All Chapters of TAWANAN CINTA CEO: Chapter 101 - Chapter 110
145 Chapters
101
“Bisa, asal kau benarin minuman buatan mu itu. Maka aku tidak akan mengotori lantai lagi,” celoteh Chris yang tiada henti akan kebodohan Lily yang benar-benar oon. “Apa yang salah lagi?” tanya Lily curiga dengan lidah Chris yang bermasalah. “Kau coba saja, asal gigi mu tidak ompong semua!” sindir Chris yang kembali berbaring di sofa dengan menghela nafas panjang. Lily yang tidak percaya dengan perkataan Chris, ia langsung mencoba meminum coklat panas buatannya dan seketika batuk-batuk keras. Rasa manisnya sungguh menyiksa tenggorokan dan lidah, Lily yang tersiksa akan hal itu, ia berlari keluar tergesa-gesa. Sikap Lily membuat seketaris Kirana kaget dan berpikir Chris pasti melakukan hal aneh-aneh pada Lily. Di dapur, Lily meminum berapa gelas air. Setelah berkumur berapa kali untuk menghilangkan rasa manis yang menyiksa lidah dan tenggorokkan. “Benar-benar sial,” gerutu Lily yang kembali membuat capucino dengan mencicipi terlebih dahulu, sebelum di serahkan kepada CEO Chris yang
Read more
102
Para resepsionis menatapi James Holland dengan tatapan kagum dan terpersona. James Holland hanya bisa tersenyum kaku untuk bertanya di mana ruangan CEO. Kedua resepsionis dengan senang hati menjelaskan kepada James Holland di mana letak kantor ceo Chris. “Terima kasih,” balas James Holland ramah. Dua resepsionis yang terpesona pada ketamapan James Holand yang mirip boyband korea TXVQ. M ereka masih melirik setiap langkah kaki James Holland yang berjalan ke arah Lift dengan membawa koper di tangan kiri. Lift tiba di lantai paling atas. James Holland berjalan ke arah Kirana dan menyapa wanita muda tersebut. “Permisi, Ruangan CEO di mana?” tanya James Holland ramah dan tersenyum. “Di dalam sini,” balas seketaris Kirana dan mempersilahkan James Holland masuk ke dalam. Langkah kaki James Holland terhenti, saat langkah Kirana terhenti dan menatap ke arah Chris dan Lily. “Ada apa dengan CEO Chris,” tanya Kirana panik. “Dia demam tinggi,” balas Lily yang menatap ke arah James Holland
Read more
103
“Sudah sehat wafiat dan aku rasa akan ada ledakkan bom sebentar lagi, Lebih baik kalian hati-hati sama selangkangan piranha daripada terjadi sesuatu yang tidak di harapkan kedepannya,” saran Nelson Jong yang tiba-tiba jijik dan mengusap kedua lengannya. Kemudian berjalan dengan langkah cepat untuk menjauhi kantor Chris dengan Langkah kaki terburu-buru. “Kenapa hari ini dua pria menyebut CEO Chris dengan sebutan selangkangan piranha,” ucap Kirana tidak mengerti. Lily tidak berani ceritakan hubungan dirinya dengan Chris, sehingga ikutan binggung dengan pertanyaan Kirana. Di dalam kantor, Chris yang merasa sudah sehat sedia kala. Ia berjalan keluar dari ruagannya dan menatapi Lily dengan tajam. Seolah akan memakan Lily detik ini juga, karena menyebabkan kesialan bertubi-tubi untuknya “Siapa yang mengizinkan Vampire itu masuk,” protes Chris pada Lily. “Namanya James Holland, bukan Vampire.” balas Lily mengoreksi. “Aku tidak perduli namanya siapa,” pekik Chris dengan sikap arogan. “
Read more
104
