All Chapters of My Possessive Bad Guy: Chapter 11 - Chapter 20
109 Chapters
Club
Happy Reading.****Darla semakin menempelkan dirinya pada Falix saat memasuki tempat dengan suara musik yang begitu memekakkan telinga dan bau asap rokok serta bau alkohol yang begitu menyengat. Falix yang juga tidak suka jika gadis nya itu harus bersentuhan dengan laki-laki lain langsung melepaskan rangkulan Darla lalu ia mulai memeluk Darla daro belakang untuk melindungi gadis nya itu, tak jarang Falix harus menepis dan mendorong orang yang menghalangi jalan mereka. Falix terus berdecih dengan kesal melihat semua itu.Falix segera mengajak Darla menuju lantai tiga di mana sahabatnya itu berada, dan saat mereka sampai di sana ternyata sudah ada sahabat Falix juga Kyla cs, mereka tengah bercanda entah apa yang sedang mereka tertawakan.“Nah itu si Falix udah datang,” ucap Aezar membuat yang lainnya ikut menoleh.Kyle yang Darla juga ikut memutar matanya kesal melihat keberadaan gadis
Read more
Perbincangan
Happy Reading. *** Darla baru saja selesai dengan acara bersiapnya dengan bantuan maid yang sudah di perintahkan untuk mengurus dan membantu keperluan Darla. Kini gadis itu sudah cantik dengan rambutnya yang di gerai menjuntai indah di tambah jepit kupu-kupu yang menghiasi di sisikanan. “Hey apa tuan putri sudah selesai bersiap?” suara seorang wanita yang begitu lembut membuat Darla dengan segera menoleh kebelakang hingga mendapati ibu Falix yang tengah tersenyum ke padanya. Wanita cantik yang berumur tiga puluh sembilan itu masih terlihat begitu muda dan cantik. “Mommy,” ucap  Darla dengan semangat dan langsung memeluk wanita cantik itu. “Aku begitu merindukanmu Mom,” ucap Darla mengeratkan pelukannya. “Mom juga sangat merindukan mu,” ucap Linda dengan senyumannya sambil melepaskan pelukannya dari Darla. “Kau semakin cantik sayang,” ucap Linda membuat Darla tersenyum mal
Read more
Insiden
“Siapa yang berani ngelempar nih bola,” tanya Falix dengan tatapan tajamnya pada sekumpulan laki-laki yang tengah bermain voly. Tak ada yang berani menjawab pertanyaan Falix kini mereka hanya terdiam sambil menunduk. “Budek lo pada ya?” bentak Falix. Kini mereka telah menjadi pusat perhatian, karena yang berolahraga hari ini bukan saja kelas Darla tapi juga ada kelas lain. “Sudah lah sayang aku tak apa,” ucap Darla sambil mengelus lengan Falix menenangkan laki-laki itu. “Ada apa ini?” tanya Pak Rio yang baru saja datang dan sudah melihat ketegangan di lapangan. “Tanya tuh sama mereka, main kalo gak bisa mending duduk manis aja di pinggir lapangan,” sarkas Falix dan langsung membawa Darla pergi dara sana menghiraukan keadaan di lapangan yang masih terlihat tegang. Pak Rio hanya memperhatikan punggung falix yang menjauh membawa satu muridnya itu. Tak ada yang dapat ia lakukan mengingat siapa Falix dan bagaimana sikap laki-laki itu. Falix
Read more
Pengganggu
“Sayang cepat bersihkan tubuhmu jangan lupa untuk mengantarku belanja hari ini,” ucap Darla pada Falix yang tengah berada di kasur king size nya kini laki-laki itu tengah berebahkan tubuhnya sambil bermain game di hp nya. “Sebentar lagi sayang,” ucap Falix yang masih fokus dengan ponselnya. “Saat ini,” ucap Darla dengan bahasa indonesianya yang membuat Falix terkekeh pasalnya yang sebenarnya ingin Darla ucapkan adalah kata “ Sekarang” “Ok saat ini,” ucap Falix masih dengan tawanya membuat Darla kesal dengan hal itu. Falix segera bangun lalau mengecup bibir Darla singkat. Kini gadis itu sedang duduk di samping Falix, setelah mencium bibir gadisnya itu singkat Falix segera berjalan ke arah kamar mandi untuk memebersihkan tubuhnya. Setelah Falix masuk ke kamar mandi Darla sibuk memainkan ponselnya Falix di kasur king size nya untuk melihat-lihat akun sosmed laki-laki itu yang ternyata di penuhi dengan DM dari pada gadis namun tak ada satupun yang
Read more
Pembalasan
Happy Reading. *** “Lo,” gertak gadis yang kini berdiri di depan Darla dengan marah. Ucapan Darla merupakan pukulan telak untuknya. “Mengapa? Kau pikir aku akan takut dengan mu? Tidak, lagi pula untuk apa takut dengan mu? Kau bukan tuhan. Ah aku lupa kau adalah hantu jadi tentu kau menakutkan,” ucap Darla dengan senyuman mengejeknya membuat gadis di depannya semakin geram dengan Darla. “Berani banget lo sama gue,” geram gadis itu sambil menarik rambut Darla dengan keras membuat Darla meringis. “Kyla lo,” ucap gadis lainnya pada Kyla, gadis yang menarik rambut Darla itu adalah Kyla. “Diem lo, mending kalian pegangin tangan tuh anak gue mau ajarin dia buat tau cara beratitud yang baik,” ucap Kyla marah membuat kedua sahabat atau lebih pantas di sebut sebagai kacungnya itu hanya menurut dan memegang tangan Darla. “Lo jangan macem-macem sama gue, lo itu Cuma murid baru,” ucap Kyla
