All Chapters of GEISHAKU KARMILA: Chapter 31 - Chapter 40
154 Chapters
BERDARAH
"Di sini ada seorang wanita memakai Kimono. Dan, terlihat dari arah samping. Dia seperti tengah memandang pedang samurai itu.""Lalu, kenapa sampai membuat Cak Waras seperti itu?""Kalian bukan berhubungan dengan sosok hantu biasa saja. Ini--"Mustofa menghentikan kalimatnya. Lalu dia menggeleng, pelan. Membuat Lazuarrdi dan Satriyo bertanya-tanya. Tampak lelaki itu kembali melanjutkan melihat foto pedang itu."Di mana kah Kakeknya Mas dapatkan pedang samurai ini?" "Itu yang masih ingin saya cari tahu, Pak. Makanya sekarang saya ada di sini. Semuanya ini sangat tiba-tiba buat saya. Setelah Kakek meninggal, saya langsung diberi pedang samurai itu sama Nenek.""Pedang ini haus darah!" tegas Mustofa, tanpa berkedip melihat pada Lazuarrdi. Tatapnya tajam tanpa jeda. "Pedang ini haus darah, Mas!" ulangnya lagi.Lazuarrdi hanya menggelengkan kepalanya berulang-ulang."Sebenarnya saya baru saja mengembalikan pedang samurai itu ke rum
Read more
AURA JAHAT
"Loh, Kang? Ke-kenapa tangan kamu kok ada darahnya?!" teriak Waras histeris. Sontak Lazuarrdi dan Satriyo terbelalak. Mereka segera menghampiri Mustofa yang meringis kesakitan. "I-ini, kenapa kok bisa begini tadi, Pak?" Tampak Lazuarrdi terlihat cemas dan panik. "Aku juga enggak tau. Kerasa perih aja, kayak ada yang nyilet gitu." "Ini bukan silet, Kang. Lukanya cukup dalam dan lebar. Macam di belah pakai pisau dapur!" seru Waras. "Bukan! Bukan silet atau pun pisau dapur!" Suara Lazuarrdi terdengar tegas dan cukup mengejutkan mereka.  "Lalu menurut Mas Ardi apa?" "Pedang itu!" jawab Lazuarrdi kembali mengejutkan Satriyo, Waras dan Mustofa. Belum hilang ketegangan mereka. Waras sudah berteriak, seraya menunjuk ke arah layar ponsel Lazuarrdi. "Lihat!" Arah pandangan mereka tertuju ke gambar yanga semakin lama semakin memudar. Dan kemudian begitu saja menghilang. Bagai tersapu angin yang bertiup kencang
Read more
MENEMUI SHASY
"Aku juga enggak tahu kenapa. Ada aura jahat yang mengitari di sekitarnya. Aku cuman kasihan sama nenek Mas Ardi, kalau sampai diteror makhluk ini!" tegas Waras. "Apa sampai bisa sejauh itu?" Waras mengangguk pelan. "Jangan meremahkan semua yang diucapkan oleh beliau Mas. Ada kemungkinan memang makhluk itu akan mengancam. Dan yang terparah bia melukai nenek, Mas Ardi." "Dari mana Cak Waras bisa mengambil kesimpulan seperti itu?" Lazuarrdi seperti tak mempercayai apa yang disampaikan Waras. Hingga membuatnya menoleh pada Mustofa. Berharap agar temannya itu menjelaskan yang dia katakan tadi. "Begini lho Mas Ardi. Kita saja hanya melihat gambar bisa dia lukai. Cak Waras misalnya, kayak dicekik. Pasti pengaruh gambar itu. Terus, saya juga gitu. Iya 'kan, Mas?" Sejenak Lazuarrdi terdiam. Apa yang dikatakan mereka menjadi pemikiran lelaki tampan ini. Satriyo yang sedari tadi hanya mendengarkan, ikut sependapat dengan mereka.
