All Chapters of Petualangan di benua kekacauan: Chapter 31 - Chapter 40
60 Chapters
Bab 31
Setelah jeda hening yang cukup lama, Tamara adalah orang pertama yang memecah keheningan."Kenapa kakak berpikir kalau pihak gereja Ibunda Sri yang menjadi pihak ketiga?" Tanya Tamara.Pendekar wanita ini jelas penasaran sebab tempat dia dibesarkan dihubungkan oleh Demon Rat. Apalagi Makhluk itu begitu keji dan liar, dia sama sekali tidak dapat membayangkan kalau itu sungguhan."Tenang dulu, Tamara. Seperti yang aku bilang sebelumnya ini hanya spekulasi saja, kebenarannya juga diragukan. Selain itu aku tidak mengatakan kalau ajaran Ibunda Sri buruk atau semacamnya. Yang menjadi targetku adalah orang yang dikendalikan atau mereka yang bekerja sama dengan para Demon Rat." Jawab Faisal berusaha menenangkan Tamara."Intinya Faisal tidak menuduh kalau Gereja Ibunda Sri terlibat secara langsung. Apa yang dia khawatirkan adalah Gereha Ibunda Sri dimanfaatkan oleh Demon Rat untuk menyusup ke beberapa Kota, benar kan!" Ucap Ratna menjelaskan pada Tamara yang masih kurang puas dengan jawaban Fa
Read more
Bab 32
Dua wanita yang bertugas di bagian resepsionis sedang bersitegang. Itu karena hari ini adalah penentuan siapa yang akan memenangkan persaingan di antara mereka.Sinta bertaruh Faisal akan kapok mengambil Quest Giant Rat dan hari ini Pendekar Surakarsa itu pasti mengambil Quest berbeda untuk dikerjakan.Sedangkan Tari bertaruh kalau Pendekar surakarsa itu tidak akan kapok. Setidaknya jika hari ini Faisal mengambil Quest Giant Rat, maka Dialah pemenang dalam taruhan ini.Namun saat melihat Faisal yang datang ke meja resepsionis bersama dengan Timnya. Membuat Tari terdiam karena dia tidak mungkin bisa meminta Faisal mengambil Quest Giant Rat lagi.Akan jadi apa jika nanti tersebar rumor kalau Resepsionis Padepokan memaksa seorang Pendekar untuk mengambil Quest tertentu. Itu tidak hanya mencoreng namanya saja, tapi seluruh rekan-rekan kerja lainnya.Jadi Tari sudah menyiapkan diri untuk menerima kekalahan dan merelakan uang tabungannya berpindah ke kantung sahabatnya Sinta.Namun dia belu
Read more
Bab 33
"Jadi kau menyarankan kami mengambil Quest berbeda?" Tanya Faisal.Sinta langsung menanggapi apa yang ditanyakan oleh Faisal."Tentu saja, mengambil Quest berbeda bisa meningkatkan pengalaman. Selain itu kompensasinya juga lebih besar loh." Jawabnya.Tari hanya bisa tersenyum kaku, dia tidak menyangka kalau temannya ini main curang seperti ini.'Sinta sialan, ternyata dia berniat mengambil uang tabunganku.' Batin Tari.Sementara itu Faisal mengalihkan pandangannya ke arah Rui, Ari, dan Tamara. Kemudian seulas senyum dia ukir."Siapa diantara kalian yang ingin mengambil Quest berbeda dari keinginanku?" Tanya Faisal.Ari dan Tamara semangat ingin mengatakan iya, namun Rui bisa mengerti arti sebenarnya dari pertanyaan itu karena melihat tatapan mata Faisal."Aku ing-""Hentikan Ari! Tamara! Apa kalian tidak dengar ucapan kak Faisal sebelumnya. Untuk menjadi kuat kita harus merangkak dari bawah, tidak mungkin kekuatan diraih dengan cara instan." Potong Rui.Ari dan Tamara mengurungkan nia
Read more
Bab 34