Read more
Pulang
Happy Reading. *** Setelah berada di rumah sakit selama tiga hari akhirnya setelah memaksa Falix untuk mengizinkannya pulang, Darla di bolehkan pulang hari ini dengan catatan gadis itu harus banyak beristirahat saat di rumah. Kondisi Darla sebenarnya sudah membaik hanya saja Falix yang begitu posesif melarangnya untuk pulang sebelum kondisinya benar-benar puluh, namun kali ini Darla berhasil meranyunya dan mengizinkan Darla untuk pulang. Darla begitu bosan berada di rumah sakit hanya terbaring di brankarnya tanpa melakukan apapun, apa lagi saat Falix tak dapat menemaninya Darla hanya sendirian di rumah sakit mengingat kedua orang tuanya sudah kembali ke New York dan orang tua Falix sedang berada di Belanda. Falix memang sering tidak sekolah atau ia hanya datang ke sekolah untuk latihan dan setelah itu ia akan ke rumah sakit untuk menemani Darla, tentu saja tak ada yang dapat melarangnya melakukan itu karena
Read more
Eksekusi
Happy Reading. *** Rumah besar dengan penghuni yang selalu terlihat harmonis itu kini berubah tegang hanya dalam waktu kurang dari satu hari. Suara tangis, jeritan, serta barang yang di lempar dengan suara pecahan barang yang menemani membuat gadis yang sedari tadi berada di kamarnya memutuskan untuk keluar. "Ini semua salah kamu mas, memperkerjakan orang-orang karup yang membuat kita sekarang sengsara," ucap wanita yang sudah menangis sambil berteriak pada suaminya itu. "Aku gak tau kalau mereka mengambil uang pajak untuk kepentingan individu," ucap laki-laki yang merupakan suami dari wanita yang berteriak tadi. "Jelas kamu tidak tahu karena kamu terlalu sibuk dengan simpanan kamu," cap wanita tadi dengan sinisnya membuat sang suami memelototkan matanya tajam saat mendengar itu. "Jaga ucapan kamu, aku kerja banting tulang demi kamu dan Kyla," ucap laki-laki itu lagi yang merupakan ay
Read more
Pelajaran Berharga
Seorang gadis yang kini tengah terikat di kursi membuka matanya perlahan dan hal pertama yang di lihatnya adalah sebuah pilar-pilar besar yang berada di sana dengan penerangan yang begitu minim dari satu lampu kecil yang berada di sana. Setelah di bius dengan dosis yang cukup tinggi gadis itu baru sadarkan dirinya saat hari sudah mulai kembali. "Sudah bangun bitch?" tanya suara familiar yang begitu gadis itu kenali. Gadis itu mencari sumber suara hingga tatapannya tertuju pada laki-laki yang duduk tak jauh darinya dengan kaki yang menyilang dan pistol di tangannya yang membuat gadis itu menjadi keringat dingin melihatnya. "Falix lo," ucapan gadis itu terpotong saat seringai Falix muncul membuatnya tak tahu harus menatakan apa lagi. "Kenapa? takut?" ucap Falix dengan sinisnya sambil mendekati gadis itu yang sudah mulai ketakuta. Memang sangat bodoh laki-laki itu menanyakan hal yang sudah jelas terlihat. "Lo mau apa Falix?" tanya gadis itu denga
Read more
Back to school
Happy Reading. *** Hari ini Darla sudah di perbolehkan untuk kembali bersekolah setelah tiga hari Falix melarangnya untuk kembali sekolah kini gadis itu kembali bisa belajar dengan baik. Kini Falix dan Darla tengah berjalan bersama di koridor, banyak yang menatap mereka penuh kagum tapi tak jarang juga yang hanya bisa menunduk saat berhadapan dengan kedua petinggi itu. Falix merangkul pinggang Darla posesif menuju kelas gadis itu, senyuman gadis itu tak pernah luntur dari wajah cantiknya ia begitu senang karena bisa sekolah kembali namun tanpa gadis itu sadari Falix begitu kesal dengan senyuman yang terus gadis itu tebarkan, pasalnya senyuman itu hanya miliknya. “Tidak perlu terus tersenyum atau gigimu akan kering nanti,” ucap Falix dengan sinis membuat senyuman gadis itu pudar dan di ganti dengan bibir mengerucut yang terlihat begitu menggemaskan membuat Falix menggeram melihatnya. Falix men
Read more
Gudang
Happy Reading. *** Falix membuka matanya perlahan saat merasakan sapuan di wajahnya. Saat melihat siapa yang mengusap wajahnya Falix kembali memejamkan matanya karena yang melakukannya adalah tunangannya, tapi tunggu tunangannya? mengingat hal itu Falix langsung menegakkan tubuhnya dan kini mereka saling berhadapan. “Bagaimana bisa kau berada di sini?” tanya Falix dengan tatapan tajamnya pada gadis yang kini tengah berada di haannya itu. “Aneska yang menjemputku,” ucap Darla sambil melihat ke arah Aneska yang langsung membuat Falix menatap tajam ke arah Aneska dan sahabatnya itu. “Gue nyuruh kalian buat bangunin gue bukan jemput cewek gue,” ucap Falix dengan tatapan tajamnya pada sahabatnya itu. “Ya kan kita baik, gue kasian liat lo masih pules gitu tidurnya jadi gue sekalian aja nyuruh Barra buat minta Aneska buat jemput Darla, karena Aneska mau ke sini,” ucap Cakra menjelaskan yang
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status