Read more
ANCAMAN UNTUK SHASY
Sejenak Ardi terdiam. Memang benar apa yang dikatakan oleh Satriyo. Tanpa sadar dia memukul pelan kepalanya sendiri."Pusing aku, Sat.""Maaf, Mas. Udah bikin pusing.""Bukan Kamu. Tapi apa yang kamu ucapkan mungkin ada benarnya juga."Dua jam kemudian ....Mobil melaju dengan kencang membelah keramaian kota yang cenderung macet. Hingga akhirnya mereka sampai di hotel yang berada di pusat kota. Dengan langkah tegap, Lazuarrdi naik lift menuju lanti sepuluh. Dia menyandarkan tubuhnya yang jangkung ke dinding lift."Haaahhh!"Hambusan napasnya sampai terdengar. Akan tetapi, bukan hembusan napas Lazuarrdi. Bagi tersentak, dia menoleh ke samping kiri dan kanan. Hingga atas dan bawah."Ehemmm."Lazuarrdi mencoba untuk berdehem, hingga beberapa kali. Suaranya pun memantul. Memenuhi ruang kecil itu."Aneh, tadi kayak ada suara napas yang kedengeran sekali. Kayak pas di telinga," bisik Lazuarrdi.T
Read more
SIAPAKAH DIA (?)
Mendengar kalimat yang terlontar Danang. Lazuarrdi melongok melihat ke arah Shasy yang tengah tersenyum padanya. "Gue, sekarang lagi sama dia," bisik Lazuarrdi. "Entah kenapa, perasaan gue enggak enak Bos. Sebaiknya lo pulang dari situ. Sekarang juga!" "Tapi, emangnya kenapa ini, Nang? Jelasin lah sama gue, ada apa?!" Tiba- tiba .... Tut tut tut! "Aaaahhh ... sialan! Kenapa mati sih?!" "Kenapa Ardi?" "Tau, nih! Danang pake mati segala HPnya." "Cobalah kau telepon lagi. Jangan sewot duluan!" "Aku ini tak sewot, Shas. Cuman, aku harus segera pergi dari sini." Sontak kalimat itu membuat Shasy segera beranjak dari ranjang. Dan bergerak menghadang langkah Lazuarrdi. "Sebentar. Jangan pergi dulu!" "Please, Shas! Aku harus segera pergi dari sini. Aku enggak mau terjadi apa-apa sama kamu. Paham?" Namun Shasy masih menghalangi langkah Lazuarrdi. Dia memegang kedua lengan l
Read more
KEPALA BERSANGGUL
KARE NI CHIKADZUKANAIDE KUDASAI. MATAWA SHINIMASU! (Jangan kau dekati dia! Atau, kau mati!)Seketika dua bola mata Shasy membulat lebar. Dia terperangah saat membaca tulisan itu. Membuat dia menggeser bokongnya mundur dari atas kasur."Ancaman ... itu lagi? Si-siapa kamu ini sebenarnya? Apa salah aku sama kamu? Tolong jelaskan!" Suara Shasy terbata-bata dan bergetar. Masih teringat jelas, dalam kamus bahasa Jepang yang dia baca. Bahwa itu sebuah kalimat ancaman, yang bisa ditujukan untuknya."Ta-tapi ... siapa?" Dia pun turun dari ranjang. Samar Shasy mendengar suara gemericik air, dari arah kamar mandi. Langkahnya bergerak perlahan, sembari berjingkat. Tampak dia penasaran. Siapa yang berada dalam kamar mandi.Jantungnya mulai berdegup kencang. Dia merasakan mulai ada yang berbeda dengan aura kamar hotel ini. Tiba-tiba ....Lampu kamar yang semula baik-baik saja. Berkedip-kedip tanpa alasan yang jelas. Tak ha
Read more
SHASY DALAM BAHAYA
Dia mengangkat kepala. Dan sungguh Shasy terperanjat ketakutan. Dia melihat air dalam bak itu sudah berwarna merah. Di hadapannya seorang wanita berpakaian kimono hijau telah berdiri. Dengan tangan kiri menenteng sebuah kepala bersanggul.Yang tak lain ...."Aaaaaarghhh!"Sontak Shasy terperanjat dengan pandangan mata yang nanar. Dia bergerak mundur beberapa langkah.  Sampai tubuhnya terdesak dinding.Sejenak dia tersadar kalau harus segera keluar dari tempat ini. Tanpa banyak berpikir lagi. Shasy berlari kencang keluar kamar mandi. Menabrak dan menerjang semua benda yang menghalangi."Aku harus keluar!" teriaknya terengah-engah.Kini dia sudah berdiri di depan pintu.  Tiba-tiba, saat dia hendak menarik handle pintu.Klek!Terdengar suara pintu kamar yang terkunci dari luar.Dug dug dug!"Hei, buka! Bukaaaaa ...!" teriak Shasy sekuat tenaga. "Siapa yang mengunci pintu kamar tadi?" Suara Shasy masih berte
