Semua Bab AFTER THE HEARTBREAK (Indonesia): Bab 21 - Bab 30
183 Bab
21. LO BERHARAP APA SIH, LEN?
“Mau apa, lo? Lepasin!” seru Elaine.  Matanya kini membulat ketika tahu sosok laki-laki yang menahannya.“Gue mau ngobrol sebenar, please,” katanya memohon.“Ngobrol apa? Gue capek, mau tidur dulu,” ungkap Elaine jujur.“Capek kenapa? Mau gue anter ke kosan?” tanyanya penuh perhatian.“Nggak usah, udah pesen ojek online. Udah ya, gue mau balik,” pungkasnya kemudian berusaha menepis genggaman tangan laki-laki itu.Laki-laki itu berdecak kesal. “Ck. Kenapa sih lo selalu menghindar dari gue, Laine?” tanyanya kesal.Elaine mengerutkan keningnya, lalu menghela napas kencang. “Ngehindar? Gue nggak ngehindar. Cuman … emangnya kita masih punya urusan, ya?” tanya Elaine ketus.“Ada. Kita ada urusan!” tegas laki-laki itu.“Hah?” Elaine menautkan alisnya. “Urusan apa? Hubungan kita juga udah berakhir, Tir,
Baca selengkapnya
22. DASAR CEWEK KEGATELAN!
Satu jam sebelumnya …Elaine sedang berkirim pesan whatsapp dengan Darell. Sepulang dari kampus, Elaine langsung tidur dan menenangkan dirinya. Dia terbangun saat sudah petang. Lalu saat dia mengecek ponselnya, ada pesan dari Darell menanyakan perkembangan tugas Pak Dzul. Karena saat Darell mencoba menayakan pada Veni, chat-nya hanya menampilkan ceklis satu.Obrolan mereka tiba-tiba memanjang. Sampai akhirnya Darell menanyakan tujuan Elaine, ketika gadis itu mengatakan kalau dia mau keluar. Tanpa ragu, Elaine memberi tahu tujuannya pada Darell. Darell: Mau kemana?Elaine: WS. Darell: Ngapain?Elaine: Ketemu Tirta, ada yang mau dia bicarakan.  Elaine rasa hal ini bukan sebuah rahasia. Jadi dia tak ragu mengatakan hal itu pada Darell.  Lalu laki-laki itu pun membalas pesan Elaine. Darell: Awas baper. Nanti nangis lagi. Ngapain sih ket
Baca selengkapnya
23. HUKUMAN UNTUK ELAINE
“Mau ke mana?” tanya Elaine panik dan sambil terisak. Dia mencoba menghapus air matanya.Darell tak menjawab pertanyaan Elaine. Laki-laki itu fokus dengan kemudi dan mengemudikan mobilnya dengan cepat. Kini dia memasuki tol dan menuju ke pusat kota.“Mau ke mana? Kok nggak jawab? Ini udah malam,” tanya Elaine lagi. Dia melihat arloji yang terpasang di pergelangan kirinya. Pukul 8.10 malam.“Gue lupa stock makan gue habis. Jadi sekarang gue mau belanja.” Akhirnya laki-laki itu menjawab.Elaine mengangguk pelan ketika mendapatkan jawaban dari Darell. Memang benar, tadi pagi saat dia memasak sarapan persediaan bahan makan Darell habis. Tapi apa harus semalam ini untuk berbelanja? Elaine tak paham dengan laki-laki ini. Gadis itu masih belum bisa membaca karakter laki-laki yang menjadi partner friends with benefit-nya ini.“Kenapa nggak beli di Raksasa Mall aja? Kenapa harus ke kota?” tan
Baca selengkapnya
24. FANTASI ELAINE
Elaine dan Darell sedang berdiri di depan lift lantai B3. Untung saja di sana hanya ada mereka berdua. Sehingga tak ada yang memerhatikan kondisi Elaine. Memang bagian dalam tubuh Elaine tidak terlau terawang dari luar. Tapi tetap saja bentuknya itu terlihat sangat jelas. Karena dada Elaine ini sangat padat, bulat, dan tentu saja sedikit besar.   Pintu lift terbuka. Beberapa orang keluar dari pintu tersebut. Setelah itu Elaine dan Darell menaiki lift. Untungnya hanya ada mereka berdua di dalam lift.Elaine menundukkan pandangan. Mencoba tak melihat pantulan dirinya pada dinding lift. Dia terlalu malu untuk memandangi dirinya ini. Perasaannya sekarang ini campur aduk, antara: marah, sedih, kecewa, dan gelisah. Rasanya jantung Elaine akan meledak, karena berdegup saking kencangnya.Sedangkan Darell hanya bisa memandangi gadis itu dari pantulan cermin. Dia terlihat senang melihat Elaine tak berdaya seperti itu. Ini hukumannya karena tak bisa menepati jan
