Brian pun berhasil mengembalikan mood Luna yang sedang berantakan menjadi seorang yang sangat manja kepada Brian.
Mereka belum mempunyai hubungan yang khusus tetapi mereka saling menyukai dan saling menyayangi Luna sama sekali tidak pernah mengetahui bahwa Brian telah mempunyai pacar dan mempunyai seseorang yang sudah menjalin hubungan dengannya bertahun-tahun.
Brian berusaha menutupi apa yang dia jalani dan lebih memilih membohongi Luna untuk mendekati Luna.
"Ya sudah ya maafin kalau aku bertingkah seperti ini," ujar Luna dengan tersenyum kepada Brian menandakan bahwa masalah Luna dan juga Brian telah usai.
"Nah gitu dong kalau ada apa-apa itu lebih baik diomongkan jangan sampai berdiam diri seperti itu tidak bagus lagi jika berdiam diri seperti itu," ujar Luna dengan sedikit meledek Luna yang baru saja berbaikan kepadanya.
Luna tersenyum malu-malu kepada Brian karena dirinya sangatlah bahagia ketika berpiknik bersama Brian dan juga teman-temanny
"Aku tidak bisa memaksamu untuk berbicara kepadaku Syam, tapi seharusnya kamu tahu sendiri bagaimana cara kamu bersikap danberbicara apa yang kamu inginkan kepadaku!" tegas Gadis kepada Syam yang sedang menatap dirinya."Maaf ya, mungkin aku terlalu berlebihan ingin dimengerti denganmu, tapi aku juga punya hati asal kamu tahu saja aku ingin dimengerti denganmu," ujar Syam kepada Gadis.Akan tetapi ketika Syam dan juga Gadis sedang berbicara berdua Brian pun memanggil mereka berdua untuk bergabung bersama mereka karena sangat terlihat Gadis dan juga Syam sedang ada masalah."Gadis! Syam! Coba deh kalian kesini enak banget eh lagunya masa iya kalian melewatkan malam piknik bersama kita," ujar Brian dengan lantang memanggil Gadis dan juga Syam.Gadis yang mendengarkan hal itu pun langsung saja bergegas untuk menghampiri teman-temannyaketika Gadis hendak beranjak untuk pergi menemui teman-temannya Syam pun berbicara kepada Gadis
Akhirnya Luna dan juga Gadis pun tidur dan beristirahat karena mereka sangat lelah dengan piknik yang sangat menyenangkan bagi mereka.Keesokan harinya Luna bangun lebih awal daripada teman-temannya."Aduh ya ampun rasanya lelah, tapi sangat bahagia deh kalau berpikir kebersamaan dengan teman-teman ku seperti ini," gumam Luna dengan sangat pelan karena dia tidak ingin suaranya didengar oleh Gadis yang sedang terlelap sangat terlihat dari wajah Gadis sangat lelah dan Luna tidak berani untuk membangunkannya.Akhirnya Luna pun bergegas untuk membasuh wajahnya di sungai kecil di dekat tempat dimana mereka berpiknik.Air yang sangat jernih dan juga ingin berada tidak jauh dari tempat berpiknik mereka Luna pun bergegas untuk mendekati sungai itu."Ya ampun sungai itu bagus banget dan jernih banget kayaknya aku mau membasuh wajahku di situ deh," ucap Luna dengan bergegas berjalan ke arah sungai tersebut.Sungai yang mempunyai air yang sangat jerni
Ketika Gadis sedang menuju ke arah Sungai Brian pun bertanya kepada Luna tentang Gadis dan juga Syam aku dengar-dengar Syam menyukai Gadis. Ya sebenarnya bagus sih kalau mereka sampai jadian tetapi itu semua tergantung mereka berdua," ucap Brian dengan nada yang sangat lirih kepada Luna yang sedang duduk di sampingnya."Waduh kalau soal itu aku tidak tahu sih aku juga tidak bisa mengerti dan menebak seseorang dari tingkah lakunya ataupun mimik wajahnya," ujar Luna dangan polos berbicara kepada Brian."Mereka saling menyukai tapi mereka sedikit ragu akan apa yang mereka rasakan, tapi sajalah mungkin mereka membutuhkan waktu untuk menyesuaikan satu sama lain," ujar Brian.Luna pun hanya tersenyum mendengarkan perkataan Brian dan dia tidak pernah mau menambah kata sedikitpun tentang apa yang dibicarakan oleh berikan kepadanya karena dirinya mengetahui bahwa Gadis masih bingung dengan apa yang dilakukan dan apa yang ada di dalam hati."Sudahlah kita tidak u
"Iya nak, lain kali kamu jangan seperti itu ya Ayah ini adalah Ayah kamu dan tidak mungkin Ayah tidak khawatir kepada kamu jika kamu kenapa-kenapa, ya sudah sekarang kamu bergegaslah ke kamar kamu untuk beristirahat," ujar Ayah Rian dengan nada yang sangat lembut berbicara kepada anak gadisnya yang sangat cantik itu.Akhirnya Luna pun tanpa basa-basi langsung saja bergegas untuk pergi ke kamarnya ketika sampai di kamarnya pun dirinya langsung saja menaruh tas yang dia bawa ketika piknik di lantai dan dia merebahkan tubuhnya ke ranjang di dalam kamarnya."Brug ...""Haduh rasanya capek banget, tapi sangat menyenangkan untung saja Ayah tidak marah kepadaku sampai Ayah marah kepadaku berarti Bunda tidak membela aku di depan Ayah dan tidak berbicara mengenai aku kepada Ayah," gumam Luna yang berada di dalam kamar merebahkan tubuhnya.Luna berdiam diri dan menghayalkan Brian yang selalu saja berkomentar cantik kepada dirinya.Luna selalu saja terhanyut
