All Chapters of My Possessive Bad Guy: Chapter 21 - Chapter 30
109 Chapters
Bosan
Happy Reading. *** Suara tawa Darla menggema tak ada hentinya di kamar Falix. Gadis itu kini tengan menonton acara variety show idol kesukaannya. Falix yang tengah belajar di meja belajarnya yang berada di kamarnya hanya bisa menggeleng melihat tingkah kekasihnya itu. “Oh look at them why are they so adorable (Oh coba lihat itu mengapa mereka sangat lucu),” ucap Darla dengan tawanya melihat tingkah lucu yang di tampilkan idolanya. Falix masih fokus mengerjakan tugasnya karena bukan hanya untuk tugas sekolah tapi juga tugas kantornya yang juga menumpuk, mengingat ia juga membantu pekerjaan kantor di kantor kakeknya. Setelah selesai dengan tontonannya dan merasa lelah menonton akhirnya Darla memutuskan untuk menuju Falix yang masih saja fokus dengan pekerjaannya. Darla yang mulai bosan akhirnya menuju Falix dan duduk di pangkuan laki-laki itu tapi tetap tak membuat Falix terganggu dan tetap fok
Read more
Latihan
Happy Reading. *** Hari ini adalah acara pelatihan bersama untuk tim basket jadilah hari ini tidak ada pelajaran juga acara pelatihan bersama berada di SMA Bakti Mulya tak semua murid FHS yang bisa ikut karena hanya kelas terpilih saja yang  bisa ikut menyemangati tim basket agar kelas yang lainnya masih bisa belajar dengan efektif. Lagi pula tak mungkin murid FHS yang banyak itu ikut semua ke SMA BM bisa penuh sekolah itu. Hanya lima kelas yang  ikut mendukung sekolah mereka. Kini Darla sudah berada di parkiran bersama Falix serta anggota lainnya yang akan ikut bertanding, dan juga murid yang di ijinkan untuk ikut kini mereka semua sudah berada di parkiran untuk bersama-sama menuju SMA BM. Kelas darla sebenarnya tidak ada dalam bagian untuk ikut menonton tapi yang namanya Falix mau bisa ia tak membopong tunangannya itu. “Udah semua kan ini?” tanya Barra pada semua murid yang berada di sana
Read more
Nyamuk kecil
Happy Reading. *** "Lo gak denger gue ngomong apa? Lepasin tangan lo dari tangan dia anjing," marah laki-laki yang kini terlihat mengepalkan tangannya siap memberikan Bogeman mentah untuk laki-laki yang kini memegang tangan Darla. "Falix," gumam Darla saat melihat laki-laki itu. Laki-laki yang memegang tangan Darla dengan segera melepaskan nya. Ia cukup tahu siapa laki-laki yang kini tengah berjalan ke arahnya itu. Falix begitu terkenal di usianya yang masih muda, bukan hanya terkenal di dunia malam sebagai laki-laki dengan ilmu bela diri yang memumpuni tapi juga karena ia pewaris dari keluarga Hector. Keluarga yang di pandang begitu berwibawa dengan perangai kejam menyangkut siapapun yang mengganggu ketenangan mereka. Satu Bogeman mentah berhasil mengenai wajah laki-laki yang dengan berani menyentuh gadisnya itu, pukulan yang sangat keras karena laki-laki itu sampai terjatuh karena pukulan y
Read more
Hukuman
Happy Reading. *** Falix kembali dari gedung belakang kini laki-laki itu berjalan dengan senyuman liciknya menuju mansion besarnya. Saat sampai di mansion besarnya itu Falix mengerutkan keningnya saat tak melihat Darla yang berkeliaran, biasanya gadis itu jika sendirian di Mansion tanpa dirinya ia akan berada di ruang keluarga tapi kini ia tak menemukan gadisnya itu di sana. Lalu dengan segera Falix berjalan menuju kamarnya untuk mengganti seragamnya. "Elsa di mana Darla?" Tanya Falix saat tak sengaja berpapasan dengan Elsa di lorong menuju lift. "Nona sedang Istora tuan muda," ucap Elsa yang membuat Falix mengangguk setelahnya ia dengan segera menuju kamarnya untuk melakukan niat awalnya. Falix membersihkan tubuhnya dengan cepat karena ia harus segera menemui seseorang setelah ini. Setelah membersihkan tubuhnya dengan segera Falix menuju walk in closed untuk memilih pakaian yang tida
Read more
Darla Ngambek
Falix kembali ke mansionnya dengan tubuh yang begitu lelah, tadi setelah datang dari sekolah setelah latihan gabungan itu ia langsung mengurusi atau lebih tepatnya menghakimi laki-laki yang berani menyentuh miliknya.  "Di mana Darla?" tanya Falix pada salah satu pelayan yang melewatinya, Darla yang biasanya jam segini berada di ruang tv kini ruangan itu tampak kosong tak ada gadisnya yang biasanya berada di sana sambil menonton kartun yang akhir-akhir ini di sukainya saat berada di indonesia. "Nona tidak keluar dari kamarnya sedari datang dari sekolah tuan muda," ucap sang pelayan yang membuat Falix mengerutkan keningnya tidak biasanya gadis itu seperti itu, Darla adalah orang yang cepat bosan tapi lihat kali ini gadis itu tak keluar dari kamarnya? "Apa dia sudah makan?" tany Falix yang kembali bertanya.  "Sudah tuan," ucap pelayan itu yang kali ini Falix balas dengan anggukan lalu setelahnya ia langsung berjalan menuju kamar gadisnya itu un
