Semua Bab DERSIK: Bab 181 - Bab 190
198 Bab
Chapter 181
“Akan kucoba” balas Fia dengan nada suara pasrah.Fia mulai menghentikan langkahnya dan matanya menutup dengan sangat rapat. Mengendalikan gejolak jijik di benaknya.Tanpa Fia sadari, sosok tuyul tadi sudah berada di depannya dengan senyum lebar.“Kakak tertangkap” ucap sang tuyul sambil memegang tangan Fia dengan senyum puas.Fia sedikit menegang saat merasakan sentuhan di kulitnya, dengan perlahan dia mulai membuka matanya.“Lepas” ucap Fia setenang mungkin.“Kakak sudah kena, jadi kakak yang harus jaga” balas sang tuyul dengan gelengan cepat.“Saya masih ada urusan, lepas” ucap Fia dengan sorot mata tak berminat.“Tapi..” ucap sang tuyul dengan raut wajah sedih.“Berhenti bermain, saya masih ada urusan yang lebih penting” balas Fia dengan datar.“Baik” balas sang tuyul dengan raut wajah lesu.Mendengar jawaban sang tuyul ada rasa lega tersendiri dari dalam tubuh Fia. Dengan perlahan sang tuyul mulai melepaskan genggamannya dan berjalan menjauh dari Fia.Dengan senyum lega Fia mena
Baca selengkapnya
Chapter 182
Fia kembali melanjutkan langkahnya dan sampailah dia di depan anak tangga menuju ke lantai tiga. Dengan perlahan dia mulai menaiki anak tangga tadi dan tanpa dia sadar matanya menatap ke arah gudang kecil yang ada di bawah anak tangga.Di sana dia melihat sosok besar hitam dengan bola mata merah bagaikan kelereng. Fia menatap ke arah sosok tadi dengan raut wajah tanpa minat.Sosok tadi menatap ke arah Fia dengan mata merahnya. Tanpa memedulikan sosok tadi, Fia kembali melangkahkan kakinya menaiki anak tangga.Dengan waspada Fia menatap ke sekelilingnya hingga langkahnya terhenti saat melihat perisai transparan di depannya.“Apa ini?” gumam Fia sambil menatap penghalang tadi. Dengan perlahan tangan Fia mulai terangkat dan semakin dekat dengan perisai tadi. Saat ujung telunjuknya menyentuh penyekat tadi, jarinya terasa tersengat aliran listrik.“Akh!” kejut Fia sambil menarik tangannya menjauh dari sana.Dengan raut wajah penuh tanya Fia menatap ke arah perisai tadi. Cukup lama Fia mena
Baca selengkapnya
Chapter 183
Di sebuah ruangan yang cukup luas, terlihat seorang gadis yang terikat di kursi dengan keadaan pingsan. Tak lama mata yang tadinya tertutup mulai terbuka dengan perlahan, kerutan di dahinya hadir saat tak bisa menggerakkan tangan dan kakinya. “Apa-apaan ini?” ucap sang gadis dengan raut wajah panik dan mencoba melepaskan lilitan di tubuhnya dengan sekuat tenaga. Tapi tak ada efek sama sekali kepada lilitan di tubuhnya, bukannya mengendur lilitan tadi malah mengikatnya bertambah kencang. “Akhh!” jerit Fia dengan kesal karena terikat di kursi dengan tak berdayanya. Dengan lesu Fia menundukkan kepalanya dan tak lama pintu ruangan yang tadinya tertutup mulai terbuka dengan kasarnya. Brak! Fia menatap ke asal sumber suara dengan raut wajah datar. Di depannya ada sosok Rita dengan senyum sinisnya. “Halo manusia bodoh” ucap Rita dengan senyum mengejek. “Lepas ‘in gue sialan” maki Fia dengan sorot mata tak bersahabat. “Mau lepas? Coba sendiri kalau bisa” balas Rita dengan senyum menge
Baca selengkapnya
Chapter 184
