All Chapters of Petualangan di benua kekacauan: Chapter 51 - Chapter 60
60 Chapters
Bab 51
Mendengar jawaban serempak dari 300 prajurit di depannya Faisal tersenyum. Tujuannya adalah mengirim mereka pada Satya untuk di didik secara intensif dengan pelatihan para Bhayangkara.Segera Faisal menyerahkan sebuah gulungan pada seorang Kapten Pasukan."Pergilah ke Desa yang ada di peta, lalu sampaikan surat ini pada seseorang bernama Satya. Kalian akan menjalani pelatihan yang sesungguhnya mulai dari sana, kuharap kalian bisa terus semangat karena tujuan kita adalah menyerang monster yang cepat atau lambat akan menjadi ancaman untuk kita." Ujar Faisal."Siap, laksanakan!" Ucap si Kapten."Kalau begitu, berangkatlah nanti sore. Aku hanya bisa memberikan bekal seadanya. Semoga perjalanan kalian lancar dan sampai jumpa lain waktu lagi." Ucap Faisal sembari pergi.Seluruh Tentara memberi hormat dan segera mempersiapkan diri untuk berangkat menuju Desa yang ada di Peta. Hati mereka kian semangat sebab akan menjalani pelatihan khusus.Wajah mereka kian semangat karena kemampuan mereka a
Read more
Bab 52
Keesokan harinya Rui sudah diizinkan oleh dokter untuk bisa beraktivitas kembali. Hal ini tentu membuat Ari dan Tamara senang, Ratna dan faisal juga turut gembira mendengar kabar itu."Akhirnya aku sudah bisa keluar dari rumah sakit," ucap Rui dengan wajah bahagia."Syukurlah Rui, akhirnya kau sudah pulih kembali," ucap Tamara."Ya, lain kali jangan melakukan tindakan ceroboh lagi," ucap Ari."Maaf sudah membuat kalian khawatir, aku janji tidak akan bertindak ceroboh lagi." Balas Rui."Kau harus pegang kata-katamu itu Rui!" ucap Ratna."Tentu saja, karena aku pasti akan memegang kata-kata yang telah ku ucapkan," balas Rui."Anak baik, lalu apa kau tidak ingin memberikan salam pada rekan kita yang sudah sembuh, Faisal?" tanya RatnaSontak semuanya melihat ke arah Faisal yang sedang berdiri dari tadi, namun belum memberikan sepatah kata pun pada Rui yang kondisinya sudah baikan."Tidak ada," ucap Faisal seraya membalikkan badan. Tentu perbuatannya mengundang rasa heran karena begitu di
Read more
Bab 53
Setelah pamit dan mendapatkan bayaran tambahan dari Penguasa Kota. Party lima orang ini pergi ke pasar untuk membeli beberapa keperluan, sebab selama perjalanan pulang membutuhkan perbekalan.Meskipun bencana yang ditimbulkan oleh Demon Rat membuat Kota ini porak poranda. Tapi warga di tempat ini dengan gigih dan semangat membangun kembali rumah mereka. Beberapa Tentara juga ikut membantu dalam proses pemulihan Kota.Awalnya Faisal merasa bersalah karena tidak bisa melindungi beberapa penduduk yang tewas saat penyerangan Demon Rat. Tapi warga sekitar memberikan tanggapan kalau ini bukan salahnya.Malahan mereka banyak yang berterima kasih, sebab meski Kota ini rusak parah. Namun tidak sampai jatuh ke tangan Monster Demon Rat yang tidak diketahui itu.Mereka tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi, jika kota yang lama mereka tinggali. Dikuasai oleh Monster tikus itu, dari sana Faisal mulai bisa memaafkan dirinya.Pendekar muda itu berjanji pada dirinya akan berlatih lebih giat su
Read more
Bab 54
