Semua Bab Wanita Simpanan 2 CEO: Bab 41 - Bab 50
68 Bab
41.Penyesalan Terbesar
Kita tidak bisa memiliki segalanya yang kita inginkan. Termasuk orang yang kita cintai.   * * * * *   Flora mengusap air mata yang terjatuh dari sudut matanya. Saat ini wanita itu duduk di ruang tunggu tepat di depan ruang operasi. Beberapa jam yang lalu Arion mendapatkan telpon dari kepolisian yang mengatakan jika Xander mengalami kecelakaan karena mabuk saat mengemudi. Flora yakin benar keputusannya untuk jujur mengenai perasaannya kepada Xander pasti yang mendorong pria itu untuk minum hingga mabuk.   Flora bisa merasakan seseorang memegang tangannya dan menggenggamnya. Dia menoleh dan melihat Arion sudah duduk di sampingnya. “Jangan khawatir. Xander adalah orang yang kuat. Aku yakin dia akan baik-baik saja.”   “Aku berharap
Baca selengkapnya
42.Perpisahan
Even though we can’t be together until the very end, I am happy that we made lovely memories. I am also glad that you were once a part of my life.   * * * * *   Flora membuka kamar Xander. Kamar Xander tampak tidak banyak barang. Bahkan sama sekali tidak ada foto pria itu atau keluarga dan temannya. Flora menghampiri lemari Xander dan mengemasi beberapa pakaian untuk Xander. Namun kegiatannya terhenti saat dia melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Ada sebuah foto yang terselip di antar pakaian pria itu. Flora mengambilnya dan terkejut melihat foto dirinya. Wanita itu membalik foto itu dan melihat tulisan tangan Xander.   Wanita yang kucintai.   Seketika tubuh Flora kembali bergetar. Dia bisa merasakan cinta Xander yang tulu
Baca selengkapnya
43.Two Years Later
“Kita manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan, Flora. Asalkan kau mau mengakui kesalahan dan bisa mempertanggungjawabkan kesalahanmu, maka itu sudah lebih dari cukup.”   * * * * *   Dua tahun kemudian   Flora menyerahkan sebuah map kepada seorang pria paruh baya yang mengenakan setelan abu-abu. Pria itu mengambil map itu dan membukanya. Terlihat sebuah desain ruang kerja di dalamya. Ruang kerja itu tampak didesain khusus untuk seseorang dengan kebutuhan khusus. Anthony yang menjadi atasan Flora memintanya membuat ruang kerja dengan penataan barang yang mudah bagi seseorang yang duduk di kursi roda. Sehingga Flora memilih tidak menggunakan lemari yang tinggi.   “Aku selalu puas dengan hasil desainmu, Flora. Hanya saj
Baca selengkapnya
44.Apakah Kau Bahagia Tanpa dia?
“Aku bahkan sudah melupakan perasaanku, Flo. Aku sudah bangkit dari keterpurukanku. Tapi kau masih tidak mau melakukannya. Arion adalah sahabatku, Flo. Begitu juga denganmu. Dan aku ingin kedua sahabatku bisa bahagia bersama.” * * * * *   “Lama tidak bertemu, Flora.”   Flora bisa melihat Xander duduk di kursi roda dengan senyuman lebar di wajahnya. Pria itu masih sama tampannya seperti terakhir kali Flora melihatnya. Seketika tubuh Flora membeku di tempat saat menyadari jika Xander telah menemukan dirinya. Lalu dia teringat dengan desain ruang kerja yang dibuatnya. Tatapan Flora tertuju pada kursi roda yang diduduki oleh Xander. Kursi roda yang dimiliki Xander tampak lebih canggih dari kursi roda biasanya. Bahkan dilengkapi dengan gadget yang terhubung dengan kursi roda itu.
