu koor untuk memberikan jawabannya. Kejora hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja. “Dan ... setiap peserta yang hadir harus membawa partner ya?”“Yeyyy ....” Prok! Prok! Prok!Suara tepuk tangan riuh di dalam satu ruangan itu. Para kawula muda sudah bersorak kesenangan, bagi yang memiliki
Baca selengkapnya
Andromeda yang Berbahaya
Kejora pulang usai menunggui Kania yang menangis di bawah tangga tadi. Padahal sebelumnya mereka masih bisa bercanda membicarakan soal pesta HUT satu bulan lagi. Namun, rupanya itu adalah misteri. Menilik pada agenda yang terjadi.Wanita itu menuju di mana mobilnya terparkir. Dia tak memikirkan apa pun melainkan ingin segera sampai ke tempat peristirahatan saja. Berkarir memang menghabiskan tenaga dan waktunya. Gadis itu mengendarai mobilnya menuju ke rumah. Baru saja dia turun untuk membuka pintu gerbang rumahnya sendiri, matanya menangkap mobil yang tak asing terparkir di sisi jalan rumahnya.“Andromeda?” gumamnya pada dirinya sendiri.Benar saja, dia tak berniat menghampiri mobil itu. Namun, pemiliknya sudah keluar dan menghampirinya sambil tersenyum. Membuat gadis itu mematung karenanya. Tak habis pikir bahwa Andromeda tengah menunggu kepulangannya. “Sepertinya kau pulang terlalu sore?” ucapny
Baca selengkapnya
18+ Mencuri Sesuatu
Malam penuh kecanggungan berakhir dengan adanya pengantar makanan yang menekan bel rumah milik Kejora wanita itu bisa memutuskan rasa canggung dengan bergegas mengambil pesanan. Sementara itu, Andromeda memilih untuk menuju dapur dan mengambil piring bagi mereka berdua. Dia dapat melihat dapur itu rupanya kotor.Sedikit terkekeh dia memandanginya. Dia teringat saat dia menginap secara tak sengaja karena mabuk dan melihat Kejora yang tengah menyiapka sarapan. Gadis itu bisa memasak, tapi kenapa memilih untuk memesan makanan?Dia menggeleng-gelengkan kepalanya. Melihat bagaimana bahan-bahan masakan di dapur begitu banyak yang instan, dia akhirnya paham kenapa gadis itu sakit. Ah, ya dia mengingatnya. Kejora adalah gadis yang ditolongnya saat dia tak sengaja tengah berkendara di sekitaran kompleks ini. “Rupanya aku sudah jatuh kepadamu sejak saat itu,” gumamnya lirih berbisik pada udara yang dia hirup.Dia kembali dan menata piring.
Baca selengkapnya
Terpergok Sahabat
Kejora menggeliat, tangannya sendiri terangkat keluar dari selimut tebalnya. Matanya terbuka perlahan, mengerjap dan menatap sekelilingnya. Nyawanya yang belum terkumpul sempurna pun kini membuat pemikiran otaknya lemot seketika. Benar-benar biadab kelakuannya jika baru saja terbangun dari mimpinya.“Heum, di mana aku?” tanyanya dengan suara serak akibat bangun tidur.Gadis itu mulai mencari-cari penerangan. Lampu tidurnya yang berada di nakas dinyalakannya. Dapat dilihatnya, memang benar dia berada di kamarnya sendiri saat ini. Benar-benar nampak jelas sekarang saat dia menatap jam di dinding. “Aku tertidur berapa lama?” tanyanya pada dirinya sendiri.Kejora menapakkan kakinya di lantai yang dingin dengan suhu yang dingin terdeteksi oleh hipodermis yang peka terhadap rangsangan. Dia sampai berjengit merasakan dinginnya yang lumayan dari suhu biasanya.Dengan sedikit melupakan soal Andromeda, Kejora pun turun k
Baca selengkapnya
Tuduhan dan Sangkalan
Gadis itu menatap bingung dengan pandangan curiga Kania saat ini. Dia masih saja bersikeras tak melakukan hal-hal aneh, dan memang tak melakukan hal aneh sama sekali. Jelas-jelas dia dan Andromeda tak melakukan apa-apa selain makan dan tidur. Hanya tidur! Menutup mata.“Apa maksudnya kau mencurigai aku begitu? Aku tak tidur dengan sembarang pria,” cetus Kejora membela diri.Adam pun sudah memilih pergi meninggalkan Kania dan Kejora. Dia tak mau nantinya dia ikut terlibat dengan perdebatan akibat melihat tanda yang biasa dia tinggalkan kepada sahabat Kejora itu. “Kau tak perlu berbohong. Memangnya aku akan peduli jika kamu memiliki kissmark lebih banyak? Tentu tidak. Tapi, kali ini berbeda. Aku tak pernah menemukan kecerobohan dari sahabatku sebelumnya.”Kejora ikut meradang karenanya. “Ya Tuhan, sudah berapa kali aku bilang kalau aku tak melakukan apa-apa. Meski kami semalam memang berduaan!” pekiknya mera
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
17
DMCA.com Protection Status