Diperjalanan menuju Desa Api-api kelima Pendekar saling bercengkrama untuk menghilangkan kejenuhan. Jarak Desa itu dari Kota yang baru saja mereka selesaikan Questnya adalah 1 hari perjalanan.Rui tiba-tiba bertanya pada Faisal."Kak Faisal, dari mana kakak belajar Bahasa itu? Kok bisa kakak berkata dengan fasih seperti itu?" Ucapnya.Ari segera memasang telinga sebab dia juga ingin tahu, siapa yang mengajari Pelatihnya itu Bahasa yang tidak dia ketahui. Maklum saja, dia hanya tinggal di desa terpencilDitambah lagi kini tempat itu sudah tiada akibat sebuah serangan dari perompak yang hampir menghabisi semua orang yang tinggal di sana. Dia cukup beruntung karena dia bisa selamat dari serangan mengerikan tersebut.jika dulu, dia bertahan hidup dengan mengemis uang pada orang lain. Tapi semenjak mendapatkan ceramah serta bantuan dari seseorang. Remaja itu memutar ulang pikirannya dalam menjalani hidup.Kini dia berusaha bertahan hidup dengan menjadi Pendekar. Sebab ini merupakan cara te
Read more
Bab 55
Jumlah orang yang ikut dalam perjalanan bisnis ini ada sekitar 70 orang. Terdiri dari 50 Tentara Bayaran, 15 budak laki-laki dan 4 budak perempuan sebagai penghangat tidur di ranjang si Saudagar.Karena begitu banyaknya jumlah bawaan si Saudagar yang hendak di jual ke kota perbatasan, dibutuhkan setidaknya 15 ekor lembu untuk membawanya. setiap budak mengendalikan satu lembu, sedangkan Tentara bayaran ia sewa dari salah satu cabang asosiasi Telik Sandi yang ada di tempatnya.Jika Padepokan adalah Asosiasi yang diresmikan dan berada dalam naungan Pihak suatu kerajaan, maka lain lagi dengan Telik Sandi ini. Mereka adalah organisasi yang berdiri sendiri dan tidak dinaungi siapapun.Awal terbentuknya berjarak 3 tahun dari ditetapkannya Padepokan sebagai Organisasi yang berada dibawah naungan Pihak kerajaan. Melihat itu, pendiri organisasi Telik Sandi bermaksud untuk menjadikannya sebagai rival bisnis.Karena dia mulai bosan tidak ada yang bisa mengungguli semua bisnisnya, lalu saat memper
Read more
Bab 56
Ada rasa bangga dari lubuk hati si Pemuda ketika mendengar pengakuan dari monster Tikus yang sedang dia lawan. Tapi ada juga rasa kesal mendalam sebab rekannya sudah tiada karena makhluk tersebut."Aku tidak tahu respon apa yang harus kubuat mendengar pengakuan darimu. Tapi satu hal yang pasti, akan ku balas kematian temanku." Ucapnya sembari menatap monster itu.Bukannya bergairah sebab lawannya terprovokasi, monster itu malah tidak mendapatkan sensasi yang sama seperti melawan rekan lawannya ini."Maaf saja, saat ini aku tidak bernafsu untuk berduel, entah kenapa aku tidak bisa merasakan gejolak yang sama ketika temanmu itu menantang diriku berduel." Balasnya.Menggema emosi pemuda itu saat sang monster membalas demikian, jelas sekali kalau itu menyiratkan si monster Tikus tidak menganggap dirinya.Bagi seorang Tentara bayaran lari dari Medan laga untuk mengatur siasat baru agar kemenangan diraih masih bisa ditolerir. Namun ditolak saat mengajukan duel merupakan penghinaan paling be
Read more
Bab 57
Mendengar nasehat itu, senyum di wajah Tari mengembang. Tidak pernah dia duga kalau rekan kerjanya bisa berkata bijak seperti itu, ini terjadi setelah dia kalah taruhan."Rumor yang mengatakan kalau orang bijak adalah mereka yang terbiasa menerima berbagai hal buruk dalam hidupnya ternyata benar. Sekarang kau nampak lebih bijak dari sebelumnya Hahaha." Guyon Tari.Shinta mendengus pelan menanggapi candaan sahabatnya itu, dia masih kesal karena secara tidak langsung ucapannya mengingatkan akan kejadian dia kalah taruhan."Ya, aku tidak bisa menampiknya. Toh itu adalah kekalahan pertamaku. Jadi aku bisa memakluminya, lalu bagaimana denganmu. Apa senang karena baru menang sekali setelah sepuluh kali menderita kekalahan." Sindir Shinta.Kali ini mau tidak mau giliran Tari yang mendengus karena Shinta mengungkit semua hasil dari 11 kali taruhan yang mereka buat. Kenyataan memang seperti itu, Tari baru menang sekali dari 11 kali taruhan."Ah sial, aku lupa kalau teman sebangku ini mempunyai