Rita yang melihat sosok kecil tadi mulai mengambil langkah tapi baru saja dia berjalan beberapa langkah ke arah Fia, langkahnya harus terhenti saat sosok Fia sudah terlepas dari ikatan tali yang melilitnya. Rita berjalan mundur beberapa langkah hingga kembali ke tempat semula.“Habis kau sekarang” ucap Fia dengan raut wajah permusuhan.“Benarkah?” ucap Rita dengan senyum sinis.Dengan gerakan santai Rita mengangkat tangannya dan menggerakannya dengan cukup aneh. Dengan kerutan di dahinya Fia menatap ke arah Rita penuh tanya.“Kau kira bisa menghabisiku secepat ini?” ucap Rita dengan senyum sinis.Tak lama, tangan Yara, Disa dan Yuan terangkat, berniat menyerang Fia. Fia yang melihat itu pun sedikit terkejut dan membolakan matanya. Menatap ke arah Yuan dengan raut wajah bingung dan cemas. Tak mungkin dia melawan Yuan, dia tak akan bisa.Mereka semakin dekat dengan Fia, setelah sampai di dekat Fia mereka mulai mengelilinginya dengan balok kayu di tangan mereka, entah dapat dari mana.“
Baca selengkapnya
Chapter 185
Rita tersenyum senang saat melihat sosok Fia mulai cemas.“Jika kau tak mau terjadi apa-apa dengan temanmu itu, lakukan apa yang aku ucapkan” ucap Rita dengan senyum puas.Fia menatap ke arah Sasa dengan raut wajah bimbang dan dengan raut wajah sedikit frustrasi Fia menyetujui perkataan Rita barusan.“Baiklah” ucap Fia sambil menatap ke arah Rita. Mendengar perkataan Fia barusan membuat Rita tersenyum senang.“Berlutut dan menghadap ke arah ku” ucap Rita dengan senyum remeh.Dengan gerakan pelan Fia mulai mengikuti perkataan Rita barusan, dia mulai berlutut di hadapan Rita dengan raut wajah tak ikhlas.“Bagus” ucap Rita sambil menatap ke arah Fia dengan senyum puas.Fia menutup matanya dengan erat untuk menahan gejolak amarah yang hinggap di hatinya.“Marah eh?” ucap Rita dengan senyum mengejek saat melihat sosok Fia menutup matanya dengan erat.Tanpa Fia sadari, ada seseorang menatap dengan puas saat melihat sosok Fia berlulut di depannya. Dia mulai mengganti raut wajah ketakutan den
Baca selengkapnya
Chapter 186
“Kau... kau memiliki semuanya! Orang tua yang saling memberi cinta, adik yang selalu menyayangimu dan keluarga yang selalu mendukung langkahmu! Aku iri padamu bodoh! Bahkan orang yang ku suka juga menyukaimu!” ucap Sasa dengan raut wajah murka.Fia yang mendengar perkataan Sasa hanya bisa mengerutkan dahinya tak paham.“Apa maksudmu Sa? Bukankah Alvin juga menyukaimu?” ucap Fia dengan raut wajah tak paham“Bodoh! Aku tak menyukai Alvin, aku Menyukai Yuan!” ucap Sasa dengan raut wajah marah.“Kau menyukai Yuan?” ucap Fia dengan raut wajah tak percaya.“Ya! Aku menyukai Yuan dan Yuan menyukaimu!” ucap Sasa dengan wajah mengeras.“Sebab itu aku menjalin kerja sama dengannya untuk menghancurkanmu, dan dengan bodohnya kedua orang ini terjebak ke dalam permainannya. Mereka terlalu bodoh, dengan mudahnya masuk perangkap dan berjanji membantu Rita untuk membalas dendamnya kepadamu” lanjutnya dengan senyum mengejek.“Tapi tindakanmu terlalu jauh Sa!” bentak Fia sambil menatap ke arah sasa den
Baca selengkapnya
Chapter 187
Dengan raut wajah sedih Sasa menatap ke arah Rita dan mulai membuka suara. “Nama gue Sasa, nama lu siapa?” tanya Sasa sambil menatap ke arah Rita dengan senyum menenangkan. ‘Rita, panggil gue Rita’ balas Rita dengan senyum tipis. Sasa yang mendengar perkataan Rita hanya membalas dengan anggukan pelan dan senyum sekilas. ‘Kalau gue boleh tau, lu ada masalah apa?’ tanya Rita dengan sorot mata kelembutan membuat Sasa tergoyah dan tersenyum lembut ke arah Rita. “Lagi banyak pikiran, orang tua gue sering berantem di rumah. Sebab itu gue males pulang, gue udah muak sama mereka. Kata umpatan yang keluar dari mulut mereka buat gue muak” ucap Sasa dengan senyum rapuh. “Gue juga sendiri, gak ada tempat buat gue keluh kesah” ucap Sasa lagi dengan raut wajah sedih dan tanpa sadar air matanya mulai membasahi pipinya. 'Bukannya elu punya temen? Setiap di kelas atau jam istirahat gue sering lihat elu sama dia. Bercanda bareng bahkan lu selalu ada buatnya masa iya dia gak mau dengerin keluh ke