Di Perjalanan Ari menyikut pinggang Rui untuk mendapat perhatiannya. Bukan maksudnya perhatian seperti yang berlebihan."Ada apa?" Tanya Rui."Aku hanya ingin tahu, kenapa kau menghentikan diriku untuk mencoba mengambil misi berbeda dan mendukung keputusan kak Faisal?" Tanya balik Ari."Ah soal itu, aku bertindak setelah melihat tatapan mata miliknya yang sama persis denganku sebelum menjadi Pendekar." Jawab Rui.Ari tidak mengerti dengan jawaban yang disampaikan Rui. Karena itu dia mencoba untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada temannya."Hanya dari tatapan mata kak Faisal? Memang apa arti tatapan mata miliknya saat itu?" Tanya Ari menyelidik."Aku tidak ingin lagi kehilangan orang berharga bagiku! Itulah arti tatapan kak Faisal." Jawab Rui"Tapi kenapa dia memberikan pertanyaan itu, seakan memberi kesempatan kepada kita untuk menolak gagasannya?" Tanya Ari lagi."Soal itu, aku kurang mengerti! Tapi sepertinya itu hanya pertanyaan untuk melihat siapa yang setia pada arah
Read more
Bab 35
"Apa kau mendengar pembicaraan mereka?" Tanya Ratna pada Faisal yag hanya fokus jalan saja."Iya, tapi itu bukan urusanku." Jawab Faisal."Bagaimana bisa kau berkata seperti itu, dia sudah mengalami hal buruk dan tetap tabah menjalaninya. Bukankah itu hebat?" Puji Ratna."Iya itu hebat, tapi sekali lagi itu bukan urusanku." Balas Faisal.Alis Ratna berkedut-kedut karena Faisal seakan mengabaikan apa yang baru diucapkan olehnya."Apa kau sudah kehilangan emosi sampai bisa bilang begitu, seharusnya kau menyampaikan satu atau dua patah untuk meng-""Menghibur dan menyemangati tidak akan membuat orang berharga bagimu kembali hidup. Sebenarnya aku paham apa yang kau inginkan, tapi saat ini biarlah seperti apa adanya. Lagi pula Rui itu meskipun tingkahnya sembrono tapi pemikirannya dewasa, dia hanya perlu menyesuaikan sikapnya saja. Jadi berhentilah menyuruh diriku untuk menyampaikan nasehat padanya." Jelas Faisal memotong ucapan Ratna.Kali ini Ratna tidak bisa berkata apa-apa lagi, hanya
Read more
Bab 36
"Hal yang diinginkan oleh para Demon Rat? Apa maksudmu kak Faisal?" Tanya Rui."Kejadian wabah itu sepertinya merupakan kesengajaan yang dibuat oleh para Demon Rat. Karena saat mereka menyerang dan menghancurkan desaku, salah satu dari mereka mengungkit kejadian penyerangan desa api api. Dari sana aku berkesimpulan kalau di desa itu ada hal penting bagi mereka." Jawab Faisal.Ratna yang mendengar itu pun langsung menanggapi."Jadi begitu, memang ini begitu terhubung. Tapi kita tidak bisa mengabaikan Quest yang telah kita ambil." Ucap Ratna."Apa yang diucapkan oleh kak Ratna benar, kita tidak bisa mengabaikan apa yang telah kita putuskan." Tambah Ari.Tamara juga menyetujui apa yang dikatakan oleh kedua rekan tersebut. Tentu saja Faisal harus menyetujui gagasan yang dibuat Timnya."Baiklah, kita akan pergi ke desa api api setelah menyelesaikan Quest ini!" Ucap Faisal."Disetujui!" Ucap mereka.Sementara itu di tempat yang belum terjamah oleh para manusia. Para Demon Rat berkumpul untuk
Read more
Bab 37
Setelah dua hari perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Itu adalah sebuah kota kecil yang cukup ramai.Kebanyakan Quest Pemburuan Giant Rat diberikan oleh Kota yang sedang berkembang. Peningkatan jumlah Giant Rat sendiri karena sampah yang menumpuk.Petugas kebersihan memang menjalankan tugasnya Setiap hari. Namun tidak semua sampah bisa mereka tangani.Kebanyakan sampah yang mereka buang adalah sampah yang dikumpulkan oleh warga setempat yang memiliki kesadaran akan kebersihan.Sementara mereka yang masa bodoh, membuang sampahnya di tempat-tempat yang kurang bisa dijangkau oleh para petugas kebersihan kota.Sampah-sampah merekalah yang mengundang para Giant Rat berkumpul untuk berkembang biak. Adapun para Demon Rat bukan berasal dari Giant Rat.Saat sampai di kota ini para Pendekar muda seperti Rui, Ari dan Tamara terkagum karena keindahannya. Sejenak melepaskan penat setelah dua hari perjalanan merupakan hal baik.Faisal menyadari kalau Timnya butuh istirahat sejenak,
