All Chapters of Petualangan di benua kekacauan: Chapter 41 - Chapter 50
60 Chapters
Bab 41
"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Tanya seorang Tentara.'Asal kau tahu saja, jumlah mereka ada ratusan. Tidak mungkin bagi kita menang!" Sambung Tentara lain."Itu benar!""Apa yang dikatakan oleh mereka benar, bagaimanapun kita hanya mengulur waktu sebelum mereka menguasai kota lalu membunuh kita." Sambung si Penguasa kota sembari frustasi.Karena selalu merasakan kedamaian berkat terlindungi oleh benteng kota serta minimnya monster menyerang tempat ini. Membuat mentalitas mereka menjadi lemah, ditambah jumlah musuh yang menyerbu kota ini begitu banyak.Tiba-tiba Faisal menghunuskan pedang miliknya ke arah Penguasa kota sambil menatap tajam."Jika kau ingin mati lebih awal, kemarilah biar aku sendiri yang mencabut nyawamu. Bukan berarti aku benci ketakutanmu yang dikepung oleh ratusan monster, namun karena kebodohanmu yang tidak bisa menjaga moral para Tentara yang kau miliki. Bagaimana bisa kau menyebut dirimu penguasa kota? Saat ini wilayahmu sedang dip
Read more
Chapter 42
"Kiek! kiek!" seru seekor Demon Rat saat tahu kalau ada beberapa orang yang muncul dari tempat tidak terduga.Para orang tidak terduga itu ternyata adalah Tentara Pelindung kota yang langsung menebas kepala Demon Rat tanpa ragu.Mereka telah diajarkan oleh Faisal untuk jangan menunjukkan belas kasih pada Demon Rat. Karena itulah setiap tentara Pelindung langsung membunuh Demon Rat.Teriakan serupa juga terdengar di berbagai tempat, itu karena Demon Rat tersebar ke berbagai tempat setelah mereka menguasai suatu kota.Faisal memerintahkan untuk mengikis jumlah mereka dengan membunuh Demon Rat yang sendirian. Dengan begitu jumlah musuh bisa berkurang dan saat menyergap nanti kekuatan mereka setara."sepertinya rencana milikmu berjalan mulus, lalu kemana kita akan pergi?" Tanya pemimpin kota."Aku hendak mencari Teman-temanku," balas Faisal."Begitu ya, apa mereka juga cekatan seperti dirimu?" tanya Pemimpin kota."Aku tidak begitu yakin, tapi setidaknya mereka memiliki pengalaman bertaru
Read more
Chapter 43
Dua Tentara kota yang dikejar Giant Rat nampak panik sebab sudah berada di jalan buntu. Dengan wajah pucat dan tubuh menggigil mereka mencoba mencari jalan alternatif.Melihat gelagat mangsanya kebingungan, membuat Giant Rat kesenangan. Kali ini dia akan meberikan pembalasan yang sepadang untuk anggotanya yang tewas."Kieek!" Raum Giant Rat.Makin pucatlah wajah dua Tentara itu, sebab belum juga ada bantuan untuk menolong mereka."Apa kita akan berakhir seperti ini?" ucap salah satu Tentara."Haha setidaknya kita mati terhormat sebagai pejuang bukan pengecut." Ucap temannya.Giant Rat langsung mengayunkan senjata miliknya untuk melumat dua tentara itu. Namun beberapa anak panah melesat dan tepat mengenai mata dari monster tersebut."Seranganmu berhasil! Kau mengenai tepat di arah mata!" Ucap seorang bocah yang tidak lain adalah Rui."Tentu saja, hei kalian berdua cepat pergi dari sana!" balas Ari sembari memberi arahan pada dua Tentara kota untuk menjauh dari Giant Rat.Dua tentara me
Read more
Bab 44