Baca selengkapnya
25. PERASAAN APA INI?
“Aaah!” pekik Elaine. Dia terkejut ketika dengan tiba-tiba Darell sudah ada di hadapannya dan memeluk tubuh Elaine.Cup berisi kopi itu membasahi bagian belakang kaus Darell. Sedangkan si pelaku berusaha berdiri dan merapikan kekacauan yang dilakukannya.“Maaf, saya nggak sengaja,” kata laki-laki itu pada Darell dan Elaine.Darell berbalik, kini dia berhadapan dengan laki-laki tadi. Darell pun mencoba melindungi Elaine dari belakang badannya. Jujur saja Darell sangat kesal dengan laki-laki yang kira-kira umurnya hanya berbeda beberapa tahun darinya. Tentu saja Darell lebih muda.“Kalau lagi jalan jangan main handphone dong, Mas. Kalau nabrak cewek saya dan dia kenapa-kenapa gimana?” sentak Darell kesal.Entah kenapa rasanya senang sekali, ketika Darell berkata demikian. Merasa dirinya dimiliki oleh seseorang. Namun seketika Elaine menggelengkan kepalanya.‘Ingat Len, jangan baper. Kamu gak boleh bape
Baca selengkapnya
26. UNDANGAN ULANG TAHUN
Sudah dua hari sejak insiden Elaine dihukum oleh Darell. Setelah kejadian itu, Elaine benar-benar lupa dengan kejadiannya bersama Tirta dan Elsa. Karena dia terus memikirkan sensasi yang baru pertama kali dia rasakan saat dihukum oleh Darell.Malahan tadi malam Elaine bermimpi. Dalam mimpinya itu, dia berciuman dengan Darell di depan umum. Semua mata tertuju pada mereka. Di negara berkembang dan berbudaya ke timuran ini, berciuman di depan umum dikategorikan sebagai sesuatu hal yang tabu. Sehingga beberapa pasang mata di sana ada yang menatap dengan tak suka, namun ada juga yang menatap dengan tatapan suka.Elaine menggelengkan kepalanya. Wajahnya kini memerah akibat memikirkan mimpinya semalam. Di dalam mimpinya Elaine merasa malu, namun dia juga merasa senang dan juga tertantang. Sampai-sampai saat, ini di kondisi yang sedang terjaga dan sadar, jantung Elaine berdegup dengan kencang.“Kenapa malah memikirkan mimpi itu, sih?” rutuk Elaine.Ga
Baca selengkapnya
27. MENCARI PASANGAN
“Bukannya kita pasangan?” tanya Darell sembari menyeringai.Ya, memang Elaine dan Darell adalah pasangan. Tapi bukan pasangan sungguhan yang syarat akan cinta. Namun mereka juga bukan pasangan jadi-jadian. Mereka hanya pasangan dengan keuntungan masing-masing.Ngomong-ngomong soal benefit, tiba-tiba Elaine teringat sesuatu. Zora pasti mengundang teman-teman sekelas, bukan? Jika iya, berarti Tirta juga akan datang. Pasti dia akan datang bersama mantan kakaknya.Elaine tiba-tiba tersenyum sambil memandang Darell. Kemudian Darell pun membalas senyuman Elaine. Ini adalah kesempatan bagus untuk show up pada semua orang. Jika Elaine membawa Darell yang tampan, pasti semua orang yang datang akan tertuju padanya.“Oke. Lo boleh ikut! Tapi bukannya lo sibuk?” kata Elaine.Tiba-tiba sosok Veni muncul baru kembali dari toilet. Seketika mereka langsung diam dan sibuk dengan ponselnya masing-masing. Elaine kembali membalas pesan teman-te
