All Chapters of Belahan Jiwa: Chapter 11 - Chapter 20
71 Chapters
11). Hera Putus Asa
Hera terbaring di kamarnya dengan pikiran kosong.   Gadis itu hanya terus melamun meski Ana dan Marrine sudah membujuknya untuk makan malam.   Sejak siang hingga malam hari, Hera masih enggan menyentuh makanan yang disajikan oleh para pelayan istana.   Bahkan ketika mereka ingin mengobati luka memar yang masih terlihat membekas di leher Hera, gadis itu melarang dan malah terus menjauhkan diri.   Ana yang tidak pernah melihat Hera dalam keadaan seperti ini, merasa sangat cemas dan begitu khawatir.   Biasanya jika sedang merajuk atau marah, Alpha Elios yang akan datang dan menenangkan adiknya. Namun ditempat ini, tidak ada Alpha Elios yang bisa membujuk Hera seperti biasa.   "Ratu Hera, apakah anda tidak lapar? Kami sudah menyiapkan menu spesial .... "   "Bagaimana caranya aku bisa keluar dari tempat ini?"   Marrine ter
Read more
12). Mating
"Ratu Hera, apakah anda tidak ingin keluar untuk menghirup udara segar?"Diambang pintu masuk, Anastasya tampak berdiri disana dan mencoba mengajak Hera keluar karena gadis itu terlihat sangat tidak bersemangat, seperti seseorang yang tidak lagi memiliki gairah hidup.Anastasya sangat cemas dan begitu khawatir karena mendapati wajah lesu Hera dan mata bengkaknya pertanda sehabis menangis.
Read more
13). Mukjizat
Hera mengerjapkan kedua matanya, berusaha menyesuaikan cahaya dan mengambil posisi duduk diatas ranjang.Wanita itu tampak mengamati sekelilingnya, pada ruangan klasik super luas yang saat ini tengah Hera tempati. Hera bahkan merasakan tubuhnya juga terasa sangat ringan, seakan semua beban berat yang selama ini dipikulnya telah menghilang dari atas pundak."Apakah ini surga?" Hera bertanya-tanya dalam hati atau lebih tepatnya pada dirinya sendiri. Lalu menundukkan kepalanya, melihat kearah kedua tangan dan tubuhnya sendiri."Jadi, aku benar-benar sudah mati?"Cklek."Ratu Hera?"Hera terkesiap. Secara spontan, gadis itu langsung menoleh kearah asal suara lalu mengerjapkan kedua matanya bingung sekaligus bertanya-tanya, siapakah gerangan ketika dirinya melihat seorang perempuan dengan rambut panjang hitam yang tersampir di bahu sebelah kiri, yang tengah berdiri diambang pintu kamar H
Read more
14). Zeus vs Darius
Dengan tubuh bersimbah darah Zeus menatap bengis Darius.Wajah keduanya tak jauh berbeda, terdapat banyak luka menganga dan goresan penuh akan darah.   Kedua iris mata mereka sama-sama berwarna merah menyala. "Bagaimana kau bisa menemukanku, heh?"   Darius menyeringai sinis, menatap remeh Zeus yang tampak murka dengan urat-urat yang menonjol di lengan dan lehernya. "Apa sebenarnya maumu, keparat!" sentak Zeus marah.   Darius malah tertawa keras, suara tawanya bahkan bahkan mampu menggetarkan bumi.   Semua makhluk yang berdiri tak jauh dari mereka sampai bergidik ngeri karena mendengar suara Darius yang bergema di dalam hutan.   Zeus dan Darius sama-sama seorang iblis sejati.   Seorang penguasa kegelapan dengan tingkatan yang berbeda.   Jika Zeus merupakan seorang penguasa kegelapan di bagian daratan, maka Darius adalah sang penguas
Read more
15). Zeus Tidur Panjang
Gelap, dingin dan juga horor.  Itulah kesan pertama yang Hera rasakan saat kedua kakinya melangkah masuk kedalam ruangan itu.   Hera bahkan sampai merasakan bulu kuduknya berdiri ketika kedua kakinya melangkah semakin masuk, sampai pintu dibelakangnya tertutup dengan sendirinya hingga menimbulkan suara decitan pelan namun terdengar menakutkan.   Hera berjengkit sedikit sambil mengusap pelan dadanya. Lalu kembali menatap ke arah depan untuk mengamati seluruh ruangan yang gelap itu.   Ruang peristirahatan Zeus tersebut sangat luas, namun tidak ada apapun didalamnya kecuali sebuah ranjang putih bersih yang berada tepat di tengah-tengah ruangan.    Tubuh besar Zeus telah dibaringkan disana, dengan pencahayaan minim yang hanya berasal dari dua lilin di sisi kanan kiri yang terpasang tak jauh dari tiang ranjang.   Hera menahan napas ketika bisa melihat tubuh Zeus
Read more
16). Filosofi Teratai
