All Chapters of Mantan Suamiku Seorang Tentara: Chapter 61 - Chapter 70
154 Chapters
Dokter Cantik
Renaldi dan Dean menyusulnya di belakang.Romi melirik mereka acuh tak acuh tapi menyimpan peringatan serius dalam sorot matanya. Renaldi dan Dean sadar dan langsung menciut.Tidak boleh menyebutkan misi saat ada banyak orang di sekitar.Mereka hanya bercanda. Tidak mengira benar akan ada misi di hari pertama mereka tiba.“Baik, ketua kami akan datang.” Renaldi dan Dean dengan cepat memberi hormat sebelum buru-buru pergi meninggalkan Romi.Romi mengalihkan pandangannya pada punggung Raelina dari kejauhan. Matanya menyipit melihat pria lain di sampingnya.....“Dokter, apa kamu sudah menikah?” Seorang Tentara yang sedang diperiksa Raelina bertanya dengan penuh harap, menatap terpesona dokter cantik di depannya.“Iya, dan sekarang aku sudah memiliki putri berusia 2 tahun,” jawab Yuriel sambil tersenyum untuk ke sekian kalinya.“Ah, sayang sekali,” ujar pria itu itu kecewa dan
Read more
Tambahan Saingan
“Tidak. Aku tidak berminat menikah lagi,” kata Raelina sekenanya dan kembali memfokuskan dirinya untuk memeriksa catatan kesehatan tentara yang diperiksanya.“Mengapa tidak? Padahal ada banyak pria yang menyukaimu dan mengantre untuk menjadi ayah Zenith,” celetuk Farida agak cemburu.Raelina tersenyum menatapnya dan mendorong kursi roda Farida kembali ke tempatnya.“Kembali bekerja. Jika kamu terus melakukan pemeriksaan siapa tau kamu akan menemukan jodohmu.”Farida mengerucutkan bibirnya dan menarik kursinya kembali ke mejanya.Sementara Dokter Brian menoleh menatap Raelina dan berkata bertanya dengan acuh tak acuh.“Mengapa kamu tidak terpikirkan untuk menikah lagi?”Raelina meliriknya dan tersenyum canggung. Dia bisa menolak menjawab Farida, tetapi Dokter Brian adalah seniornya. Dia tidak mengacuhkan pertanyaannya kan?“Kurasa karena aku tidak siap. Lagi pula Zenit masih
Read more
Mengobati Romi
Renaldi membawa Raelina ke kantor Romi alih-alih ke rumah sakit khusus tentara.“Kapten tidak suka memperlihatkan dirinya yang terluka di depan orang lain. Karena itu Kapten jarang datang ke rumah sakit.” Sepanjang perjalanan Renaldi mengingatkan Raelina tentang Romi.Tak lama kemudian mereka berhenti di sebuah pintu kantor yang terpisah dan terjauh dari ruang lain.Sebelum membuka pintu, Renaldi mengingatkan Raelina sekali lagi.“Kami memiliki dokter pribadi yang bisa menangani Kapten. Tapi Dokter Jack sedang tidak ada di pangkalan. Kami hanya bisa memanggil Anda untuk mengobati Kapten. Aku harap dokter mau merahasiakan bahwa kapten kami terluka,” ujarnya dengan ekspresi serius.Raelina mengangkat alisnya tinggi-tinggi.Bukankah pria itu berteriak di ruang kesehatan meminta dokter untuk memeriksa Kapten mereka. Cerita itu pasti sudah tersebarkan?Ini sudah tidak termasuk ‘rahasia’.“Si