Read more
BERTEMU DENGAN KAZUMI
Pyaaarrrr!Gelas yang dia pegang terhempas ke lantai tanpa sebab. Lazuarrdi merasa ada seseorang yang berteriak kencang di telinganya. Dia langsung menoleh ke arah belakang."Suara siapa tadi? Aku jelas-jelas mendengar suara berteriak."Lazuarrdi berjalan menyusuri setiap sudut rumahnya yang begitu luas.Byuuurrr!Dia mendengar kecipak suara air kolam renang. Seperti ada yang sedang mempermainkannya. Bergegas Lazuarrdi berjalan menuju arah belakang rumah.Klekl!Pintu kaca itu pun bergeser pelan. Lazuarrdi sudah berdiri di teras belakang. Tatap matanya tertuju pada taman belakang yang terang. Namun pandangannya mengarah pada sebuah ayunan yang bergerak. Seperti baru saja ditinggalkan seseorang yang sedang berayun."Hemmmm ... aneh."Kemudian, Lazuarrdi melangkah menuju kolam renang yang berada tak jauh. Kini dia berdiri tepat di ujung kolam renang. Memandang lurus dan menyisir setiap inchinya. Tak terlihat seorang pun. H
Read more
LAGU KIMIGAYO
"T-termasuk ... aku?" "Mungkin. Satu hal yang membuat aku marah padanya. Wanita tua sialan itu pernah mengikat pedang milikku itu. Sampai aku tak bisa bergerak." Lazuarrdi terus menggeleng. Dia tak memahami apa yang diucapkan oleh Kazumi. "Kau pasti tak memahaminya, anak muda. Untunglah kau berwajah mirip dengan seseorang. Hal itu yang menyelamatkan dirimu saat ini." "Aku tak memahami ucapan kamu. Tolong perjelas semuanya! Tentang apa kesalahan Eyang sampai siapa seseorang yang kau maksud itu?!" sentak Lazuarrdi. Terdengar lagi suara tawa yang terkikik kencang. "Kau takut bila aku melukainya? Sama seperti aku melukai kekasihmu itu?" "A-apa yang kamu maksud, Kazumi? Kekasih--" Lazuarrdi menghentikan kalimatnya. Dia baru teringat tentang Shasy. "K-kau, melukai Shasy? Jika terjadi sesuatu pada Shasy, aku akan membalas semuanya padamu, Kazumi!" Ketika Lazuarrdi bergerak cepat hendak menuju rumah. Pintu belak
Read more
KAZUMI SEORANG GEISHA (?)
Semakin dekat langkahnya menuju rumah eropa kuno itu. Suara wanita yang bernyanyi terdengar semakin kencang."Lagu ini lagi? Kimigayo ...?"Suara itu terdengar merdu dan lembut. Sepertinya dia sedang berlatih bernyanyi. "Apa ini lagu yang sama dengan yang aku dengar tadi? Tapi, sekarang aku ini di mana?"Seketika Lazuarrdi menghentikan langkahnya. Dia terdiam sejenak. Lalu kembali memperhatikan sekitarnya yang begitu sunyi. Tak terlihat ada seorang pun yang melintas atau terlihat olehnya."Tak ada jalan lain. Aku harus ke rumah itu!"Langkahnya pelan dan sangat berhati-hati. Hingga dia sampai di depan sebuah rumah yang sangat terlhat megah. Walaupun bangunan ini terlihat kuno. Namun bagi Lazuarrdi masih terlihat kokoh dan sangat terawat.Begitu juga taman dan beberapa pohon yang ada di halaman depan dan samping rumah."Sebaiknya aku masuk. Dan bisa bertanya pada penghuni rumah."Sekilas Lazuarrdi mencari bel rumah.
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status