Hera masih tertidur diatas tubuh Zeus yang masih berbaring di tempat yang sama bahkan dengan posisi yang tidak jauh berbeda.   Namun ada setitik keringat yang muncul di kening pria iblis itu membuat Hera yang baru saja membuka kedua matanya, buru-buru turun dari sana karena takut Zeus terbangun dan memergoki dirinya sewaktu-waktu.   Wanita itu, segera merapikan pakaiannya yang kusut lalu menatap kearah Zeus yang masih setia memejamkan mata.   "Yang Mulia, cepatlah sembuh."   Hera menyempatkan diri mengusap setitik keringat di kening Zeus lalu, segera berlalu pergi dari sana, melangkah keluar setelah mengganti lilin yang terbakar hampir habis.    Suara pintu yang terbuka lalu tertutup membuat Zeus secara perlahan mengulas senyum miring di bibir pria iblis itu.     ***   "Queen Hera, saya baru saja dari kamar Anda, tapi An
Read more
17). Kehamilan Anastasya
Hera membuka kedua matanya secara perlahan, hingga iris mata birunya bertemu dengan sepasang mata tajam milik Zeus.   Wanita itu memekik, bahkan membelalak ketika melihat iris merah di mata kanan Zeus lalu iris abu di sebelah kiri pria iblis itu.    Hera secara spontan mengangkat satu tangannya, menghapus kecanggungan yang sebelumnya terasa dengan menyentuh kelopak mata Zeus yang langsung terpejam.   Wanita itu menatapnya dengan mata biru berbinar, penuh kekaguman. "Bagaimana bisa warna kedua matamu, berbeda?"   Zeus hanya bergumam pelan, menahan sebelah tangan Hera lalu membawanya ke bibir, mengecup punggung tangan itu dengan lembut.   Darah Hera berdesir seperti tersengat aliran listrik.    "Kau takut?"   Hera menggeleng gugup sambil menggigit pelan bibir bawahnya.   "Apakah aku juga bisa memiliki
Read more
18). Goldenmoon Pack
Alexa terdiam, mematung.   Wanita itu secara reflek menyentuh perutnya sendiri, dengan kedua mata yang terbelalak ketika melihat sosok tinggi besar dihadapannya itu.    Namun yang membuat Alexa semakin takut adalah tubuh Hera yang berada dalam gendongan Zeus.   "Yang Mulia."   Alpha Elios yang mendengar kabar dari salah satu warriornya bahwa Zeus muncul secara tiba-tiba di halaman packhouse istana, bergegas menemuinya dan berdiri tepat di depan tubuh Alexa, berusaha melindungi pasangannya yang tengah hamil besar dengan posesif.   Ekspresi raut wajah khawatir muncul di raut wajah tegang manusia serigala itu ketika melihat Hera yang terpejam dalam gendongan King Demon Zeus.   "Yang Mulia, sebenarnya apa yang terjadi dengan adik saya?"   "Dia hanya tidur."  Zeus berkata dingin.  Alpha Elios mengangguk lalu segera m
Read more
19). Alpha Eros & Luna Quin
Hera melihat refleksi dirinya sendiri disebuah lukisan besar yang terpajang di dinding sebuah ruangan.    Lukisan wajah seorang perempuan dengan rambut panjang berwarna hitam legam, yang merupakan sosok dari Luna Quin, yaitu ibunda Hera yang telah lama meninggal belasan ribu tahun yang lalu.   Di dalam ruangan yang besar itu, terdapat berbagai macam lukisan buatan mendiang ayahnya. Namun memang yang paling mencolok hanya lukisan di hadapan Hera, karena terpajang tepat menghadap kearah pintu.   Hera mengulurkan satu tangannya, menyentuh lukisan tersebut dengan ujung jemari tangan lentiknya hati-hati.    Sosok dalam lukisan itu benar-benar menyerupai Hera, wajah keduanya bagai pinang dibelah dua. Dan hanya pada warna kedua bola mata dan rambut saja yang menjadi pembeda diantara keduanya.   Hera tersenyum haru, tampak begitu sangat merindukan sosok ibu kandungnya itu.
Read more
20). Apa Itu Cinta?
"Hera."   Cup.   Alpha Elios terkejut ketika Hera tiba-tiba saja mengecup singkat bibirnya, lalu segera bergegas turun dari atas pangkuan Alpha Elios dan berlari keluar meninggalkan ruang kerja kakaknya itu begitu saja.    Alpha Elios mendesah kesal melihat kepergian Hera, yang bahkan belum menjawab pertanyaannya dengan benar.   Dengan satu tangannya, Alpha Elios  memijit pelan kepalanya yang berdenyut pusing, bertopang kepala menggunakan satu tangan dan menghela napas cukup berat.    Entah mengapa, rasanya sangat berat merelakan adik kecilnya itu untuk King Demon Zeus.   Elios tidak suka Hera bergantung selain dengan dirinya. Elios tidak senang ketika Hera membagi cintanya untuk pria lain selain dirinya.   Menarik napas panjang dan mencoba berpikir tenang, Elios segera melepas lensa kedua matanya, yang menampilkan netra wa
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status