All Chapters of Belahan Jiwa: Chapter 41 - Chapter 50
71 Chapters
41). Penjahat Yang Sesungguhnya
Alexa berdiri termenung, membuka jendela kamarnya sambil menatap kearah bulan diatas langit. Tidak bisa dipungkiri bahwa Alexa kini merasa teramat sangat menyesal. Manusia itu menyesal atas sikap kasarnya pada Hera beberapa hari yang lalu.Setelah Alpha Elios menjelaskan semuanya mengenai silsilah iblis, dan mengatakan bahwa Hera kala itu dalam pengaruh iblis yang mulai mendominasi dirinya membuat Alexa semakin murung. Ingin rasanya dia bertemu Hera kembali, dan memeluk tubuh adik iparnya itu untuk meminta maaf. Namun, Hera sepertinya tidak akan pernah mau kembali lagi ke Goldenmoon pack.Perkataannya waktu itu, pasti sudah membuat adik iparnya itu sakit hati. Alexa memang pantas untu Hera benci."Kau sedang apa?"Alpha Elios tiba-tiba sudah berdiri dibelakangnya entah sejak kapan, manusia setengah serigala itu segera melingkarkan kedua lengannya diperut Alexa dari arah belakang dan memberikan
Read more
42). Hanna
Enrico tengah berbaring diatas pohon besar yang lumayan tinggi, dengan kedua tangan yang digunakan sebagai bantalan. Kedua kakinya saling bertopang. Pria itu terus mengawasi gerak-gerik Jesselyn yang sedang berbincang bersama dengan Hera dan Anastasya. Ketiganya tampak tertawa bahagia, bermain tanah liat seperti bocah di tanah dibelakang kebun Istana yang luas.Enrico berdecak ketika melihat Anastasya yang masih saja tetap cantik meski wajahnya sudah kotor."Sejauh ini, tidak ada yang mencurigakan dari wanita itu." Gumam Enrico, pada dirinya sendiri. Entah apa yang sebenarnya ingin pria itu pastikan, Enrico sendiri bahkan tidak tahu kenapa dia harus repot-repot mengawasi ketiga wanita itu seperti ini.Zeus bahkan tidak pernah memberikannya perintah untuk mengawasi Jesselyn.Enrico melakukannya karena inisiatif dirinya sendiri.
Read more
43). Musuh Dalam Selimut
Makan malam kali ini terasa sangat dingin. Semua penghuni Istana Darken sudah kembali kedalam kamarnya masing-masing, meninggalkan Hera dan King Demon Zeus hanya berdua saja di meja makan itu. Hera masih diam disepanjang makan malam. Tampak menikmati makanan yang tersaji dihadapannya dan mengabaikan King Demon Zeus yang tengah duduk tepat diseberangnya.Tidak ada suara dan sangat hening. Hera masih kesal pada Zeus karena pria iblis itu menakuti Jesselyn. Bagaimanapun juga, Jessy adalah sahabat sekaligus pelayan setia yang sangat Hera percaya. Hera tidak senang karena Zeus selalu melihat Jessy seakan-akan wanita itu adalah musuh dalam selimut.Namun Hera sendiri tidak berani menegur iblis kejam itu. Hera masih ingat posisi dan sadar siapa dirinya kini, Hera tidak bisa bersikap seenaknya hingga memancing iblis itu murka.Zeus sela
Read more
44). Pengkhianat
Enrico segera mengumpulkan semua penghuni Istana Darken setelah meminta ijin dari King Demon Zeus. Pria iblis itu sendiri juga sudah duduk diatas singgasana kebesarannya, membiarkan Enrico bertindak namun masih berada dibawah pengawasannya."Yang Mulia. Sebelumnya hamba memohon tolong ijinkan saya untuk berbicara lebih banyak kali ini. Saya juga ingin agar semua makhluk yang merupakan penyihir wanita di dalam Istana Darken diikut sertakan kedalam rapat kali ini."Zeus menganggukan kepala, mengijinkan Enrico sepenuhnya. Enrico lalu segera memberi perintah pada seorang pengawal untuk memanggil seluruh penyihir wanita yang menghuni Istana Darken untuk datang. Enrico harus mengungkap siapa pengkhianat di dalam Istana ini."Sebenarnya, ada apa ini Tuan Enrico. Mohon maaf sebelumnya karena saya lancang bertanya. Karena diantara semua penyihir wanita yang tinggal di dalam istana ini, ada pasangan saya Yasmin yang akan ikut serta dalam rapa
Read more
45). Reinkarnasi Hanna
Enrico meringis, menahan rasa nyeri terutama dibagian kepalanya yang sudah di bebat kain putih yang melingkar setelah Ester membersihkan darahnya dan meneteskan ramuan obat disana.Kini wanita penyihir itu tengah duduk dibelakang tubuh Enrico, menggunakan kedua tangannya untuk menyalurkan energinya melalui punggung pria itu."Saya tidak berharap tuan akan meminta maaf kepada saya.""Memangnya siapa juga yang mau meminta maaf kepadamu," sentak Enrico kesal, lalu meringis lagi karena sakit. Ester yang baru saja usai menyalurkan kekuatan energinya langsung mengatupkan bibirnya menjadi satu garis lurus, menahan diri untuk tidak mengumpat, menyumpah serapahi pria sialan yang kini bahkan bergantung antara sembuh dan tidak pada dirinya. Andai saja Enrico bukan tangan kanan King Demon Zeus, Ester tentu tidak akan mau menolong pria bodoh yang sudah menuduhnya sebagai pengkhianat itu.