"Enak ya, kalau kayak begini soalnya Bunda merasa enak banget kalau punya anak perempuan apalagi rajin begini biasa juga kamu membantu Bunda memasak sekarang membantu Bunda untuk menyapu halaman, terimakasih ya nak sudah mengerti bagaimana perasaan Bunda menjadi seorang Ibu yang mengurus rumah tangga," ujar Bunda Merlin dengan tersenyum manis kepada Luna yang sering membantu Bundanya itu."Ya ampun sudah jangan berbicara seperti itu lah aku ini anak Bunda jadi sudah seharusnya aku membantu Bunda seperti ini," ujar Luna kepada Bunda Merlin."Oh iya nak ingin bertanya kepada kamu tapi tidak apa-apa kan kalau Bunda bertanya di sini," ujar Bunda Merlin kepada Luna."Ya tidak apa-apa lah Bunda memangnya Bunda mau bertanya apa sih tentang aku?" Tanya Luna dengan wajah yang sangat penasaran menatap wajah Bunda."Tenang ya Bunda tidak bertanya tentang aneh-aneh kok Bunda hanya bertanya tentang Brian dan kamu," ujar Bunda Merlin kepada Luna.Ketika mendenga
Akhirnya tanpa basa-basi pun anterin langsung saja ke kamar dan langsung saja merapikan baju Ayah Rian dan bersegera bergegas untuk pergi kerumah sakit.Tak lama kemudian Luna pun menyusul Bunda Merlin di dalam kamarnya dan menangis memeluk Bundanya."Bunda aku tidak percaya kalau Ayah kecelakaan dan lelaki tadi berbicara kepadaku bahwa Ayah sangat kritis dan terkapar Bunda, aku tidak sanggup kalau harus melihat Ayah terbaring sakit seperti itu," ujar Luna dengan napas yang tersengal-sengal."Kita tidak tahu kapan musibah itu akan datang menimpa kita tetapi kita harus siap bagaimanapun keadaannya," ujar Bunda Merlim menenangkan anak gadis pertamanya itu yang selalu saja menangis ketika memeluknya Bunda."Sungguh aku tidak tahu harus berbuat apa sekarang kalau aku tahu Ayah akan kecelakaan seperti ini aku tidak membiarkan Ayah untuk keluar rumah Bunda," ujar Luna kepada Bunda Merlin tidak bisa membendung air matanya terus saja mengalir dengan deras membasahi w
"Kalian boleh menangis akan tetapi kalian tidak boleh ribut ya karena Ayah lagi istirahat dan Ayah membutuhkan waktu yang banyak untuk beristirahat dan memulihkan tenaganya," ucap Bunda Merlin meminta perhatian dari kedua anak gadisnya itu.Luna selaku anak yang besar Anak pertama dari Ayah Rian dan juga Bunda Merlin pun sangat mengerti keadaan Ayahnya."Bunda aku tak kuasa saja melihat Ayah seperti ini, padahal Ayah adalah seorang yang sangat ceria dan tidak pernah Ayah terbaring sakit seperti ini dan sekarang aku harus melihat Ayah terbaring di rumah sakit seperti ini," ucap Luna dengan nafas yang sangat tidak teratur melihat kondisi Ayah Rian yang terbaring sakit tidak berdaya di rumah sakit.Kedua anaknya pun menangis dan tidak bisa membendung air mata mereka.Tak membutuhkan waktu lama Gadis pun mendatangi rumah sakit dimana Ayah dari sahabatnya itu dirawat.Gadis begitu panik karena dirinya juga sangat menyayangi keluarga dari Luna."Ya ampu
Brian merasakan ketakutan karena ketakutannya dia tidak berani untuk membicarakan secara jujur bahwa dirinyalah yang menabrak Ayah Luna hingga terkapar di jalanan dan dia lebih memilih pergi meninggalkannya daripada membawanya ke rumah sakit."Ya ampun sumpah aku tidak habis pikir kenapa ini terjadi kepada kita harusnya kamu tadi pelan-pelan kenapa sih kamu malah melajukan mobil kamu seperti itu! Sumpah aku tidak bisa membayangkan kalau Luna sampai tahu kelakuan kita," ujar Syam kepada Brian yang selalu saja mengelak dengan apa yang telah diperbuat nya."Ya sudahlah aku harus bagaimana lagi yang kita lakukan harus menyembunyikan semuanya dan tidak bisa diulang lagi kan," ucap Brian yang selalu saja mengelak dan tidak ingin berbicara jujur kepada keluarga Luna.Akan tetapi Syam selalu saja berusaha untuk membujuk Brian agar dia berbicara jujur karena dia tidak ingin menutupi banyak kesalahan yang dilakukan oleh Brian."Jadi sekarang aku harus menutupi ke