Happy Reading
***
"Liam," suara yang baru saja memasuki ruangan laki-laki yang kini tengah fokus menatap laptop di depannya kini laki-laki itu mengalihkan tatapannya pada wanita yang baru saja masuk dengan raut wajahnya yang marah. Di belakang wanita itu ada dua remaja yang mengikuti mereka di belakangnya membuat laki-laki yang bernama Liam itu menghembuskan napasnya lalu membuka kacamata yang di gunakannya.
"Ada apa Kak?" tanya Liam pada wanita yang memasuki ruangannya itu yang tak lain adalah kakak iparnya yang memang super cerewet.
"Bagaimana caramu menjaga menantuku? kau tahu ada siswi di kelasnya yang hampir mencelakainya," ucap wanita itu dengan emosi membuat Liam juga ikut terkejut sekaligus kesal mendengarnya karena bagaimanapun gadis yang kini berada bersama mereka itu adalah kesayangan keluarga mereka.
Liam segera menghempiri gadis itu lalu memutarnya memeriksa jika gadis itu baik-b
Thank for Reading all. Semoga kalian suka ya guys, jangan lupa buat vote dan koment ya gusy. Maaf kalau masih ada typo dan feel kurang dapet ya
Happy Reading. *** Darla dan Linda baru saja sampai rumah saat jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Memang masih belum terlalu larut tapi kini kedua laki-laki yang mereka cintai sudah menunggu di depan pintu utama dengan tangan bersedekap dada menatap tajam pada dua perempuan yang kini baru saja keluar dari mobil dengan bodyguard di belakang mereka yang membawa belanjaan kedua perempuan itu. “Kalian berbelanja begitu banyak hingga lupa waktu, dan semua ini pasti karena Mommy,” tuduh Falix pada Mommy nya itu membuat Henry langsung menatap tajam pada anaknya itu yang menyalahkan istrinya. Walau ia tahu semua itu pasti karena istrinya yang mengajak Darla dan berbelanja dan Darla yang menunggu Linda yang pasti berbelanja begitu lama. “Mengapa kau menyalahkan Mommy mu? Darla juga yang mau menunggu M
Happy Reading. *** Senyuman yang begitu indah terus terpancar dari wajah cantik gadis yang kini tengah membuka belanjaannya bersama dengan tunangannya yang setia menemaninya. Tunangannya itu hanya bisa ikut tersenyum sambil menggeleng melihat tingkah gadis yang begitu ia cintai itu. Kini mereka tengah berada di kamar Darla tepatnya di ranjang king size milik Darla dengan banyak belanjaan di atasnya. Entah apa saja yang Ibu dan tunangannya itu beli hingga ranjang king size gadisnya itu penuh dengan berbagai belanjaan bermerek. "Falix lihat ini, aku membelinya untukmu," ucap Darla sambil menunjukkan Hoodie berwarna hitam dengan tulisan sweet pada bagian depannya yang berwarna putih. Darla langsung mencoba menempelkan nya pada tubuh Falix. Senyuman gadis itu semakin mengembang saat melihat Hoodie yang di belinya begitu pas dengan tubuh atletis Falix. "Lihat sangat pas bukan di tubuh mu?"