Baca selengkapnya
Chapter 188
Rita kembali menatap ke arah depannya dengan penuh minat setelah hanyut dalam pikirannya. Dengan raut wajah tenang Rita menatap interaksi dua orang di depannya.“Semua ini salah lu Fi, kalau bukan karena diri lu sendiri gue gak akan pernah ngelakuin ini sama elu” ucap Sasa dengan raut wajah penuh akan amarah.Fia masih bungkam dan menatap ke arah Yara dengan sorot mata sulit, setelahnya matanya menatap ke arah sosok Disa dan Yuan. Mata itu berhenti di satu titik, di sana ada sosok Rita dengan senyum mengejek untuknya.“Dulu gue iri sama elu tapi lama-lama rasa benci mulai hadir buat lu” ucap Sasa dengan sorot mata penuh kebencian.Sasa masih fokus menatap ke arah Fia dan Fia menundukkan kepalanya dengan sorot mata datar, tangannya terkepal dengan sangat erat. Tanpa mereka sadari Yuan mulai membuka matanya dengan perlahan.“Gue kayak ngemis-ngemis perhatian elu, gue kayak babu lu. Di deket lu gue semenyedihkan itu” ucap Sasa dengan nada suara penuh akan emosi yang di tahan.“Gue emang
Baca selengkapnya
Chapter 189
“Mau lari?” ucap Fia dengan senyum mengejek.“Apa yang lu lakuin bego?! Lepasin gue!” ucap Rita dan berusaha melepaskan lilitan tali di tubuhnya.“Lepas?” tanya Fia dengan senyum mengejek.“Lu kira bisa semudah itu? Setelah buat mata adik gue buta? Bunda gue drop? Ayah gue yang ngalamin kebangkrutan? Lu hasut Sasa? Dan lu celakain orang-orang di sekeliling gue? Lu kira semudah itu gue ngelepasin elu setelah apa yang lu lakuin sama orang di sekeliling gue?” ucap Fia dengan sorot mata tajam.Dengan langkah pelan Fia mulai berjalan ke arah Rita, tak lupa dengan senyum mengejek yang masih terpatri di bibirnya. Dan itu berhasil membuat Rita memasang raut wajah cemas dan waspada.“Lu tau? Gue udah muak, muak sama permainan lu yang basi” ucap Fia setelah sampai di depan Rita.Dengan raut wajah datar, Fia menatap ke arah Rita dan tak lama dia mulai memejamkan matanya. Tak lama simbol-simbol rumit mulai keluar dari tangan kirinya. Simbol-simbol tadi mengeluakan cahaya yang cukup terang.Rita y
Baca selengkapnya
Chapter 190
Fia yang mendengar jeritan Sasa hanya menatapnya dengan raut wajah tanpa emosi.“Fia tolongin gue” ucap Sasa dengan raut wajah memohon ke arah Fia.“Gue gak bisa” balas Fia dengan acuh tak acuh.“Gue minta maaf, gue ngaku gue salah. Gue mohon bantu gue, lepasin gue dari rantai ini” ucap Sasa dengan air mata yang menetes melewati pipinya.“Gue gak bisa, itu bukan kemampuan gue” balas Fia apa adanya.Tak lama dari itu Fia mulai mendengar jeritan tak jauh darinya.“Yara!” ucap Disa saat baru saja bangun dari pingsannya, dan saat dia membuka mata pandangan pertamanya adalah sosok Yara dengan darah di tubuhnya. Dengan raut wajah panik Disa menatap ke arah Yara.“Yar, aku minta maaf jangan kayak gini” ucap Disa sambil menepuk pipi Yara beberapa kali.“Dia akan mati kalau gak ambil tindakan dengan cepat” ucap Fia dengan raut wajah tanpa emosi.“Yuan, boleh minta tolong? Tolong gendong Yara, karena gak mungkin kalau gue atau Disa yang gendong” ucap Fia sambil menatap ke arah Yuan dan di anggu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status