Selama berapa hari ini, Chris telah memeriksa semua isi laptop Lily. Tepatnya sejak Lily tidak masuk kerja dan untungnya belum di hancurkan oleh Nana yang super dendam kesumat kepada Lily. Lily yang malas berdebat dengan Chris yang di anggap sinting. Ia mencoba memperbaiki laptop milik Chris dan berusaha mendapatkan laptopnya kembali. Sebelum di otak atik oleh Chris. Sayangnya, Chris sudah otak atik semua isinya dan sudah memindahkan isi laptop Lily ke tempat paling aman untuk berjaga-jaga di masa depan dan sekaligus menggunakan laptop tersebut untuk mengikat Lily di sampingnya. “Kau tidak akan bisa pergi dari aku untuk selamanya!” batin Chris tertawa riang gembira. Setelah menemukan kelemahan Lily di dalam laptop tersebut. “Apakah tidak ada batrai?” tanya Lily kepada Chris yang duduk memeluk laptop hitamnya. “Mana aku tau,” balas Chris geram dengan pertanyaan Lily yang di anggap bodoh. Lily yang semakin ingin membunuh Chris detik ini juga, Ia terpaksa mengundurkan niatnya. Kemu
Read more
105
James Holland tidak perduli, Lily sudah tidak virgin atau sudah jadi berkas orang lain. Ia tetap menginginkan Lily dari dulu sampai sekarang. Kini, James Holland semakin yakin dengan perasaannya. Cintanya hanya kepada Lily, bukan kepada Alexliane yang merupakan adik Lily yang sekarang entah di mana. Selain itu, James Holand berusaha untuk menyempurnakan obat yang dapat mengobati penyakit depresi dari Lily yang selalu kadang muncul tak menentu. Akibat kehidupan dan masalalu yang menyakitkan dan kehidupan sekarang. Sebisa mungkin, James Holland ingin mengambil hati Lily dan jiwa Lily. baru ia dapat mengontrol Lily untuk melepaskan dendam yang bersarang di hati Lily yang merupakan faktor utama penyebab depresi pada Lily. “Jawab saja, aku tidak apa-apa!” balas James Holland ramah. James Holland tau, Lily tidak enak hati padanya. Dengan rasa kesal, Lily mengangkat telephone tersebut. “Halo?” “Li, di mana kau sekarang?” seru Chris di balik ponsel dengan suara yang menulikan telinga. “
Read more
106
Chris masih mengingat pertemuan dirinya dengan Lily pertama kali. Saat Lily melamar kerja di perusahannya dengan data tidak lengkap. Ia langsung menerima Lily yang saat itu mengisi cleaning service dan perlahan-lahan menaikan jabatan Lily. Meskipun begitu, Lily tidak pernah menoleh padanya dan bersikap acuh tak acuh padanya. Perasaan kesalnya semakin memuncak, ketika melihat Lily sangat dekat dengan Nelson Jong. Sahabat dan sekaligus saudara angkat. Dan malam itu, Chris melihat Lily sedang memikirkan sesuatu dan berapa kali pulang malam. Maka Chris yang sudah di bakar api kemarahan dan langsung memperkosa Lily secara brutal. Awalnya, Chris ingin mengunakan alat bantu. Tapi ternyata, rudalnya sungguh kokoh di malam itu. Berbeda dengan malam bersama wanita lain yang langsung lemas, sebelum masuk ke dalam lembah yang lembab. Sejak itulah, Chris semakin mengincar Lily dan memaksa Lily melayani nafsu birahinya yang selalu bergairah ketika bersama dengan Lily di manapun. Semakin lama be
Read more
107
“James..” saut Lily yang duduk di samping James Holland yang tertidur dengan bantal kempes dan tidak ada selimut di tubuhnya. Selain berselimut jubah dokternya yang putih. “Maafkan aku, James.” ucap Lily dengan suara lirih yang membangunkan James Holland. “Kenapa menaggis, Li?” tanya James Holland heran dan mengusap air mata Lily yang di berjatuhan. “Karena aku, kau tidur di sini. Karena aku hiks,” balas Lily dengan tangisan terisak-isak. “Bukan salahmu, aku lagi kerja sampai ketiduran di sini. Kenapa kamu bangun sepagi ini?” alasan James Holland sambil menujukkan puluhan botol obat dalam botol kecil dan jarum yang tersusun rapi di atas meja. “Tapi kan bisa di kerjakan di dalam kamar?” balas Lily dengan kepala menunduk. “Berbahaya, jika di dalam ruangan tidak ada vertilasi udara. Bisa-bisa kita makan keracunan,” dusta James Holland yang tidak ingin Lily semakin sedih. “Aku tidak mengerti,” balas Lily dengan wajah polos. “Jangan di pikirkan dan kenapa tidak rajin makan sampai pi