Keempat Pendekar itu mengulang strategi serangan mereka, karena Giant Rat sudah tahu koordinasi serangan mereka.Rui terkena hantaman dari Tongkat besar Giant Rat, pemuda itu terpelanting jauh dan berhenti sebab menghantam dinding bangunan."Rui!" Teriak Ratna panik.Tamara segera menghampiri Rui yang terkulai, sesekali pemuda itu terbatuk-batuk sembari mengeluarkan darah.Kerasnya hantaman itu membuat bagian belakang kepalanya bocor dan mengeluarkan banyak darah, belum luka dalam yang membuat dia meringis menahan sakit."Oh Ibu Pertiwi! Berikanlah cahaya penyembuhan untuk Anakmu ini! Healinh Hand!" Ucap Tamara merapalkan mantra.Sekejap telapak tangan Tamara mengeluarkan sinar hijau dan rasa hangat merambat ke tubuh Rui. Mengobati luka dalam yang di deritanya."Sialan aku lengah," gerutunya sembari mengepalkan tangan."Sudah jangan terlalu dipikirkan, masih ada Kak Ratna, Ari dan kak Faisal di sana." Ucap Tamara mencoba menenangkan hati Rui.'Syukurlah dia baik-baik saja,' batin Ratn
Read more
Bab 45
Faisal segera melirik ke arah tempat teman perjalanannya, dilihat Tamara sedang merawat Rui yang terluka cukup parah"Bagaimana dengan kondisinya?" tanya Faisal"Untuk sekarang sudah agak mendingan, tapi kita harus segera membawa Rui ke tempat yang lebih baik untuk merawat luka-lukanya. Apalagi luka dalam yang dia terima akibat serangan Demon Rat itu." jawab Tamara dengan wajah cemas"Aku mengerti, situasi sudah aman sekarang kalian bisa ke sini!" perintah Faisal pada mereka yang sembunyi.Kemudian muncullah penguasa kota dan beberapa tentara pelindung kota yang sudah membantu Faisal mengatasi beberapa Demon Rat."Penguasa kota, apa kau punya tempat yang lebih baik. Temanku sedang butuh perawatan?" perintah dan tanya Faisal pada si Penguasa kota."Tentu saja, kemarilah biar aku tunjukkan!" ajak penguasa kotaFaisal melirik ke arah Tamara dan Ari"Ikutlah dengannya dan rawat Rui sampai pulih, aku dan Ratna akan mengawasi sekitar untuk berjaga-jaga. apabila masih ada Demon Rat yang ter
Read more
Bab 46
Setelah memastikan kalau para Demon Rat tidak ada lagi, Ratna dan Faisal menyambangi Rui yang terluka cukup parah."Apa dia sudah sadar?" Tanya Ratna."Belum, perawat kota bilang kalau kondisi Rui sangat parah. Tulang punggung dan dadanya retak, juga dia kehabisan banyak darah." Ucap Tamara dengan wajah sedih."Ini karena diriku yang lengah, andai saja kami bisa berimprovisasi ketika melakukan serangan pada Giant Rat itu. Rui tidak mungkin mengalami hal seperti ini." Ucapnya sambil mengepalkan tangan."Aku juga bersalah karena tidak memberikan serangan pendukung sehingga kita kecolongan." Balas Ratna."Andai saja aku memilki kemampuan Healing lebih kuat, mungkin luka yang diderita Rui tidak begitu parah." Tambah Tamara.Ketika tiga orang rekannya merasa bersalah karena keadaan yang menimpa Rui. Bocah laki-laki itu langsung menyela."Kenapa malah adegannya jadi sedih, padahal kita kan sudah berhasil menghalau serangan Demon Rat itu." Ucap Rui."Rui!" Ucap Ratna, Tamara, dan Ari."Kecilk
Read more
Bab 47
"Tawaran yang mencurigakan, apa jaminan kalau dirimu tidak akan ingkar janji dengan apa yang katakan?" Tanya Faisal."Ow, sungguh menyentil aku tidak menduga kalau kau langsung mencurigai diriku. Tapi aku sungguh akan membantu, untuk jaminannya kau tentu tahu emblem ini bukan?" Ucapnya seraya memamerkan sebuah emblem berbentuk bintang dengan pedang dan Perisai.Faisal mengetahui emblem apa yang dipamerkan oleh orang tersebut, sebab itu merupakan sebuah tanda pengenal untuk satuan elite yang bekerja di balik bayangan.Mereka adalah pasukan yang melindungi kerajaan dari bahaya dengan cara dibalik layar. Tidak ada satu pun orang yang tidak mengenal pasukan elit tersebut."Pasukan Elite Bhayangkara? Kenapa Anggota Elit kerajaan membutuhkan markas, bukankah kalian memiliki markas sendiri?" Tanya Faisal."Hah, situasi tidak berjalan dengan baik. Akhir-akhir ini ada banyak muslihat di dalam tubuh pemerintahan dan pasukan militer rahasia seperti kami diasingkan. Beberapa diantara kami ada yan