Read more
46). Fakta Yang Sesungguhnya
Flashback On.Hanna bergelayut manja pada tubuh king Darius, berulangkali mengecup bibir pria iblis itu ketika Darius melangkah keluar sembari menggendong tubuhnya dari arah depan."Hanna, berhentilah menggodaku atau aku tidak akan pergi dan lebih memilih untuk mengurungmu didalam kamar ini."Hanna tersenyum sembari menggigit bibir bawahnya sendiri, lalu segera turun dari gendongan King Darius. Hanna dengan sengaja mengusap perutnya yang membuncit, wanita itu lalu merajuk dengan bibir yang mengerucut."Tidak Daddy, Aku ingin buah perssik."King Darius berdehem, menahan kedutan samar di bibirnya, "Apa kau benar-benar mengidam? Kenapa harus buah perssik yang letaknya cukup jauh di atas bukit.""Daddy tidak mau. Yasudah kalau begitu. Aku akan memintanya pada king Demon Zeus.""Mana
Read more
47). Ilusi
"Hahahaha!"Suara tawa King Demon Zeus terdengar menggema didalam ruang kerja setelah kepergian Hera. Tubuh Jesselyn jatuh terjerembab ke atas lantai, dengan kedua tangan yang terikat rantai. Wanita itu tampak begitu kacau, dengan pakaian compang-camping dan wajah merah padam karena menahan amarah yang menggelegak di dalam dadanya.Zeus lalu muncul dari balik tembok,  melipat kedua tangan di depan dada seraya melangkah perlahan kearah Jesselyn. Suara langkah kakinya terdengar menghentak diatas lantai yang dingin, berdiri tepat di depan Jessy yang masih tertunduk menatap lantai.Zeus segera mengambil posisi jongkok, menggunakan satu kaki untuk menopang tubuh, dan tangan kanan mengangkat dagu wanita itu."Kau lihat itu tadi. Ilusi," Zeus tersenyum miring, menatap hidung dan mulut Jesselyn yang telah mengeluarkan darah segar, "Kau dan Darius membuat ilusi untuk membodohi Enrico. L
Read more
48). Is Dead
Jesselyn berjalan dengan tubuh sempoyongan, berpegangangan pada pohon-pohon di dalam hutan karena tubuhnya terasa lemah tak bertenaga.Wanita itu terus memanggil nama King Darius, berharap pria iblis itu mendengar dan tahu apa yang tengah terjadi padanya. Jesselyn benar-benar terlihat sangat putus asa.Selain karena tubuhnya yang remuk redam akibat siksaan Zeus, semua rencana yang telah dia susun harus hancur begitu saja karena kecerobohannya sendiri.Dan semua itu lagi-lagi terjadi karena Zeus.Andai saja Jesselyn bisa memutar waktu, mungkin dikehidupan sebelumnya ketika ia masih menjadi Hanna, wanita itu lebih memilih untuk tidak mengenal King Demon Zeus sejak awal."Aku tidak bisa mati begitu saja. Aku harus membalaskan dendam lamaku."Jesselyn bahkan tidak sanggup untuk melangkah lebih jauh lagi. Tapi kekeraskepalaan dan tekadnya benar-benar membuat wanita
Read more
49). Kertas, Batu, Gunting
"Argh! Aku benci kalah!"King Darius tertawa keras, melihat Hera yang kembali berteriak lantang karena kekalahannya. Sesuai kesepakatan mereka, siapapun yang kalah harus melumuri wajah sendiri dengan lumpur becek."King Darius, bisakah kau mengalah padaku! Sekali saja, ya.ya.ya." Hera menyatukan kedua tangannya didepan dada, mengedipkan kedua matanya berkali-kali dengan bibir mencebik lucu. Tampaknya jurus itu kini sudah menjadi jurus andalan Hera untuk meluluhkan siapapun yang menjadi lawannya, tanpa terkecuali King Darius sekalipun.Dan dengan wajah penuh lumpurnya, bukannya terlihat lucu, King Darius malah tertawa semakin lantang sampai perutnya terasa keram karena wajah Hera yang justru terlihat aneh. Deretan giginya tampak putih bersih, namun wajah cantiknya lenyap karena telah tertutup lumpur. Hera langsung mendelik jengkel hingga Darius terpaksa menghentikan suara tawa menggelegar
Read more
50). Rencana Baru
"Yang Mulia Raja, tolong saya!"Erik memejamkan kedua matanya dengan tubuh menegang kaku.King Demon Zeus sudah tidak tahan lagi. Dengan amarah yang sudah mencapai ubun-ubun, pria iblis itu segera menyeret Hera hingga membuat Erik mengeluh lega setelah terlepas dari godaan wanita iblis itu. Pakaiannya yang robek dimana-mana membuat Yasmin segera beringsut mendekati pasangannya itu.Enrico dan beberapa pria disana juga turut mengalami hal yang sama, bukan karena Zeus yang mengamuk, melainkan Hera yang tiba-tiba bertingkah semakin menyebalkan hanya untuk memancing amarah Zeus.Hera mendekati semua makhluk berjenis kelamin pria, merobek pakaian mereka dan terus menggodanya dengan belaian jemari tangannya.Sementara king Demon Zeus, yang hendak menarik Hera selalu mendapatkan delikan sinis. Hera berteriak lantang kearah Zeus untuk tidak mengganggunya yang katanya sedang bermain.
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status