Read more
Suasana Canggung
“Kalau kamu sudah tahu, lakukan tugasmu dan jangan banyak tanya,” ujar Romi dengan tenang namun dingin.“Maafkan aku,” ucap Raelina hati-hati.Dia tidak berbicara lagi dan melakukan tugasnya dengan tenang. Tanpa anestesi, dia mengeluarkan peluru di pinggang Romi.Meski Romi sangat tenang dan tidak tampak kesakitan, dia berkeringat dingin sambil menggertakkan gigi menahan rasa sakit kala pisau bedah mengiris dagingnya. Butir-butir keringat tanpa henti mengalir di tubuh berotot pria itu, membuat tank top hitam basah kuyup.Raelina harus menahan dirinya dari perasaan kasihan saat mengeluarkan peluru dari pinggang Romi dan menjahit lukanya.Waktu berlalu dalam keheningan. Tidak ada yang berbicara setelah teguran Romi.“Selesai,” ujar Raelina menghela napas lega begitu selesai memerban luka pinggang Romi.Dia membuka maskernya dan menghapus keringat di dahinya sambil tersenyum menatap. Wajahnya tampak me
Read more
Surat Yosua
Raelina duduk di tempat tidurnya dan memegang erat kotak hitam di tangannya. Dia menarik napas dalam-dalam dan menghembuskan perlahan.Dia membuka kotak hitam itu. Di dalamnya tampak sebuah kotak musik. Selain kotak musik itu, ada secarik kertas dan sebuah cincin di dalamnya.Jantung Raelina menegang menatap cincin di atas pahanya tanpa berkedip. Cincin itu tampak sangat akrab. Itu cincin pernikahan yang dikenakan Yosua di jarinya. Dia mengingatnya dengan sangat jelas cincin pernikahan mereka.Mata Raelina memanas. Tangannya gemetar meraih cincin itu.“Yosua ….” Bisiknya lirih menggenggam erat cincin itu di telapak tangannya.Dia melihat surat di dalam kotak dan membuka isinya. Kertas itu awalnya putih, karena termakan waktu sedikit menguning. Sebuah tulisan tangan hitam bertinta hitam yang sangat akrab muncul dalam pandangannya.Mata Yuriel memburam membaca tulisan tangan Yosua.Untuk istr
Read more
Bangun Kesiangan
Raelina terbangun keesokan harinya karena kebisingan di sekitar. Dia mengerjap sebelum akhirnya membukan matanya perlahan.Raelina menatap linglung ke sekeliling. Ruangan sangat diterangi cahaya matahari yang masuk dari jendela kamar dan suara bising orang berbicara terdengar keras.Raelina bangun sambil merenggangkan lehernya.“Ini sudah jam berapa?” Dia bergumam linglung dan melirik Farida yang mengobrol dengan seorang perawat di samping ranjangnya.Suara mereka sangat keras.“Oh kamu sudah bangun? Apa kami membangunkan kamu? Maaf kami berbicara terlalu keras,” ujar Farida melihat Raelina sudah bangun.“Ah nggak papa ….” Raelina menguap sambil menggaruk-garuk kepalanya dengan ekspresi bingung. Dia belum sadar sepenuhnya usai bangun tidur.“Apa yang terjadi?” gumam Raelina dengan tampang bingung melihat hari sudah terang.Begitu cepatkah waktu berlalu? Dia tidak ingat mele
Read more
Sepasang Mata yang Mengamatinya.