Baca selengkapnya
28. LO CANTIK, LEN
“Duh! Bisa nggak liat-liat gitu kalau mau jalan?” geram perempuan itu.Perawakannya jangkung, tubuhnya montok dan rambutnya panjang bergelombang berwarna kecokelatan. Kini kaus Elaine maupun kemeja yang dikenakan perempuan itu basah, terkena tumpahan orange jus yang dibawa oleh perempuan itu. Untung saja gelasnya tidak jatuh dan pecah.Elaine membungkukkan badannya dan meminta maaf.“Maaf, Mbak. Saya nggak sengaja,” ucap Elaine.Perempuan itu mendengus. “Tahu gak? Baju ini baru gue pake sekali. Mahal lagi harganya. Lo bisa ganti gak?” sentak perempuan itu.Elaine menatap wajah perempuan itu. Cantik. Perempuan yang saat ini berdiri di depan Elaine sangat cantik, lebih cantik dari Elsa. Elaine dibuat insecure olehnya.“Kalau perlu ganti saya ganti deh, Mbak,” balas Elaine.“Dih jangan mau, Len!” Tiba-tiba Grace beranjak dari kursinya. Menghampiri mereka berdua. “
Baca selengkapnya
29. GADIS KUNCIR KUDA
Dress putih dengan model sabrina, kini dikenakan oleh gadis bersurai hitam sebahu. Pada bagian bahunya, terdapat tali berwarna putih yang mengikat ke bagian depan dress tersebut dan membentuk sebuah pita. Terlihat sangat manis sekali.Selain itu pada telinga Elaine terpasang anting berwarna ruby. Rambut pendeknya dicatok rapi, namun bagian bawahnya dibuat sedikit bergelombang. Tambah manis, ketika Elaine menyelempangkan tas kecil berwarna broken white.Wajahnya didandani se-natural mungkin. Mas Dewa mendandani Elaine dengan style Korean look, sebagaimana yang sedang hits di kalangan anak muda zaman sekarang. Plus, karena wajah Elaine yang sedikit oriental karena memiliki mata yang sipit. Sehingga membuat Elaine sangat cocok dengan makeup tersebut.“Lo cantik, Len!” bisik Darell sembari merangkul pinggang ramping gadis itu.Kini Elaine sedikit lebih tinggi dari biasanya. Karena gadis ini menggunakan heels yang menambahkan tinggi badannya sebany
Baca selengkapnya
30. AKSI ELSA
“Selamat malam hadirin semuanya!” sapa seorang master of ceremony yang sedang berdiri di tengah panggung.“Malam!” balas para tamu undangan. Kini mereka mengalihkan pandangan pada sang MC yang mengenakan gaun berwarna hitam.“Perkenalkan aku Monica. Malam ini aku akan menemani kalian di acara Sweet Seventeen dari ratu kita malam ini, Zora Annastasya!” seru sang MC dengan bersemangat.Kemudian para tamu undangan mebalasnya dengan tepuk tangan yang meriah. Begitupun dengan Elaine dan Darell yang sedang berdiri bersebelahan. Mereka berdua bertepuk tangan sambil tersenyum, menikmati acara malam ini.Monica memandu acara dengan sangat santai namun tetap serius. Setelah melalui serangkaian acara pembuka. Kini masuk lah ke acara inti, dimana sang ratu naik ke atas panggung dan merayakan hari spesialnya. Memanjatkan doa dan meniup lilin ulang tahun, yang disaksikan oleh tamu undangan yang hadir.“Ayok teman-teman k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
19
DMCA.com Protection Status