Read more
108
Pandangan mata lily ke arah dua pria tersebut, seketika kedua mata Lily menyipit. Saat melihat pria yang di samping Nelson Jong adalah Chris. Sedetik kemudian, kedua mata Lily yang cantik langsung melebar dengan mulut terbuka lebar. kemudian Lily mengambil buku menu dan menutup wajahnya. James Holland yang melihat tingkah aneh, yang di lakukan oleh Lily. Ia menatapi Lily dengan heran. “Li, ada apa?” tanya James Holland heran. “Ada CEO Chris,” ucap Lily berbisik dengan suara kecil. “Apa, bagaimana mungkin?!” pekik James Holland terkejut, kemudian ia mengikuti langkah Lily mengambil buku menu dan menutupi wajahnya dengan buku menu. “Kenapa dia bisa di sini?” ucap James Holland tidak senang. Setelah tau, Chris mempunyai hati kepada Lily. Lily mengangkut bahunya dan berbisik kepada James Holland. “Aku tidak tau, Kenapa dia bisa di sini?” jawab Lily histeris bercampur kesal. Saat James Holland akan menjawab pertanyaan Lily. Tetiba buku menunya di tarik paksa oleh seseorang. “Jame
Read more
109
“Hanya satu gelas,” balas Lily kesal dengan mengerucutkan bibirnya yang menandakan ia tidak suka di nasehati oleh James Holland. “Ok, aku kalah dan pakai jaketnya. Biar tidak kedinginan,” saran James Holland yang melepaskan jaket hitam di badan dan menyerahkan kepada Lily. Pemandangan seperti ini, sungguh membuat Chris panas hati dan Chris juga melepaskan jaket besarnya, kemudian memakaikan ke badan Lily hingga badan Lily nampak besar dengan jaket tiga lapis. “Pakai! Berani lepaskan, potong gaji,” Ancam Chris marah. Tatapan kemarahan dari Lily dan James Holland langsung mengarah ke arah Chris. Terutama James Holland yang ingin merontokkan semua gigi Chris yang nampak berseri-seri di hadapannya. Lily yang sebel dan Marah pada Chris, akhirnya menuruti. Senyuman Chris yang lebar seakan mengolok James Holland. James Holland yang mendengar ancaman Chris kepada Lily, ia hanya bisa menatapi Chris dengan pandangan sebel. James Holland semakin menahan emosinya atas sikap Chris yang di nil
Read more
110
Tanpa sadar, Chris menelan saliva dan barang bawahnya sudah tegang sempurna. Rasa sesak dan menyiksa juga di rasakan oleh Chris di sela selangkangannya. “Sial,” umpat Chris sambil mencekeram barangnya untuk tidak berdiri dan berusaha menerobos keluar. Merasa di perhatikan terus sama manusia tidak tau diri di depannya, Lily langsung meletakkan piring di atas meja, setelah selesai memakan berapa sea food pedas. Sementara itu, Chris diam-diam mencuri pandangan sosok bidadari cantik di depannya yang selalu membangkitkan hastrat di tubuhnya. “Mungkinkah di pasangan hidupku? lebih tepatnya, pasangan dari tubuh bawahku,” batin Chris bertanya-tanya dengan sejuta pertanyaan. “Uuhh .... kenyang banget, tidak kuat makan lagi dan terima kasih atas makanannya,” ucap Lily menepuk-nepuk perutnya yang rata itu dengan mata berapa kali berkedip. Sedangkan Chris yang dari tadi tidak makan sedikitpun, ia hanya sibuk menatapi Lily dan masih memandangi punggung Lily yang berjalan menghilang dari hadapa
Read more
PREV
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status