“Aku sudah menduga Dokter Brian menyukai Raelina,” bisik Farida menatap keluar jendela.Di depan gedung medis, sosok Dokter Brian turun dari mobil kijang di depan Raelina. Dia menghampiri Raelina yang menunggunya di depan gedung medis dengan pakaian rapi.“Aku iri, mengapa kita tidak ikut jalan-jalan ke kota juga. Aku sangat ingin jalan-jalan. Kudengar kota Yvomr di memiliki pemandangan indah. Jajanan di kota itu sangat enak. Ada banyak turis yang berlibur di kota Yvomr . Ahh aku ingin ikut dengan mereka,” desah Farida sedih membayangkan jalan-jalan di kota Yvomr.“Bodoh, apa kamu ingin mengganggu kencan Dokter Brian? Dokter Brian tidak akan membiarkanmu mengganggu. Dia akan menendangmu ke pinggir jalan jika kamu berani mengganggu kencan mereka,” celetuk Erik di sebelahnya, ikut mengintip keluar.Farida langsung meliriknya dengan tajam.“Siapa yang kamu panggil bodoh?! Kamu cari mati!” Dia mencekik le
Read more
Granat
“Katakan lagi, kamu bilang apa?!” Seorang pria setengah tampak murka membentak Louise dalam bahasa Inggris.Luka sayatan pandang di pipi kirinya membuat pria itu terlihat menakutkan dan sangar.Dia berharap bisa menakutkan gadis sombong di depannya.Namun Louise tidak terlihat takut dengan wajah sangar pria itu. Dia sebaliknya acuh tak acuh dan mengangkat dagunya dengan sombong. Pria yang berjaga di sebelah gadis itu memiliki wajah tanpa ekspresi mendengar percakapan mereka.“Tuan Wayne, aku tidak suka mengulangi kata-kataku. Jika kamu memiliki masalah pendengaran, kamu sebaiknya periksa ke dokter THT. Jangan membuat Qyoir terlihat sangat tidak mampu dengan mengirim orang tidak becus sepertimu menangani kesepakatan penting antar Kragon dan Qyoir,” kata Louise dengan penuh penghinaan tanpa peduli akan semakin menyinggung Tuan Wayne.Wajah Tuan Wayne memerah padam menahan amarah akibat penghinaan terang-terangan yang dilontark
Read more
Raelina Hilang
Sebuah bom meledak di lantai dua restoran mengagetkan semua orang. Orang -orang di lantai dua tidak sempat menyelamatkan diri saat bom meledak di lantai dua.Sebagian area lantai dua hancur. Puing-puing bangunan runtuh berjatuhan di lantai satu.Beberapa orang yang selamat berteriak panik dan berusaha menyelamatkan diri meninggalkan restoran.Dokter Brian sangat tidak beruntung terhempas beberapa meter. Kepalanya terluka terkena reruntuhan bangunan.Dokter Brian meringis memegang kepalanya yang terluka dan mencoba untuk duduk. Dia terbatuk-batu menghirup kabut debu tebal yang beterbangan mengaburkan pandangannya.Dokter Brian menatap ke sekeliling dan mencari keberadaan Raelina.Namun dia tidak melihat keberadaan Raelina. Dokter Brian menjadi panik dan mencoba berdiri dengan tergesa-gesa.Di sekelilingnya tampak berantakan. Orang-orang berteriak ketakutan dan menangis meminta bantuan.Dia tidak bisa melihat di sekitarnya karena
Read more
Keraguan
Sosok pria itu berjalan dengan cepat di sepanjang gang gelap. Dengan kejadian bom meledak di restoran akan menarik beberapa pihak. Polisi lokal sangat tidak becus dan tidak akan mengambil pusing dengan kejadian hari ini. Namun berbeda dengan negara lain yang selalu ikut campur. Mereka akan menelusuri kejadian hari ini dan akan menemukan kejadian ini berhubungan dengan geng Kragon. Meski mereka tidak akan mencampuri urusan geng-geng lokal, mereka sangat waspada dengan Geng Kragon. Geng Kragon sudah terkenal secara internasional di dunia bawah tanah dan agen federal dunia karena bisnis gelap yang mereka dalangi sangat meresahkan beberapa negara-negara yang menjadi bagian cabang geng Kragon. Mark harus menghindar bentrokan apa pun yang berhubungan dengan militer dari negara lain. Sejak beberapa bulan ini dia juga merasa sudah di awasi oleh sebuah pasukan khusus. Karena mereka hanya mengawasinya dan tidak mencoba menangkapnya, Mark
Read more
PREV
1
...
56789
...
16
DMCA.com Protection Status