Read more
Menantu
Falix berjalan beriringan dengan Darla di sampingnya yang ia rangkul begitu posesif melewati koridor sekolah yang sudah ramai dengan para murid yang sudah datang, Koridor sudah begitu ramai mengingat jam masuk sekolah hanya tinggal sepuluh menit lagi.   Saat melewati koridor seperti biasa mereka selalu menjadi perbincangan dan kini Darla mulai terbiasa dengan semua itu. Baginya kini cacian itu adalah sebuah motivasi jadi tak perlu memusingkannya lagi dan memasukkannya ke hati dan membuat sakit hati jadi lebih baik ia menjadikan itu sebagai motivasi.   Falix berjalan dengan gagah dengan tatapannya yang begitu tajam dan wajahnya yang begitu datar, bahkan tak jarang Falix menatap tajam para laki-laki yang dengan terang-terangan menatap gadisnya atau para kaum hawa yang membicarakan tentang gadisnya dalam hal yang jelak dan semua itu tidak lah benar.   "Tunggu aku menjemputmu saat ingin ke kantin nanti," perintah Falix pada
Read more
Shopping
Happy Reading *** "Liam," suara yang baru saja memasuki ruangan laki-laki yang kini tengah fokus menatap laptop di depannya kini laki-laki itu mengalihkan tatapannya pada wanita yang baru saja masuk dengan raut wajahnya yang marah. Di belakang wanita itu ada dua remaja yang mengikuti mereka di belakangnya membuat laki-laki yang bernama Liam itu menghembuskan napasnya lalu membuka kacamata yang di gunakannya. "Ada apa Kak?" tanya Liam pada wanita yang memasuki ruangannya itu yang tak lain adalah kakak iparnya yang memang super cerewet. "Bagaimana caramu menjaga menantuku? kau tahu ada siswi di kelasnya yang hampir mencelakainya," ucap wanita itu dengan emosi membuat Liam juga ikut terkejut sekaligus kesal mendengarnya karena bagaimanapun gadis yang kini berada bersama mereka itu adalah kesayangan keluarga mereka. Liam segera menghempiri gadis itu lalu memutarnya memeriksa jika gadis itu baik-b
Read more
Falix Marah
Happy Reading. *** Darla dan Linda baru saja sampai rumah saat jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Memang masih belum terlalu larut tapi kini kedua laki-laki yang mereka cintai sudah menunggu di depan pintu utama  dengan tangan bersedekap dada menatap tajam pada dua perempuan yang kini baru saja keluar dari mobil dengan bodyguard di belakang mereka yang membawa belanjaan kedua perempuan itu. “Kalian berbelanja begitu banyak hingga lupa waktu, dan semua ini pasti karena Mommy,” tuduh Falix pada Mommy nya itu membuat Henry langsung menatap tajam pada anaknya itu yang menyalahkan istrinya. Walau ia tahu semua itu pasti karena istrinya yang mengajak Darla dan berbelanja dan Darla yang menunggu Linda yang pasti berbelanja begitu lama. “Mengapa kau menyalahkan Mommy mu? Darla juga yang mau menunggu M
Read more
Free
Happy Reading. *** Senyuman yang begitu indah terus terpancar dari wajah cantik gadis yang kini tengah membuka belanjaannya bersama dengan tunangannya yang setia menemaninya. Tunangannya itu hanya bisa ikut tersenyum sambil menggeleng melihat tingkah gadis yang begitu ia cintai itu. Kini mereka tengah berada di kamar Darla tepatnya di ranjang king size milik Darla dengan banyak belanjaan di atasnya. Entah apa saja yang Ibu dan tunangannya itu beli hingga ranjang king size gadisnya itu penuh dengan berbagai belanjaan bermerek. "Falix lihat ini, aku membelinya untukmu," ucap Darla sambil menunjukkan Hoodie berwarna hitam dengan tulisan sweet pada bagian depannya yang berwarna putih. Darla langsung mencoba menempelkan nya pada tubuh Falix. Senyuman gadis itu semakin mengembang saat melihat Hoodie yang di belinya begitu pas dengan tubuh atletis Falix. "Lihat sangat pas bukan di tubuh mu?"
Read more
Dinner
Happy Reading. *** Mansion besar bak istana yang menjulang begitu tinggi dan mewah itu di pelataran depan sudah dipenuhi dengan jejeran mobil mewah dengan berbagai merek ternama. Kini pelataran mansion besar itu sudah seperti forum mobil mewah para pemiliknya saling berlomba untuk memperlihatkan kendaraan mewah mereka.   Seorang laki-laki tampan keluar dari mobilnya lalu mengitari mobil itu menuju bagian sebelahnya untuk membukakan pintu bagi gadis cantik yang tak lain adalah tunangannya.   "Apa kau gugup?" Tanya laki-laki dengan setelan kemeja biru muda tanpa jas nya itu.   "Sedikit," ucap gadis yang kini berada dalam rangkulannya, gadis dengan dress berwarna senada dengan laki-laki itu dan rambut yang di biarkan tergerai sesuai permintaan tunangannya.   Laki-laki itu tak suka berbagi hingga ia tak ingin leher indah milik tunanganny
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status