Read more
Bab 48
"Aku tidak butuh itu, asalkan kau menjaga tempat itu dengan baik. Aku dengan senang hati meminjamkan tanah ini pada kalian untuk dijadikan markas." Balas Faisal."Wah kau serius? Aku berjanji sebagai seorang Prajurit Bhayangkara, akan menjaga tanah yang kau percayakan padaku." Balasnya.kemudian ia membuat siulan panjang, Faisal tidak mengerti untuk apa prajurit Bhayangkara itu melakukan hal tersebut. Tapi jawaban atas tindakannya itu adalah munculnya seekor burung Alap-alap yang dengan cekatan melesat lalu hinggap di bahu pemanggilnya."Ini adalah temanku untuk berkomunikasi dengan rekan-rekanku. Dia memiliki kemampuan untuk mengenali siapa saja yang menjadi rekanku. Namanya adalah Turida." ucapnya dengan bangga."Aku mengerti, salam kenal Turida!" Balas Faisal.Turida membalas salam Faisal dengan melengkingkan suaranya sambil mengepakkan sayap."Lalu namaku adalah Satya, Mantan Kapten 500 orang dari Divisi ke 16 pasukan Bhayangkara. Salam kenal!" Ucap Satya memperkenalkan diri."Nam
Read more
BAB 49
"Kau tidak berhak untuk menghakimi diriku, andai kau melihat sendiri kekuatan miliknya. Aku sangat yakin kau pasti memilih opsi yang sama dengan diriku." Ucap Penguasa kota membela diri.Faisal tambah geram saat mendengar pembelaan Penguasa kota. Dia sama sekali tidak menduga kalau Penguasa kota masih mencoba mencari pembenaran atas tindakan yang telah dia lakukan."Tapi tidak dengan cara menjadikan Ras kita sebagai bahan tumbal untuknya. Apa kau tidak mempertimbangkan nasib mereka yang dijadikan Tumbal, lalu apa kau tidak memikirkan kemungkinan terjadinya pengkhianatan dari pihak mereka." Ucap Faisal."Mereka tidak akan mengkhianati perjanjian yang telah dibuat, asalkan aku tidak mengusik mereka saat mencari Tumbal persembahan. Mereka tidak akan mengkhianati perjanjian itu," Balas Penguasa kota dengan wajah tegang.Faisal meradang ketika mendengar ucapan Penguasa kota itu. Segera dia merangsek dan memberikan sebuah tinjuan tepat mengenai pipi kanannya.Hal tersebut membuat Penguasa k
Read more
Bab 50
Karena cedera yang diderita Rui cukup parah, maka Party Faisal harus menunggu dirinya sembuh sebelum kembali ke Padepokan di wilayah Perbatasan. sudah enam hari mereka tinggal di sini.Dalam masa jeda itu baik Ari dan Tamara berlatih keras agar kemampuan mereka lebih baik. Terutama Ari, dia dengan khusus meminta pembelajaran bertarung dari Faisal.Kesan yang dia dapatkan setelah melihat pertarungan Faisal dengan Para Demon Rat saat itu begitu kuat. Hatinya sangat ingin memiliki kemampuan bertarung seperti itu. Demi melindungi rekannya di kemudian hari nanti."Rasakan ini!" Ucapnya seraya mengayunkan pedang mencoba menebas Faisal.Gerakan tubuhnya kian gesit dan gerakan tidak perlu mulai berkurang setelah enam hari berlatih di bawah asuhan Faisal. Namun itu masih belum bisa membuat dia mendaratkan satu serangan pada Faisal.Menggerakkan tubuhnya dengan lembut, Faisal menghindari semua serangan Ari. Beberapa ada yang hampir mengenainya, tapi dengan mudah Faisal menghindari itu.'Perkemb
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status