Baca selengkapnya
45.Pertemuan Yang Membahagiakan
I'm happy to see you happy. Even though it hurt me.   * * * * *   Arion memandang ponselnya di mana tampak pesan dari Xander yang memintanya untuk bertemu dengannya di sebuah kafe. Dia merasa aneh karena tiba-tiba saja Xander meminta bertemu di tempat lain. Biasanya Xander akan mengunjungi kantornya di London atau menunggunya di rumah untuk berbicara. Dia yakin ada hal penting yang ingin disampaikan oleh sahabatnya itu.   Arion meraih cangkir kopi hitam dan meminumnya. Setelah itu dia meletakkan kembali cangkir itu ke atas piring kecil. Tatapan pria itu melihat sekelilingnya. Kafe itu sedikit ramai orang-orang yang sedang menikmati istirahat siangnya. Lalu tatapan Arion tertumbuk pada seseorang yang baru saja masuk ke dalam kafe. Bahkan saking terkejutnya, pria itu sampai berdiri dari ku
Baca selengkapnya
46.Keira Cavill
Tanggung jawab bukan hanya di mulut saja tapi juga dilakukan secara nyata.   * * * * *   Xander memandang gadis muda yang berbaring tak sadarkan diri di atas ranjang rumah sakit. Terlihat darah yang sebelumnya membasahi kulit putih wanita itu sudah dibersihkan. Sebagai gantinya kepala gadis itu sudah diobati dan diperban. Beruntung sopir Xander belum melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi sehingga luka gadis itu tidak parah.   Xander tak mampu mengalihkan pandangannya dari gadis itu. Bahkan ketika sopirnya meletakkan gadis itu di belakang mobil dan membaringkan kepalanya di pangkuan Xander, pria itu tidak bisa berhenti memandang ke arah gadis itu. Xander memperkirakan usia gadis itu mendekati usia dua puluhan. Jauh sekali dengan umurnya yang saat ini mencapai usia tiga puluh dua tahu
Baca selengkapnya
47.Apa Yang Membuatmu Takut?
“Courage is resistance to fear, mastery of fear, not absence of fear.” — Mark Twain   * * * * *   “Jadi kau akan kembali ke Athena minggu depan?” tanya Arion setelah mendengar cerita Flora mengenai Mareva yang hendak menikah.   Flora menganggukkan kepalanya. “Benar. Mareva sahabatku. Dia selalu membantuku. Tentu saja aku harus datang ke pernikahannya. Apa kau bisa datang bersamaku?”   “Apakah aku akan mendapatkan hadiah jika aku menemanimu?” goda Arion.   Flora tertawa mendengar candaan Arion. Dia pun memutuskan ikut permainan pria itu. “Bagaimana jika aku membuatkanmu kue? Dulu kau menyukainya.”   “Hanya kue?
Baca selengkapnya
48.Maukah Kau Menolongnya?
Terkadang pertolongan tidak datang dengan mudah. Namun tetap ada jalan bagi seseorang yang ingin menolong orang lain.   * * * * *   Xander dan Arion yang menunggu di ruang tamu langsung mendongak saat mendengar suara langkah kaki. Kedua pria itu bisa melihat Flora berjalan menghampiri mereka. Pakaian Flora tampak sedikit basah. Tapi yang paling menarik perhatian kedua pria itu adalah ekspresi wajah Flora.   “Apakah Keira baik-baik saja?” tanya Xander saat melihat Flora duduk di samping Arion.   Flora menghela nafas berat. “Dia baik-baik saja sekarang. Keira kelelahan sehingga sekarang dia sudah terlelap.”   Xander tampak bisa berna
Baca selengkapnya
49.Apa Maksud Pertanyaanmu, Keira?
Sometimes the eyes can say more than the mouth. Sometimes eyes speaks louder than words. Because the eyes are the only part of your body which can never hide the emotions you hold.   * * * * *   “Wow!” Flora tak bisa mengagumi keindahan kota London ketika dirinya, Arion, Xander dan Keira naik kapal pesiar menyusuri sungai Thames.   “Sangat indah.” Arion memeluk sang kekasih dari belakang sembari menikmati pemandangan dari kapal pesiar itu.   Flora menganggukkan kepalanya. “Ya, kau benar, Arion. Tempat ini sangat indah. Tapi tetap saja aku merindukan Athena.”   “Kita akan segera pulang setelah menikmati
Baca selengkapnya
50.Asalkan Kau Percaya Padaku
Trust is like a paper. Once it’s crumpled it can’t be perfect again.   * * * * *   “Kami pergi dulu.” Ucap Arion melambaikan tangan ke arah Xander dan Keira.   “Xander, kau harus menjaga Keira baik-baik. Jika kau membuatnya menangis, aku pasti akan datang untuk mencekikmu.” Ancam Flora.   Xander menatap Flora tak percaya. “Kau pikir aku monster yang bisa membuatnya menangis, Flo?”   “Mungkin saja kau adalah manusia serigala yang muncul saat bulan purnama.” Flora terkekeh geli membuat Arion dan Keira tertawa.   Lalu Flora menghampiri Keira dan memeluknya. “Kau sudah memiliki nomorku. Jadi jika Xander menyakitimu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status