Read more
Bab 58
Ketika mereka sampai di tempat Faisal berada. Orang yang berteriak minta tolong, mulai mengulang kembali permintaannya."Tolong selamatkan Teman kami yang kondisinya kritis!" ucapnya."Itu sudah pasti, cepat bawa dia ke dalam kemah. Lalu Ratna dan Tamara rawat orang tersebut, pastikan untuk menyelamatkan nyawanya." Balas Faisal sembari menatap dua rekannya."Aku mengerti, Tamara kau siap?' Balas Ratna."Iya kak!" Respon Tamara.Para pembopong segera membawa tubuh temannya ke dalam kemah, melihat kondisi yang diderita oleh korban. Ratna dan Tamara berpikir kalau kondisinya mungkin cukup krusial."Aku akan mengambil tindakan tegas, karena itu selama perawatan teman kalian berlangsung. Tolong jangan ganggu kami, lalu tolong juga kalian cari buah kelapa muda dan beberapa daun herbal serta jahe merah dan daun Bayam sungai yang biasa tumbuh di pinggir sungai. Untuk tambahan carilah juga Ginseng Kerolia yang biasa tumbuh di tengah hutan dan kalau bisa bawa juga buah-buahan untuk dimakan reka
Read more
Bab 59
Tiga jam sudah berlalu sejak Party Faisal merawat sebuah kelompok yang datang dengan penuh luka. Ari, Rui, dan Tamara sudah tertidur karena kelelahan.Sedangkan Ratna sedang makan malam di sampingnya. Wanita itu mengatakan kalau kondisi kritis yang dialami oleh pasiennya sudah terlewati."Kita sudah berkorban banyak hal, bukankah akan sangat menggangu kalau kita tidak tahu dari mana asal mereka dan apa yang terjadi pada mereka?" Tanya Ratna memprovokasi.Faisal sudah mengerti dengan arti pertanyaan Ratna itu. Dirinya juga berpikir hal yang sama, sebab dia juga ingin tahu siapa yang telah membuat mereka luka seperti itu."Oi kau yang dengan baju besi berkilau. Bisa minta waktu sebentar!" Ucap Faisal.Orang yang dimaksud awalnya celingukan, tapi setelah Faisal mengkonfirmasi kalau dirinya yang dipanggil. Segera dia menghampiri untuk tahu apa tujuan memanggilnya."Maaf jika aku tidak sopan, ini karena kami belum memperkenalkan diri. Namaku Toni salam kenal," ucapnya sembari tersenyum."A
Read more
Bab 60
"Tunggu dulu, jangan bilang kalau kalian akan menyerang mereka?" Ucap Toni terkejut."Iya, apa ada masalah?" Tanya Faisal.Toni terperanjat mendengar pertanyaan balik Faisal itu. Kemunculan monster berkepala Tikus yang sudah menyerang dia dan Partynya saja sudah membuat otaknya hampir jungkir balik.Kini dihadapannya ada sekelompok pemuda yang berniat untuk menyerang mereka. Segera dia memberikan komentar."Apa kalian cari mati, makhluk itu sangat ganas dan kejam. Kami bisa selamat saja sudah berkah dari Dewata sebab ada satu makhluk diantara mereka yang membiarkan lari. Dan kalian ingin melawan, itu sama saja kecerobohan." Ucapnya.Rui dan Ari yang mendengar ucapan Toni segera menyergah, karena tidak terima jika niat mereka untuk menyerang para Demon Rat dikatakan tindakan ceroboh."Oi Paman, jangan asal bicara. Meski keliatan seperti gembel, tapi kami pernah menyelamatkan sebuah Kota dari invasi makhluk yang menyergap kalian." Ucap Rui."Kami tidak akan bernasib sama dengan kalian,
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status