Read more
Bab 38
Setelah melewati beberapa bangunan, Faisal akhirnya sampai di tempat orang yang mengajukan permohonan untuk membasmi Giant Rat.Dia adalah seorang yang memiliki penampilan rapi dan begitu elegan. Tanpa basa-basi Faisal langsung menyapa."Apa kau yang menaruh permohonan Quest pembasmian Giant Rat di kota perbatasan?" Tanya Faisal sambil menunjukkan kertas Questnya.Si pengirim yang mendapat pertanyaan seperti itu terkejut, karena tidak biasanya ada Pendekar yang langsung mengutarakan maksudnya."Wah, ternyata kau tipe Pendekar yang tidak suka basa-basi. Memang benar, akulah yang menaruh Quest tersebut." Jawab si bangsawan."Terima kasih, aku hanya ingin mengajukan sedikit pertanyaan. Apa kau berkenan menjawabnya?" Tanya Faisal."Tentu saja, jika itu akan membantu!" Jawab si bangsawan."Baik, dimana lokasi yang harus kami mulai untuk menjelajahi kota ini. Karena kau tidak menjelaskan detail tentang lokasinya?" Tanya Faisal."Ternyata hanya itu, lokasi awal kalian untuk mulai menjelajah
Read more
Bab 39
Ari, Rui, Tamara dan Ratna terkejut dengan peristiwa yang baru terjadi. Saat mereka sedang menikmati waktu di sekitar kota tiba-tiba saja terjadi gempa.Semua orang berhamburan mencari perlindungan. Beberapa rumah yang masih dalam tahap pembangunan rubuh kembali karena gempa tersebut.Setelah beberapa saat gempa tersebut berhenti, Keempat orang itu berdiskusi."Apa yang terjadi?" Tanya Rui panik."Kau tidak mengerti, yang barusan tadi adalah gempa!" Balas Ari."Aku tahu itu, tapi kenapa tiba-tiba terjadi gempa?" Tanya Rui balik."Mungkin hanya bencana biasa!" Ucap Tamara mencoba menenangkan.Rui memperhatikan sekitar, suasana kota yang tadinya damai kini sedikit rusak. Wajah penduduk yang awalnya ceria kini harap-harap cemas.Beberapa orang yang rumahnya hancur hanya bisa menaruh kedua tangannya di kepala. Mereka tidak pernah menduga akan terjadi gempa tiba-tiba seperti tadi.Selain itu ada juga beberapa korban yang luka-luka ringan karena tertimpa atap bangunan. Para penjaga yang bia
Read more
Bab 40
Faisal dan si pemimpin kota terkejut saat melihat banyak monster berkepala tikus menyerang penduduk kota.Ketika gempa bumi itu berhenti, keduanya langsung keluar karena terjadi kegaduhan di mana-mana.Saat mereka melihat apa yang sebenarnya terjadi, kota yang awalnya damai dan terlindungi oleh dinding yang kokoh serta beberapa Tentara penjaga yang mengawasi keamanan meski nampak lesu.Kini berubah menjadi lautan teriakan dan frustasi sebab munculnya serangan para Demon Rat."Monster apa itu?" Tanya si pemimpin kota."Itu adalah Demon Rat." Jawab Faisal.Bagi pendekar muda tersebut, kejadian ini merupakan pengulangan dari hal buruk yang dialaminya dulu."Demon Rat?" Tanya si pemimpin kota meminta penjelasan."Di masa lalu tempat aku tinggal diserang oleh monster itu. Kali ini jika kita tidak mengambil tindakan cepat, maka kota ini akan lenyap." Balas Faisal"Apa maksudmu? Memangnya apa yang direncanakan mereka. Selain itu, kenapa kerajaan agung tidak pernah mengabarkan ada makhluk sep
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status