Happy Reading. *** Mansion besar bak istana yang menjulang begitu tinggi dan mewah itu di pelataran depan sudah dipenuhi dengan jejeran mobil mewah dengan berbagai merek ternama. Kini pelataran mansion besar itu sudah seperti forum mobil mewah para pemiliknya saling berlomba untuk memperlihatkan kendaraan mewah mereka. Seorang laki-laki tampan keluar dari mobilnya lalu mengitari mobil itu menuju bagian sebelahnya untuk membukakan pintu bagi gadis cantik yang tak lain adalah tunangannya. "Apa kau gugup?" Tanya laki-laki dengan setelan kemeja biru muda tanpa jas nya itu. "Sedikit," ucap gadis yang kini berada dalam rangkulannya, gadis dengan dress berwarna senada dengan laki-laki itu dan rambut yang di biarkan tergerai sesuai permintaan tunangannya. Laki-laki itu tak suka berbagi hingga ia tak ingin leher indah milik tunanganny
Falix mendengus berkali-kali pasalnya sudah lama Darla ke kamar mandi tapi sampai kini gadis itu belum juga kembali membuat Falix khawatir dengan gadis itu. "Ck," decak Falix yang sudah tak tenang membuat orang di sekitar nya mengerutkan keningnya melihat tingkah Falix yang terlihat begitu frustasi. "Ada apa dengan mu Falix?" Tanya Linda melihat kegelisahan anaknya itu yang memang tak pernah tenang semenjak Darla pergi ke kamar mandi. "Heh aku harus menyusul Darla," ucap Falix dan langung pergi dari sana membuat yang melihatnya hanya bisa menggeleng sepertinya gen dari keturunan Hector yang begitu posesif mengalir begitu deras pada darah seorang Falix. Falix berjalan dengan cepat memasuki mansion besar itu hingga saat hampir sampai di kamar mandi mata Falix menajam tatapan membunuh ia lancarkan pada pandangan di depannya itu. Gadis nya kini tengah tertawa bersama laki-laki lain yang sebelumnya tak pernah Falix lihat. Tangan Falix mengepa
Happy Reading. **** Mobil BMW keluaran terbaru berwarna hijau gelap melaju dengan kecepatan di atas rata-rata membelah jalanan yang tak terlalu ramai tapi tetap saja mobil itu terus mendapatkan umpatan dan klakson dari pengendara lainnya yang mulai geram melihat mobil mewah itu yang melaju dengan begitu cepat dan mengganggu lalu lintas. Di dalam mobil itu tampak sepasang kekasih yang tengah fokus dengan pikirannya masing-masing. Sang pengemudi yang tampak jelas kemarahan yang terlihat jelas di wajah tampa laki-laki itu menjadikan jalan yang nyatanya milik pemerintah bukan jalan nenek moyangnya itu bak arena balapan. Di sampingnya seorang gadis itu sudah berderai air mata, dengan tangannya yang memegang erat pegangan yang ada di mobil tersebut dengan berbagai doa yang terus ia rapalkan. Gadis itu tak ingin mati konyol hanya karena rasa cemburu yang membakar tunangannya itu. "Falix aku mohon pelakan mobilnya, jangan seperti ini Falix kau hanya c
Happy Reading. *** "Morning Mom," sapa seorang gadis cantik dengan dress berwarna pink dan rambutnya yang di gerai dengan indah. "Morning Sayang," jawab wanita yang di panggil Mom itu yang tak lain adalah Linda. Gadis itu berjalan ke arah meja makan dan duduk memperhatikan Linda yang tengah menyiapkan sarapan di meja makan untuk nya dan Linda sendiri. Gadis itu adalah Darla, hari ini adalah hari Minggu jadi ia menghabiskan waktunya di rumah bersama dengan Linda yang juga kebetulan masih berada di rumah. Sedangkan Daddy nya kini tengah berada di luar kota untuk urusan bisnis sedangkan Falix tengah latihan basket. Dan kini sudah dua hari semenjak kejadian di rumah k
Happy Reading. *** Falix berjalan dengan santai memasuki kelasnya yang ternyata sudah ada guru yang mengajar. Begitulah Falix selama Darla sekolah di sekolah yang sama dengannya, selalu datang ke kelas saat jam pelajaran sudah di mulai dan semua itu karena sikap posesif nya. Ia baru akan keluar dari kelas Darla saat guru sudah masuk kelas dan jika guru tidak datang maka Falix akan bolos dari kelasnya dan memilih untuk menemani Darla. Guru yang melihat murid nya yang satu itu hanya bisa menghela napasnya berat tak tahu harus bagaimana menghadapi muridnya yang satu itu. "Baik anak-anak sekarang kita adakan ulangan harian saya kasih waktu kalian untuk belajar tiga puluh menit," ucap sang guru yang langsung membuat seis
Happy Reading. *** Darla berjalan dengan santai menuju gudang bersama Aneska yang tadi menjemputnya ke kelas gadis itu dan gadis itu mengatakan jika Falix yang memintanya membuat Darla mengangguk dan segera pergi Aneska. "Ceritain dong Dar gimana lo bisa ketemu sama Falix," ucap Aneska dengan begitu bersemangat ingin mendengar cerita si kutub utara itu. Aneska masih tak menyangka orang yang dingin dan cuek seperti Falix sudah memiliki tunangan. Darla yang mendengar permintaan Aneska tersenyum senang, ia memang sangat senang menceritakan tentang nya dan Falix. "Saat itu aku masihSecondary school dan itu untuk pertama kalinya aku sekolah umum karena sebelumnya Daddy ku selalu melarangku sekolah umum karena musuhnya yang banyak," ucap Darla mulai men